Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Geri Yaniardi
"Penulisan thesis ini dilatarbelakangi keadaan di Indonesia dimana permintaan Bahan Bakar Minyak (untuk selanjutnya disebut BBM) subsidi saat ini di Indonesia semakin meningkat, hal ini terlihat dari jumlah subsidi BBM yang dianggarkan dalam APBN setiap tahunnya. Pemerintah mengeluarkan dana untuk subsidi BBM sesuai dengan jumlah subsidi BBM yang digunakan masyarakat dan nilai ini cukup besar apabila dibandingkan dengan komponen pengeluaran APBN yang lain, khususnya setelah krisis financial dan ekonomi pada tahun 1997-1998. Seiring dengan pertumbuhan konsumsi BBM semakin meningkat dan sejalan dengan semakin meningkatnya kendaraan bermotor (KBM) yang menyebabkan alokasi subsidi BBM yang ditetapkan pada APBN semakin membengkak. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam bentuk kebijakan-kebijakan pembatasan subsidi dan penghematan konsumsi BBM, dengan cara ini diharapkan subsidi untuk BBM yang dikeluarkan dapat dibatasi terhadap kelompok tertentu yang tepat daya belinya terhadap BBM subsidi, sehingga angka subsidi BBM di APBN mencerminkan kebutuhan aktual dari objek yang berhak disubsidi. Untuk itu diperlukan sistem monitoring, pengawasan, pencatatan penelusuran dan pengendalian transaksi pembelian BBM Jenis Tertentu untuk tiap jenis kendaraan bermotor (KBM) di lokasi penyaluran per daerah atau wilayah tertentu, yang pada akhirnya akan menciptakan sistem verifikasi dan validasi penyaluran jenis BBM tertentu secara berkesinambungan berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi yang terkait dengan kuota BBM bersubsidi di tiap wilayah. Selain itu untuk membangun kerjasama lintas sektoral dari Pemerintah Pusat, BPH MIGAS, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, POLRI, Kepolisian Daerah dan Badan Usaha selaku mandatory pelaksana pendistribusian BBM Subsidi. Sehingga kesalahan pada proses pendistribusian BBM Subsidi terawasi dengan baik oleh semua pihak. Konsep pengawasan dan pengendalian pendistribusian BBM bersubsidi jenis bensin premium dan minyak solar dilakukan melalui metode pencatatan transaksi harian SPBU dan pelacakan transaksi kendaraan bermotor melalui front end device yang nantinya akan dipasang di tiap SPBU dan di dispenser Bensin Premium dan Minyak Solar. Perangkat front end device yang dipasang antara lain peralatan akuisisi data komputer SPBU dan card reader dan / atau alat pindai / EDC (Electronic Data Capture) di dispenser premium dan minyak solar. Sehingga apabila sistem tersebut diterapkan akan membawa dampak positif kepada BPH Migas selaku Badan Pemerintah yang bertugas mengawasi dan mengatur kegiatan Industri Hilir Migas khususnya BBM bersubsidi yang mana akan tersedianya sistem yang dapat menganalisa transaksi pembelian BBM Jenis Tertentu untuk tiap jenis kendaraan bermotor (KBM) di lokasi penyaluran per daerah atau wilayah tertentu, tersedianya sistem pembatasan alokasi jenis BBM tertentu untuk tiap kendaraan bermotor (KBM) dalam rangka menentukan volume penggunaan BBM jenis tertentu jenis premium dan minyak solar. Dengan hasil akhir berupa tersedianya sistem verifikasi dan validasi penyaluran jenis BBM tertentu secara berkesinambungan berbasis Teknologi Informasi yang terkait dengan kuota BBM bersubsidi di tiap wilayah, Volume BBM bersubsidi yang disalurkan oleh Badan Usaha Pelaksana PSO (Public Service Obligation) di tiap wilayah, penerima BBM bersubsidi berikut alokasi kuota per kendaraan di tiap wilayah terutama lokasi dan waktu penyaluran BBM bersubsidi. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan/analisis terhadap sistem monitoring penggunaan BBM bersubsidi jenis premium dan minyak solar sektor transportasi darat di pulau bintan menggunakan kartu kendali dan barcode diperoleh total hasil penghematan pada tahun 2011 untuk BBM jenis premium 1.393,030 KL dan untuk minyak solar sebesar 32.557,616 KL atau total sebesar 33.950,646 KL. Jika pada APBN subsidi BBM diasumsikan sebesar Rp. 2.000 /liter maka total penghematan yang dilakukan dapat mencapai Rp. 67.901.291.146,- . Apabila hasil penghematan pengawasan dan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi tersebut dibandingkan dengan besaran anggaran biaya pengawasan dan pengendalian yang sebesar Rp.23.467.710.200,- maka sistem ini dapat menghemat APBN sebesar Rp.44.433.580.936,- rupiah sehingga sistem pengawasan dan pengendalian BBM subsidi sebaiknya segera diterapkan dengan dasar hukum yang kuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heny Rosaria
