Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Bagus Ananta Karisma
"ABSTRACT
Generasi Z adalah generasi orang yang lahir pada selang waktu tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 dimana internet sudah ada saat mereka dilahirkan. Mereka mempunyai ciri karakter yang berbeda dari generasi sebelumnya seperti egois, tidak menghargai proses, tidak peduli pada sesama dan kurang bisa berkomunikasi secara verbal. Kemungkinan ciri karakter itu dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti pola asuh orang tua, pekerjaan orang tua, apakah dia tinggal bersama orang tuanya atau tidak dan sebagainya. Perubahan ciri karakter dari generasi Z diduga akan membuat cara pengajaran, materi pengajaran, pekerjaan yang diinginkan dan pandangan sosial mereka terhadap korupsi, nepotisme dan persetujuan terhadap LGBT juga berbeda dari generasi-generasi sebelumnya. Untuk melihat faktor keluarga mana yang paling mempengaruhi karakter generasi Z dan melihat ada tidaknya hubungan antara generasi Z dengan faktor-faktor yang diteliti metode analisis data yang digunakan adalah twostep cluster, pohon keputusan, dan tabel kontingensi. Pertama, twostep cluster digunakan untuk mengelompokkan responden ke dalam cluster yang homogen. Hasil yang didapat adalah dua cluster. Kedua, pohon keputusan digunakan untuk melihat faktor orang tua yang paling memengaruhi kdua cluster yang dihasilkan.  Hasil yang didapat adalah faktor yang paling memengaruhi ciri karakter generasi Z adalah pola asuh orang tua. Ketiga, tabel kontingensi digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan faktor-faktor yang diteliti. Hasil yang didapat adalah terdapat hubungan antara cluster yang dihasilkan dengan pekerjaan yang diinginkan dan materi pengajaran yang disukai. Pekerjaan yang mereka paling inginkan adalah pekerjaan lainnya, seperti ilmuwan, pegawai negeri, wiraswasta, dan sebagainya, materi pengajaran yang paling mereka inginkan ada ilmu terapan, cara pengajaran yang paling mereka inginkan adalah tutorial. Mayoritas mereka tidak setuju dengan adanya korupsi, nepotisme, dan LGBT.

ABSTRACT
Generation Z is the generation of people born between 1995 and 2010 where the internet has been existed when they were born. They have different character from the previous generation such as egoistic, does not value process, does not care for others and cannot communicate verbally. Character may be influenced by family factors such as parenting style, parents` job, whether they live with their parents or not, etc. Changes in the character of generation Z are expected to make their desired teaching methods, teaching materials, job and their views on corruption, nepotism and agreement with LGBT different from the previous generations. To see which family factor influence character of generation Z the most and to see whether there is a relationship between generation Z and the factors studied the data analysis methods used are twostep clusters, decision trees, and contingency tables. First, twostep cluster is used to group respondents into homogeneous groups. The results obtained are two clusters. Second, the decision tree is used to look at the most influential parents of the two clusters produced. The results obtained are the factors that influence character of generation Z the most is parenting. Third, contingency tables are used to see whether there is a relationship between clusters produced with the factors studied. The results obtained are related to the cluster produced with the desired work and the teaching material. The jobs they want the most are other jobs, such as scientists, civil servants, entrepreneurs, etc. The teaching material they want the most is applied science, teaching methods what they want most is a tutorial. The majority of them disagree with the existence of corruption, nepotism and LGBT."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Syabila
"PayLater adalah salah satu bentuk dari digital payment yang diguanakan seperti kartu kredit yang berbentuk digital. PayLater salah satu bentuk inovasi digital payment yang pertama kali ada di Indonesia pada pertengahan tahun 2018. Paylater bisa dengan mudah digunakan melalui pendaftaran online pada digital platform yang menyediakan layanan tersebut. Sudah banyak aplikasi yang menyediakan layanan PayLater seperti e wallet, e commerce, aplikasi berbasis travel, ataupun aplikasi yang khusus menyediakan kredit online. Jabodetabek sebagai kota metropolitan yang dapat menjadi target penerapan penggunaan PayLater yang potensial dan menargetkan Generasi Z sebagai pengguna potensial. Generasi Z merupakan generasi dengan kelompok umur 10-25 tahun yang memiliki karakter dekat dengan teknologi atau juga bisa disebut sebagai app friendly generation. Karena PayLater tergolong baru di Indonesia, penelitian ini bertujuan menganalisis penerimaan PayLater pada Generasi Z di Jabodetabek dengan menggunakan Technology Acceptance Model untuk mengetahuo faktor yang berpengaruh terhadap penggunaan PayLater. Faktor resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, dan perceived usefulness menjadi faktor yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menggunakan layanan PayLater. Faktor faktor tersebut kemudian digunakan untuk merancang rekomendasi strategi untuk penerimaan dan loyalitas PayLater bagi Generasi Z di Jabodetabekyang divalidasi oleh expert menggunakan Relationship Matrix.

