Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fajar Kazirengga
Abstrak :
Pembakaran pada ruang bakar Backward-Facing Step dengan menggunakan slot injeksi dan ketinggian tangga dengan perbandingan Lf/h = 2; 2,67 dan 4 menunjukan nyala api terjadi pada daerah lapisan geser. Dengan menggunakan bantuan High Speed Video Camera dapat diketahui mengenai karakteristik serta pola pergerakan dari nyala api daerah lapisan geser tersebut sehingga dapat diketahui pola nyala api yang terbentuk pada beberapa titik. Kemudian dengan menggunakan bantuan perangkat lunak ImageJ, nyala api yang didapat diolah untuk mendapatkan luasan secara 2 dimensi. Dengan mengetahui luasan masingmasing titik, korelasi antara luasan nyala api dan perubahan nilai efisiensi bahan bakar dapat diketahui. Akan tetapi korelasi yang didapat tidak selalu dapat dijadikan acuan perbandingan antara perubahan luas nyala api dengan perubahan nilai efisiensi. Hal lain yang mempengaruhi perubahan nilai efisiensi adalah ketinggian tangga (h), bentuk geometri ruang bakar serta asupan udara dari blower. Beberapa fenomena yang tertangkap oleh High Speed Video Camera seperti pola pergerakan nyala api pada titik efisiensi tertinggi dari nyala stabil hingga berada pada titik padamnya api dapat diketahui.
Combustion inside a backward-facing step combustor using injection nozzle and height of step ratio Lf/h = 2; 2,67 and 4 shows a shear layer flame. By using a high speed video camera, the shear layer flame characteristic and its pattern of movement can be analyzed so that how the pattern of movements characteristic on a various spot can be studied too. Then by using software named ImageJ the shear layer flame visualization that we have can be analyzed so we will get an the flame area in 2 dimensional state. By knowing flames area on a various spot, we can analyze the correlation between changes in area and changes in fuel consumption efficiency. However the parameter of ratio correlation between area changes and fuel consumption efficiency changes can not always be identified. The other parameter that also affect the changes of fuel consumption efficiency is the changes of step (h), geometrical shape of its combustion chamber and also the air supply from blower. A various numbers of phenomenon that have been captured by the high speed video camera included flame pattern of movement on the maximum fuel efficiency from the stabilized flame into the extinct point can be analyzed.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1781
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mawan Darmawan
Abstrak :
Lebih dari 80% emisi karbon yang dilepaskan oleh fasilitas hulu pemroses minyak dan gas pada unit produksi terapung (FPU) di lepas pantai pada studi kasus ini merupakan produk dari hasil pembakaran turbin gas. Namun biaya penyerapan karbon yang tinggi menjadi hambatan utama bagi industri minyak dan gas untuk merespon kebutuhan penurunan emisi gas rumah kaca dari produk pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan integrasi konsep power-to-gas (P2G) pada emisi turbin gas melalui pengintegrasian unit pemanfaatan panas sisa gas buang (WHRU), resirkulasi gas buang (EGR), penyerapan karbon pasca pembakaran (PCC) menggunakan pelarut monoethanolamine (MEA), dan proses metanasi untuk produksi gas alam sintetik atau syngas. Evaluasi proses secara detail dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Aspen HYSYS. Penyerapan karbon pada kandungan MEA 28% menghasilkan efisiensi sebesar  99,65% pada tekanan absorber 2 bar dan suhu gas umpan 55oC dengan konversi menjadi metana 100% oleh reaktor metanasi pada rasio H2/CO2 sebesar 4,1, berdasarkan hasil permodelan atas beberapa kondisi sensitifitas. Jika produk sampingan berupa syngas diperhitungkan dalam analisis, maka biaya penurunan CO2 untuk unit produksi terapung di lepas pantai pada penelitian ini dapat turun secara substantial dari 138,6 USD/ton CO2 tanpa P2G, menjadi 20,6 USD/ton CO2­ dengan integrasi P2G. ......More than 80% of the carbon emitted by the offshore oil and gas processing facilities on  a floating production unit (FPU) utilized as a case study in this work is a product of gas turbines combustion. However, the current high cost of CO2 capture is the primary obstacle preventing the oil and gas industry from responding to the increasing need for reducing greenhouse gas emissions from combustion products. This research seeks to determine the viability of incorporating the power-to-gas (P2G) concept on existing gas turbines emissions through the integration of waste heat recovery unit (WHRU), exhaust gas recirculation (EGR), post-combustion carbon capture (PCC) using monoethanolamine (MEA) solvent, and methanation to produce synthetic natural gas or syngas. Aspen HYSYS is used to simulate the evaluation process detailed in this research. The maximum carbon capture efficiency with 28% MEA resulted in 99.65% capture efficiency at 2 bar absorber pressure and 55oC feed temperature with 100% methane conversion produced by a methanation reaktor at an H2/CO2 ratio of 4.1, according to modeling results from a number of sensitivity conditions. When the sales of syngas by-products are accounted for, the cost of avoiding CO2 for the offshore floating production unit represented here lowers substantially from USD 138.6/ton CO2 without P2G to USD 20.6/ton CO2 with P2G. 
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library