Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Nurraini
Abstrak :
ABSTRAK
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung Depok terletak di Kelurahan Cipayung, merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang berasal dari Kota Depok. TPA sampah Cipayung beroperasi dengan sistem control landfill sehingga berpotensi untuk mencemari air tanah dangkal di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spatial kualitas air tanah dangkal dengan parameter TDS, DHL, nitrat (NO3), amoniak (NH3-N), dan fosfat (PO4)-3 di sekitar TPA, serta menggambarkan perbedaan dan persamaan kualitas airtanah dangkal berdasarkan waktu hujan dan tidak hujan, jarak dari TPA, penggunaan tanah, jenis tanah, dan jenis batuan daerah penelitian. Dalam penelitian ini, pengukuran kualitas air dari 33 titik penentuan yang diambil dengan menggunakan teknik systematic random sampling, dengan batasan jangkauan hingga 500 meter dari pusat TPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas airtanah untuk konsentrasi nitrat dan fosfat diatas baku mutu atau tercemar. Pola spatial untuk setiap parameter kualitas airtanah membentuk pola acak atau tidak seragam saat kondisi hujan dan tidak hujan dan tidak dipengaruhi oleh jarak dari TPA, jenis tanah, jenis batuan dan penggunaan tanah.
ABSTRACT
Garbage Dump (GD) of Cipayung Depok which is located at the the Village of Cipayung, district is dump of garbage coming from the City of Depok. Garbage Dump of cipayung operates with control landfill so that it is potential to pollute the surrounding shallow ground water. his study aims to determine the spatial pattern of shallow ground water quality with TDS parameter, DHL, nitrate (NO3), ammonia (NH3-N) and phosphate (PO4)-3 around the landfill, and explains the differences and similarities shallow ground water quality based on the time it did n rain and not rain, distance from the landfill, land use, soil types and rock types of research areas. In this study, measurement of water quality determination of the 33 points taken using systematic random sampling technique, with coverage limits up to 500 meters from the center of the landfill. The results showed that the quality of ground water for nitrate and phosphate concentrations above the standard quality or contaminated. Spatial patterns of soil water quality parameters for each pattern is not random or uniform when the rain and wet conditions did not exist and is not influenced by the distance from the landfill, soil types, rock types and land use.
Universitas Indonesia, 2011
S989
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah
Abstrak :
ABSTRAK
Air tanah sebagai sumber daya alami yang dapat diperbarui juga perlu dilindungi dari pencemaran. Salah satunya jenis pencemarnya adalah penimbunan sampah yang terlalu dekat dengan sumber air tanah. Sampah yang dibuang ke TPS secara tidak beraturann akan menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari air tanah yang dikonsumsi oleh warga di sekitar TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi Amonia (NH3), Fosfat (PO4), Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), zat organik (KMnO4), dan pH air tanah yang berasal dari air lindi, pada berbagai jarak dari TPS Batu Ampar, serta mengidentifikasi pengaruh kontaminasi sampah terhadap air tanah tersebut. Dari penelitian, didapatkan hasil bahwa sebagian besar konsentrasi pencemar pada jarak 5 m, 15 m, 30 m, 50 m, 75 m, dan 100 m dari TPS masih memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh PP RI No.82 Tahun 2001 dan PERMENKES RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010, namun konsentrasi amonia pada titik 0 m dan nilai pH pada titik 15 m, 50 m, 75 m, dan 100 m dari TPS tidak memenuhi baku mutu. Serta pengaruh jarak sumber air tanah dari TPS terhadap kulitas air tanah tidak erat karena ada berbagai faktor lain yang juga turut serta mempengaruhi kualitas air tanahnya.