PayLater is a form of digital payment that is used like a credit card in a digital form. PayLater is one of the first forms of digital payment innovation in Indonesia in mid-2018. PayLater can be easily used through online registration on digital platforms that provide these services. There are a lot applications that provide PayLater services such as e-wallet, e-commerce, travel-based applications, or applications that specifically provide online credit. Jabodetabek as a metropolitan city that can be a potential target for implementing PayLater applications and targeting Generation-Z as potential users. Generation-Z is a generation with 10-25 years of age group that whose characters are close to technology or can also be referred to as app-friendly generation. Because PayLater is relatively new in Indonesia, this study aims to analyze PayLaters acceptance in Generation Z in the Greater Jakarta by using the Technology Acceptance Model to identify factors that influence the use of PayLater. Resistance to change, perceived risk, awareness of service, perceived benefit, perceived ease of use, and perceived usefulness are factors that are shown to affect someone to use PayLater services. These factors are then used to design strategy recommendations for PayLater acceptance and loyalty for Generation Z in the Greater Jakarta area, which are validated by experts using the Relationship Matrix."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Khalya Karamina
"ABSTRAK
Saat ini, Generasi Z adalah generasi dengan kepribadian dan karakteristik paling kompleks dan kritis sepanjang masa. Perbedaan karakter dari generasi terdahulunya sangat mempengaruhi perilaku pembelian dari Generasi Z. Di tahun 2020 mendatang, diperkirakan bahwa anggota dari Generasi Z akan menjadi kelompok konsumen terbesar di dunia, melebihi berbagai kelompok generasi sebelumnya. Oleh karena itu, kekuatan dan daya beli dari generasi ini tidak dapat disepelekan. Walau kini anggotanya berusia maksimal 22 tahun, pengaruh mereka di lingkungan sosial dan keluarga terbilang signifikan. Kekuatan dari Generasi Z diperkuat dari mudahnya akses informasi dan fasihnya mereka untuk berkomunikasi di dalam dunia teknologi dan digital. Sebagai generasi pertama yang lahir sebagai digital natives, mereka hidup tidak hanya di dunia nyata melainkan juga di dunia digital. Berdasarkan kebutuhan dan perilaku yang berbeda, brand perlu mempertimbangkan ulang taktik dan strategi pendekatan kepada target baru ini. Tentunya, strategi pemasaran digital adalah pendekatan yang perlu ditekankan. Melihat potensi pembelian yang besar dari generasi ini, brand yang visioner akan mulai membidik Generasi Z sebagai target utama mereka, dengan pendekatan bauran pemasaran yang sesuai dengan karakteristiknya.

ABSTRACT
Nowadays, Generation Z is the most complex and critical generation from all times. These character and behavior differences from its preceding generations affected their buying decision process. I tis estimated that by 2020, Generation Zs will come to be the largest group of consumers globally. Judging by the statement given, this younger genereration should not be looked down by brand marketer. With the oldest member barely even 22 years old, their influence both in social and family environment can be considered as significant. Their favorable state of life is also supported by information accessibility and their fluency in the digital technology. They are the first ever digital natives born generation, hence familiar living both in reality and varied social networks. Their specific behavior and characteristics require brands to reconsider their current approach and strategy to engage with this new audience. Digital marketing is a one definite strategy to be focused on while targeting to Generation Z. Seeing the potential of thie generation, a visionary brand will start targeting this generation as their main audience, with a tailored marketing mix approach to meet their expectations.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luqman Fauzan
"Fenomena perang talenta menjadi isu universal bagi perusahaan-perusahaan akibat kebutuhan kompetensi dan keahlian sumber daya manusia yang terus berkembang, sehingga perusahaan saling berkompetisi mendapatkan talenta terbaik yang dibutuhkan. Isu ini semakin kompleks dengan mulai masuknya angkatan kerja Generasi Z (kelahiran 1995-2010), dengan karakteristik ekspektasi dan pandangan karier yang berbeda dari generasi sebelumnya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan talenta, perusahaan perlu menentukan strategi yang efektif untuk mampu menarik talenta eksternal dan mempertahankan talenta internal melalui perumusan dan penerapan strategi employee value proposition yang sesuai dengan ekspektasi dari karyawan Generasi Z. Tesis ini akan mengeksplorasi bagaimana strategi employee value proposition menjadi hal yang krusial bagi perusahaan untuk bisa memenuhi kebutuhan talenta Generasi Z di masa depan. Peneliti menggunakan pendekatan studi kualitatif dengan studi kasus tunggal di PTMI.

