Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Kristi Levania
"Infeksi HIV merupakan masalah kesehatan di dunia yang terus meningkat kejadiannya di Indonesia. Semenjak adanya terapi antiretroviral, usia harapan hidup anak terinfeksi HIV meningkat sehingga fokus pengobatan berubah menjadi kualitas hidup anak. Salah satu tahapan yang harus dilakukan pada anak adalah pembukaan status HIV disclosure . Disclosure dapat meningkatkan kepatuhan anak terhadap terapi HIV. Pada negara maju, kurangnya pedoman yang tepat menyebabkan variasi angka pelaksanaan disclosure antara 18-77 . DI negara berkembang seperti Indonesia, disclosure hanya dilakukan pada 9 anak terinfeksi HIV. Hal ini belum mendapat perhatian dari pemerintah, terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan disclosure. Studi cross-sectional dilakukan terhadap 101 pasien anak terinfeksi HIV di RSCM, Jakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016 dengan menggunakan kuesioner yang ditanyakan kepada pengasuh pasien anak terinfeksi HIV. Dari 101 anak terinfeksi HIV, hanya sebanyak 31 30,7 pasien sudah mengetahui status HIV-nya. Pada penelitian ini didapatkan hanya keikutsertaan ke dalam kelompok dukungan sebaya KDS yang berhubungan dengan waktu pembukaan status HIV p=0,002 . Sedangkan latar belakang pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan tentang disclosure tidak berhubungan bermakna dengan waktu pembukaan status p=0,733; p=0,283; p=0,745 . Sebanyak 30,7 anak terinfeksi HIV pada penelitian ini telah mengetahui status HIV. Dari seluruh latar belakang pengasuh yang diteliti, hanya keikutsertaan ke dalam KDS yang mempunyai hubungan bermakna dengan waktu pembukaan status. Kata kunci: latar belakang, pengasuh, pembukaan status, anak terinfeksi HIV, Jakarta.

HIV infection is a global health issue with increasing prevalence in Indonesia. Since the era of antiretroviral therapy, life expectancy of children with HIV has increased and the focus of therapy shifts into the children s life qualities. One of the crucial process is HIV disclosure. Disclosure is considered beneficial in increasing children s adherence to HIV therapy. A cross sectional study was counducted on 101 HIV patients in RSCM, Jakarta. This research was conducted on February 2015 using questionnaire answered by caregivers of children with HIV. In developed countries, the lack of accurate guideline causes the variation of HIV disclosure between 18 77 . In developing countries such as Indonesia, disclosure was only performed in 9 children with HIV. The government has not paid attention on this, especially on factors contributed to HIV disclosure. From the 101 patients who participated in this research, only 31 30,7 have been disclosed. In this research, only caregivers participation in peer support group is statistically significant to time of HIV disclosure p 0.002 . Meanwhile, caregiver s education, income, knowledge of disclosure and relation to child are not significant to time of HIV disclosure p 0,733 p 0,283 p 0,745 . In children with HIV, 30,7 have known their HIV status. From all caregivers background that have been studied, only participation in peer support group is found significant to time of HIV disclosure.. Keywords background, caregiver, disclosure, HIV infected pediatric."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiroy Junita
"Pembukaan status merupakan faktor penting yang diketahui mempengaruhi kepatuhan minum obat antiretroviral dan telah banyak diteliti di negara-negara dengan beban infeksi HIV tinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan pembukaan status dengan kepatuhan minum obat pada pasien anak terinfeksi HIV di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Penelitian menggunakan desain potong lintang dengan sampel sebanyak 94 pengasuh dari 101 pasien anak terinfeksi HIV. Pengumpulan data pembukaan status dilakukan melalui kuesioner yang dibuat oleh peneliti, sedangkan data kepatuhan minum obat diambil menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari instrumen multimetode yang dikembangkan oleh Gavin Steel, dkk. Penelitian ini menunjukkan sebagian besar pengasuh berjenis kelamin perempuan 89,4 , memiliki pendidikan terakhir SMP-SMA 64,9 , memiliki pendapatan di bawah upah minimum provinsi UMP Jakarta 75,5 , tergabung ke dalam kelompok dukungan sebaya 55,3 , dan bukan orangtua kandung dari pasien anak terinfeksi HIV 51,1 . Sebagian besar pasien anak terinfeksi HIV berusia 7 hingga di bawah 12 tahun 69,3 , berjenis kelamin perempuan 50,5 , menjalani terapi ARV lini 1 66,3 , belum mengalami pembukaan status HIV 71,3 , dan memiliki kepatuhan minum obat sedang 50,5 . Dari uji Chi-square diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan proporsi kepatuhan minum obat antara pasien anak terinfeksi HIV yang telah mengalami pembukaan status dengan yang belum mengalami pembukaan status p 0,367.