ABSTRACT
Groundwater as a renewable natural resource needs to be protected from contamination. One of the pollutants is the landfill that is too close to the groundwater sources. Garbage that discharged into the landfill (TPS) that not sanitary will produce wastewater that could contaminate groundwater consumed by residents in the surrounding TPS. This study aims to determine the concentration of ammonia (NH3), Phosphate (PO4), nitrate (NO3), nitrite (NO2), organic substances (KMnO4), and pH in groundwater from at various distances from TPS Batu Ampar, and also identifying the effects of waste on groundwater. From the research results obtained, most of the concentration of pollutant at a distance of 5 m, 15 m, 30 m, 50 m, 75 m, 100 m from the TPS are still meet the standards defined quality in RI PP No.82 of 2001 and the Health Minister of Republic of. 492/MENKES/PER/IV/2010/. But concentration of ammonia a point 0 m and pH value at point 15 m, 50 m, 75 m, and 100 m from TPS does not meet quality standards. And the influence of groundwater sources range from TPS for groundwater quality is not strong as there are various other factors also affect the quality of groundwater.
2012
S42106
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Cantika Putri
Abstrak :
Air merupakan sumber daya untuk melindungi lingkungan dan memenuhi kebutuhan manusia, khususnya di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya yang mengalami peningkatan jumlah penduduk. Air tanah menjadi sumber air bersih yang relevan, mengingat jumlah sistem penyediaan air bersih yang sangat terbatas. Kualitas air tanah menjadi salah satu isu penting karena fungsinya dalam kebutuhan rumah tangga, industri, maupun kebutuhan lainnya. Penelitian ini dilakukan di area selatan Cekungan Air tanah Jakarta akuifer pada tidak tertekan bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap air tanah yang memenuhi standar kualitas baku mutu untuk keperluan air minum, penduduk, industri, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan data parameter fisika-kimia air tanah tahun 2023 mencakup kekeruhan, zat padat terlarut (TDS), pH, Besi (Fe), Mangan (Mn), Nitrat (NO3), dan Nitrit (NO2), serta mengacu terhadap Peraturan Kementrian kesehatan No. 02 Tahun 2023 dan menggunakan metode Indeks Pencemaran yang mengacu terhadap Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada daerah penelitian terdapat 4 titik dengan kategori memenuhi standar baku mutu (baik), 41 titik sumur dengan kategori cemar sedang, dan 10 titik dengan kategori cemar berat. Tingkat pencemaran pada daerah penelitian disebabkan oleh antropogenik dan batuan penyusun yang dominan bersifat permeabel. Tipe fasies air tanah yang mendominasi daerah penelitian adalah Magnesium Bikarbonat (Mg-HCO3) dan Calcium Chloride (Ca-Cl) dengan pengontrol utama air tanah berupa interaksi dengan batuan. ......Water is a resource for protecting the environment and meeting human needs, especially in DKI Jakarta and surrounding areas, which are experiencing an increase in population. Groundwater is a relevant source of clean water, considering the limited supply of a clean water systems. The quality of groundwater is an important issue due to functions in households, industries, and other needs. This research uses groundwater physical and chemical parameter data for 2023 including turbidity, dissolved solids (TDS), turbidity, pH, Iron (Fe), Manganese (Mn), Nitrate (NO3), and Nitrite (NO2), refers to Ministry of Health Regulation No. 02 of 2023 and uses the Pollution Index method which refers to the Minister of Environment Decree No. 115 of 2003. Based on the results of the analysis carried out in the research area, there are 4 points in with categories that meet the quality standards (good), 41 well points with moderately contamination, and 10 points with severe contamination. The level of pollution in the study area is caused by anthropogenic and permeable dominant constituent rock. The type of groundwater facies that dominate the study area are Magnesium Bicarbonate (Mg-HCO3) and Calcium Chloride (Cal-Cl) with the main controller of groundwater being the interaction with rock.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diinii Haniifah
Abstrak :
