Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Proses pemurnian NaCl di LAPAN membutuhkan perlakuan analisa deteksi ion, yang mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi ion (khususnya kation) yang terkandung di dalam larutan NaCl sebelum dan sesudah dimurnikan. Dalam proses analisa ini, di antara sekian banyak metode kromatografi yang ada, LAPAN menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau lebih populer disebut dengan istilah High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Pemilihan teknik kromatografi ion ini didasarkan pada kemampuan lebihnya untuk melakukan pendeteksian secara simultan, mudah dalam pengoperasian, mempunyai kecepatan analisis dan akurasi hasil yang cukup tinggi serta memiliki kolom pemisah yang cukup stabil sehingga dapat digunakan kembali."
620 DIRGA 10:4 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Syarifah
"HPLC/High Performance Liquid Chromatography adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi zat atau senyawa serta memisahkan dan mengukur kadarnya dalam suatu campuran. Dalam industri farmasi, HPLC sangat digunakan di bagian QC untuk membantu menginvestigasi penyimpangan dalam bahan atau suatu produk. Pada HPLC terdapat beberapa rangkaian alat, salah satunya kolom yang berfungsi sebagai tempat pemisah komponen. Kolom merupakan komponen terpenting dalam HPLC sehingga dibutuhkan perawatan agar dapat bekerja dengan baik. Pada database kolom PT Mahakam Beta Farma, terdapat beberapa kolom yang belum memiliki perawatan, maka dari itu diperlukan pencarian lebih lanjut tentang perawatan kolom tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara pencucian kolom yang sesuai serta menyusun protokol cara pencucian kolom yang belum tercantum dalam metode analisa. Penelitian dilakukan dengan melihat sumber data yaitu file sharing di Laboratorium QC PT Mahakam Beta Farma. Terdapat tiga metode pencucian yang dapat digunakan untuk masing-masing kolom sesuai pengelompokkan menurut GL Sciences yaitu kolom fase terbalik, kolom fase normal dan kolom HILIC. Penentuan cara pencucian kolom dapat ditentukan dengan melihat jenis kolom yang digunakan, fase gerak yang digunakan dan melihat jenis fase kolom.

HPLC/High Performance Liquid Chromatography is a tool used to identify substances or compounds, as well as to separate and measure their amounts in a mixture. In the pharmaceutical industry, HPLC is widely used in QC departments to investigate deviations in raw materials or products. HPLC systems consist of several components, including columns which serve as the separation medium. Columns are crucial components in HPLC and require maintenance for optimal performance. In the column database of PT Mahakam Beta Farma, some columns lack maintenance, necessitating further investigation into their care. This research aims to determine appropriate column cleaning methods and develop protocols for cleaning columns not specified in the analytical methods. The study utilizes data from file sharing in the QC Laboratory of PT Mahakam Beta Farma. According to GL Sciences classification, there are three cleaning methods suitable for each column type, reverse phase, normal phase, and HILIC columns. The choice of column cleaning method depends on the column type, mobile phase used, and the stationary phase.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Grace Natasya
"Sediaan sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin kerap digunakan untuk mengobati penyakit pada saluran pernafasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK). Namun sediaan sirup mempunyai stabilitas yang buruk sehingga batas waktu penggunaan sirup tersebut setelah diracik atau setelah kemasan primer dibuka (beyond use date) perlu diketahui. Penelitian ini dilakukan dengan maksud menentukan kondisi optimum analisis dan menentukan beyond use date (BUD) sirup salbutamol sulfat dan guaifenesin. Kondisi optimum untuk analisis dilakukan dalam mode isokratik dan kolom Waters® Spherisorb ODS2 C18 (250 × 4,6 mm, 5 μm) dengan komposisi fase gerak dapar fosfat 0,05 M , pH 4,5 – metanol (50 : 50 v/v), panjang gelombang 276 nm, laju fase gerak 1 mL/menit, dan volume injeksi sebesar 20 μL. Penentuan BUD dalam sampel dilakukan dengan perhitungan t90 sampel yang telah dikondisikan dan disimulasikan sesuai dengan arahan pemakaian selama 39 hari. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan BUD berdasarkan konvensi United State of Pharmacopeia (USP). Hasil penelitian menunjukan bahwa 2 merek sirup kombinasi salbutamol sulfat dan guaifenesin memiliki hasil perhitungan nilai t90 selama 7 hari untuk sirup uji A dan 9 hari untuk sirup uji B. Nilai tersebut berbeda dengan BUD yang tertera pada USP yaitu 35 hari.