Current phenomenon of war for talent has been a universal issues for most companies due to human resources demand with more complex competencias and skills, leads to competition between companies to get the best talents. This issue become more complicated as Generation Z (born 1995-2010) began to enter current workforce, with different characteristics on expectation and career perspective compared to former generations. In order to fulfill talent demand, company needs to develop an effective strategy to attract external talent and retain internal talent by formulating and implementing employee value proposition strategy which suitable with expectations from Generation Z. This research explore how employee value proposition strategy will be vital for company to fulfill talent demand of Generation Z in the future. This research was conducted using qualitative methods with a case study in PTMI."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayatul Husna
"Kecenderungan generasi Z, yang merupakan kelompok terbaru dalam angkatan kerja, untuk meninggalkan pekerjaan mereka menjadi signifikan baik secara global maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dampak kepuasan gaji, pemberdayaan psikologis, dan kontrak psikologis relasional terhadap niat berpindah, dengan keterlibatan kerja sebagai mediator. Dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif yang mengadopsi pendekatan lintas-seksional, data diperoleh dari 220 karyawan generasi Z. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung dari pemberdayaan psikologis terhadap niat berpindah, sementara kontrak psikologis relasional dan kepuasan gaji tidak memiliki pengaruh langsung. Selain itu, keterlibatan kerja diidentifikasi sebagai faktor mediasi dalam hubungan antara pemberdayaan psikologis, kontrak psikologis relasional, kepuasan gaji, dan niat berpindah.

The propensity for Generation Z, the youngest cohort in the workforce, to resign from their positions is significant both globally and within Indonesia. This research endeavors to elucidate the impact of pay satisfaction, psychological empowerment, and relational psychological contract on turnover intention, with work engagement acting as a mediator. Employing a quantitative research design with a cross-sectional approach, data were gathered from 220 Generation Z employees. Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) was utilized for data analysis. Results reveal a direct effect of psychological empowerment on turnover intention, whereas relational psychological contract and pay satisfaction exhibit no direct influence. Furthermore, work engagement is identified as a mediating factor in the relationship between psychological empowerment, relational psychological contract, pay satisfaction, and turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryaguna Sudirjo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor (functional value, social value, emotional value, epistemic value, dan monetary value) yang termasuk dalam nilai Theory of Consumption Value terhadap loyalty dengan mediasi satisfaction dalam konteks mobile payment dan Generasi-Z di Indonesia, khususnya pulau Jawa. Penelitian ini juga menggunakan variabel alternative attractiveness sebagai variabel moderasi yang dapat mempengaruhi satisfaction terhadap loyalty. Penelitian ini menggunakan data sebanyak 150 responden melalui teknik purposive sampling yang selanjutnya dianalisis menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa functional value, social value, dan emotional value berpengaruh secara langsung terhadap satisfaction dan juga memediasi pengaruh tersebut kepada loyalty. Epistemic Value dan Monetary Value terbukti tidak berpengaruh terhadap satisfaction dan loyalty. Terakhir, variabel alternative attractiveness tidak signifikan dalam memoderasi pengaruh antara satisfaction dan loyalty. Hasil ini mengindikasikan bahwa loyalitas Generasi-Z di Indonesia, khususnya pulau Jawa dipengaruhi oleh functional value, social value, dan emotional value.