Disclosure is an important factor known affecting adherence to antiretroviral therapy that has been extensively studied in high burden countries. This research aims to determine relationship between disclosure and adherence among HIV infeceted children in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Indonesia. This research is a cross sectional study with samples of 94 caregivers from 101 HIV infected children. Disclosure data was collected using questionnaire reproduced by researcher, while adherence data was collected using questionnaire adapted from a multi method instrument developed by Gavin Steel, et.al. in West Africa. Demographic data shows that most caregivers are women 89.4 , have middle school education 64.9 , have income less than minimum regional wage of Jakarta 75.5 , join peer group 55.3 , and are not the biological parents of infected children 51.1 . Most children are girls 50.5 , currently in 1st line antiretroviral therapy 66.3 , have not been disclosed 71.3 , dan have moderate level of adherence 50.5 . Statistical analysis using Chi Square shows no relationship between disclosure and adherence among HIV infected children in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital p 0.367."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70345
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Andrari Mardhitiyani
"Infeksi Human Immunodeficiency Virus HIV yang menyebabkan AIDS sampai saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pengobatan infeksi HIV kemudian menjadi sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup dari penderita. Pengobatan infeksi HIV pada anak-anak khususnya sering menemui hambatan dalam hal kepatuhan, baik dari anak itu sendiri maupun dari pengasuh. Dalam penelitian ini dianalisis mengenai hubungan latar belakang pengasuh terhadap kepatuhan minum obat anak terinfeksi HIV di RSCM. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan jumlah sampel sebesar 94. Pengambilan data menggunakan kuesioner kepatuhan minum obat yang diambil dari Development of Multi-Method Tool to Measure ART Adherence in Resource-Constrained Settings: The South Africa Experience yang diterbitkan oleh Center for Pharmaceutical Management, Management Sciences for Health pada tahun 2007 yang dikembangkan di Afrika Selatan. Hasil yang ditemukan adalah tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, status pengasuh, dan keterlibatan pada Kelompok Dukungan Sebaya KDS dengan kepatuhan minum obat p >0,05.

Human Immunodeficiency Virus HIV infection causes AIDS, and is still one of the most frequent cause of death in the world. HIV medication then becomes highly important to improve the patients'quality of life, and to expand their life expectancies. HIV medication in children, however, is especially problematic in terms of adherence, whether the problems are from the children themselves or from the caregivers. This research was meant to analyze the correlation between caregiver's background and HIV infected children's adherence in RSCM, a hospital in Jakarta, Indonesia. This research used cross sectional method with 94 caregivers as the sample. The data was collected using an adherence questionnaire that was adapted from Development of Multi Method Tool to Measure ART Adherence in Resource Constrained Settings The South Africa Experience which was published by Center for Pharmaceutical Management, Management Sciences for Health in 2007. This questionnaire was developed in Southern Africa. After collection, the data was analyzed statistically using chi square or Kolmogorov Smirnov if using chi square was not possible. The results reveal that there is no correlation between caregiver's background educational background, income per month, caregiver's relation with the child, and caregiver's involvement in an HIV related support groups and HIV infected children's adherence to antiretroviral therapy p 0,05."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S70386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library