Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erny Dasmawati
Abstrak :
Secara teoritik, tidak ada sistem yang sama sekali mandiri. Satu sistem di satu pihak dapat dilihat sebagai bagian integral dari satu kesatuan sistem yang lebih besar, di pihak lain sistem tersebut eksis karena berfungsinya berbagai komponen/subsistem yang secara kolektif menjadikan sistem tersebut berfungsi dan operasional. Administrasi sebagai satu unit/kesatuan sistem merupakan bagian (subsistem) integral dari sistem sosial-kenegaraan yang utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, secara spesifik tata lingkungan nasional (national environmental setting) secara signifikan berperan sebagai kolektivitas dari berbagai faktor yang secara timbal balik memberikan pengaruh kepada sistem dan struktur administrasi, baik dari segi materi, substansi, budaya, maupun perilakunya. Ekologi Administrasi yang dimaksud dalam penelitian di sini adalah sebagai Body of Knowledge yaitu ilmu yang mengkaji hubungan timbal balik antara organisme hidup dengan lingkungannya dan juga sebagai Method of Approach yaitu bagaimana cara untuk melihat ke dalam suatu permasalahan yang hakekatnya sangat kompleks. Tujuan Penelitian ini adalah : Umum : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan sosial perkotaan di DKI Jakarta Tujuan khusus : 1. Mengetahui hubungan antara pengetahuan pegawai Dinas Kebersihan dengan tindakannya terhadap pengelolaan sampah. 2. Mengetahui hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan tindakannya terhadap pengelolaan sampah. 3. Mengetahui hubungan antara kinerja Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat. 4. Mengetahui hubungan antara kesadaran dan peran serta masyarakat dengan kinerja Dinas Kebersihan. 5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Kebersihan. 6. Mengetahui pengaruh timbal balik antara pegawai Dinas Kebersihan, masyarakat dan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan deskriptif dengan jenis studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu pengumpulan data primer dan sekunder. Data sekunder dikumpulkan melalui studi literatur, sedangkan data. primer dikumpulkan melalui pengamatan lapangan (observasi), wawancara dengan instrumen pendukung kuesioner . Sedangkan teknik pengamatan dan analisis data menggunakan program SPSS. Hasil penilitan ini adalah: Berdasarkan hasil survei dan kajian yang dilakukan dalam penelitian ini, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu: 1. Terdapat hubungan nyata antara pengetahuan karyawan Dinas Kebersihan dengan tindakan terhadap pengelolaan sampah pada semua unit yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dari 75% responden, masing-masing unit bertindak baik yang mencerminkan adanya kinerja yang baik. 2. Terdapat hubungan nyata antara pengetahuan masyarakat kelurahan Johar Baru dengan tindakan terhadap pengelolaan sampah pada semua kelompok masyarakat yang menjadi responden. Hal ini terlihat bahwa sekitar 72% ibu-ibu PKK memiliki tindakan yang baik. Disini terlihat bahwa pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan tindakan yang dilakukannya. 3. Terdapat hubungan antar kinerja Dinas kebersihan dengan peran serta masyarakat. Dalam hal ini Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat bersama-sama memelihara dan mengelola kebersihan telah terbukti (R2 = 0,92). 4. Ternyata ada faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kinerja Dinas Kebersihan DKI Jakarta, yaitu: a. Faktor internal: - Anggaran/dana yang disediakan setiap tahun belum memadai - Petugas lapangan (golongan 1) belum mencukupi Sarana yang dimiliki umumnya sudah tua dan tidak layak jalan sedangkan Prasarana yang ada tidak efektif dan efisien karena lokasi yang jauh dan kini bermasalah. b. Faktor eksternal: - Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah cukup baik - Penegakan hukum masih lemah, dimana pelanggaran sering terjadi - Kebijakan Pemda/DPRD sering rancu dan tidak konsisten. 