Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Syukur
"Metode Ground Penetrating Radar (GPR) telah diaplikasikan untuk memetakan batuan dasar sungai di Kalimantan. Prinsip kerja metode ini didasarkan pada perbedaan konstanta dielektrik pada batas lapisan. Data yang digunakan terdiri dari 4 line. Data ini diolah dengan menggunakan software radan. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk interpretasi zona-zona yang berhubungan dengan dasar sungai, lapisan alluvial, dan bedrock. Didukung oleh data geologi regional, hasil pengukuran GPR menunjukkan bahwa daerah penelitian didominasi oleh batuan vulkanik yang merupakan batuan dasar sungai. Berdasarkan hasil interpretasi, kedalaman masing-masing lapisan ini bervariasi pada tiap-tiap line.

The Ground Penetrating Radar (GPR) method has been applied for river bedrock mapping. This method work principle is based on different of dielectric constant in reflector. The data that used consist of 4 line. The data was processed by using radan software. Data processing result is used for zones interpretation that relating with river floor, alluvial layer, and bedrock. Supported with regional geology data, result from GPR data show that the research site is dominated by volcanic rock which is river bedrock. Based on result of interpretation the depth of each layer is vary in each line."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29368
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Try Putra Wibowo
" Inspeksi beton perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur pada beton. Ground-penetrating radar (GPR) menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan tulangan baja di dalam beton, dimana GPR mampu mendeteksi dan mencitrakan obyek yang berada di dalam beton tanpa diperlukannya tindakan invasif. Pada skripsi ini telah dilakukan rancang bangun GPR untuk aplikasi inspeksi beton sedalam 1 meter. Sistem GPR dirancang menggunakan frequency modulated continuous wave (FMCW) dan bekerja pada pita frekuensi ISM 2,4 - 2,5 GHz. Sistem FMCW GPR yang dibuat menggunakan LimeSDR Mini sebagai modul transceiver, antena Vivaldi elemen tunggal sebagai antena TX, antena susun rectangular patch terintegrasi unequal Wilkinson power divider sebagai antena RX tipe pertama dan antena susun Vivaldi sebagai antena RX tipe kedua. Kedua antena susun menggunakan metode Dolph-Chebyshev weighting.
Pengujian dilakukan pada setiap komponen sistem FMCW GPR terlebih dahulu sebelum pengujian sistem seutuhnya. Pengukuran antena TX menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 105o, gain sebesar 5,12 dB. Pengukuran antena RX tipe pertama menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,356 – 2,589 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 26o, sidelobe level sebesar -17,451 dB, front-to-back ratio sebesar -20,22 dB, dan gain sebesar 5,12 dB. Pengukuran antena RX tipe kedua menunjukkan bahwa antena mampu bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz, memiliki H-plane beamwidth sebesar 25o, sidelobe level sebesar -13,939 dB, front-to-back ratio sebesar -8,208 dB, dan gain sebesar 10,096 dB. Pengukuran low noise amplifier menunjukkan bahwa LNA memiliki gain dengan rentang 11,85 – 13,1 dB pada frekuensi 2,3 – 2,7 GHz. Pengukuran kabel coaxial menunjukkan bahwa kabel memiliki loss dengan rentang -0,49 dB hingga -0,66 dB. Semua komponen dapat bekerja sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Pengujian sistem FMCW GPR dilakukan menggunakan beton bertulang ketebalan 30 cm. Target deteksi berupa besi dalam beton. Hasil pengujian diolah menggunakan perangkat lunak MATLAB untuk kemudian diperoleh citra melintang dari beton. Hasil citra yang diperoleh menunjukkan perbedaan permukaan dengan isi beton uji. Besarnya pantulan dibedakan dengan warna. Spektrum merah menandakan pantulan terbesar dengan nilai maksimum -650 dB, sedangkan spektrum biru menandakan pantulan daya terkecil dengan nilai maksimum -690 dB.

