Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aqilatul Layyinah
Abstrak :
Penelitian ini membahas penerapan sistem attachment pada anak 2-3 tahun melalui gawai. Studi ini dilakukan pada keluarga ibu bekerja di Perkumpulan Prakarsa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menggambarkan proses attachment yang terbangun pada anak 2-3 tahun melalui gawai, tahapan perkembangan attachment yang dilalui oleh anak 2-3 tahun, tipe attachment mereka dengan orang tuanya, dan sistem attachment yang dapat membantu terpenuhinya tugas perkembangan anak. Fenomena technoconference yang terjadi juga membuat orang tua harus beradaptasi menggunakan gawai dalam menjalin hubungan dengan anak mereka. Meskipun sistem attachment yang dibangun sudah beradaptasi dengan penggunaan gawai, tetapi orang tua yang bekerja senantiasa menjaga kualitas hubungan mereka dengan anaknya. Apabila siklus interaksi ini terjadi secara terus-menerus lalu orang tua menjawab kebutuhan anak, maka hak anak dapat terpenuhi dan sistem attachment bisa digunakan untuk membantu terpenuhinya tugas perkembangan anak sesuai dengan usia mereka. Apabila hak anak dan kebutuhan dalam menunjang tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya dapat terpenuhi maka kesejahteraan anak dapat diwujudkan. Diakhir penelitian ini disampaikan saran bagi orang tua yang bekerja......This research discuss about implementation attachment system in children aged 2-3 years through gadget. This study was conducted on the families of working mother in Perkumpulan Prakarsa. This research use a qualitative method with descriptive design. The result of this study illustrate the attachment process in children aged 2-3 years through gadget, attachment development stages that are passed by children aged 2-3 years, their attachment type with their parents, and attachment system that can fulfill the child’s development task. The technoconference phenomenon that occurs makes parents have to adapt using the gadget to establish relationships with their children. Although the attachment system has adapted to the use of gadget, parents who work always maintain the quality of their relationships by interacting with their children while at home. If this cycle of interaction occurs continously carried out by parents to answer the needs of children, then the child’s rights can be fulfilled and the attachment system can be used to fulfill the child’s development tasks. If the child’s rights and needs to support the child’s development tasks in accordance with his age can be fulfilled, the welfare of the child can be realized. In the end of this study the suggestion is made for working parents.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Bramana Sakti
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai privasi dari pengguna gadget saat ia berada di dalam ruang publik. Gadget memungkinkan penggunanya untuk mendekatkan diri pada orang lain yang memiliki jarak secara spasial yang jauh dan mengisolasi diri dari orang lain di ruang publik yang memiliki jarak spasial dekat namun memiliki jarak emosional yang jauh. Kegiatan yang sifatnya personal tersebut kemudian kontras dengan keberadaan subyek di ruang yang sifatnya publik, dimana ia akan memiliki publisitas yang seluas-luasnya. Analisa dilakukan untuk melihat bagaimana ruang digunakan dan subyek berperilaku dalam kondisi ruang publik yang ramai maupun sepi. Dari hasil analisa kemudian ditemukan bahwa pengguna akan melakukan upaya-upaya untuk mengubah ruangnya untuk bisa mendapatkan privasi yang ia inginkan. Pada saat ruang tidak dapat diubah, pengguna akan memanfaatkan tubuhnya dan menggunakan elemen ruang yang tidak bergerak untuk bisa mendapatkan privasi yang ia inginkan. Selain itu, ditemukan bahwa pada pengguna gadget, privasi yang dibutuhkan tidak hanya terhadap isi dari gadget yang ia gunakan, namun juga pada keamanan dirinya dan barang bawaannya. Ini menunjukkan bagaimana kemajuan teknologi menyebabkan perlunya perubahan pada ruang publik untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan baru yang muncul akibat adanya bentuk kegiatan baru. ...... Gadget can be use to connect different people from different location with near emotional distance. It also can be use to isolate its user from stranger in his/her vicinity. Using gadget, which has its personal value in the acitvity, in public space is in contrast with the publicity character of a public space. Contrasting value of personal and public may introduce several problem in gadget usage in public space. Therefore, it’s required to analyse how gadget user use the space and place around his/her and see how they react to crowded and empty public space. From the analysys there are several finding regarding the use of gadget in public space. First, gadget user in public space will try to change their surrounding space to meet their privacy needs. When the space cannot be change at all or the user needs are not meet by the change, gadget user will use their body and other static element surrounding them to meet their privacy needs. Privacy needs of gadget user in public space are not only for the privacy of the personal activity in gadget usage, but also in securing physical safety of the user and their personal belonging. This show how technology advance may force public space design to acknowledge and accommodate or adapt to new needs for people doing new activities that introduce by the technological advances.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56783
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Digital natives adalah generasi yang mengutamakan kecepatan, dimana komunikasi dapat cepat dilakukan dan informasi sangat cepat tersebar. Muncul kekhawatiran mengenai implikasi sosial budaya dari penggunaan gadget terhadap pola konsumsi anak. Dampak budaya massa terhadap pola pikir dan gaya kaum muda dan masyarakat umumnya. Diduga teknologi ini baru akan digunakan untuk rekreasi bukan edukasi. Kegiatan-kegiatan produktif seperti belajar, sosialisasi, pendalaman nilai-nilai tradisional yang luhur akan dialihkan menjadi kegiatan penggunaan teknologi informasi yang rekreatif. Penelitian sederhana ini bertujuan untuk memahami secara kompherensif perilaku konsumsi gadget bagi anak yang bersekolah di SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta yakni SD Muhammadiyah Sokonandi, SD Muhammadiyah Karangkajen, dan SD Muhammadiyah Pakel. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang perilaku dan praktik konsumsi media gadget melalui metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebenarnya tidak ada yang perlu dicemaskan dalam penggunaan “gadget” di sekolah dasar Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
BIPI 10:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library