Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Omi Haryati
"Salah satu dampak yang timbul dari pembanglman adalah transisi epidemiologi, yaitu meningkatnya penyakit degeneratifl Salah satu contoh penyakit degeneratif adalah Diabetes Mellitus (DM). Diabetes Mellitus merupakan penyakjt hiperglikemia yang ditandai oleh ketiadaan absolut insulin atau insensitivitas sel terhadap insulin. Prevalensi DM di Indonesia akan tems meningkat 2 sampai 3 kali lebih cepat dari negara maju yaitu l2,7% penduduk Indonesia. Hiperglikemi dapat mengaldbatkan gagal ginjal, gangguan penglihatan, gangguan kardiovaskuler bahkan kematian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dcngan kadar gula darah puasa dcngan menggunakan disain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan Poltekes Jakarta III, sebagai sampel adalah karyawan yang teliah rnelakul-can pemeriksaan kadar gula darah puasa sebanyak 153 respondcn. Analisis dilakukan secara bertahap rnulai dari analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel mcnggunakan analisis negresi linier ganda.
Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, suku, riwayat penyakit kemrunan, tekanan darah, indeks masa tubuh, olah raga, pengetahuan, sikap, dan konsumsi karbohidrat. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara jenis kelamin, suku, tekanan darah, indeks massa tubuh dan pengctahuan dengan kadar gula darah puasa (nilai p < 0,05). Dali analisa multivariabcl didapatkan bahwa pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan bcrhubungan dengan kadar gula darah puasa.
Disarankan perlu dilakukan pencegahan dan penanggulangan bagi kaxyawan berusia diatas 40 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan kadar gula darah setahun sekali. Bagi karyawan yang menderita hipcrtensi dianjurkan untuk memeriksakan tekanan darahnya dan kaxyawan dengan indcks massa tubuh diatas 30 kg/m2 dianjurkan untuk menurunkan berat badan melalui diet makanan dan olah raga.

One impact of development is epidemiologic transition, that is the increase of degenerative diseases including Diabetes Mellitus (DM). DM is a hyperglicernic disease characterised by absolut inexistence of insulin or cell insensitivity toward insulin. DM prevalence in Indonesia will be doubled or tripled and in a faster rate, that is 12.7% of Indonesia population. Hyperglicemic could induce kidney failure, visibility disorder, cardiovascular disease and even death.
This study aims at knowing factors related to blood glucose level using cross sectional design. Population of this study is all employees of Health Polytechnic Jakarta lll, samples were 153 employees whose blood glucose level had been checked. Analysis was conducted gradually from univariate, bivariate, and multivariate using multiple linear regression.
Variables under study are age, sex, education, ethnicity, family history of disease, blood pressure, body mass index, exercise, knowledge, attitude, and carbohydrate consumption. Study results shows relationship between sex, ethnicity, blood pressure, body mass index, and knowledge with blood glucose level (p<0_05)._ Multi variate analysis shows that knowledge is the most dominant factor.
It is suggested that there is a need to prevent and to overcome DM among employees age more than 40 years old by yearly checking of blood glucose level. Those with hypertension are suggested to check their blood pressure and those with body mass."
Jakarta: Universitas Indonesia, 2007
T34478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ester Inung Sylvia
"ABSTRAK
Terapi Reiki merupakan salah satu terapi komplementer untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2. Terapi ini menggunakan energi alami yang disalurkan pada tubuh pasien DM tipe 2 dengan tujuan menyelaraskan energi yang tidak seimbang dalam tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Reiki terhadap penurunan kadar glukosa darah pasien DM tipe 2 di Klub Diabetes Instalasi Rehabilitasi Medis RSUP Fatmawati, Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimental dengan pendekatan the one-group pretest-posttest design (before and after) menggunakan teknik purposif sampling untuk pengambilan sampelnya. Sampel berjumlah 18 responden. Terapi Reiki dilakukan dengan dua metode, secara langsung dan dari jarak jauh (distant healing) yang diberikan selama 30 hari. Terapi Reiki dilakukan oleh peneliti dibantu oleh praktisi Reiki khususnya dalam transfer energi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah adalah glukometer. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara KGDS sebelum dan setelah intervensi Reiki (p=0,000). Disarankan pemberian asuhan keperawatan menggunakan terapi komplementer Reiki dalam membantu mengatasi masalah kesehatan pasien.