Concrete structure needs inspection to prevent structural failures. In concrete inspection activity, ground-penetrating radar (GPR) is one of the tools used to detect the location of steel reinforcement in concrete without the need for invasive action. In this research, GPR was designed for concrete inspection applications with concrete thickness of 1 meter. GPR for concrete inspection application is designed using frequency modulated continuous wave (FMCW) and works on ISM bands with a frequency range of 2.4 – 2.5 GHz. FMCW GPR system is designed using LimeSDR Mini as transceiver module, rectangular patch antenna array integrated with unequal Wilkinson power divider as first type RX antenna, Vivaldi antenna array as second type RX antenna, and single element Vivaldi antenna as TX antenna.
Tests are performed on each component of the FMCW GPR. Measurement of TX antenna shows the antenna works at a frequency range of 2.4 – 2.5 GHz, has a H-plane beamwidth of 105o and a gain of 5.12 dB. Measurement of first type RX antenna shows the antenna works at frequency range of 2.356 – 2.589 GHz, has a H-plane beamwidth of 26o, sidelobe level of -17.451 dB, front-to-back ratio of -20.22, and gain of 5.12 dB. Measurement of second type RX antenna shows the antenna works at frequency range of 2.4 – 2.52 GHz, has a H-plane beamwidth of 25o, sidelobe level of –13.939 dB, front-to- back ratio of -8.208, and gain of 10.096 dB. Measurement of low noise amplifier shows that the LNA has a gain range of 11.85 – 13.1 dB in the frequency range of 2.3 – 2.7 GHz. Measurement of coaxial cable shows that the cable has loss range of 0.49 – 0.66 dB. All components can be used according to predetermined specifications.
FMCW GPR system test were conducted using reinforced concrete with 30 cm thickness and steel bar inside the concrete as target. The test results were processed using MATLAB software to get transection image of the concrete. Image results show that it can differentiate between the concrete surface and inner concrete. The magnitude of radar wave reflection is distinguished by color. The red spectrum indicates the largest reflection with a maximum value of -650 dB, while the blue spectrum indicates the smallest reflection of power with a maximum value of -690 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoiron
"Pemrosesan data GPR (Ground Penetrating Radar) yang telah dilakukan di gedung A dan gedung B Bank Indonesia masih belum sempurna. Dari hasil pemrosesan data, masih terlihat ringing/background noise berupa terhapusnya amplitude yang menerus hingga lapisan yang lebih dalam. Akibat dari Ringing/background noise ini, kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal menjadi buram. Dalam penelitian ini, penulis membandingkan metode penghilangan ringing/background noise dengan berbagai metode yaitu background removal, bandpass filtering, bandpass-butterworth filtering, f-k filtering, dan radon transform. Hasilnya, metode yang lebih efektif yaitu menggunakan radon transform (Kim et all., 2007) yang terlihat dari kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal semakin baik. Setelah kemenerusan/kontinuitas lapisan secara horisontal semakin baik, penelitian diteruskan dengan melakukan pemodelan perlapisan bawah permukaan berupa pemodelan litologi dan pemodelan lapisan bedrock pada data GPR dengan mengacu kepada data kecepatan rata-rata GPR dari data WARR (Wide Angle Reflection Refraction), dibandingkan dengan data kedalaman litologi maupun data kedalaman SPT (Standard Penetrarion Test) sumur sehingga data twt (two way traveltime) dapat dihitung untuk dilakukan picking horizon pada batas litologi maupun batas bedrock. Kontras litologi maupun kontras lapisan bedrock pada data GPR sendiri tidak cukup kuat, namun dengan mengacu kepada kecepatan WARR dan kedalaman dari data litologi maupun data SPT sumur, posisi twt reflektor dapat ditentukan dan pemodelan perlapisan bawah permukaan dapat dilakukan.