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jaringan distribusi rantai pasok hilir dan menentukan tingkatan safety stock Bahan Bakar Minyak (BBM)/Bahan Bakar Khusus (BBK) PT Pertamina (persero sebagai BUMN yang menyediakan bahan bakar untuk masyarakat Indonesia. Dengan kompleksitas jalur distribusi dengan lebih dari 70% bergantung pada hasil produksi kilang sebagai lokasi sumber pasokan utama dan moda transportasi utama melalui laut, masalah variabilitas dalam suplai dan permintaan merupakan tantangan dalam menjaga stabilitas layanan kepada konsumen. Oleh karena itu, tingkat persediaan dan efektifitas dalam hal pola distribusi menjadi faktor yang sangat penting. Studi ini merancang model probabilistik yang mempertimbangkan variabilitas dalam pasokan dan permintaan untuk penentuan stok pengaman sehingga tingkat stok BBM dapat diidentifikasi di setiap lokasi utama dan kemudian analisis pola pasokan BBM dan pengaruhnya terhadap tingkat persediaan stok BBM tersebut. Dari penelitian didapatkan bahwa safety stock BBM nasional yang diperlukan ialah rata-rata sebesar 18-28 hari untuk menjaga efektifitas dan efisiensi pengaturan pola pasokan BBM di Indonesia.

This study focuses on the supply chain of fuel products, known as Bahan Bakar Minyak (BBM) which distributed by PT. Pertamina (Persero) as state-owned enterprises in energy sector that has an obligation to provide fuel for all locations in Indonesia. With the complexity of the distribution channels where more than 70% of fuel supply are very dependent on refineries as the main supply sources, demand urcentainty, and sea transportation which become the main modes of distribution transportation made variability in supply and demand become the main problem which challenge Pertaminas service level stability to consumers. Therefore, inventory levels and improvements in terms of distribution pattern are very important to Pertamina. This study designed a probabilistic model that considers variability in supply and demand for safety stock determination so that the optimal fuel stock levels can be identified in each of the main locations in Indonesia. From the research it was found that the national safety stock of BBM needed was on an average of 18-28 days to maintain the effectiveness and efficiency of regulating the pattern of fuel supply in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54046
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Dwi Anggraeny
"

Latar belakang

Salah satu kegiatan dalam industri pengolahan minyak dan gas adalah transfer minyak bumi, gas
alam, dan/atau hasil bensin melalui pipa. Kegiatan ini memerlukan program manajemen (seperti
perencanaan, pengawasan dan inspeksi, serta pemeliharaan peralatan) karena pipa memiliki
potensi bahaya terhadap lingkungan seperti kebakaran, ledakan atau kontaminasi lingkungan.
Tujuan studi ini meneliti penilaian risiko secara kuantitatif dan kualitatif untuk pipa bawah laut.
Model yang digunakan adalah referensi untuk DNVGL RP F-107 Recommended Practice Risk
Assesment of Pipeline Protection. Bahwa 42,6 % terkait dengan procedure/drawing/plan yang
mana merupakan risk yang paling significan dan 29,6% terkait dengan program-program yang
akan diimplementasikan oleh Perusahaan. Berdasarkan scenario kejatuhan dan tergaruk jangkar,
level kerusakan berada pada level D3 (level damage) tepatnya masih bersifat tolerable jika
ALARP, yang berarti dibutuhkan adanya pengurangan risiko untuk menurunkan residual risk.
Sesuai dengan hasil studi penilaian risiko maka direkomendasikan untuk melakukan pelapisan
pipa dengan lapisan beton dan dilakukan pemendaman.


