Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Gita Putri Pertiwi
"Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh TBT dan SPS yang diimplementasikan oleh negara RCEP terhadap ekspor Indonesia. Supaya dampaknya terukur secara efektif, digunakan modifikasi model gravitasi dan metode the Poisson Pseudo Maximum Likelihood (PPML). Studi ini menghitung frequency index dan coverage ratio untuk kuantifikasi NTM. Penelitian tidak hanya mencakup total ekspor tetapi juga agrikultur dan manufaktur. Estimasi menunjukkan bahwa pengaruh TBT dan SPS berbeda berdasarkan sektor dengan menggunakan data ekspor bilateral dengan periode 2015 hingga 2021 pada HS 2-digit. Hasil utama dari penelitian menunjukkan bahwa TBT memiliki dampak negatif terhadap total ekspor, agrikultur dan manufaktur. Namun SPS secara positif mempengaruhi ekspor agrikultur tetapi tidak secara signifikan mempengaruhi total ekspor dan manufaktur. Temuan ini memberikan perspektif lain tentang berbagai dampak TBT dan SPS terhadap perdagangan, khususnya dengan ruang lingkup RCEP.
This research explores the effect of implementation of TBT and SPS from RCEP countries on Indonesian exports. In order to effectively measure their impact, we utilize a modified version of the gravity model and the Poisson Pseudo Maximum Likelihood (PPML). The study calculates frequency index and coverage ratio for NTM quantification. The analysis also covers not only total exports but also agriculture and manufacture. Using exports data from 2015 to 2021 at the HS two-digit level, our results show that the effects vary by sector. The key results from our study showed that TBT have negative impacts for total exports, agriculture and manufacture. However, SPS enhances trade in agriculture but not significantly affect total exports and manufacture. The findings provide another perspective on the varying impacts of TBT and SPS on trade, specifically from RCEP countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ryan Zidan Is’ad
"Seiring meningkatnya aktivitas dan nilai perdagangan, keberadaan sebuah perjanjian dagang dapat mendorong peningkatan efektivitas dan intensitas perdagangan Indonesia dengan negara mitra dagang. Perjanjian dagang dapat mengurangi hambatan-hambatan perdagangan serta mendorong integrasi ekonomi. Namun, setiap perjanjian dagang memiliki berbagai provisi dengan tingkat kedalaman/komprehensifitas yang berbeda. Studi ini menganalisis bagaimana setiap provisi beserta tingkat kedalaman/komprehensifitasnya dapat mempengaruhi nilai ekspor dan impor Indonesia. Dengan menggunakan data tahun 1989–2018, studi ini menemukan bahwa masing-masing provisi memiliki pengaruh dengan ukuran dan arah yang variatif. Selain itu, studi ini juga memberikan saran bagaimana pemerintah Indonesia dapat melakukan modifikasi terhadap isi perjanjian dagang untuk dapat menambah manfaat yang diperoleh dari keberadaan perjanjian tersebut.
As the activity and value of trade steadily increase, the presence of trade agreements can incentivize increases in effectivity and intensity of Indonesia’s trade with its trade partners. Trade agreement can reduce trade barriers and help to push economic integration. However, each trade agreement has multiple provisions with differing depth/comprehensiveness level. This study analyzes how each provision along with its depth may affect Indonesia’s export and import value. Utilizing 1989–2018 data, this study finds that there is a variety in the size and direction effect of each provision. In addition, this study proposes a suggestion to the Indonesian government on how to modify the content of trade agreements to increase their potential benefit. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vedy Ardine
"Sebagai satu wilayah yang berkembang, ASEAN memiliki visi untuk meliberalisasikan perdagangan. Serupa European Union (EU) sebagai acuan integrasi wilayah, ASEAN memiliki persentase perdagangan yang terus meningkat. Namun, perdagangan intra-ASEAN relatif lebih rendah dibandingkan EU. Pengurangan tarif tidak lagi efisien untuk meningkatkan perdagangan. Maka dari itu, penelitian ini menganalisis faktor lain yang dapat meningkatkan perdagangan. Studi ini menemukan hubungan antara performa logistik dan nilai ekspor bilateral dari 10 negara anggota ASEAN pada tahun 2007 hingga 2018 dengan celah waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perbaikan yang dilakukan oleh sektor swasta dan pemerintah perihal performa logistik memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap nilai ekspor. Selain itu, perbedaan tingkat pendapatan negara anggota juga dapat mempengaruhi besaran dampak. Pada akhirnya, studi ini menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah untuk meningkatkan performa logistik guna mencapai nilai ekspor yang lebih tinggi.