This research aims to determine the influence of factors (functional value, social value, emotional value, epistemic value, and monetary value) included in the Theory of Concumption Value on loyalty with mediation of satisfaction in the context of mobile payments and Generation-Z in Indonesia, especially the island of Java. This research also uses the variable of alternative attractiveness as a moderating variable that can influence satisfaction with loyalty. This research used data from 150 respondents using a purposive sampling technique which was then analyzed using the Partial Least Square-Structural Equation Method (PLS-SEM). The results of this research conclude that functional value, social value, and emotional value have a direct influence on satisfaction and also mediate this influence on loyalty. Epistemic Value and Monetary Value are proven to have no effect on satisfaction and loyalty. Lastly, the alternative variable attractiveness is not significant in moderating the influence between satisfaction and loyalty. These results indicate that the loyalty of Generation-Z in Indonesia, especially the island of Java, is influenced by functional values, social values, and emotional values."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Maisyarah
"Puluhan tahun Palestina hidup di bawah penjajahan sejak tragedi Nakba 1948, dan selama itu pula masyarakat Indonesia terus aktif mendukung dengan berbagai bentuk, salah satunya melalui berdonasi amal. Penelitian ini mengidentifikasi motivasi dan faktor rasional yang memengaruhi generasi Z dalam berdonasi amal untuk Palestina, menginterpretasi pandangan mereka terhadap donasi, dan menganalisis pengaruh aktivitas berdonasi terhadap kehidupan mereka. Pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) digunakan untuk memfasilitasi penelitian ini. Wawancara semi-terstruktur dilakukan kepada enam orang yang mewakili generasi Z dengan karakter yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan motif dan faktor yang mendorong generasi Z dalam donasi amal untuk Palestina meliputi pengaruh pengalaman dan lingkungan sekitar, peran media sosial dan penyebaran informasi, peran lembaga amal dan sosial, tragedi agresi, keistimewaan Palestina, serta kesadaran nilai religiusitas dan kemanusiaan. Generasi Z memandang donasi amal untuk Palestina sebagai tanggung jawab sosial dan bentuk perjuangan. Pengaruh aktivitas berdonasi amal terhadap kehidupan generasi Z mencakup kesadaran diri untuk belajar dan berkontribusi, dampak psikologis dan efek berdonasi, dampak sosial, serta dinamika finansial. Penelitian ini memberikan pemahaman serta sudut pandang unik dari generasi Z, memperkaya kajian perilaku ekonomi dengan mengelaborasi pendekatan psikologis, teori ekonomi, dan isu kemanusiaan dalam perspektif Islam. Para peneliti kuantitatif dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dalam menentukan variabel baru untuk memahami kebiasaan anak muda dalam berdonasi amal untuk Palestina.

For decades Palestinians have lived under colonization since the Nakba tragedy of 1948, and throughout that time the Indonesian people have been actively supporting them in various forms, including through charitable donations. The research identified motivations and rational factors that influenced Generation Z in donating charities to Palestine, interpreted their views on donations, and analyzed the impact of donated activities on their lives. The Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) approach is used to facilitate this research. Semi-structured interviews were conducted with six people representing the Z generation with a defined character. Based on the results of the analysis, the motives and factors that motivated Generation Z to donate charities to Palestine included the influence of experience and environment, the role of social media and dissemination of information, the roles of charities and social institutions, the tragedy of aggression, the privilege of Palestine, and the awareness of the values of religiousness and humanity. Generation Z sees charitable donations to Palestine as social responsibility and a form of struggle. The impact of donated charity activities Generation Z includes self-awareness to learn and contribute, psychological impact and effects of donation, social impact, and financial dynamics. This research provides a unique understanding and perspective of the Z generation, enriching the study of economic behavior by elaborating psychological approaches, economic theory, and humanitarian issues in an Islamic perspective. Quantitative researchers can use this research as a benchmark in identifying new variables for understanding the habits of young people in donating charities to Palestine."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabita Amalia
"Industri musik digital berkembang pesat dan membuat banyak layanan musik bermunculan di Indonesia di antaranya Spotify dan Youtube. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi kemudahan dan kegunaan platform yang menjadi pilihan generasi Z terbanyak di Indonesia yaitu Spotify dan YouTube. Selain itu setiap platform memberikan pengalaman menggunakan fitur yang berbeda. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian ini mengungkapkan motivasi Generasi Z dalam pemilihan platform seperti kualitas audio, harga, kenyamanan tampilan dan ketersediaan musik yang lengkap. Penelitian ini juga melihat persepsi pengguna mengenai kemudahan mengenai fitur pencarian, fitur rekomendasi, fitur daftar putar dan layanan premium. Penelitian ini menunjukkan alasan dalam pembuatan daftar putar seperti kesenangan pribadi, kemudahan temu kembali dan fleksibilitas dalam mendengarkan musik. Penelitian ini juga menunjukkan persepsi kegunaan platform musik Spotify dan Youtube dalam fitur unduhan, pemenuhan koleksi dan layanan premium. Temuan ini dapat memperlihatkan bagaimana kemudahan dan kegunaan fitur yang diberikan oleh platform musik khususnya Spotify dan YouTube dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Diharapkan penelitian ini juga dapat memberi masukan terhadap perpustakaan yang memberikan layanan koleksi digital khususnya musik agar dapat memberikan layanan yang mudah dan meningkatkan aksesibilitas terhadap koleksi musik perpustakaan.