Background

One of the activities in the processing industry oil and gas is the transfer of petroleum, natural
gas, and/or the result of oil through pipeline. These activities require management programs
(such as planning, supervision and inspection, as well as maintenance equipment) due to the
pipelines have the potential hazard to the environment such as fire, explosion or contamination
the environment. Objective this study examines assessment of the risk of both quantitative and
qualitative to subsea pipeline. The model used is a reference to the DNVGL standard RP F-107
Recommended Practice Risk Assesment of Pipeline Protection. As 42.6% is related to the
procedure/drawing/plan which is the most significan and 29.6% risk related to the programs that
will be implemented by the company. Based on the scenario of dropped & dragged anchor, the
level of damage is at the level D3 (level damage) precisely is still tolerable if ALARP, which
means there is a risk reduction to lower the residual risk . In accordance with the results of the
risk assessment study then it is recommended to perform coating pipe with concrete coating and
carried out the immersion.
Keywords : Quantitative and

"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mutiara Badri
"Evaluasi distribusi reservoir minyak dan gas bumi pada cekungan Browse secara spasial sering dilakukan dengan memahami secara kritis arsitektur stratigrafi internal delta yang didominasi pasir. Arsitektur stratigrafi dari Jurassic awal-tengah utama diindikasikan sebagai sistem fluvio-delta (formasi Plover) di cekungan Browse - reservoar hidrokarbon yang terbukti menampung gas dengan kondensat terkait di North West Shelf Australia. Sementara itu, prediksi sebaran fasies secara umum berdasarkan pemahaman geologi, seperti stratigrafi sekuens dan lingkungan pengendapan dapat dilakukan dengan menghasilkan model fasies. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sifat fisik yang dapat memprediksi litologi dan mendeteksi distribusi fluida pori menggunakan Extended Elastic Inversion pada reservoir Jurassic awal, yang didukung oleh data seismik angle-stack dan sumur. Sifat fisis yang digunakan adalah Vp/Vs sebagai pendeteksi litologi dan lambda-rho sebagai pembeda fluida. Kisaran nilai cut-off Vp/Vs untuk reservoir batupasir yang didapatkan adalah 1,4-1,65 sedangkan kisaran nilai cut-off lambda rho (λρ ) pada reservoir gas adalah 0 – 40 GPa*(g/cc), keduanya ditunjukkan sebagai vp/vs rendah dan lambda rho rendah. Berdasarkan nilai-nilai tersebut, dilakukan kombinasi dengan algoritma deep learning, dengan menggunakan data sumur sebagai data training dan data seismik sebegai input data test. Hasil akhir penelitian ini berupa peta distribusi litho-fluid facies yang tervalidasi dengan lingkungan pengendapan area penelitian berupa reservoir fluvial-delta yang berarah Timur Laut-Barat Daya.
......Assessing the extent and spatial distribution of petroleum reservoirs is often implemented carried out by understanding critically the internal stratigraphic architecture of sand-dominated deltas. The stratigraphic architecture of a major early–middle Jurassic was is indicated as fluvio-deltaic system (Plover formation) in the Browse basin — a proven hydrocarbon province hosting gas with associated condensate on North West Shelf of Australia. Meanwhile, predicting the general distribution of facies based on geological understanding, such as sequence stratigraphy and depositional environment could be possible by generating facies model. Therefore, this research was stood out to generate physical properties that can predict lithology and detect pore fluid distribution using extended elastic inversion in the early to middle Jurassic reservoir, which is supported by angle-stack seismic data and wells. The physical properties used are Vp/Vs as lithology detector and lambda-rho as fluid discriminator. The cut-off value range of Vp/Vs for sandstone reservoir is 1.4-1.6 while the range of cut-off value of lambda rho (λ ρ) on gas reservoirs is 0 – 40 GPa*(g/cc), both indicated as low vp/vs and low lambda rho. Based on those values, we implemented the combination with deep learning algorithm, while the wells data act as training data, the seismic data sets to data test. The result of this research is the distribution map of the litho-fluid facies model validated to depositional environment in research area as the form of fluvial-deltaic reservoir towards North East to South Eastern part of the research area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adream Bais Junior
"Karet alam, atau lateks, adalah bahan baku yang digunakan pada berbagai jenis produk, seperti penggunaannya dalam ban kendaraan. Dari segi sifat mekanik, lateks mempunyai kelenturan yang baik tetapi modulus kekakuan yang buruk. Material yang mempunyai sifat mekanik berkebalikan dengan lateks adalah starch, dimana starch memiliki modulus kekakuan yang kuat tetapi tidak lentur. Melihat starch mampu menutupi kelemahan dari lateks, menggabungkan kedua material ini akan memberikan lateks yang lebih tinggi modulus kekakuannya, atau disebut lateks-starch hibrida. Metode Contact Glow Discharge Electrolysis, atau elektrolisis plasma, merupakan metode yang efektif – baik anodik maupun katodik – dalam digunakan untuk mensintesis lateks-starch hibrida. Metode elektrolisis plasma mampu menginduksi reaksi penggabungan lateks dan starch dengan radikal hidroksil (•OH) dan radikal hidrogen (H•) yang bertindak sebagai inisiator. Pada penelitian ini, metode yang dilakukan adalah reaktor batch dengan penggunaan elektrolit Na2SO4 pada konsentrasi 0,02 M. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh rasio berat lateks dan starch, waktu operasi, konsentrasi zat aditif metanol (5%vol, 10%vol, 15%vol), penambahan injeksi udara dan posisi plasma terbentuk terhadap yield dan konsumsi energi.