As a growing region, ASEAN has paved its way towards trade liberalization. Similar to European Union (EU) as their role model, ASEAN has a growing trade percentage. However, ASEAN has a relatively low intra-regional trade than the EU. The reduction of tariffs was no longer efficient to increase trade. Therefore, this study analyzes other factors, other than traditional tariff reduction, that have positive impact on trade. This study found the relationship between logistics performance and bilateral export value using data from 10 ASEAN member states from 2007 to 2018 with gaps. The results showed that majority of improvement in logistics performance, by both private sector and government, have a positive and significant impact on export value. In addition, different income level of state might have different impact magnitude. In summary, this study emphasizes the importance of collaboration between private sector and government to improve logistics performance and have higher export values. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Juwita Puteri Nuraisyah
"Studi ini meneliti potensi perdagangan Indonesia dengan negara anggota TPP. Meliputi 23 tahun 1992 ndash;2014 unbalanced data panel, studi ini menggunakan model gravitasi dimana potensi perdagangan dihitung dari hasil estimasi dengan menggunakan rasio prediksi dan aktual perdagangan P/A dan metode speed of convergence SC atau kecepatan konvergensi. Potensi perdagangan Indonesia terbagi menjadi sektor pertanian dan industri, dan perbandingan dibuat antara perdagangan Indonesia dengan TPP, ASEAN, dan ASEAN 6. Menurut rasio P/A , mitra dagang potensial tertinggi adalah dengan Meksiko, sementara berdasarkan metode SC, Indonesia memiliki konvergensi dalam perdagangan dengan Peru di kedua kelompok produk tersebut. Meski demikian, dalam konteks kecepatan konvergensi, Indonesia memiliki waktu terpendek untuk mencapai potensi perdagangannya dengan Peru, sementara waktu terpanjang untuk mencapai konvergensi terbukti Vietnam di sektor pertanian.
This study investigates Indonesia rsquo s trade potential with the TPP economies. Covering 23 years 1992 ndash 2014 unbalanced panel data, this paper utilizes a gravity model where the trade potential is calculated from the estimated equation using the ratio of predicted and actual trade P A and the speed of convergence SC method. Indonesia rsquo s trade potential is divided into agricultural and industrial goods, and comparison is made between Indonesia rsquo s trade with each of the TPP, ASEAN, and ASEAN 6 in turn. According to the ratio P A , the highest potential trading partner is with Mexico, while based on the SC method, Indonesia has convergence in trade with Peru in both product groups. Nevertheless, in the context of speed of convergence, Indonesia has the shortest time to reach its potential trade with Peru, while the longest time to reach convergence is shown to be Vietnam in the agricultural sector."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49719
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Bernadheta Mia Tri Mareta
"Keikutsertaan dalam perdagangan bebas memberikan dampak yang beragam bagi negara anggota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efek trade creation dan trade diversion dari implementasi ASEAN-Korea Free Trade Agreement AKFTA pada lima 5 kategori produk manufaktur di Indonesia dengan 20 negara mitra dagang yang termasuk anggota dan non-anggota AKFTA periode 1990-2015. Metode estimasi menggunakan model gravity yang dimodifikasi dengan menambahkan variabel dummy FTA sebagai proxi dari dampak implementasi AKFTA dengan variasi model fixed effects. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek trade creation dan trade diversion dimana pada sisi impor menunjukkan efek yang hampir sama pada kelima klasifikasi produk, sedangkan sisi ekspor efeknya bervariasi untuk masing-masing klasifikasi produk.
The impact of a free trade agreement FTA establishment is different for each country involved. This paper highlights the effect of ASEAN Korea Free Trade Agreement AKFTA on Indonesian manufacturing products which devided into five categories of manufacturing goods. By using a panel data with augmented gravity model and fixed effects approach, this paper investigates evidence of trade creation and trade diversion effects of Indonesia with 20 trading partner countries, covering a 26 year period dating from 1990 2015. The results identified the presence of both trade creation and diversion effects. While the results on import side almost similar for five products classification, the results on export side vary among categories."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49663
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Wahyu Adi Perdana
"
Studi ini membahas pentingnya fasilitasi perdagangan dalam kinerja logistik untuk mendorong ekspor Indonesia. Penelitian ini menggunakan model gravitasi struktural untuk menganalisis pengaruh kinerja logistik terhadap besarnya ekspor produk tekstil dari Indonesia ke negara-negara mitra dagangnya di seluruh dunia. Secara khusus, studi ini menggunakan Logistics Performance Index (LPI) sebagai proksi untuk fasilitasi perdagangan dan LPI sebagai cerminan kebijakan perdagangan non-diskriminatif dari negara asal. Selanjutnya, penelitian ini juga menggunakan data perdagangan intranasional dalam persamaan gravitasi struktural untuk memastikan bahwa efek estimasi untuk kebijakan ekspor non-diskriminatif dalam logistik dapat diidentifikasi walau dengan adanya fixed effect. Hasil estimasi menunjukkan bahwa LPI dapat berperan dalam memperluas ekspor produk tekstil dari Indonesia.
This study discusses the importance of trade facilitation in logistic performance to boost Indonesia’s export. This work uses a structural gravity model to analyse the effect of logistics performance with respect to the export magnitude of textile products from Indonesia to its trading partner countries worldwide. In particular, it employs the Logistics Performance Index (LPI) as a proxy for trade facilitation and as a non-discriminatory trade policy of the origin country. Further, this study considers intranational trade in the structural gravity equation to ensure that the estimation effects for the non-discriminatory export policy in logistics can be identified in the presence of the fixed effect. The estimation results reveal that the LPI could play a role in expanding the export of textile products from Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library