GPR data processing (Ground Penetrating Radar) that has been conducted in building A and B of Bank Indonesia was still imperfect. The result of data processing still shows the ringing / background noise that constitutes the elimination of continuously infiltrated amplitude to the deeper layers. Due to this Ringing / background noise, the horizontal layer of continuity becomes opaque. In this study, the author compared the methods of removing ringing / background noise with different methods: background removal, bandpass filtering, bandpass-butterworth filtering, f-k filtering, and radon transform. The result shows that the more effective method is using radon transform (Kim et al., 2007) as seen from a better horizontal layer of continuity. After the horizontal layer of continuity became better, the study continued to do the modeling of the surface bottom layer in the form of lithology and bedrock layer modeling based on GPR data which refers to average velocity of GPR compared to WARR (Wide Angle Reflection refraction) data. If it is compared to the depth of lithology data as well as the depth data of SPT (Standard Penetrarion Test) wells, so the data of TWT (Two Way Traveltime) will be able to be calculated for picking horizon at the limit of both lithology and bedrock. Both of lithology contrast and bedrock layer contrast on GPR data are not strong enough, but referring to the velocity of WARR and the depth of both lithology data and SPT well, TWT reflector position can be determined and the modeling of surface bottom layer can be conducted. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S44328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA238
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Ground-penetrating radar has come to public attention in recent criminal investigations, but has actually been a developing and maturing remote sensing field for some time. In the light of recent expansion of the technique to a wide range of applications, the need for an up-to-date reference has become pressing.
This fully revised and expanded edition of the best-selling Surface-Penetrating Radar (IEE, 1996) presents, for the non-specialist user or engineer, all the key elements of this technique, which span several disciplines including electromagnetics, geophysics and signal processing. The book will help users to assess the potential of the technique and currently available technology and to apply them effectively."
London: Institution of Engineering and Technology, 2007
e20451584
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasya Nabilah Fathan
"ABSTRAK
Mengaplikasikan metode Ground Penetrating Radar (GPR) pada tambang bawah tanah Grasberg Block Caving untuk mengidentifikasi adanya perkembangan propagasi cave pada panel tersebut. Prinsip kerja metode ini didasarkan pada perbedaan konstanta dielektrik pada batas zona caving. Data yang digunakan terdiri dari 3 lintasan akuisisi. Data tersebut diolah dengan menggunakan software ReflexW. Hasil pengolahan data ini di analisis dan di interpretasikan untuk di identifikasi perkembangan propagasi cave nya pada ketiga lintasan akuisisi tersebut. Hasil pengolahan data GPR ini juga didukung oleh data geologi dan data RQD. Berdasarkan hasil interpretasi, terlihat adanya perkembangan propagasi cave yang disebabkan oleh adanya aktifitas penambangan pada ketiga lintasan tersebut.

