Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Ahmed Maghribi
"Air tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Berdasarkan kebutuhan penduduk, penggunaan air tanah memenuhi sekitar 60% untuk irigasi, industri, air minum, MCK, dll. Berdasarkan data DESDM Provinsi Banten (2016), wilayah Kecamatan Bayah termasuk ke dalam akuifer produktif kecil dan air bawah tanah langka. Dengan berkembangnya Wisata di wilayah Bayah maka akan diperlukan tata ruang kawasan objek wisata yang diharapkan tidak hanya mementingkan keuntungan saja melainkan dengan berwawasan lingkungan. Salah satu hal yang penting dalam penentuan tata ruang berwawasan lingkungan adalah dengan penentuan kawasan resapan air tanah di daerah tersebut, mengingat air tanah atau akuifer di wilayah Bayah sendiri yang memiliki produktif kecil dan langka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran potensi resapan air tanah di daerah Kecamatan Bayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Remote Sensing atau penginderaan jauh. Sumber data yang digunakan adalah peta geologi, citra DEMNAS, citra Landsat-8, citra Landsat-5 TM, stasiun curah hujan Bayah. Data-data tersebut diolah menggunakan GIS untuk menghasilkan peta-peta tematik seperti peta litologi, tutupan lahan, densitas pola kelurusan, densitas drainase, curah hujan, kemiringan lereng, dan geomorfologi. Dari seluruh peta tematik dilakukan skoring dengan metode multi-criteria evaluation/analysis berdasarkan keunggulan tiap peta tematik dan data di dalam peta tematik itu sendiri terhadap besar resapan air tanah. Hasil dari skoring pada tiap peta tematik kemudian dilakukan overlay tiap peta tematik untuk menghasilkan peta potensi resapan air tanah.
Groundwater is one of the most important natural resources. Based on
industry, drinking water, sanitary facilities, etc. Based on data from the DESDM of Banten Province (2016), the Bayah Subdistrict area belongs to a small productive aquifer and rare underground water. With the development of tourism in the Bayah region, it will be necessary to have a spatial layout of tourist attractions that are expected not only to be concerned with profit but also with environmental insight. One of the important things in determining environmentally planning is by determining groundwater recharge areas in the area, considering groundwater or aquifers in the Bayah region itself which has small and rare productions. The purpose of this study was to determine the distribution of potential groundwater recharge in the Bayah District. The method used in this study is the Remote Sensing method. Data sources which used here is geological maps, DEMNAS imagery, Landsat-8 imagery, Landsat-5 TM imagery, Bayah rainfall stations. These data are processed using GIS to produce thematic maps such as lithology maps, land cover, Lineament density, drainage density, rainfall, slope, and geomorphology. Scoring of all thematic maps is done using the multi-criteria evaluation / analysis method based on the superiority of each thematic map and the data in the thematic map itself on large groundwater recharge. The results of scoring on each thematic map are then overlaid on each thematic map to produce a map of potential groundwater recharge"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Taylor and Francis, 2008
553.79 GRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Galang Rambu Mustaqim
"Latar belakang. Cijantung merupakan Kelurahan dengan kepadatan penduduk yang tinggi sehingga berisiko mencemari air tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko penggunaan air tanah sebagai sumber air bersih bersama dengan faktor risiko lainnya terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur.
Metode. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2018 menggunakan desain studi cross sectional pada 124 sampel rumah tangga Kelurahan Cijantung.
Hasil. Terdapat hubungan yang bermakna pada variabel kondisi sarana pembuangan tinja p=0,019; OR=3,487 dan kondisi sarana pembuangan sampah p=0,037; OR=3,346 terhadap kejadian diare pada balita. Tidak terdapat hubungan yang bermakna pada variabel jenis sumber air bersih p=0,084 dan perilaku mencuci tangan orang tua/pengasuh p=0,191 terhadap kejadian diare pada balita. Sebanyak 90 sampel air tanah dan 40 sampel air perpipaan/PAM tidak memenuhi syarat bakteriologis Permenkes No.32 Tahun 2017.
Kesimpulan. Penggunaan air tanah sebagai sumber air bersih tidak memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kejadian diare pada balita di Kelurahan Cijantung tahun 2018.

Background. Kelurahan Cijantung has a high population density, making it's at risk for having polluted groundwater. This study aims to know the risk of diarrhoea among toddler by the use of groundwater and other related risk factors in Kelurahan Cijantung, East Jakarta.
Method. Study was conducted from May until June 2018 using cross sectional study design of 124 household samples of Kelurahan Cijantung.
Results. Fecal disposal facilities condition p 0,019 OR 3,487 and waste disposal facilities condition p 0,037, OR 3,346 variables have a significant correlation with the incidence of diarrhea among toddler. Meanwhile types of water sources p 0,084 and parent's handwashing behavior p 0,191 has no significant correlation with the incidence of diarrhea among toddler. As much as 90 of all groundwater samples and 40 of all piped water PAM samples do not qualify the bacteriological standard stated on Permenkes No.32 Tahun 2017.
Conclusion. The use of groundwater as the household's main source of water has no significant risk effect on diarrhea among toddler in Kelurahan Cijantung 2018.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library