Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 30 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fitriyanie Bren
"ABSTRAK
Integrasi data seismik dan log sumur dilakukan pada dataset lapangan Blackfoot
untuk mengidentifikasi penyebaran litologi dan porositas pada zona target
reservoar tipis di lapangan ini. Integrasi dilakukan menggunakan analisa inversi
dan multi-atribut seismik. Dengan inversi seismik, tras seismik dapat diubah
menjadi volume impedansi akustik yang kemudian dikonversikan menjadi
porositas dengan suatu asumsi sedangkan dengan multiatribut seismik, volume
porositas dapat diprediksi dengan transformasi linier dan non-linier antara properti
log sumur dengan serangkaian atribut seismik.
Tiga jenis metoda inversi impedansi akustik diterapkan pada dataset yaitu inversi
rekursif, linear programming sparse-spike (LPSS) dan model-based. Hasil inversi
kemudian dibandingkan satu sama lain melalui parameter cross correlation dan
error log. Hasil dari inversi yang berbeda-beda ini secara konsisten menunjukkan
reservoar dengan impedansi rendah didalam channel pada kedalaman kurang lebih
1060ms pada domain waktu. Inversi berbasiskan model menunjukkan pencitraan
yang lebih baik dan koefisien korelasi yang paling tinggi (99.8%) dibandingkan
kedua jenis inversi lainnya. Karenanya, hasil inversi impedansi akustik modelbased
ini kemudian digunakan sebagai atribut eksternal pada analisa multi-atribut.
Volume pseudo porositas dibuat dari fungsi regresi dari crossplot hubungan
impedansi akustik hasil inversi dengan log porositas yang tersedia pada setiap
sumur.
Analisa multi-atribut digunakan untuk menghasilkan transformasi linier maupun
non-linier antara properti log sumur?dalam hal ini adalah log impedansi akustik,
densitas dan porositas?dengan serangkaian atribut seismik. Untuk model linier,
dipilih transformasi pembobotan linear step-wise regression (SWR) yang
diperoleh dari minimisasi least-square. Untuk mode non-linier probabilistic
neural networks (PNN) di-training menggunakan atribut pilihan dari transformasi
SWR sebagai input. PNN dipilih sebagai network yang akan diterapkan pada
dataset karena umumnya menunjukkan korelasi yang lebih baik dan mempunyai
algoritma matematis yang lebih sederhana.

Abstract
Integration of seismic and well log data of Blackfoot field dataset was conducted
to identify the distribution of lithology and porosity of an interest thin reservoir
zone in this field. The integration has been done using seismic and multiattribute
analyses. With seismic inversion, seismic trace can be changed into acoustic
impedance which represent the physical property of the reservoir layer and then
converted to be a porosity volume. With seismic multiattribute, log property
volumes are predicted using linear or non-linear transformations between log
properties and a set of seismic atrributes.
Three types of seismic inversion have been applied to the dataset i.e. recursive
inversion, linear programming sparse-spike (LPSS) inversion and model-based
inversion. The results then were compared each other through cross correlation
and error log parameters. The difference inversion results show clearly the
reservoir with its related low impedance within a channel at the depth of 1550m or
moreless at 1060ms in time domain. The model-based inversion result shows
smoothed image and the highest correlation coefficient (99.8%) compared to two
other inversions. Therefore, the acoustic impedance of model-based inversion
result was used for external attribute in multiattribute analyses. Pseudo-porosity
volume was produced from regression function of a crossplot between the
acoustic impedance as an inversion result with the original porosity log.
Multiattribute analyses were used to derive a relationship between well log
properties i.e. acoustic impedance, density and porosity logs?and a set of seismic
attributes. The derived relationship can be linear (using step-wise regression
transformation) or non-linear (using probabilistic neural network transformation).
PNN is chosen as a network trained for final dataset because in general it shows
better correlations and simpler matematic algorithms. The reliability of derived
relationship is determined by cross-validation test."
2011
T31945
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bloom, Arthur L.
