Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sigit Gunarto
Abstrak :
Tujuan : Mengetahui apakah Iatihan Four Square Step dapat meningkatkan keseimbangan pada lansia. Desain : Study Kasus - Kontrol Subjek : Tiga puluh orang lansia dibagi secara acak dalam dua kelompok Irtervensi :Kelompok kasus yang mendapat latihan Sit and Rise + Four Square Step serta kelompok kontrol yang mendapat latihan Sit and Rise. Parameter yang diukur keseirnbangan menggunakan alat ukur keseimbanngan FICSIT-4. Tempat : Penelitian dilaksanakan di Bagian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS Hasan Sadikin Bandung 2005. Hasil : Dengan uji Friedman untuk kelompok berpasangan didapat perbedaan bermakna terhadap peningkatan nilai keseimbangan pada lansia dengan menggunakan alas ukur FICSIT-4. Kesimpulan : Lansia yang diberikan latihan Four Square Step mempunyai nilai FICSIT-4 lebih baik secara signifikans dibanding sebelum latihan.
Objective : To determine if Four Square Step can increased geriatric balance Design : Case control study Subject : 30 geriatric persons divided into 2 group randomly. Intervention : First group were given sit and rise exercise plus Four Square Step exercise. Control group were given sit and rise exercise only. Balance in both group was measured with (FICSIT- 4). Setting : At Department of Physical Medicine and Rehabilitation, Perjan dr.Hasan Sadikin Hospital Bandung. Result : There was a significant difference in the increase of balance between the intervention and control group. Conclution : Geriatric persons who are given Four Square Step Exercise , have a better increase of the FICSIT-4 point.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T58438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Fatima Bessing
Abstrak :
Latar belakang: Kecemasan adalah salah satu gejala yang umum ditemui pada pasien geriatri yang menjalani rawat inap. Di sisi lain, kurangnya pergerakan merupakan kondisi yang juga sering ditemukan pada pasien geriatri. Hal ini dapat diatasi dengan latihan fisik dan mindfulness pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan latihan fisik berbasis Tai Chi yang kemudian disebut dengan Protokol Mindfulness dalam Gerak (PMG) untuk mengatasi gejala cemas pada pasien geriatri yang dirawat inap. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebanyak 3 pasien mengikuti penelitian ini. Hasil: Terdapat 3 pasien yang mengikuti penelitian ini dengan gangguan penyesuaian dengan gejala cemas. Pada ketiga pasien didapati bahwa PMG menurunkan skala nyeri, memperbaiki gangguan tidur, mengurangi sesak nafas dan meningkatkan motivasi pasien dalam mobilisasi dan aktivitas, selain itu, ditemukan juga bahwa PMG dapat menurunkan gejala cemas pada pasien. Kesimpulan: Protokol PMG secara aman dapat menurunkan gejala cemas pada pasien geriatri dengan gejala cemas yang menjalani rawat inap. ......Background: Anxiety is one of the symptoms commonly found in hospitalized geriatric patients. On the other hand, lack of movement is a condition that is also often found in geriatric patients. This can be overcome by physical exercise and mindfulness. The aim of this study is to develop a Tai Chi-based physical exercise which is then called the Mindfulness in Motion Protocol (Protokol Minfulness dalam Gerak/PMG) to treat anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients. Methods: This research was conducted using a qualitative method with a case study approach. A total of 3 patients participated in this study. Results: There were 3 patients who participated in this study with adjustment disorders with anxiety symptoms. In the three patients, it was found that PMG reduced pain scale, improved sleep disturbances, reduced shortness of breath and increased patient motivation in mobilization and activities. In addition, it was also found that PMG could reduce anxiety symptoms in patients. Conclusion: The PMG protocol can safely reduce anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients with anxiety symptoms.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vinandia Irvianita Poespitasari
Abstrak :
Latar Belakang. Polifarmasi, pengobatan berpotensi tidak tepat (PIM), ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan interaksi obat merupakan permasalahan terkait obat pada usia lanjut dan berhubungan dengan sindrom geriatri dan berbagai luaran klinis negatif. Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien dan pengobatan yang didapatkannya, mengetahui proporsi polifarmasi, PIM, ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan interaksi obat pada pasien di Poliklinik Geriatri. Metode. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara potong-lintang di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel diambil secara konsekutif. Melalui wawancara dan telaah rekam medik, data pasien yang dikumpulkan berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial dan ekonomi, komorbiditas, pengkajian geriatri komprehensif, obat-obatan yang dikonsumsi pasien, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 dan Beers 2019, ketidakpatuhan pengobatan berdasarkan MAQ, dan interaksi obat berdasarkan Lexi-Interact Online dari Lexicomp®. Hasil. Dari 101 subjek, didapatkan karakteristik berupa sebagian besar subjek berusia 70 – 79 tahun (57,43%), berpendidikan tinggi (41,58%), menikah (62,38%), tinggal dengan keluarga (87,13%), berpenghasilan di bawah UMR (56,44%), dan berobat dengan Jaminan Kesehatan Nasional (97,03%). Sebagian besar tidak mengalami malnutrisi (78,22%), memiliki fungsi kognitif normal (87,13%), tidak menderita depresi (90,1%), status fungsional mandiri (64,36%), pre-frail (70,3%), dan indeks komorbiditas Charlson sedang (50,5%). Obat antihipertensi merupakan obat yang paling banyak diresepkan (88,12%), terdapat 11,88% subjek mengkonsumsi obat tradisional. Seluruh subjek (100%) memiliki multimorbiditas, komorbid terbanyak adalah hipertensi (85,15%). Polifarmasi terjadi pada 86,14% subjek, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 terjadi pada 30,69% subjek, sedangkan berdasarkan kriteria Beers 2019 terjadi pada 36,63% subjek. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan terjadi pada 60,4% subjek, dan interaksi antar-obat terjadi pada 82,18% subjek. Kesimpulan. Sebagian besar pasien di Poliklinik Geriatri mengalami polifarmasi, namun hanya sebagian kecil yang mengandung obat berpotensi tidak tepat. Sebagian besar pasien tidak patuh terhadap pengobatan dan mengkonsumsi obatobatan yang mengandung potensi interaksi obat. ......Background. Polypharmacy, potentially inappropriate medicine (PIM), nonadherence to treatment, and drug interactions are drug-related problems that often occur in the elderly and are associated with geriatric syndrome and various clinical outcomes so that it needs attention in administering drugs for elderly patients. . Aim. Knowing character of the patients and the treatment they received, looking at polypharmacy, PIM, non-adherence to treatment, and drug interactions in patients at the Geriatric Polyclinic. Method. It is a cross-sectional study done in March - April 2020 at Dr. Cipto Mangunkusumo. The subject selecting based on consecutive sampling. Subjects are interviewed with questionnaires and review the patient's medical records to obtain data on age, gender, education level, social and economic status, comorbidities, comprehensive geriatric assessments, drugs consumed by patients, PIM based on STOPP version 2 and Beers 2019 criteria, adherence of treatment with MAQ, and drug interactions based on Lexi-Interact Online from Lexicomp®. Result. Of the 101 subjects, most of the subjects were 70-79 years old (57.43%), female (54.46%), highly educated (41.58%), married (62.38%), living with family (87.13%), earning below the UMR (56.44%), and seeking treatment with the National Health Insurance (97.03%). Most of them are not malnourished (78.22%), have normal cognitive function (87.13%), do not suffer from depression (90.1%), independent functional status (64.36%), pre-frail (70.3 %), and have moderate Charlson's comorbidity index (50.5%). Anti-hypertensive drugs were the most prescribed drug (88.12%), 11.88% of patients consumed traditional medicine. All subjects (100%) had multimorbidity, the most common comorbid was hypertension (85.15%). Polypharmacy occurred in 86.14% of subjects, PIM based on the STOPP version 2 criteria occurred in 30.69% of subjects, and based on Beers 2019 criteria occurred in 36.63% of subjects. Nonadherence to treatment did occur in 60.4% of subjects, and drug interactions occurred in 82.18% of subjects. Conclusion. Most elderly patients in the Geriatric Polyclinic experience polypharmacy, but only a small proportion of them contain PIM. Most of the patients do not adhere to treatment, and take drugs that involve drug interactions. Keywords. polypharmacy, PIM, medication non-compliance, drug interactions, elderly, outpatient.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luh Gede Maheswari Suryatmaja
Abstrak :
Depresi pada lanjut usia atau late life depression sangat berpengaruh pada kualitas hidup lansia. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya depresi dan salah satunya adalah ketergantungan melakukan aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kemandirian melakukan aktivitas dengan tingkat depresi pada lansia di Kelurahan Depok. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan bersifat deskriptif korelatif. Jumlah sampel penelitian adalah 101 lansia di Kelurahan Depok dengan teknik pemilihan proportional random sampling. Pengambilan data menggunakan instrument Geriatric Depression Scale dan KATZ index. Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan hubungan antara kemandirian dengan tingkat depresi pada lansia yaitu p= 0,000 (<α= 0,05) dan OR= 6,628. Penelitan menunjukkan lansia mandiri tidak mengalami depresi sehingga hal ini perlu dipertahankan dan dijaga oleh tenaga kesehatan khususnya perawat.
Depression in the elderly or late life depression affects the quality of life of a person. Many factors influence the onset of depression and one of them is the dependence to perform daily activities. The aim of the study was to analyze the relationships between independence in undertaking activity of daily living with the level of depression in the elderly, Depok. The research used descriptive-correlative approach with cross sectional method. A total samples of 101 elderly was involved, using proportional random sampling. Instruments for this research were Geriatric Depression Scale and KATZ index. The results showed thats there is relationship between independence in activity of daily living and level of depression in the elderly p = 0.000 (<α = 0.05) and OR= 6,628. This research showed that independence elderly did not had depression, so it will need to be maintained and kept by the health workers particularly nurses.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cham: Springer, 2018
616.89 GER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Englewoods Cliffs, N. J.: Prentice-Hall, 1980
618.976 89 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agronin, Marc E.
Philadelphia: Williams & Wilkins, 2008
616.83 AGR a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
West Sussex: John Wiley & Sons, 1999
618.976 5 PSY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library