ABSTRACT
Reiki therapy is one of the complementary therapy that is used to decrease blood glucose level of Type 2 Diabetes Mellitus patient. The therapy employs nature energy which was transferred into patient body to synchronize the imbalance energy in the body. This research was aimed to examine the effect of Reiki in decreasing blood glucose level of patient with Type 2 Diabetes Mellitus at Diabetes Club in Medical Rehabilitation Instalation Fatmawati Hospital, Jakarta. Research design in this study was pre-experimental with the one-group pretest-posttest design (before and after). Purposive sampling technique was employed in sample selection and 18 patients participated in this study. Reiki therapy was performed in two methods, directly and by distant healing, which is done for 30 days. The therapy was conducted by the researcher and helped by Reiki practitioner, especially in the energy transferring. To measure blood glucose level glucometer was instrument. The result revealed that there was a significant difference in casual blood glucose levels before and after Reiki intervention (p=0,000). It is recommended to employ Reiki as a complementary therapy in nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Raesha Dwina Malika
"ABSTRAK
Kaptopril diketahui memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kaptopril pada tikus diabetes yang diinduksi diet tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Penelitian ini menggunakan 42 ekor tikus Sprague-Dawley jantan yang dikelompokkan menjadi enam kelompok (n = 7). Satu kelompok normal tidak diobati dan lima kelompok (negatif, positif, dan tiga kelompok variasi dosis kaptopril) diinduksi dengan diet tinggi lemak dan streptozotocin dosis rendah. Kelompok negatif diberi CMC 0,5%, kelompok positif diberi dosis Metformin 90 mg / 200g / hari secara oral, dan tiga kelompok kaptopril dosis bervariasi 25 mg / kg BB / hari tikus / hari secara oral; 50 mg / kg berat badan tikus / hari secara oral; 100 mg / kg BB secara oral. Tikus diinduksi dengan diet tinggi lemak (diet standar: kuning telur puyuh: mentega: sirup jagung fruktosa tinggi, 50%: 30%: 10%: 10%) selama 28 hari, dan kemudian disuntik dengan streptozotocin dosis rendah ( 30 mg / kg BB ip), kemudian dievaluasi pada hari ke 35, dilanjutkan dengan pemberian oral bahan uji dan standar selama 14 hari, dan dievaluasi setiap 7 hari. Semua dosis kaptopril menurunkan kadar glukosa secara signifikan (p <0,05). Kekuatan kaptopril mirip dengan metformin untuk menurunkan kadar glukosa, kaptopril dan metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah kembali normal. Berdasarkan hasil tersebut, kaptopril memiliki efek potensial sebagai agen anti hiperglikemik.
ABSTRACT
Captopril is known to have the effect of lowering blood glucose levels by increasing insulin sensitivity. This study aims to determine the effect of captopril on diabetic rats induced by a diet high in fat and low dose of streptozotocin. This study used 42 male Sprague-Dawley rats which were divided into six groups (n = 7). One untreated normal group and five groups (negative, positive, and three groups of captopril dose variation) were induced with a high-fat diet and low-dose streptozotocin. The negative group was given 0.5% CMC, the positive group was given a dose of Metformin 90 mg / 200g / day orally, and the three groups of captopril had varied doses of 25 mg / kg BW / day rats / day orally; 50 mg / kg body weight of rats / day orally; 100 mg / kg BW orally. Rats were induced on a high-fat diet (standard diet: quail egg yolk: butter: high fructose corn syrup, 50%: 30%: 10%: 10%) for 28 days, and then injected with a low dose of streptozotocin (30 mg / kg BW ip), then evaluated on day 35, followed by oral administration of the test material and standard for 14 days, and evaluated every 7 days. All captopril doses decreased glucose levels significantly (p <0.05). Captopril strength is similar to metformin to lower glucose levels, captopril and metformin can lower blood glucose levels back to normal. Based on these results, captopril has a potential effect as an anti-hyperglycemic agent."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library