New Delhi: Prentice-Hall of India, 1979
551.4 BLO g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krumbein, W.C.
San Francisco: W H Freeman, 1963
551.7 KRU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Fitriana Walidah
"Besarnya ambiguitas dan kemungkinan dalam pemetaan bawah permukaan merupakan alasan utama dalam pengaplikasian berbagai macam teknik-teknik pemetaan untuk mendapatkan kemungkinan model bawah permukaan terbaik yang paling logis dan bisa digunakan untuk mendekati kondisi yang sebenarnya. Teknik analisa dan Pemodelan data gayaberat pada penelitian ini diaplikasikan untuk memastikan keberadaan struktur terumbu karbonat dari Formasi Kujung yang diidentifikasi sebagai struktur sembulan pada penampang seismik, dan pada penampang MT merupakan high resistivity zone.
Berdasarkan kondisi geologi dan karakteristiknya, struktur karbonat ini diasumsikan akan mempunyai kontras densitas yang sangat baik dengan litologi batuan disekitarnya sehingga hasil pemodelan data gayaberat yang dikorelasikan dengan data-data geofisika lainnya ini, dapat dengan baik untuk digunakan dalam mendekati kondisi bawah permukaan area FW1807 dan dapat mengkonfirmasi keberadaan Kujung carbonates reservoir dalam bentuk terumbu karbonat yang berada pada kedalaman sekitar 2000-3000 m. tepat diatas basement.

The high ambiguity and the probability in subsurface mapping are the main reason for the application of many mapping techniques in order to get the best logical subsurface probability and also to approach the geological condition. Gravity analysis technique and modeling in this study are applied to ensure the presence of carbonate reef from Kujung Formation which is identified as an anticline at seismic section and from MT section as a high resistivity zone.
Based on geological condition and geological characterization, the carbonate structure is assumed will have a good density contrast compare with the surrounding lithology. The quality of gravity modeling which is correlate with others geophysical data, can well approach the subsurface condition of "FW1807" and can confirm the presence of Kujung carbonat reservoir in the form of carbonate reef at depth between 2000-3000 m. just above the basement.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S42925
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Ramadhan
"Telah dilakukan studi pemetaan distribusi reservoar dengan menggunakan metode inversi seismik. Pemetaan distribusi reservoar dilakukan dengan melihat persebaran dari nilai Acoustic Impedance (AI). Nilai AI didapatkan dengan melakukan metode inversi AI dengan masukan data seismik 3D Post-Stack dan kontrol dari empat buah sumur. Metode inversi yang digunakan adalah inversi bandlimited dan inversi spare-spike.
Hasil proses inversi yaitu peta persebaran AI yang akan diidentifikasi sebagai distribusi reservoar pada tiga horizon (FS8, FS7, dan FS4). Lapangan F3 terletak di sektor laut utara Belanda. Lapangan ini memiliki potensi akumulasi hidrokarbon yang dangkal. Hal ini diindikasikan dengan keberadaan fenomena bright spots dan gas chimney pada penampang seismik.
Berdasarkan hasil persebaran nilai AI dan porosity untuk ke tiga horizon, daerah prospek terdapat pada bagian tengah mengarah ke bagian timur daerah penelitian.

The studied of reservoir distribution mapping using seismic inversion methods have been conducted. Reservoir distribution mapping was conducted by looking at the distribution Acoustic Impedance’s (AI) values. AI valeus were obtained by the AI inversion method with input from 3D Post Stack Time Migration (PSTM) seismic data and control from four wells. Inversion Methods that have been used are band limited inversion and spare spike inversion.
The results of inversion process are AI distribution map which will be indentified as a distribution reservoir on three horozons (FS8, FS7, and FS4). F3 field was located on the Dutch sector of the North Sea. This field has shallow potential of hydrocarbon accumulation. This was indicated by the phenomenon's presence of gas chimney and the bright spot on the seismic section.