Seiring bertambahnya penduduk, meningkatkan kebutuhan air bersih yang menyebabkan manusia terus melakukan pemompaan air tanah secara terus-menerus. Masalah pada penelitian ini adalah dengan dipompanya air tanah secara berlebih akan menyebabkan rongga-rongga di dalam tanah menjadi kosong, sehingga mempermudah zat polutan masuk dan mencemari air di dalamnya. Hal tersebut diperparah dengan aktivitas manusia yang tidak memperhatikan limbah yang mereka hasilkan, seperti menjaga sistem sanitasi dengan baik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis penyebab penurunan kualitas air tanah dan dan upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menigkatkan kualitas air tanah. Metode penelitian ini adalah metode campuran yang terdiri atas metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan kualitas air tanah di wilayah perkotaan tidak memenuhi standar baku mutu air minum untuk parameter biologi dengan indikator Total koliform karena faktor sanitasi yang buruk. Kesimpulan pada penelitian adalah upaya menjaga kualitas air tanah dengan mengubah persepsi masyarakat, mengubah kapasitas pemompaan air tanah, dan memperbaiki faktor sanitasi. ......As the population increases, the need for clean water increases which causes humans to continue pumping groundwater continuously. The problem in this study is that excessive pumping of groundwater will cause voids in the soil to become empty, making it easier for pollutants to enter and contaminate the water in it. This is exacerbated by human activities that do not pay attention to the waste they produce, such as maintaining proper sanitation systems. The objective of this research is to analyze the causes of the decline in groundwater quality and the efforts that can be made to improve the quality of groundwater. The methods research is a mixed method consisting of quantitative and qualitative methods. The results of this study indicate that the quality of groundwater in urban areas does not meet drinking water quality standards for biological parameters with the Total coliform indicator due to poor sanitation. The conclusion of the research is efforts to maintain groundwater quality by changing people's perceptions, changing groundwater pumping capacity, and improving sanitation factors.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anni Zahara Putri
Abstrak :
Air tanah dipandang sebagai salah satu sumber air baku yang sangat potensial dalam memenuhi kebutuhan air perorangan. Air tanah menjadi sumber air baku yang banyak dimanfaatkan sebagai air bersih dan air minum. Namun, pemanfaatan air tanah belum memenuhi standar air bersih yang aman sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 karena terjadinya penurunan kualitas air tanah. Penurunan kualitas air tanah dapat dipengaruhi oleh keberadaan sumber pencemar yang terlalu dekat dengan sumber air. Untuk mengetahui informasi terkait dengan kualitas air tanah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air tanah di kawasan gedung non fakultas UI dengan menganalis hubungan jarak sumur sumber air dengan sumber pencemar septic tank dan danau, serta mengetahui peta persebaran kualitas air tanah. Sampel air tanah dikumpulkan dari 34 sumur bor dan dilakuan pengujian secara in situ terkait parameter pH dan TDS, sedangkan parameter nitrat, mangan dan E. coli menggunakan teknik standar di laboratorium. Hasil analisis menunjukkan sebanyak 73,53% titik lokasi penelitian dengan meneliti lima parameter kualitas air menunjukkan kualitas air tanahnya belum sesuai standar peraturan. Rata- rata kualitas air tanah pada gedung non fakultas adalah sebagai berikut: pH (6,36), TDS (91,86 mg/L), nitrat (4,20 mg/L), mangan (0,82 mg/L), dan E. coli (5,01 CFU/100ml). Berdasarkan analisis statistik chi-square, jarak sumur dengan danau tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap keseluruhan parameter kualitas air. Sedangkan jarak sumur dengan septic tank memiliki hubungan yang signifikan terhadap parameter E. coli, namun tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap parameter pH, TDS, nitrat, dan mangan. Peta persebaran yang telah dikerjakan dengan penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan teknik interpolasi spasial menunjukkan bahwa persebaran kualitas air tanah pada kawasan Kampus UI termasuk kedalam kategori risiko pencemaran rendah dengan luasan 2,36 km2 (92,44 %) dan risiko