Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angga Kurniawan Sasongko
"ABSTRAK
Melimpahnya limbah grafit dapat diolah menjadi bahan bernilai jual, salah satunya dengan menjadikannya sebagai adsorben. Rekayasa adsorben berbasis grafit dapat dilakukan dengan menambahkan nanopartikel magnetit berupa Fe3O4. Penambahan nanopartikel magnetit pada adsorben dilaporkan mampu mengadsorpsi gas lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan rekayasa limbah grafit yang dimodifikasi dengan menambahkan nanopartikel magnetit Fe3O4 menggunakan teknik impregnasi untuk diujicobakan dalam mengadsorpsi gas karbon dioksida CO2 sehingga diharapkan akan diperoleh alternatif adsorben yang mampu mengadsorpsi gas karbon dioksida CO2 dengan baik. Pada penelitian ini dilakukan pengujian adsorpsi gas CO2 menggunakan metode adsorpsi isotermal dengan variasi berupa suhu 300, 350, dan 450C serta tekanan 3,5,8,15, dan 20 Bar . Dari hasil uji coba menggunakan tiga jenis bahan yaitu grafit non modifikasi GNM , grafit/ Fe3O4 20 G/ Fe3O4 20 serta grafit/Fe3O4 35 G/ Fe3O4 35 melalui metode adsorpsi isotermal diperoleh kapasitas adsorpsi terbesar sebanyak 0,453 kg/kg pada suhu 300C dan tekanan 20 Bar menggunakan bahan grafit/Fe3O4 20 . Dengan demikian limbah grafit yang dimodifikasi dengan penambahan Fe3O4 mampu mengadsorpsi gas CO2 sama baiknya dengan adsorben lain.

ABSTRACT
The abundance of graphite waste can be processed into valuable materials, one alternative is by making it as an adsorbent. Graphite based adsorbent modification can be accomplished by adding nanoparticle magnetic of Fe3O4 The addition of magnetite nanoparticles is reported can improve graphite rsquo s adsorption ability. In this research, we will modify the graphite waste by adding Fe3O4 magnetite nanoparticles using impregnation technique. The modified graphite is then tested using carbon dioxide gas CO2 to see how good its adsorption ability as a gas adsorbent. In this research, the CO2 adsorption testing will be carried out using isothermal adsorption method with temperature 300, 350, and 450C and pressure 3,5,8,15, and 20 Bar variations. The experimental result, by using three types of materials non modified graphite GNM , graphite Fe3O4 20 G Fe3O4 20 and graphite Fe3O4 35 G Fe3O4 35 it can be concluded that the largest adsorption capacity is 0,453 kg kg at 300C and 20 Bar pressure using material G Fe3O4 20 . Thus, the modified graphite waste with the addition of Fe3O4 is capable of adsorbing CO2 gas as well as other adsorbents."
2017
S67212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vieri Sukma Anggoro
"Sulfasi merupakan fenomena yang dimana sebagian elektroda PbSO4 (asam sulfat) terbentuk menjadi struktur kristal yang padat. Apabila baterai tersebut sering maupun tidak digunakan lama – kelamaan jumlah padatan kristal tersebut semakin banyak dan dapat mengganggu performa bahkan merusak baterai asam - timbal. Oleh karena itu agar fenomena sulfasi dalam baterai bisa berkurang, dalam penelitian ini menggunakan bahan karbon grafit yang didoping di bahan massa - aktif negatif baterai. Variasi doping karbon grafit yang digunakan sebesar 0.5%, 1%, dan 1.5%. Karbon grafit dipilih karena selain harganya murah juga bisa mengurangi pembentukan kristal PbSO4 (asam sulfat). Metodologi yang digunakan untuk mengamati struktur kristalnya dengan menggunakan difraksi sinar – x. Untuk mendapatkan laju korosi yang disebabkan adanya arus korosi menggunakan metode LSV. Untuk mengamati morfologi permukaannya menggunakan alat mikroskop optik. Hasil penelitian ini menunjukkan bila dibandingkan dengan timbal yang tanpa didoping karbon grafit, fenomena sulfasi pada timbal yang didoping dengan karbon grafit bisa berkurang.
......Sulfation is a phenomenon that occurs when there a part of PbSO4 become solid crystals. If the battery is used continuously or not, sooner or later the number of PbSO4 crystals increase and can disturb or even damage the battery. Therefore, in order sulfation can be reduced, in this study lead material in negative active – mass material of battery is doped with graphite carbon. The doping variations of graphite carbon were 0.5%, 1%, and 1.5%. The graphite carbon was chosen because the price is cheap and can also reduce number of PbSO4 (lead Sulphate) crystals. The methodology used to observe the crystal structure using X-ray diffraction. To get the corrosion rate caused by corrosion current using LSV method. To observe the surface morphology using an optical microscope. The results of this study indicate that when compared lead without doped graphite carbon to lead doped with graphite carbon, sulfation in lead doped with graphite carbon can be reduced."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Resdiana Nugraha
"