Based on the results of AI distribution and porosity values on those horizons, the prospect area were located on the middle leads to the eastern part of the study area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Hussein Flowers Rizqi
"ABSTRAK
Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi Pegunungan Kulon Progo sebelah timur, tepatnya di Sungai Niten, Kecamatan Giripurwo, Kulon Progo, DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur geologi dan hubungan stratigrafi Formasi Andesit Tua dan Formasi Sentolo. Metode penelitian meliputi pengamatan data struktur geologi meliputi data kekar dan sesar sedangkan data stratigrafi menggunakan metode pengukuran stratigrafi (MS) yang dilakukan di Formasi Andesit Tua bagian atas dan pada Formasi Sentolo bagian bawah. Berdasarkan hasil pengolahan data, sesar utama pada daerah penelitian adalah Right Slip Fault, dengan besaran rake yang didapat 5odan net slip N 340 oE. Bidang sesar utama memiliki arah dan kemiringan N 335o E / 55o. Arah gaya utama sesar diperoleh dari pembacaan (σ1) pada sesar utamayaitu didapatkan 50o, N 220oE, sesuai dengan arah umum extensional fracture yang berarah timurlaut-baratdaya. Pengaruh struktur geologi berupa sesar mendatar Mengkanan Niten, memotong satuan Breksi Andesit dan Batupasir Tufan karbonatan. Intepretasi pada peta geologi daerah penelitian terdapat offset pelamparan bukit di timur Sungai Niten. Offset bukit tersebut dikontrol oleh pergerakan Sesar Mendatar Mengkanan Niten. Hal itu didukung dengan sebaran satuan Breksi Andesit melampar hingga ke selatan di sebuah bukit kecil, sebelah timur Sungai Niten. "
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2019
600 JIA XI:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nichols, Gary
"This fully revised and updated edition introduces the reader to sedimentology and stratigraphic principles, and provides tools for the interpretation of sediments and sedimentary rocks."
Chichester, West Sussex: Wiley-Blackwell, 2009
551.303 NIC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Natasia Alya Putriningtyas
"Cekungan Jawa Timur atau yang biasa dikenal dengan Cekungan Jawa Timur merupakan salah satu cekungan mature yang telah berkontribusi banyak terhadap komoditi migas di Indonesia. Formasi Ngimbang merupakan salah satu Formasi penyusun Cekungan Jawa Timur yang diperkirakan merupakan penghasil 95% hidrokarbon pada sistem perminyakan regional yang ada (Mudjiono & Eko Pireno, 2002). Salah satu bagian dari formasi ini adalah Anggota Ngimbang Klastik, yang memiliki potensi ganda, baik sebagai source rock maupun reservoir rock, tergantung pada variasi fasies, litologi, dan kondisi diagenetiknya (Dwi Nugraha et al., 2016). Untuk mengoptimalkan eksplorasi dan eksploitasi dari cekungan ini, perlu dilakukan banyak penelitian untuk mengamati aspek geologis dari cekungan, salah satunya adalah analisis fasies dan lingkungan pengendapan. Penelitian ini mengintegrasikan beberapa data berupa data log sumur, laporan deskripsi core dan cutting, laporan biostratigrafi, serta peta bawah permukaan (isopach map dan depth structure map) dari delapan sumur eksplorasi yang terletak di North Madura Platform, Blok Ketapang, Jawa Timur. Berdasarkan hasil analisis, pola elektrofasies symmetrical, serrated, bell-shape, dan cylindrical teridentifikasi. Dari integrasi data-data yang ada, didapat asosiasi fasies berupa subtidal flat, marsh/swamp, tidal channel, mudflat, dan shallow marine shelf yang terendapkan di lingkungan tide-dominated estuari dan lagoon / protected marine, dengan arah dominan endapan yang cenderung mengarah ke laut (basinward) di sebelah timur.