pencemaran sedang dengan luasan 0,19 km2 (7,56 %). ......Groundwater is seen as one of the most potential sources of raw water in meeting individual water needs. Groundwater is a source of raw water which is widely used as clean water and drinking water. However, the utilization of ground water has not met the standard of safe clean water in accordance with the Minister of Health Regulation Indonesia Number 32 of 2017 due to a decrease in groundwater quality. The decline in groundwater quality can be influenced by the presence of pollutant sources that are too close to water sources. To find out information related to groundwater quality, this study aims to determine the quality of groundwater in the area of non-faculty UI buildings by analyzing the relationship between the distance of water wells and the pollutant sources of septic tanks and lakes, as well as knowing the distribution map of groundwater quality. Groundwater samples were collected from 34 boreholes and tested directly in the field regarding pH and TDS parameters, while nitrate, manganese and E. coli parameters used standard laboratory techniques. The results of the analysis showed that 73.53% of the research location points by examining five water quality parameters showed that groundwater quality did not meet regulatory standards. The average groundwater quality in non-faculty buildings is as follows: pH (6.36), TDS (91.86 mg/L), nitrate (4.20 mg/L), manganese (0.82 mg/L), and E. coli (5.01 CFU/100ml). Based on the chi-square statistical analysis, the distance between the well and the lake does not have a significant relationship with all water quality parameters. While the distance between the well and the septic tank has a significant relationship to the parameters of E. coli, but does not have a significant relationship to the parameters of pH, TDS, nitrate, and manganese. The distribution map that has been done with the application of Geographic Information Systems (GIS) using spatial interpolation techniques shows that the distribution of groundwater quality in the UI Campus area is included in the category of low pollution risk with an area of 2.36 km2 (92.44%) and moderate pollution risk with an area of 0.19 km2 (7.56%).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferryati Masitoh
Abstrak :
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan peningkatan aktivitas menyebabkan meningkamya kebutuhan air dan terjadinya perubahan penggunaan laban dari lahan bervegetasi menjadi Iahan terbangWl. Kedua hal tersebut memberikan dampak yang tidak baik terhadap kelestarian air tanah, terutama di CAT Jakarta. Penelilian ini berfungsi untuk mengetahui . faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta, menganalisis pengaruh pertumbuhan penduduk dan peruhahan penggunaan lahan terbadap penurunan cadangan air tanah di CAT Jakarta melalui model sistem dinamis, serta untuk menganalisis skenario yang dapat diterapkan daiam melestarikan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian rnenggunakan pendekatan mix method yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan permodelan sistem dinamis untuk mengatahui hubW1gan antar faktor. Metode penelitian yaitu dengan interpretasi citra satelit dan survey lapangan. Ana1isis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan pennodelan sistem dinamik. Mode) yang dibuat mempunyai validasi yang diukur dengan menggunakan Atvf£ sebesar 3,3!% untuk penduduk dan 0,02% untuk lahan sehingga model dianggap valid. Berdasarkan model faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan cadangan air tanah antara lain: menurunnya luas lahan resapan meningkatnya lahan terbangun; meningkatnya jumlah penduduk, rendahnya laju imbuhan air tanah dan rendahnya layanan PAM.