ABSTRACT
Applied the Ground Penetrating Radar (GPR) method to the Grasberg Block Caving underground mine for identify the development of cave propagation on the panel. The principle of this method is based on the difference of dielectric constants on the caving zone boundary. The data that used consists of 3 acquisition line. The data was processed by using ReflexW software. The results of this data processing were in analysis and interpreted to identify the development of its cave propagation on all three of the acquisition line. GPR data processing results are also supported by geological data and RQD data. Based on the interpretation, there is a development of cave propagation caused by mining activities in the three acquisition line."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muflih Abdul Halim
"Penelitian dilakukan pada daerah di Sumedang desa Cilayung, kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat. Investigasi ini dilakukan untuk mengidentifikasi bidang gelincir dan retakan vertikal pada bawah permukaan yang menjadi faktor terjadinya bencana tanah longsor dengan menggunakan metode Ground Penetrating Radar (GPR) data pendukung pada studi ini adalah data curah hujan dari Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station data (CHIRPS) dan data DEMNAS metode Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui intensitas curah hujan dan kemiringan lereng pada daerah penelitian. Pada hasil penampang GPR diidentifikasi adanya bidang gelincir pada kedalaman 4-5 meter pada penampang 1, kemudian 5-6 meter pada penampang 2, 3-4 meter pada penampang 3, 3-5 meter pada penampang 4, dan pada penampang 5 tidak terdapat bidang gelincir. Serta retakan vertikal yang menjadi jalur masuk fluida memiliki penerusan pada kedalaman 2-3 meter pada penampang 1, 4-5 meter pada penampang 2, 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 3, dan 1-2 meter dan 3-4 meter pada penampang 4. Hasil pengolahan SIG menunjukkan bahwa pada desa Cilayung memiliki intensitas curah hujan yang sedang dan hasil dari pengolahan data DEMNAS didapat mulai dari datar sampai agak curam. Kesimpulan dari penelitian ini desa Cilayung terkategori sebagai daerah yang memiliki potensi tanah longsor hal ini disebabkan dari 5 lintasan GPR yang diukur didapati bidang gelincir didukung dengan keberadaan retakan vertikal, intensitas curah hujan, dan kemiringan lereng yang bisa menjadi faktor untuk memicu tanah longsor.

The research was conducted in the Sumedang area of Cilayung village, Sumedang district, West Java province. This investigation was carried out to identify slip planes and vertical subsurface cracks, which are factors in the occurrence of landslides, using the Ground Penetrating Radar (GPR) method. The supporting data for this study are rainfall data from the Climate Hazards Group InfraRed Precipitation with Station Data (CHIRPS) and DEMNAS data using the Geographic Information System (GIS) method to determine rainfall intensity and slope in the study area. In the results of the GPR cross-section, it was identified that there was a slip plane at a depth of 4-5 meters at cross-section 1, then 5-6 meters at cross-section 2, 3-4 meters at cross-section 3, 3-5 meters at cross-section 4, and no plane slip at cross-section 5. as well as soil cracks that become fluid entry routes and have a continuation at a depth of 2-3 meters at cross section 1, 4-5 meters at section 2, 1-2 meters and 3-4 meters at section 3, and 1-2 meters and 3-4 meters in cross section 4. The GIS processing results show that the Cilayung village has moderate rainfall intensity, and the results from DEMNAS data processing range from flat to slightly steep. The conclusion from this research is that Cilayung village is categorized as an area that has the potential for landslides. This is due to the fact that the five measured GPR tracks found that the slip plane is supported by the presence of soil cracks, rainfall intensity, and slope, which can be factors for triggering landslides."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict Avner
"Bidang gelincir adalah penyebab terjadinya bencan Gerakan tanah. Bidang gelincir bisa di artikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Gerakan tanah yang terjadi di Desa Pairsuren memberikan dampak kerusakan bagi permukiman dan area persawahan di sekitar lokasi bencana. Untuk mengantisipasi adanya gerakan tanah susulan, maka dilakukan analisis mengenai penyebab gerakan tanah dan identifikasi bidang gelincir menggunakan metode geofisika. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Metode Resistivitas DC digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bidang gelincir pada area gerakan tanah berdasarkan tahanan jenis batuan. Pengukuran kedua metode tersebut dilakukan pada satu lintasan yang sama. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.

The slip plane is the cause of the ground motion disaster. The slip plane can be interpreted as a field which is the boundary for the movement of the soil mass against the stationary soil mass. The ground movement that occurred in Pairsuren Village had a damaging impact on settlements and rice fields around the disaster site. To anticipate any subsequent ground motions, an analysis of the causes of ground motions is carried out and identification of slip planes using geophysical methods. Ground penetrating radar (GPR) is one of the geophysical methods that can be used to identify the subsurface. The amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the causes of landslides. The DC resistivity method is used to obtain information about the slip planes in the ground motion area based on the rock resistivity. Measurements of both methods are carried out on the same trajectory. The result of conducting this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for landslide-prone areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>