Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Rahmi Putri
"Angka kejadian kecelakan pada anak di daerah perkotaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kejadian kecelakaan ini menimbulkan berbagai efek, salah satunya cedera kepala. Anak yang mengalami cedera kepala rentan mengalami peningkatan tekanan intra kranial, dengan salah satu manifestasinya adalah nyeri kepala. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada anak yang mengalami cedera kepala. Karya ilmiah ini juga menerapkan terapi komplementer berupa terapi bacaan Al-Qur'an dengan media audio. Didapatkan kesimpulan bahwa anak yang mengalami cedera kepala sering mengalami nyeri kepala akibat peningkatan TIK. Respon nyeri pada anak dapat dikurangi dengan mengaplikasikan terapi bacaan Al-Qur'an melalui media audio pada anak yang mengalami cedera kepala.

Rate occurrence of accident on children in urban areas has increased year by year. The accident have various effects, one of them is a head injury. Children who suffer a head injury susceptible of experiencing the increase of intra cranial pressure, which one of the manifestation is headaches. This scientific word aims to describe about nursing care for child who suffer a head injury. This scientific word also implemented therapy complementary in form of Qur’an listening therapy. The conclusion is the child who suffer a head injury often experience headache as result of an increase in intra cranial pressure. The response of pain in children can be reduced by applying the Qur’an listening therapy with audio on children who suffered a head injury.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marlon Tua
"Latar Belakang: Skala Koma Glasgow (SKG) yang digunakan secara luas saat ini untuk memprediksi mortalitas pasien cedera kepala dewasa memiliki keterbatasan. Skor FOUR dibuat untuk mengatasi keterbatasan itu. Perlu diketahui apakah sensitivitas dan spesitivitas Skor FOUR lebih baik daripada SKG.
Tujuan: Untuk mengetahui apakah sensitivitas/spesifisitas skor FOUR dan komponenkomponennya lebih baik daripada SKG dan komponen-komponennya untuk memprediksi kematian 7 hari pada pasien cedera kepala dewasa, serta titik potong masing-masing SKG dan Skor FOUR.
Metode: Penelitian prognostik dengan menggunakan desain kohort. Sampel dinilai SKG dan Skor FOURsaat di IGD, kemudian diikuti selama 7 hari pengamatan, hasil akhir dicatat sebagai hidup atau mati. Kemudian dianalisis perbandingan ketepatan prediksi mortalitas antara SKG dan Skor FOUR.
Hasil: Didapatkan 123 sampel, kematian terjadi pada 18 orang (14,6%).skor FOUR memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik (skor FOUR pada cut off ≤ 11,5 dengan sensitivitas 94,4% dan spesifisitas 96,2%) dibandingkan SKG pada cut off ≤ 9,5 dengan sensitivitas 88,9% dan spesifisitas 91,4%.
Kesimpulan: Skor FOUR mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang lebih baik daripada SKG untuk memprediksi kematian 7 hari pada pasien cedera kepala dewasa.

Background: Glasgow Coma Scale (GCS) is the common coma score used by medical practitioners all over the world. GCS is known to have some limitations. FOUR Score was developed to overcome the limitations of GCS. Herein, we investigated whether the sensitivity and specificity of the FOUR Score is better the GCS in predicting 7 days mortality in adult with head trauma.
Aims: to find out whether the sensitivity and specificity of the FOUR Score is better the GCS in predicting 7 days mortality in adult with head trauma.
Methods: A prognostic cohort study. GCS and FOUR score were assessed in the emergency room, the patients were followed for 7 days, primary outcome measures are 7 days mortality.
Results: There were 123 eligible subjects. The mortality rate was 14.6% (18 patients). FOUR score has better sensitivity dan specificity (with the ≤ 11.5 cut off, the sensitivity 94.4% and specificity 96.2%) than GCS with the ≤ 9.5 cut off, the sensitivity 88.9% and specificity 91.4%
Conclusion: FOUR Score has better sensitivity and specificity than GCS in predicting 7 days mortality in adult with head injury.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mery Krismanto
"Latar Belakang: Protein S100B merupakan protein yang berikatan dengan kalsium pada sel-sel astroglial jaringan otak. Peningkatan kadar protein S100B dalam serum disebabkan karena aktivasi kerusakan astrosit dan sel glial, dan kerusakan integritas sawar darah otak. Beberapa studi prospektif terakhir, para ahli menghubungkan protein S100B dengan prediksi keluaran pasien cedera kepala.
Tujuan: Mengetahui hubungan kadar Protein S100B 6 jam pasca trauma terhadap skala keluaran GOSE 3 bulan pada penderita CKR dan CKS.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan data dikumpulkan secara prospektif pada pasien cedera kepala ringan dan sedang yang dirawat di UGD RSCM.
Hasil: Dari 45 sampel, didapatkan kelompok yang paling banyak adalah laki-laki (65.7%), usia 15-20 tahun (45.7%), tingkatp endidikan SMA (48.6%), CT scan normal (54.3%), kadar protein S100B < 0.403 μg/L (54.3%) dan GOSE >= 7 (71.4%). Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat cedera kepala dengan GOSE, CT scan dengan GOSE dan kadar protein S100B dengan GOSE.
Kesimpulan: Protein S100B merupakan prediktor yang sensitif terhadap keluaran, dimana pasien dengan protein S100B tinggi memperlihatkan keluaran yang buruk dibandingkan pasien dengan kadar protein S100B rendah.