Water is a natural resource that is essential for life. Rapid population growth and an increase in the activity causing the increasing need for water and land use change modeling of vegetated area into built up area. Both of these give significant effect for the sustainability of groundwater, especially in Jakarta Groundwater Basin, Aims of this research are try to determine the factors that ted to a decrease in reserves of groundwater in the Jakarta Groundwater Basin (CAT). Analyze the effect of population growth and land use change on groundwater reserves decline in Jakarta"s CAT through dynamic system model, as well as to defined scenarios that can he applied in preserving groundwater in Jakarta's CAT. This research combines both quantitative and qualitative methods. Dynamic system modeling used to determine the relationship between one and another factors while land use change data obtained from satellite imagery and field survey. Dynamic system model validation measured using AME of 3.31% for the population aod 0.02% for the laod so that the model is considered valid. Based on the model, the factors that influence the decline of groundwater reserves include: declining water catclunent area, increasing built up area, increasing population growth, low rate of numerical groundwater and low water service from PAM (Drinking Water Company). Increased of built up area by 0.8% per year as well as the rate of population growth of 2,52% per year causing a decrease in groundwater reserves of 0.49% per year. Preservation of groundwater can be scripted in the model by using a 4 (four) scenarios, which are (1) decrease of built up area (scenario I), (2) decrease in birth rate (scenario II), (3) improved piped water service (scenario III) and (4) combination of decline birth and an increase water service from PAM (scenario IV). The result show that scenario IV is an optimistic scenario that has greatest opportunity to apply and provide better sustainability option for groundwater condition compared to other scenarios.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T31658
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Nora Nurmala
Abstrak :
Kotamadya Yogyakarta mengalami pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Pada akhir tahun 1983 jumlah penduduk Kotamadya Yogyakarta tercatat 408.500 jiwa (Dinas Statistik Kodya Yogyakarta, 1987) dan pada akhir tahun 1994 jumlah penduduk Kotamadya Yogyakarta tercatat 459.417 jiwa. Dengan luas 32,5 km , kepadatan penduduk rata-rata 14.136 jiwa per kilometer persegi dan laju pertumbuhan penduduk setiap tahun sebesar 1,7 11 , maka kebutuhan untuk kehidupan semakin meningkat diantaranya kebutuhan air. Berdasarkan data PDAM Tirtamarta Kotamadya Yogyakarta, 42,5% dari jumlah penduduk yang dapat dilayani kebutuhan air minumnya melalui jasa pelayanan, sedangkan sisanya didapat dari air tanah. Dari data tersebut dapat dipastikan bahwa air yang dikonsumsi berasal dari air tanah. Adanya air dalam tanah suatu daerah tidak tenlepas dari kondisi geohidrologi, curah hujan, penggunaan tanah, dan pemanfaatan air tanah oleh daerah tersebut. Kotamadya Yogyakarta dengan tingkat pertunthuhan yang cukup pesat, berarti bertambahnya pemukiman penduduk dan saranasarana lain yang turnbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan penduduknya. Perkembangan Kotamadya Yogyakarta belum diinthangi dengan penataan kota secara baik, sehingga banyak menimbulkan akibat sampingan yang tidak diinginkan. Beberapa daerah di kota mi ada yang tidak layak untuk dihuni, seperti daerah dataran banjir dan daerah teras sungai, yang kadangkadang dilanda banjir. Akibat lainnya adalah pada sistim pernbuangan linthah, sistim sanitasi yang masih belum baik di beberapa tempat di Kotamadya Yogyakarta. Berbagai macam industri juga tumbuh di Kotamadya Yogyakarta, mulai dan industri besar (aneka industri) dan industri kecil yang tercatat pada Dinas Perindustrian. Industri tersebut baik besar maupun kecil sangat potensial untuk menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Efek samping penataan kota yang kurang baik dan pertumbuhan yang cepat dengan segala dampaknya, mengakibatkan penurunan mutu air di daerah kota, termasuk air tanah. Penelitian kualitas air tanah secara spatial dan menyeluruh di wilayah mi belum pernah dilakukan, yang ada adalah data pengujian sumur-sumur bar dalam dan data pengujian untuk kasus-kasus tertentu. Semua penelitian tersebut belum dapat meniberikan informasi tentang seberapa jauh peñurunan mutu air tanah di Kotarnadya Yogyakarta telah terjadi, dan khususnya hubungannya dengan penggunaan tanah yang ada kaitannya dengan pertumbuhan penduduk Kotamadya Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut maka, masalah dalam penelitian mi adalah : Bagaimana sebaran kualitas air tanah dangkai di Kotamadya Yogyakarta ? Apakah variabei penggunaan tanah