Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Trisha Amanda
"Pemanasan global berdampak luas bagi Indonesia di berbagai sektor. Upaya pengurangan pemanasan global tidak bisa hanya dilakukan oleh negara tanpa keterlibatan semua pihak. Selama beberapa dekade terakhir, industri kelapa sawit di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini sering dikaitkan dengan masalah lingkungan, terutama emisi gas rumah kaca yang tinggi, yang kemudian diukur sebagai jejak karbon. Riset ini bertujuan untuk mengestimasi jejak karbon perusahaan pada tahun 2030, selaras dengan target pengurangan emisi gas rumah kaca Indonesia dan menentukan strategi mitigasi yang tepat untuk mengurangi jejak karbon menggunakan penilaian daur hidup organisasi dan pengambilan keputusan multi-kriteria. Penilaian daur hidup organisasi mengevaluasi kegiatan perusahaan dari hulu ke hilir dan nilai jejak karbonnya. pengambilan keputusan multi-kriteria amerupakan metode pemilihan alternatif terbaik dalam mengurangi jejak karbon perusahaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan laporan historis perusahaan dan kuesioner yang diberikan kepada praktisi yang merupakan pemangku kepentingan. Temuan utama riset ini adalah total jejak karbon sebesar 64,5 juta CO2e dengan sumber kontribusi terbesar yaitu limbah pabrik kelapa sawit (POME), pemupukan, dan transportasi bahan baku. Alternatif terbaik pengurangan jejak karbon dapat dilakukan dengan pengolahan limbah cair menjadi Bio-CNG yang dapat digunakan juga sebagai bahan bakar kendaraan. Bio-Slurry yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai pengganti pupuk. Total pengurangan jejak karbon perusahaan dengan alternatif yang terpilih yaitu sebanyak 45,39 juta CO2e. Apabila hasil diekspansikan menjadi kontribusi industri kelapa sawit, pengurangan jejak karbon terhadap target NDC adalah sebesar 47,7 juta ton CO2
......Indonesia is significantly impacted by global warming in several different ways. Global warming mitigation efforts cannot be solely carried out by nations without the participation of all parties. The palm oil business in Indonesia has grown significantly over the past few decades and is frequently linked to environmental issues, particularly the potential for substantial greenhouse gas emissions, which are subsequently quantified as carbon footprint. According to Indonesia's targets for reducing greenhouse gas emissions, this study attempts to predict the company's carbon footprint by 2030. It then uses organizational lifecycle assessment and multi-criteria decision-making to identify the most effective mitigation methods. An organization's life cycle assessment evaluates a company's upstream to downstream activities and the value of its carbon footprint. Multi-Criteria Decision Making (MCDM) is a method of selecting the best alternative for reducing a company's carbon footprint. Data were collected using historical company reports and questionnaires given to policymakers. The main finding of this study is that the largest sources of contribution to the carbon footprint are Palm Oil Mill Effluent (POME), fertilizer application, and transportation of raw materials, with a total of 64.5 million CO2e. Processing POME into Bio-CNG, which may also be used as vehicle fuel, is the best solution to reduce carbon footprint. Fertilizer can likewise be replaced with the Bio-Slurry that biogas generates. The selected alternative reduces the company's overall carbon footprint by 45.39 million CO2e. Expanding on this finding, the reduction in the carbon footprint of the palm oil industry's aim for the NDC is 47.7 million tons of CO2e."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muwonge Martin
"Dengan perubahan iklim dan pemanasan global yang menyebabkan kerusakan parah pada lingkungan, transisi yang cepat dan terkelola dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan sedang meningkat. Panas Bumi Energi (GE) sebagai sumber energi terbarukan, telah membuktikan relevansinya di sektor energi dengan turbin uap dianggap sebagai penggerak utama di PLTP dan kinerjanya dianggap penting dalam fasilitas produksi tenaga panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu rancangan awal alat untuk estimasi kerja aktual, daya yang disalurkan, efisiensi total-to-total suatu tahapan turbin, dan efisiensi isentropik suatu turbin uap. Dalam studi ini, analisis garis rata-rata dari turbin uap multitahap digunakan dengan berfokus terutama pada parameter termodinamika dan kinematik dari masing-masing tahapan turbin. Turbin uap yang diteliti terdiri dari 6 tahap tipe reaksi penuh, dengan pemodelan dilakukan dengan bantuan Engineering Equation Solver (EES) sebagai perangkat lunak yang digunakan, di mana uap dianggap sebagai fluida kerja nyata untuk simulasi proses termodinamika. di turbin uap dengan asumsi yang dinyatakan. Dengan menggunakan parameter desain dan koefisien kerugian pada setiap tahap turbin, parameter aerodinamis utama yang diperkirakan adalah kerja, daya, efisiensi total-to-total, dan efisiensi isentropik turbin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi tahapan berada pada kisaran 0,89 – 0,92, dengan efisiensi tahapan maksimum dicapai pada nilai rasio kecepatan mendekati 0,5. Efisiensi tahap rata-rata turbin diperkirakan sebesar 0,829, dan kerja aktual turbin secara keseluruhan, kerja isentropik, dan daya yang disalurkan masing-masing adalah 176,296 kJ/kg, 212,633 kJ/kg dan 1,344 MW. Untuk memperhitungkan ketidakefisienan proses ekspansi melalui tahapan turbin, faktor reheat digunakan untuk memperkirakan efisiensi isentropik turbin, yang hasilnya menunjukkan bahwa efisiensi ini berada pada 0,853 nilai yang sedikit lebih tinggi sebesar 6,63% dari turbin efisiensi desain.
......With climate changes and global warming causing severe damages to the environment, a rapid and managed transition from fossil fuels to renewable energy is on a rise. Geothermal Energy (GE) as a renewable energy resource, has proved its relevancy in the energy sector with steam turbines considered as the prime movers in GPP and their performance considered paramount in geothermal power production facilities. This study aims to make a preliminary design tool for the estimation of actual work, power delivered, total-to-total efficiency of a turbine stage, and isentropic efficiency of a steam turbine. In this study, a mean line analysis of the multistage steam turbine is utilized by focusing mainly on the thermodynamic and kinematic parameters of each of the turbine stages. The steam turbine under study is of 6 stages fully reaction type, with the modelling done with the help of Engineering Equation Solver (EES) as a software tool used, in which steam is considered as the real working fluid for the simulation of the thermodynamic processes in the steam turbine under stated assumptions. Using design parameters and loss coefficients at every turbine stage, the main aerodynamic parameters estimated were delivered work, power, total-to-total efficiency, and the turbine isentropic efficiency. The results of the study suggest that the stage efficiencies lie in the range 0.89 – 0.92, with the maximum stage efficiency achieved at value of speed ratio λ close to 0.5. The mean stage efficiency of the turbine is estimated at 0.829 and the overall turbine actual work, isentropic work, and power delivered being 176.296 kJ/kg, 212.633 kJ/kg and 1.344 MW respectively. To account for the inefficiency of the expansion process through the turbine stages, a reheat factor was used to estimate the isentropic efficiency of the turbine, for which the results showed that this efficiency is at 0.853 a value slightly higher by 6.63% than the turbine design efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library