Salbutamol sulfate and guaifenesin syrup are often used to treat diseases on respiratory tract such as asthma and obstructive pulmonary disease (COPD). However, syrup preparations have poor stability, so the time limit for using the syrup after it is mixed or after the primary packaging is opened (beyond use date) needs to be known. This research was conducted with the aim of determining the optimum conditions of analysis and determining beyond use date (BUD) of salbutamol sulfate and guaifenesin syrup. The optimum conditions for the analysis were carried out in isocratic mode and a Waters® Spherisorb ODS2 C18 column (250 × 4.6 mm, 5 μm) with the mobile phase composition of 0.05 M, pH 4,5 phosphate buffer – methanol (50 : 50 v/v), wavelength 276 nm, mobile phase rate of 1 mL/min, and injection volume of 20 μL. The determination of the BUD in the sample was carried out by calculating the t90 sample which had been conditioned and simulated according to the user guidelines for 39 days. These results were then compared with the BUD standard on the United State of Pharmacopoeia (USP) convention. The results of this study indicate that the 2 brands of syrup combination of salbutamol sulphate and guaifenesin have a calculated t90 value of 7 days for test syrup A and 9 days for test syrup B. These result values are different from the BUD listed on the USP, which is 35 days."
Depok: FakultasFarmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harxylen kinanti Purnomo
"ABSTRACT
Lamun memiliki banyak senyawa aktif dan potensial di bidang kesehatan dan pengobatan. Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii dikoleksi dari Pulau Pramuka TNKpS dan Karang Sewu TNBB. Sampel kemudian dipisahkan berdasarkan daun, rimpang dan akar. Setiap bagian dibuat menjadi simplisia dan diesktraksi menggunakan metanol (1:3; b/v). Semua ekstrak dikarakterisasi menggunakan HPLC dan diuji aktivitas larvasida terhadap larva instar III Aedes aegypti. Sebanyak 25 larva instar III Aedes aegypti dipindahkan ke 250 mL botol sampel yang berisi 100 mL ekstrak 1%. Terdapat dua kontrol yaitu akuades dan abate 1%. Mortalitas larva dicatat pada 12, 24 dan 48 jam. Ekstrak daun T. hemprichii memiliki persentase mortalitas tertinggi yaitu 100% pada 12 jam. Konsentrasi LC50 ekstrak daun T. hemprichii yaitu 0,56%. Hasil kromatogram organ spesies C. rotundata dan T. hemprichii menunjukkan tidak ada perbedaan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa ekstrak daun T. hemprichii memiliki aktivitas yang paling potensial sebagai larvasida Ae. aegypti.

ABSTRACT
Seagrass contains bioactive compounds that are potential to be developed in health and medicinal application. Cymodocea rotundata and Thalassia hemprichii was collected from Pramuka Island TNKpS and Karang Sewu TNBB. Samples were cut into different parts i.e. leaf, rhizome, and root. Each part was dried as a powdered simplicia and extracted using methanol (1:3; w/v). All the extracts were characterized using HPLC and tested as larvicide against the larvae of Aedes aegypti. Batches of 25 early 3rd instar larvae of Ae. aegypti were transferred into 250 mL sample bottles containing 100 mL 1% extract. There are two control groups: abate (1%) and aquadest. The mortality of larvae was observed after 12, 24, and 48 hours. The leaves extract of T. hemprichii showed the highest mortality 100% after 12 h with LC50 concentration 0.56%. Chromatogram results from different species of C. rotundata and T. hemprichii showed a similar pattern of peaks. The results suggested that leaves extract of Thalassia hemprichii have the highest potential to be used as a larvicide against Ae. aegypti larvae."
2017
S70061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Azzahra
"Dimetil ftalat (DMP), salah satu jenis bahan aditif, umum ditambahkan untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan kegunaan bahan polimer. BHA merupakan senyawa sintesis yang umum ditambahkan ke dalam bahan pangan dan produk lain yang mengandung minyak atau lemak. DMP dan BHA mampu menginduksi stres oksidatif dan meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis DNA adduct 8-OHdG (suatu biomarker kerusakan DNA) secara in vitro dan in vivo pada tikus. Studi in vitro dilaksanakan dengan melakukan inkubasi terhadap 2-deoksiguanosin (2-dG) dengan multikomponen DMP, BHA, dan Ni(II) dengan variasi pH (7,4 dan 8,4) menggunakan suhu 37ºC. HPLC digunakan untuk menganalisis hasil 8-OHdG yang terbentuk. Studi in vivo dilaksanakan dengan menggunakan tikus yang diberikan paparan multikomponen DMP, BHA, dan Ni(II) dengan lama periode 28 hari melalui jalur oral (ingesti). Sampel darah dikumpulkan sebanyak dua kali per satu minggu kemudian dianalisis dengan ELISA Kit untuk menguji tingkat 8-OHdG yang terbentuk. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa paparan multikomponen DMP, BHA, dan Ni(II) menghasilkan pembentukan 8-OHdG yang lebih tinggi dibandingkan tanpa paparan. Pada kondisi pH 7,4 dalam studi in vitro, terjadi peningkatan kadar pembentukan 8-OHdG dibandingkan pH 8,4.

Dimethyl phthalate (DMP), a type of additive, is commonly added to enhance the flexibility, strength, and utility of polymer materials. BHA is a synthetic compound commonly added to food products and other items containing oil or fat. DMP and BHA are capable of inducing oxidative stress and increasing the risk of various diseases. This study aims to analyze the DNA adduct 8-OHdG (a biomarker of DNA damage) both in vitro and in vivo in rats. The in vitro study was conducted by incubating 2-deoxyguanosine (2-dG) with multicomponent DMP, BHA, and Ni(II) with variations in pH (7.4 and 8.4) at 37ºC. HPLC was used to analyze the resulting 8-OHdG formation. The in vivo study was conducted using rats exposed to multicomponent DMP, BHA, and Ni(II) for a period of 28 days via oral ingestion. Blood samples were collected twice per week and then analyzed using an ELISA Kit to test the levels of 8-OHdG formed. The results of this study indicated that exposure to multicomponent DMP, BHA, and Ni(II) resulted in higher 8-OHdG formation compared to no exposure. Under pH 7.4 conditions in the in vitro study, there was an increase in 8-OHdG formation compared to pH 8.4."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library