5. Dengan adanya hubungan timbal balik antara kinerja pegawai dinas kebersihan dengan peran serta masyarakat menunjukan bahwa prisip-prinsip pokok ekologi berlaku di dalam kehidupan yaitu: - Adanya hubungan timbal balik antara dinas kebersihan sebagi pengelola dengan masyarakat sebagai produsen sampah. - Adanya saling ketergantungan antara kinerja pegawai Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat dalam pengolahan sampah. - Adanya keselarasan dan keseimbangan didalam pengelolaan sampah baik dilihat dari segi kinerja pegawai dengan peran serta masyarakat. - Adanya keanekaragaman di dalam pengelolaan sampah, dimana faktor eksternal dan internal mempengaruhinya. - Adanya kesinambungan antara kinerja pegawai Dinas Kebersihan dengan peran serta masyarakat di dalam pengelolaan sampah sehingga mencapai hasil yang optimal. Saran Yang Diajukan: 1. Pemda DKI Jakarta khususnya Dinas Kebersihan agar selalu melakukan penyuluhan, pembinaan kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah (mulai dari pemilahan, pewadahan, pengumpulan, sampai dengan pengangkutan) 2. Pemda DKI Jakarta agar mengupayakan penyediaan. LPS di setiap Kecamatan dan menumbuhkembangkan kegiatan pengomposan di setiap kecamatan. 3. Pemda DKI Jakarta agar mengupayakan koordinasi dalam pengelolaan sampah (Dinas Kebersihan, dinas PU, dinas Pertamanan, PD Pasar Jaya dan Dispenda). 4. Pemda DKI Jakarta agar mulai memikirkan cara-cara efisien dan efektif dalam pengelolaan sampah. Untuk Stu disarankan agar di setiap wilayah kota di bangun LPA. Hal ini guna menghindari kemacetan dan faktor jarak tempuh. 5. Masyarakat dan dunia usaha harus mulai aktif dan berperanserta di dalam pengelolaan sampah karena untuk menciptakan lingkungan yang bersih, indah, dan sehat bukan hanya tugas pemerintah raja, jadi tugas dan tanggung jawab semua pihak. Daftar Pustaka: 39 buku (1977 - 2000)
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ronaldo Adrian
Abstrak :
Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah menjadi persoalan serius terutama di kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia saja, tetapi di seluruh dunia. Produksi sampah yang terus menerus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dapat menjadi masalah yang serius jika tidak diatasi. Sistem persampahan Jakarta pada saat ini masih menggunakan sistem pengelolaan sampah di kota-kota lain, dimana proses pengelolaannya dimulai dari asal limbah menuju tempat permbuangan sementara kemudian berakhir ditempat pembuangan akhir dengan menggunakan sistem open dumping (membuang langsung ke tempat pembuangan akhir) pada TPST Bantargebang. Sedangkan, TPST Bantargebang diperkirakan tahun 2021 akan tutup disebabkan sudah mencapai kapasitas maksimal. Oleh karena itu, pemenrintah merencanakan pembuatan Intermediate Treatment Facility (ITF) di beberapa tempat di Jakarta untuk mengurangi ketergantungan dengan TPST Bantargebang. Dari keempat tempat tersebut, hanya Sunter saja yang sudah memiliki perencanaan dan teknologi pengolahan sampah. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai pemilihan teknologi pengolahan sampah yang efektif dan efisien dengan melihat kondisi dan tantangan yang ada menggunakan dua metode pengambilan keputusan multi atribut (MADM), yaitu AHP dan TOPSIS. Dalam penelitian ini, penulis memilih Cakung sebagai tempat yang perlu diteliti mengenai pemilihan teknologi pengolahan sampah yang efektif dan efisien. ......Garbage problem is really endless. Garbage problem has become a serious problem especially in big cities, not only in Indonesia, but all over the world. The continuous production of waste with the increase in population can be a serious problem if it is not addressed. Jakarta's current waste system is still using waste management system in other cities, where the processing process starts from the origin of sewage to the place of temporary disposal and then ends in the final dump using open dumping system (throw direct to landfill) on TPST Bantargebang. Meanwhile, TPST Bantargebang estimated in 2021 will be closed because it has reached the maximum capacity. Therefore, the decision to plan the manufacture of Intermediate Treatment Facility (ITF) in several places in Jakarta to reduce dependence with TPST Bantargebang. From the four places, only Sunter is already have a planning and garbage processing technology. Based on this, we need to do research on the selection of waste processing technology that is effective and efficient by looking at the conditions and challenges that exist using two methods of multi-attribute decision making (MADM), namely AHP and TOPSIS. In this study, the author chose Cakung as a place to be researched regarding the selection of effective and efficient waste processing technology.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library