......Natural rubber, or latex, is a raw material used in various types of products, such as its use in vehicle tires. In terms of mechanical properties, latex has good flexibility but poor stiffness modulus. Material that has the opposite mechanical properties with latex is starch, where starch has a strong but not low stiffness modulus. Seeing starch is able to cover the weakness of latex, combining these two materials will give a higher latex modulus of stiffness, or called hybrid latex-starch. The Contact Glow Discharge Method Electrolysis, or plasma electrolysis, is an effective method - both anodic and cathodic - in synthesizing hybrid latex-starch. The plasma electrolysis method is able to induce the reaction of combining latex and starch with hydroxyl radicals (•OH) and hydrogen radicals (H•) which act as initiators. In this study, the method used was a batch reactor with the use of electrolyte Na2SO4 at a concentration of 0.02 M. The objective of the research is to observer the effect of weight ratio of latex and starch, operating time, methanol additive concentration (5 vol%, 10 vol%, 15 vol%), air injection and plasma position variations to yield and energy consumption."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Difa Sevina Hanum Widanty
"Salah satu penyumbang emisi CO2 terbanyak pada kategori industri manufaktur adalah pabrik semen yang menghasilkan 8% dari total emisi global. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisis teknis dan ekonomi terkait dekarbonisasi pada pabrik semen. Terdapat 3 skenario yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu skenario 0 yang meliputi proses produksi klinker, skenario 1 yang meliputi proses produksi klinker, calcium looping carbon capture, sintesis metanol, dan PV-elektrolisis, serta skenario 2 yang meliputi proses produksi klinker menggunakan bauran bahan bakar alternatif, calcium looping carbon capture, sintesis metanol, dan PV-elektrolisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu optimum untuk sintesis metanol pada tekanan 50 bar adalah 230 oC dengan rasio umpan antara H2 dan CO2 sebesar 3. Efisiensi energi tertinggi didapatkan pada skenario 2B dengan nilai sebesar 56,42%, diikuti oleh skenario 2A dengan nilai sebesar 56,40%, dan terakhir skenario 1 dengan nilai sebesar 56,36%. Emisi CO2 pada skenario 0 didapatkan sebesar 108.125 kg CO2/jam, mengalami peningkatan pada skenario 1 sebesar 299.553 kgCO2/jam, menurun pada skenario 2A dengan emisi CO2 sebesar 252.586 kgCO2/jam, dan menurun kembali pada skenario 2B dengan emisi CO2 sebesar 250.061 kgCO2/jam. Nilai levelized cost of methanol untuk skenario 1 sebesar Rp8.660,84, skenario 2A sebesar Rp8.465,59, dan skenario 2B sebesar Rp8.388,50. 