The digital music industry is growing rapidly and many music services have sprung up in Indonesia including Spotify and YouTube. This study aims to identify the perceived ease and usefulness of the platforms that are the most preferred by Generation Z in Indonesia, namely Spotify and YouTube. In addition, each platform provides an experience of using different features. This research uses a qualitative approach with a case study method. The results of this study reveal Generation Z's motivations in choosing platforms such as audio quality, price, viewing convenience and complete music availability. This research also looks at user perceptions of convenience regarding search features, recommendation features, playlist features and premium services. The research shows reasons for creating playlists such as personal enjoyment, ease of retrieval and flexibility in listening to music. The research also shows the perceived usability of Spotify and Youtube music platforms in terms of download features, collection fulfillment and premium services. The findings can show how the ease and usability of features provided by music platforms, especially Spotify and YouTube, improve user experience. It is hoped that this research can also provide input to libraries that provide digital collection services, especially music, in order to provide easy services and increase accessibility to library music collections.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vany Arvindah
"ABSTRAK
Artikel ini membahas sosiabilitas di kalangan generasi Z setelah e-commerce berkembang pesat di Indonesia. Penulis berangkat dari studi-studi sebelumnya yang membahas tentang perkembangan e-commerce di kalangan generasi Z serta kaitannya dengan trust dan mobile phone. Studi-studi tersebut fokus membahas e-commerce dari sisi konsumsinya saja. Oleh karena itu, penulis ingin melengkapi studi sebelumnya dengan mengaitkan kehidupan keseharian pengguna e-commerce dengan sosiabilitas dalam kelompok teman sebayanya. Penulis berargumen bahwa perkembangan e-commerce menyebabkan pergeseran sosiabilitas di kalangan mahasiswa. Dalam hal ini, interaksi di kalangan mahasiswa yang sudah sosiabel meningkat tetapi bergeser dari yang sifatnya interaksional menjadi transaksional. Hal tersebut didukung oleh penggunaan ponsel pintar di kalangan generasi Z. Artikel ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil wawancara mendalam, observasi dan studi literatur. Subyek penelitian dalam artikel ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia yang sering melakukan transaksi e-commerce. Penelitian dilakukan sejak bulan September hingga November 2017.

ABSTRACT
This article discusses sociability among the Z generation after e commerce is growing rapidly in Indonesia. The author set out from previous studies that discuss about the development of e commerce among the Z generation and its relation to trust and mobile phone. The studies focus on e commerce in terms of consumption alone. Therefore the author would like to complete the previous study by linking the daily life of e commerce users with sociability in peer groups. This article argue that the development of e commerce causes the shifting of student rsquo s sociability. In this case, the interaction between sociabel students shifting from interactional to transactional. It supported by smartphone usage among the Z generation.This article uses qualitative methods. Data was collected by indepth interview, observation and literatur studies. The subject of this research is students from Faculty of Social and Political Science Universitas Indonesia who frequently conduct e commerce transactions. The study was conducted from September to November 2017."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Fernardo
"ABSTRACT
Penelitian ini menguji pengaruh faktor sosiologis agama, suku, jenis kelamin, dukungan primary group, faktor psikologis orientasi isu, orientasi kandidat, identifikasi partai politik, faktor pilihan rasional prospective voting, retrospective voting dan faktor politik uang terhadap perilaku memilih generasi Z kelahiran 1995-2009. Riset ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi penelitian yang dapat dijangkau peneliti yakni, mahasiswa-mahasiswi aktif S1 FISIP UI angkatan 2014-2017. Hasilnya faktor yang berpengaruh signifikan meningkatkan kecenderungan memilih adalah orientasi kandidat-santun, orientasi isu-sama, identifikasi partai politik-sama, tidak melakukan-politik uang, prospective issues-beri janji, retrospective issues-cemerlang, jenis kelamin laki-laki, agama sama. Sementara faktor yang berpengaruh signifikan menurunkan kecenderungan memilih adalah orientasi kandidat-arogan, retrospective issues-kontroversial, orientasi isu-beda, identifikasi partai politik-beda, prospective issues-tidak janji.

ABSTRACT
This study examines the influence of sociological factors religion, ethnicity, gender, primary group support , psychological factors issue orientation, candidate orientation, political party identification, rational choice factors prospective voting, retrospective voting and money politics factor on voting behavior of generation Z birth 1995 2009. This research uses experimental methods with accessible experimentally population i.e. FISIP UI undergraduate student batch 2014 2017. Result of the factors that significantly increase tendency to vote are candidate orientation urbane, issue orientation same, political party identification same, not doing money politics, prospective issues give promises, retrospective issues brilliant, gender male, religion same. While factors that significantly decrease tendency to vote are candidate orientation arrogant, retrospective issue controversial, issue orientation different, political party identification different, prospective issues no promises. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>