Material komposit sangat cocok penggunaanya sebagai bahan balistik karena dari sifat kekakuan dan kekuatan serta densitas yang rendah. Selain itu, penggunaan material komposit akan meningkatkan mass efficiency serta daya tahan untuk jenis kendaraan perang serta protection devices, metode yang digunakan pada saat ini untuk melakukan pengujian ballistic impact berbasis kepada elemen hingga (finite element method) yang merupakan metode penyelesaian dengan membagi objek yang rumit menjadi bagian-bagian yang kecil dan sederhana. Hasil dari metode ini pada permasalahan balistik adalah penggambaran distribusi tegangan-regangan yang terjadi pada pelat komposit. Parameter mechanical properties dalam aplikasi Abaqus CAE, menggunakan pendekatan Johnson-Cook method serta hashin criteria untuk mengetahui damage impact yang terjadi antara proyektil dan pelat komposit. Pada penelitian ini, perforasi terjadi pada pelat graphite/epoxy dan carbon/epoxy dengan jumlah lapisan 15 ply untuk peluru tipe II dan III, sedangkan partial penetration terjadi pada pelat graphite/epoxy dengan menggunakan proyektil tipe II (9mm) pada lapisan ply ke-30, dan untuk proyektil tipe III (44 magnum) terjadi pada lapisan ply ke-72. Partial penetration terjadi pada pelat carbon/epoxy dengan menggunakan proyektil tipe II (9mm) pada lapisan ply ke-42 dan untuk proyektil tipe III (44 magnum) terjadi pada lapisan ply ke-84. Variabel young modulus yang menyebabkan graphite/epoxy lebih stiffness dibandingkan dengan  carbon/epoxy, serta variabel kecepataan yang menyebabkan kerusakan pada pelat dengan jumlah ply yang lebih banyak menggunakan proyektil tipe III (44 Magnum) dengan kecepatan 450 m/s dibandingkan proyektil tipe II (9mm) dengan kecepatan 344 m/s.

           

 


Composite materials are suitable for use as ballistic materials because of their stiffness and low strength and density. The applications of composite materials will increase mass efficiency and durability for types of war vehicles and protection devices, the method currently used to conduct ballistic impact testing based on finite element method which is a method of settlement by dividing complicated objects into small and simple parts. The result of this method in ballistic problems is the depiction of the stress-strain distribution that occurs on the composite plate. Mechanical property parameters in the Abaqus CAE application, using the Johnson-Cook approach and hashin criteria to determine the damage impact that occurs between projectiles and composite plates. In this study, perforation occurred on graphite/epoxy and carbon/epoxy plates with 15 ply layers for type II and III bullets, while partial penetration occurred on graphite/epoxy plates using type II projectiles (9mm) on the 30th ply layer, and for type III projectiles (44 magnum) occurring in the 72nd ply layer. Partial penetration occurs on carbon/epoxy plates using type II projectiles (9mm) in the 42nd ply layer and for type III projectiles (44 magnum) occurs in the 84th ply layer. The young modulus variable that causes graphite/epoxy has more stiffness compared to carbon/epoxy, and the velocity variable causes damage to plates with a higher number of ply using type III (44 Magnum) projectiles with velocity 450 m/s than type II projectiles (9mm) with velocity 344 m/s.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library