Backgrounds: S100B protein is a protein that binds with calcium in brainastroglial cell. The increase in S100B serum level can be caused caused byastrocyte and glial cell damage and disturbance of blood brain barrier. Several prospective studies have elooked into the relationship of S100B protein with headinjury patents outcome.
Aim: To investigate the relationship between S100B protein level 6 hours aftertrauma and the outcome of patients with mild and moderate head injury using GOSE 3 months after trauma.
Method: This is an analytic descriptive study using data collected prospectivelyin mild and moderate head injury patients admitted to the emergency departmentof Cipto Mangunkusumo hospital.
Result: The majority of patients were male 65 7 aged between 15 20 yearsold 45 7 senior high school graduates 48 6 with normal CT scan 54 3 with S100B protein level 0 403 g L 54 3 and with GOSE 7 71 4. There was a significant relationship between the severity of head injury and GOSE CT scan finding and GOSE and S100B protein level and GOSE.
Conclusion: S100B protein level is a sensitive predictor for head injury patientoutcome in which patients with higher S100B protein level correlates with pooreroutcome.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T58555
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Muthmainah
"Cedera kepala merupakan kejadian paling sering dan proporsi epidemik terbanyak sebagai hasil kecelakaan jalan raya dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat perkotaan. Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala yang disebabkan serangan/benturan fisik dari luar. Cedera kepala meliputi trauma kepala, tengkorak, dan otak. Salah satu keluhan yang sering dialami pada pasien dengan cedera kepala ringan yaitu nyeri kepala akut post trauma.
Karya ilmiah ini memaparkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada salah satu pasien yang mengalami cedera kepala ringan di ruang rawat bedah anak lantai 3 utara Gedung Teratai RSUP Fatmawati. Implementasi keperawatan yang dilakukan ialah latihan slow deep breathing. Evaluasi yang didapatkan bahwa setelah melakukan latihan slow deep breathing klien mengalami penurunan skala nyeri yang signifikan dibandingkan dengan klien yang melakukan teknik relaksasi napas dalam.

Head injury is the most frequent occurrence and most epidemic proportions as a result of road accidents and is one of the problems of urban public health. Head injury is a damage to the head caused by an attack / physical impact from the outside. Head injuries include head trauma, skull, and brain. One complaint that is often experienced in patients with mild head injury is acute post-traumatic headache.
This paper describes the nursing care given to a patient who suffered a minor head injury in the pediatric surgery ward 3rd floor of the north Teratai building RSUP Fatmawati. Implementation is done nursing practice slow deep breathing. The evaluation found that after a slow deep breathing exercises clients experience significant pain reduction in scale compared with the client who breathing in relaxation techniques.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reynolds, Cecil R., editor
"The second edition of Detection of Malingering during Head Injury Litigation offers the latest detection tools and techniques for veteran and novice alike. As in its initial incarnation, this practical revision demonstrates how to combine clinical expertise, carefully-gathered data, and the use of actuarial models as well as common sense in making sound evaluations and reducing ambiguous results. And, the book navigates the reader through the many caveats that come with the job, beginning with the scenario that an individual may be malingering despite having an actual brain injury."
New York: [Springer, ], 2012
e20410723
eBooks  Universitas Indonesia Library