dan variabel kepadatan penduduk Kotamadya Yogyakarta berpengaruh terhadap sebaran kualitas air tanah dangkai Kotamadya Yogyakarta ? Berdasarkan hasil analisis 170 sampel air tanah, maka konsentrash Daya Hantar Listrik maksimum 895 .umhos/cm dan minimum 236 .umhos/cm, konsentrasi kesadahan total maksimum 338 mg/i dan minimum 77,3 mg/l, konsentrasi suifat maksimum 250 mg/i dan minimum 6 mg/i. Atas dasar konsentrasi ketiga unsur yang diteliti serta mengacu pada baku mutu kualitas air jninum yang ditetapkan MENKLH, maka di wiiayah penelitian dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : Kuaiitas air tanah sangat baik (konsentrasi DHL < 350 £ltnhos/cm, konsentrasi kesadahan total < 15 mg/l, konsentrasi sulfat < 145 mg/1), kuaiitas air tanah baik (konsentrasi DHIJ 350 - 475 umhos/cm, konsentrasj kesadahan total 15 - 25 mg/l, konsentrasi suifat 145 - 175 mg/i) kualitas air tanah sedang (konsentrasi DHL1 47€ - .600 Almhos/cm, konsentrasi kesadahan total 26 - 60 mg/l, konsentrasi sulfat 176 - 210 mg/i), kualitas air tanah buruk (konsentrasj DHL > 600 Almhos/cm, konsentrasj kesadahan total 60 mg/l, konsentrasi suifat > 210 mg/i) Kualitas air tanah sangat baik tersebar cukup ivas di sebelah timur Kotamadya Yogyakarta dan sebagian kecil tersebar di sebelah utara dan tengah dari wiiayah peneiitian. Kualitas air tanah baik tersebar di sebagian wiiayah bagian utara, tengah dan selatan wiiayah peneiitian. Kualitas air tanah sedang tersebar merata di seiuruh wiiayah peneiitian, begitu .pula dengan kuaiitas air tanah buruk. Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa baik atau tidaknya kualitas air minum di Kotamadya Yogyakarta tidak tenlepas dari pengaruh penggunaan tanah di suatu tempat, dan mi berarti kepadatan penduduk juga turut mempengaruhi. Berdasarkan anaiisis peta dapat dikatakan bahwa wilayahwiiayah dengan kepadatan pemukiman tinggi berkepadatan penduduk tinggi dan di wilayah hilirnya, mempunyai kualitas air tanah dengan konsentrasi unsur kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain. Wiiayah-wiiayah pemukiman dan wiiayah yang berpenduduk padat ditanibah wilayah iridustri meniberikan volume limbah yang besar. Di samping itu, wilayah pemukiman relatif lebih kedap air dibanding wilayah sekitarnya sehingga air hujan yang menjadi limpasan di wilayah pemukiman lebih besar mengakibatkan tingkat pengenceran air tanah oleh air hujan berkurang
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Fathinah Arifah
Abstrak :
Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan CAT lintas provinsi yang meliputi Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Seiring dengan peningkatan populasi dan pembangunan, cekungan air tanah akan semakin rawan terhadap suatu isu permasalahan apabila tidak dilakukan konservasi. Tangerang merupakan daerah yang sebagian wilayahnya termasuk ke dalam CAT Jakarta yang memiliki jumlah kepadatan penduduk dan industri yang tinggi, sehingga berdampak kepada peningkatan pengambilan air tanah dan kualitas air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fasies geokimia dan kualitas air tanah pada akuifer dangkal di Tangerang dan sekitarnya menggunakan metode indeks pencemaran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER.IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Analisis dilakukan terhadap 30 titik sumur bor hingga kedalaman 40 meter. Berdasarkan analisis data bor didapatkan litologi penyusun daerah penelitian terdiri atas batulempung, batulanau, batupasir, dan tuf. Analisis geokimia air tanah menunjukan terdapat fasies CaMgHCO3 30%, CaMgSO4 13%, NaCl 30%, dan NaHCO3 27%. Evaluasi kualitas air tanah menghasilkan nilai sekitar 2.5 – 6.3. Dari data tersebut dapat disimpulkan fasies air tanah yang dominan merupakan fasies kalsium magnesium hidroksida dan natrium klorida serta air tanah pada akuifer dangkal memiliki tingkat pencemaran ringan – sedang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan dan konservasi air tanah untuk mengurangi tingkat pencemaran air. ......Jakarta Groundwater Basin is a cross-provincial groundwater basin covering DKI Jakarta, West Java, and Banten Provinces. Along with the increase in population and development, groundwater basins will be more vulnerable to a problem if conservation is not carried out. This research was conducted in