The East Java Basin is one of the mature basins that has contributed much to the oil and gas commodity in Indonesia. The Ngimbang Formation is one of the constituent formations of the East Java Basin which is estimated to produce 95% of the hydrocarbons in the existing regional petroleum system (Mudjiono & Eko Pireno, 2002). One part of this formation is the Ngimbang Klastik Member, which has dual potential, both as source rock and reservoir rock, depending on variations in facies, lithology, and diagenetic conditions (Dwi Nugraha et al., 2016). To optimize the exploration and exploitation of this basin, it is necessary to conduct many studies to observe the geological aspects of the basin, one of which is the analysis of facies and depositional environment. This study integrates several data such as well log data, core and cutting description reports, biostratigraphy reports, and subsurface maps (isopach map and depth structure map) of 8 exploration wells that is located on the North Madura Platform, Ketapang Block, East Java. Based on the analysis, symmetrical, serrated, bell-shape, and cylindrical electrofacies patterns were identified. From the integration of existing data, facies associations of subtidal flat, marsh/swamp, tidal channel, mudflat, and shallow marine shelf were obtained, which were deposited in tide-dominated estuary and lagoon/protected marine environments with the dominant direction of deposits tending to be basinward in the east."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyono
"Lapangan 'HD' merupakan lapangan gas di Cekungan Sunda yang dikembangkan sejak tahun 2006 dan telah membuktikan keberadaan hidrokarbon pada lapisan batupasir Formasi Talang Akar bagian atas. Formasi ini merupakan sedimen sedimen darat yang terendapkan sepanjang aliran sungai purba (paleochannel) berumur Oligosen Atas dan berpotensi sebagai lapisan reservoir yang baik. Aplikasi multi atribut seismik merupakan salah satu teknik yang dipakai dalam mengidentifikasi pola sebaran dan kualitas reservoir sedimen tersebut. Penerapan teknik multi atribut seismik pada Lapangan "HD" menghasilkan 7 atribut kombinasi terbaik yaitu Filter 55/60-65/70, Duadrature Trace, Log (inversion), Filter 35/40-45/50, Derivative, Y-Coordinate, dan Second Derivative dengan koefisien korelasi sebesar 0.612388.
Hasil dari sebaran distributary channel pada 4 lapisan reservoir target diinterpretasikan masuk ke dalam lingkungan pengendapan upper delta plain dimana secara kualitas Lapisan Sand-A mempunyai porositas terbaik 18%, Sand-B sebesar 20%, Sand-C bernilai 28%, dan Sand-D sebesar 24%. Sedangkan dari identifikasi kawasan prospek hidrokarbon, Lapisan Sand-A mempunyai 5 kandidat prospek (A1, A2, A3, A4 dan A5), Lapisan Sand-B terdapat 6 kandidat prospek (B1, B2, B3, B4, B5 dan B6), Lapisan Sand-C mempunyai 5 kandidat prospek (C1, C2, C3, C4 dan C5), serta Lapisan Sand-D terdapat 7 prospek (D1, D2, D3, D4, D5, D6 dan D7). Hasil perhitungan sumberdaya hidrokarbon keempat lapisan reservoir didapatkan original oil inplace Sand-A sebesar 1,63 mmscf, Sand-B sebesar 2,47 mmscf, Sand-C sebesar 0,7 mmscf, dan Sand-D sebesar 7,07 mmscf.

"HD" fields is a gas field in Sunda Basin, it developed since 2006. The hydrocarbon existence in this field is proven at sandstone layers of the Upper Talang Akar Formation. Upper Talang Akar Formation is a terrestrial sediments, which is deposited along the ancient river (paleochannel) of Upper Oligocene age and this formation is potential to be a good reservoir. Multi attribute seismic application is a techniques used to identify the patterns of distribution and reservoir sediments quality. The application of multi attribute seismic techniques in the "HD" field produce 7 best attributes combination, they are Filter 55/60-65/70; Duadrature Trace; log (inversion); Filter 35/40-45/50; Derivative; YCoordinate; and second derivative with correlation coefficient 0.612388.
The result of the distributary channel in the 4 layers reservoir target are interpreted into the upper delta plain deposition environment. Sand-A layer has the best porosity about 18%, Sand-B by 20%, Sand-C around 28%, and Sand-D approximately 24%. Whilst the hydrocarbon prospect identification of the region, Sand-A layer have 5 prospects candidate (A1, A2, A3, A4, and A5), Sand-B layer have 6 prospects candidate (B1, B2, B3, B4, B5, and B6), Sand-C have 5 prospects candidate (C1, C2, C3, C4, and C5), and Sand-D have 7 prospects candidate (D1, D2, D3, D4, D5, D6, and D7). The results of hydrocarbon resources calculation from reservoir layer obtained original oil inplace. Sand-A layer has 1,63 mmscf, Sand-B 2,47 mmscf, Sand-C 0,7 mmscf, and Sand-D 7,07 mmscf.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31161
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>