Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joyce Young
Jakarta: Ina Publikatama , 2007
658.152 24 YOU mt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Fatimah
"Penelitian ini membahas bagaimana strategi Pemerintah Kota Solok dalam
menyalurkan dana bantuan sosial (bansos) Covid-19. Pandemi Covid-19 yang menimpa
seluruh dunia membuat manusia harus beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang baru.
Hal ini juga dialami oleh Indonesia. Dalam menghadapi pandemi, Indonesia mengeluarkan
beberapa kebijakan, salah satunya adalah pembagian dana bansos kepada pihak-pihak yang
paling terdampak dengan adanya pandemi. Namun, salah satu hambatan dari pembagian dana
ini adalah efektivitas dari alokasi dana bansos yang sering tidak tepat sasaran. Akan tetapi di
Kota Solok, ada sistem yang membuat sosialisasi kebijakan bansos dan penyaluran dana
bansos menjadi berjalan semestinya. Sistem itu adalah pemberian ruang diskusi antara
pejabat Dinas Sosial Kota Solok dan Kelurahan dengan RT dan RW di seluruh Kota Solok
bernama Focus Group Discussion (FGD) dan Musyawarah Kelurahan (Muskel). Penelitian
ini melihat ada korelasi yang positif antara efektivitas alokasi dana bansos dengan keberadaan
FGD & Muskel lewat pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dalam
DTKS inilah Pemkot Solok bisa memeriksa kesesuaian data keluarga yang menjadi penerima
bansos dengan alokasi dananya. Dari penelitian ini, didapatkan kesimpulan bahwa peran RT
sebagai unit terdekat dengan warga Solok sangatlah penting dalam pemutakhiran DTKS.
DTKS yang mutakhir dapat disampaikan di Muskel dan FGD yang nantinya data ini akan
menjadi masukan yang positif bagi Dinsos Kota Solok dalam mengalokasikan bansos. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa FGD dan Muskel merupakan strategi Pemkot Solok dalam
menyalurkan dana bantuan sosial. Menggunakan pendekatan kualitatif lewat wawancara
dengan aktor terkait dapat pula disimpulkan kalau keterlibatan RT & RW masuk dalam jenis
partisipasi dalam konteks politik sekaligus membuktikan tesis Robert Dahl mengenai
community power dimana dalam lanskap politik di perkotaan, komunitas-komunitas juga
memiliki daya tawar untuk ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.

This research discusses about the strategy of The Government of Solok City in allocating
their Covid-19 Social Fund. Covid-19 Pandemic that spreads worldwide has forced human
beings to adapt with the new surroundings. This is also the case in Indonesia. In order to
combat this pandemic, Indonesia has implemented several policies, including allocating
social funds to those who are affected by the pandemic. Apparently, one of the obstacles that
occurs in this method is the effectiveness which usually misses the supposed target.However,
in the case of Solok City, there is a system that makes Social Funds socialization and
allocation are functioning properly. This system is in a form of allocation of discussion space
for Solok Social Service Department and Heads of Subdistrict with RT and RW in the entire
Solok City which are called Focus Group Discussion (FGD and Subdistrict Forum (Muskel).
This research sees that there is positive correlation among the effectiveness of social funds
allocation with the existence of FGD and Muskel in updating the Integrated Data of Social
Welfare (DTKS). In the DTKS The Government of Solok City can double check the
compatibility of bansos receiver data with its respective allocation. From this research, it can
be concluded that the role of RT as the closest unit with Solok citizens is very crucial for
DTKS updating process.The updated DTKS can be delivered to Muskel and FGD from which
will be a positive insight for Solok City Dinsos in terms of social funds allocation. In other
words, FGD and Muskel are strategies implemented by Solok City Government din
effectively allocating social funds. Using qualitative approach through numerous interviews
with related stakeholders it can also be confirmed that the involvement of RT & RW can be
categorized as a kind of political participation and at the same time proves Robert Dahl’s
thesis about community power where in the city political landscape, communities also got
their bargaining power to be involved with policy-making process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Grey, Anne-Marie
Jakarta: PPM, 2006
658.152 24 GRE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vitriana Jessica Handiyono
"Penerapan Sistem Pengendalian Internal merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara yang akuntabel, efektif dan efisien, serta mengacu pada kebijakan yang tepat. Penerapan sistem pengendalian internal dalam pengelolaan dana desa menjadi hal yang penting mengingat prioritas tujuan dari pengelolaan dana desa adalah meningkatkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, yang mana di sisi lain masih banyak ditemukan permasalahan dalam pengelolaan dana desa itu sendiri. Kabupaten Bekasi sebagai wilayah dengan salah satu kawasan industri terbesar di Asia Tenggara pun masih memiliki beberapa permasalahan pengelolaan desa, beberapa di antaranya masih fokus dalam pembangunan infrastruktur, hingga lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh APIP. Desa Tambun dan Desa Segarajaya di Kabupaten Bekasi juga merasakan permasalahan tersebut, disamping faktor wilayah dan masyarakat antara dua desa tersebut yang cukup berbeda. Berdasarkan permasalahan yang ada, penelitian ini bertujuan untuk mengaalisis sistem pengendalian internal dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Bekasi Tahun 2018 melalui studi kasus Desa Tambun dan Desa Segarajaya. Teori dasar yang digunakan adalah sistem internal COSO (COSO) Komite Pengendalian Organisasi (COSO) Tahun 2013, mencakup 5 komponen: pengendalian lingkungan, pengendalian risiko, pengendalian aktivitas, informasi komunikasi, dan aktivitas aktivitas. Hasil dari penelitian ini adalah tidak seluruh komponen sistem pengendalian internal oleh COSO telah dilaksanakan oleh Desa Tambun atau Desa Segarajaya. Permasalahan yang menjadi perhatian utama adalah karena pemahaman pemerintah desa yang terkait dengan pengelolaan internal dalam pengelolaan dana desa, karena sosialisasi kebijakan dari pemerintah pusat yang belum secara utuh mensosialisasikan kebijakan sistem pengendalian internal kepada pemerintah desa

The implementation of the Internal Control System is a form of the government's commitment in realizing accountable, effective and efficient state governance and refers to the right policies. The application of an internal control system in the management of village funds is important considering the priority objectives of village fund management are to increase development and empowerment of village communities, which on the other hand still find many problems in the management of village funds itself. Bekasi Regency as an area with one of the largest industrial estates in Southeast Asia still has several village management problems, some of which are still focused on infrastructure development, to the point of weak supervision by APIP. Tambun Village and Segarajaya Village in Bekasi Regency also feel this problem, in addition to the regional and community factors between the two villages which are quite different. Based on existing problems, this study aims to analyze the internal control system in managing village funds in Bekasi Regency in 2018 through a case study of Tambun Village and Segarajaya Village. The basic theory used is the 2013 COSO (COSO) Organizational Control Committee (COSO) internal system, which includes 5 components: environmental control, risk control, activity control, communication information, and activity activities. The results of this study are that not all components of the internal control system by COSO have been implemented by Tambun Village or Segarajaya Village. The main concern is the understanding of the village government regarding internal management in managing village funds, because the socialization of policies from the central government has not yet fully socialized the internal control system policy to the village government."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library