......One of the biggest contributors to CO2 emissions in the manufacturing industry category is cement industries which produce 8% of total global emissions. Therefore, this research was carried out to analyze technical and economic aspects related to decarbonization in cement factories. There are 3 scenarios carried out in this study, namely scenario 0 which includes the clinker production process, scenario 1 which includes the clinker production process, calcium looping carbon capture, methanol synthesis, and PV-electrolysis, and scenario 2 which includes the clinker production process using mixed alternative fuels, calcium looping carbon capture, methanol synthesis, and PV-electrolysis. The results from this research show that the optimum temperature for methanol synthesis at a pressure of 50 bar was 230oC with a feed ratio between H2 and CO2 of 3. The highest energy efficiency was obtained in scenario 2B with a value of 56.42%, followed by scenario 2A with a value of 56.40%, and finally scenario 1 with a value of 56.36%. CO2 emissions in scenario 0 are 108,125 kgCO2/hour, increased in scenario 1 of 299,553 kgCO2/hour, decreased in scenario 2A with CO2 emissions of 252,586 kgCO2/hour, and decreased again in scenario 2B with CO2 emissions of 250,061 kgCO2/hour. The levelized cost of methanol for scenario 1 is IDR 8,660.84, scenario 2A biomass is IDR 8,465.59, and scenario 2B is IDR 8,388.50."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Bilal Nuraziz
"Di Indonesia, energi migas masih menjadi pemasok kebutuhan energi utama dalam negeri. Sebanyak 37,56% Tingkat produksi minyak bumi dalam negeri hanya mencapai angka 746.000 bpd, jauh dibawah kebutuhan energi dalam negeri sebesar 1,8 juta bpd. Sumur produksi minyak di Indonesia telah memasuki usia akhir produksi. Strategi peningkatan pemulihan produksi minyak berupa penerapan teknologi enhanced oil recovery seperti EOR injeksi-CO2, well workover, dan infill drilling telah diajukan. Parameter penelitian difokuskan pada perbandingan peningkatan jumlah produksi lifting produksi minyak bumi terhadap biaya investasi tambahan diperlukan untuk melihat hubungan keekonomian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan total investasi sebesar US$ 30,61 juta untuk menerapkan ketiga teknologi tersebut sehingga mampu menambah total lifting produksi minyak sebesar 143 bbl/d. Analisis keekonomian menggunakan NPV menghasilkan NPV sebesar US$3,7 juta dengan IRR sebesar 25% untuk penerapan teknologi tersebut. Analisis menggunakan Cox, Ross, Rubinstein (CRR) dan Binomial Lattice menghasilkan valuasi proyek peningkatan kualitas sumur sebesar US$ 25,72 juta dibandingkan dengan metode NPV sebesar US$23,68 juta
......In Indonesia, oil and gas energy is still the main supplier of domestic energy needs. As much as 37.56% The level of domestic oil production only reached 746,000 bpd, far below the domestic energy demand of 1.8 million bpd. Oil production wells in Indonesia have entered the final age of production. A strategy to increase oil production recovery in the form of the application of enhanced oil recovery technology such as CO2-injection EOR, well workover, and infill drilling has been proposed. The research parameters are focused on the comparison of the increase in the amount of oil production lifting production against the additional investment costs needed to see the economic relationship. The results showed that a total investment of US$ 30.61 million was required to implement the three technologies so as to increase the total lifting of oil production by 143 bbl/d. The economic analysis using NPV resulted in an NPV of US$3.7 million with an IRR of 25% for the application of the technology. Analysis using Cox, Ross, Rubinstein (CRR) and Binomial Lattice resulted in a project valuation of well quality improvement of US$ 25.72 million compared to the NPV method of US$ 23.68 million."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harvin Raslin
"Penelitian ini diharap dapat menjadi informasi tentang evaluasi distribusi BBM di lingkungan Polri dalam mendukung pelaksanaan tugas operasional guna mewujudkan penguatan pengawasan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis pelaksanaan sistem perencanaan dan pengadaan BBM di lingkungan Polri, pelaksanaan distribusi BBM, dan sistem pengawasan distribusi BBM saat ini, serta merumuskan tata kelola BBM yang tepat di lingkungan Polri. Penelitian ini menggunakan metode campuran antara metode kuantitatif yang didukung dengan metode kualitatif. Responden menjawab kuesioner melalui handphone secara online. Selanjutnya, data kualitatif yaitu berupa narasi yang mendeskripsikan suatu realitas atau keadaan tertentu dari ruang lingkup penelitian. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara FGD dengan peserta yang terdiri dari pejabat utama dan anggota Polri yang menjadi responden. Dalam pendistribusian BBM, masih terdapat beberapa kendala seperti kesamaan dokumen perencanaan dari tahun sebelumnya dan sertifikasi personel yang minim. Diharapkan tata Kelola pendistribusian ke depannya dapat lebih efektif dan efisien dan pengalihan penggunaan bentuk kertas pada"
Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepolisian Negara Republik Indonesia, 2022
320 LIT 25:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siallagan, Sitauli Dewikristi
"Salah satu biaya utama dalam industri penerbangan berasal dari biaya bahan bakar. Untuk mengelola dampak fluktuasi harga bahan bakar, maskapai penerbangan melakukan lindung nilai (hedging) operasional dan finansial. Studi ini menguji pengaruh hedging operasional dan finansial dalam mengurangi eksposur bahan bakar jet serta dampak aktifitas hedging tersebut dalam mengurangi rasio biaya operasi terhadap pendapatan. Penelitian dilakukan pada perusahaan penerbangan periode tahun 2013 hingga 2017. Untuk menguji hipotesis bahwa maskapai penerbangan menggunakan hedging untuk mengurangi eksposur mereka terhadap harga bahan bakar jet, penulis menggunakan prosedur dua langkah. Pertama, mengestimasi faktor risiko bahan bakar jet tahunan untuk setiap maskapai, kemudian melakukan regresi pada nilai absolut faktor risiko bahan bakar jet terhadap lindung nilai operasional, lindung nilai keuangan, dan variabel kontrol lainnya. Sementara untuk menguji dampak lindung nilai terhadap kinerja operasi maskapai, penulis meregres rasio biaya operasi terhadap pendapatan terhadap lindung nilai operasional, lindung nilai keuangan dan variabel kontrol lainnya. Studi ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang memberikan dampak signifikan untuk mengurangi faktor risiko bahan bakar jet maskapai. Tetapi keberadaan lindung nilai derivatif finansial memberikan dampak signifikan dalam mengurangi rasio biaya operasional terhadap pendapatan.