Tangerang, which part of its territory is included in Jakarta Groundwater Basin. Tangerang has a high population density and industry, which has an impact on increasing groundwater abstraction and groundwater quality. This research aims to determine the geochemical facies and groundwater quality in shallow aquifers in Tangerang and its surroundings. The method used in this research is using the pollution index method for drinking water quality based on the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 492. The analysis was carried out on 30 drilled well points to a depth of 40 meters. Based on the analysis of drill data, it was found that the lithology that composes the research area consists of claystone, siltstone, sandstone, and tuff. Geochemical analysis of groundwater shows that there are 30% CaMgHCO3; 13% CaMgSO4; 30% NaCl; 27% NaHCO3 hydrogeochemical facies. Evaluation of groundwater quality yields a value of about 2.5 – 6.3. From these data, it can be concluded that the dominant groundwater facies is the calcium magnesium hydroxide and sodium chloride facies, groundwater quality in shallow aquifers has mild to moderate pollution levels. Therefore, it is necessary to manage and conserve groundwater to reduce the level of water pollution.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tika Mutiara
Abstrak :
Mengingat disaat kebutuhan air melonjak, diperlukan alternatif untuk memperoleh air bersih. Salah satunya dengan cara memanfaatkan keberadaan airtanah dangkal. Akan tetapi tidak semua airtanah dangkal memiliki kualitas yang baik untuk dikonsumsi. Dengan itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pola spasial kualitas air tanah dangkal serta mendeskripsikan kaitan antara pola spasial kualitas air tanah dengan litologi, penggunaan lahan dan keadalaman muka air tanah di DAS Cijurey, Kabupaten Majalengka. Terdapat dua jenis parameter yang digunakan, yaitu fisik dan kimia. Pengukuran kualitas air tanah dangkal dilakukan pada bulan November tahun 2019. Hasil penelitian menunjukkan persebaran wilayah kualitas air tanah dan hubungan antara air tanah dengan ketiga faktor pengaruh di DAS Cijurey. Dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 41 titik, pengambilan sampel kualitas air tanah dengan metode purposive random sampling. Sebagaimana, parameter yang diukur akan dibandingkan dengan 3 baku mutu yaitu, Peraturan Menteri No.492/MENKES/PER/IV/2010, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 th.2001, dan Peraturan Menteri kesehatan RI No.01/Birhukmas/1975. Setelah itu didapatkan hasil kualitas air yang layak (6 sampel) dan tidak layak (35 sampel) untuk dikonsumsi. Serta, faktor yang mendominasi dari penggunaan lahan yaitu permukiman, untuk litologi yang mendominasi ialah batuan vulkanik tak terurai, dan kedalaman muka air tanahnya yang kedalamannya 0-5 m. ......Considering when the water needs to surge, an alternative is needed to obtain clean water. One of them by utilizing the presence of shallow groundwater. However, not all shallow groundwater has good quality to consume. Thus, the study aims to describe the shallow quality spatial pattern of the groundwater and describe the link between the spatial pattern of groundwater quality with litology, land use and groundwater IN DAS Cijurey, Majalengka regency. There are two types of parameters used, namely physical and chemical. The shallow groundwater Quality measurement was carried out in November 2019. The results showed the territorial distribution of groundwater quality and the connection between groundwater and the three influence factors at DAS Cijurey. With the number of samples used is 41 point, groundwater quality sampling with  purposive random sampling method. As, the parameters measured will be compared to 3 quality standards namely,  Ministerial Regulation No. 492/Menkes/PER/IV/2010, Government regulation of the Republic of Indonesia No. 82nd. 2001, and  Regulation of the Minister of Health RI  No. 01/birhukmas/1975. After that, a decent water quality result (6 samples) is not feasible (35 samples) for consumption. As well, the dominating factors of land use i.e. settlement, for the dominating litology is the unraveling volcanic rock, and the depth of the water in its depths of 0-5 meters.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>