One of the major expense in airline industry comes from fuel cost. An airline tries to manage the impact of fuel price fluctuation by performing operational and financial hedging. Using the airline data from 2013 to 2017, this study examines the effect of financial and operational hedging in reducing jet fuel exposure and airlines operating costs to revenue ratio. To test the hypothesis that airlines use hedging to reduce their exposure to the jet fuel price, the author use a two step procedure. First, estimate the annual jet fuel risk factor for each airline, then regress the absolute value of jet fuel risk factor against the operational hedging, financial hedging and other control variables. While to test the impact  of hedging to the airlines operating performance, the author regress the operating cost to revenue ratio agains the operational hedging, financial hedging and other control variables. This study shows that here is no variable that give significant impact to reduce the airlines jet fuel risk factor. But the existence of financial derivative hedging gives significant impact in reducing the airlines operating cost to revenue ratio."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Wijaya
"ABSTRACT
Pemanfaatan limbah menjadi energi pada limbah kopi menjadi salah satu solusi untuk penanganan limbah kopi. Pencampuran limbah Spent Coffee Ground SCG dan Coffee Silverskin CS berpotensi menghasilkan bahan bakar yang lebih baik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karateristik SCG dan CS dan pengaruh fraksi pencampuran SCG dan CS terhadap kualitas bahan bakar pelet yang dihasilkan. Karakteristik SCG dan CS sebagai refuse derived fuel RDF meliputi densitas, morfologi, distribusi ukuran partikel, parameter pada analisis biopolimer, analisis proksimat dan analisis ultimat. Proses pembuatan bahan bakar pelet menggunakan metode densifikasi dengan tekanan 195 MPa. Karakteristik bahan bakar pelet meliputi densitas, durabilitas, analisis proksimat, nilai kalor dan pengujian pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fisik CS mendukung terbentuknya pelet dengan tingkat densitas, durabilitas dan pembakaran yang lebih baik, namun apabila dilakukan pencampuran CS dalam jumlah yang besar berpotensi menghasilkan emisi partikulat abu dan emisi NOx. Sehingga sampel dengan komposisi pencampuran dengan SCG 75, CS 20 dengan perekat buatan 5 mampu menghasilkan pelet kualitas baik dan telah sesuai dengan beberapa parameter yang diuji pada standar pelet Jerman DIN 51731.

ABSTRACT
The concept of waste into energy in coffee waste to be one solution to the problem of coffee waste. Spent Coffee Ground SCG and Coffee Silverskin CS waste mixes have the potential to produce better fuel. The aim of this research is to know the characteristics of SCG and CS and the influence of mixing fraction of SCG and CS on the quality of pellet fuel produced. Characteristics of SCG and CS as refuse derived fuel RDF include density, morphology, particle size distribution, parameters in biopolymer analysis, proximate analysis and ultimate analysis. The process of making pellet fuel using densification method with pressure 195 MPa. Characteristics of pellet fuel include density, durability, proximate analysis, heat value and combustion testing. The results showed that the physical characteristics of CS support the formation of pellets with better density, durability and combustion levels, but when large amounts of CS are mixed, it is potential to produce ash particulates emissions and NOx emissions. Thus a sample with a mixing composition with SCG 75, CS 20 with 5 adhesive is capable of producing good quality pellets and is in compliance with some parameters tested on the German pellet standard DIN 51731."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>