Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abd. Latief Bustami
Abstrak :
Angka Kematian Bayi dan Balita di Indonesia relatif tinggi. Faktor utama penyebab kematian balita adalah penyakit ISPA. Tingginya prevalensi penyakit ISPA itu diperkirakan disebabkan oleh pandangan masyarakat terhadap etiologi penyakit itu. Pandangan itu diperkirakan mempengaruhi pilihan penyembuhan penyakit. Masalah penelitian ini adalah pilihan-pilihan penyembuhan penyakit ISPA pada balita di Pulau Kangean.

Temuan penelitian ini adalah: (1), pandangan orang Kangean tentang etiologi penyakit ISPA diklasifikasikan menjadi empat, yaitu biasa (biesa), perbuatan sihir seseorang (gebeien), pengaruh makhluk halus (sapa-sapaan) dan pembalasan Tuhan di dunia terhadap perbuatan orang tuanya (belesan). Pandangan Foster dan Anderson dan Rivers tentang etiologi penyakit anak di pulau Kangean tidak bisa diterima, (2). pandangan tentang etioiogi penyakit mempengaruhi pilihan penyembuhan penyakit. Penentuan pilihan penyembuhan penyakit tidak mengacu pada keempat etiologi penyakit secara linier melainkan berpindah-pindah, coba-coba, ganda, dan bersamaan. Etiologi peoyakit yang disebabkan biesa, gebeian, sapa-sapaan, dan belesan selalu disembuhkan dengan kehadiran dukon sarad, dukon rana\ guru mengaji (Kyae Morok) dan Kyae, sedangkan yang biesa dilakukan oieh orang tua, dokter dan penyembuh lainnya secara siklus. Walaupun setelah dari dokter tetap melakukan a sarad, Pendapat Rivers tentang setiap pandangan hidup itu mempunyai kepercayaan tentang etiologi penyakit yang berhubungan dengan penentuan pilihan penyembuhan secara monolitik tidak bisa diterima, (3). prinsip dalam proses penyembuhan adalah mencari kecocokan antara pandangan mereka tentang etiologi penyakit dan kesembuhan (sadeging). Pilihan penyembuhan penyakit ditentukan oleh pandangan mereka tentang etiologi penyakit ISPA. Sumber perawatan ditentukan oleh tingkat keparahan penyakit, uasaha penyembuhan yang tidak berhasil.kondisi lokasi penderita, fasilitas medis, ketersediaan paramedis, dan pembiayaan. Temuan ini sesuai dengan pendapat Young (1980). Penyembuhan penyakit ditentukan oleh peran penyembuh. Temuan penelitian ini memperkuat pendapat Malinowski (1922) dan Geertz di Jawa (1989), Jordan di Madura (1985), (4) pandangan terhadap penyembuhan yang gagal dilakukan dengan cara pindah ke penyembuh yang lain bahkan berulang-ulang bersifat siklis. Penyembuhan penyakit yang gagal setelah berikhtiar dianggap takdir (paste) dan pasrah pada nasib (pasra), dan (5) pandangan terhadap penyembuhan yang berakhir dengan kematian bayi dipengaruhi oleh pandangannya tentang keberadaan anak dan ajaran Islam. Pandangan itu berhubungan dengan faktor kegunaan si pasien bag! kelompok yang membuat keputusan tersebut. Temuan ini sesuai dengan pendapat Foster dan Anderson, (1986).
2001
T1084
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yatim
Jakarta : Pustaka Populer Obor , 2004
614.44 FAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Yatim
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003
616.83 FAI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erik Tapan
Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2004
616 ERI f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Ethel R.
Bandung: Indonesia Publishing House, 2008
615 NEL d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lenni Fitri
Abstrak :
The purpose of the research is to identify the potential of the local chitinolitic bacteria as biocontrol of Aedes aegypti L. This research has been conducted in the Microbiology Laboratory of Mathematics and Science Faculty, University of Syiah Kuala. The chitinolitic bacteria were isolated from water that taking in some area in Banda Aceh and Greater Aceh. The method used was an experimental method using completely randomize factorial designed (CRFD) with two factorial and consists of 6 isolates of chitinolitic bacteria and 4 concentrations of bacteria (0.0 mL, 0.5 mL, 1.0 mL dan 1.5 mL). The results show that the isolates bacteria do not have any effect on the Aedes aegypti L. Larvae death in the transformation from larvae to pupa until the seventh observation day. The concentration of the bacteria influences the Aedes aegypti L. larvae death during the transformation larvae to pupa.
2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wispriyono
Abstrak :
ABSTRAK
Mahkota Dewa as a traditional plant has been commonly used as traditional cancer medication. However, the mechanism of usage is not yet clear. The objective of this study was to know the mechanism of the protection effect of Mahkota Dewa on Benzo(a)pyrene (BaP) induced cytotoxicity in CCRF-CEM cell line. The result showed BaP induced cell death with in CCRF-CEM cell line was dose-dependent but not based on time-course. Exposure of this cell for 24 h with variation of dose between 5-20 μM increased the percentage of apoptosis to about 15%. On the other hand, Mahkota Dewa itself has dose-dependently induced cytotoxicity and has no effect in the inhibition of BaP exposure. Phosphorylation of p38 MAPK in both BaP and Mahkota Dewa induced cytotoxicity has been seen but the involvement of oxidative stress is unclear. However, in other cancer cell line SH-SY5Y human neuroblastoma cells, the inhibition efffect of Mahkota Dewa in BaP exposure has been seen and no cytotoxicity effect appeared in this cell line. In conclusion, Mahkota Dewa has induced apoptosis in CCRF-CEM cancer cell line but not in SH-SY5Y cell line, so it has a potential anticancer effect; Mahkota Dewa, however, requires more researches on DNA level using other type of cancer to observe the mechanism.
2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rilla Fahimah
Abstrak :
Pneumonia merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia dengan prevalensi 44%. Di Indonesia, pneumonia anak bawah lima tahun merupakan penyebab kematian nomor dua setelah diare dengan proporsi 15,5%. Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang dipengaruhi oleh pencemar fisik dan kimia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas udara kimia rumah dengan kejadian pneumonia anak bawah lima tahun dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah. Pemilihan kriteria wilayah dilakukan berdasarkan wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi, kasus pneumonia tinggi (berada di wilayah merah dan kuning), merupakan wilayah industri yang berbahan bakar batu bara dan berada di dekat jalur tol Purbaleunyi. Sampel penelitian adalah responden yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan dan Puskesmas Leuwi Gajah dengan kriteria inklusi lama tinggal ≥1 tahun dan memiliki anak bawah lima tahun. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan terjadi pada Particulate Matter (PM)10 dan Particulate Matter (PM)2.5 (p < 0,05) dengan nilai odd ratio masing-masing 4,40 dan 3,24, sedangkan kepadatan hunian rumah, kepadatan hunian kamar, ventilasi rumah, lubang penghawaan dapur, adanya perokok dalam rumah, penggunaan obat nyamuk bakar, Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2) dan carbon monoksida (CO) tidak menunjukkan hubungan signifikan (p > 0,05) dengan pneumonia. Faktor dominan yang menyebabkan pneumonia pada balita adalah PM10 (p= 0,036) dengan nilai OR 4,09 setelah dikontrol dengan PM2,5 (p=0,142; OR 2,78), jumlah kuman (p= 0,004; OR 0,17) dan ventilasi rumah (p= 0,395; OR 0,58).
2014
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Yasmon
Abstrak :
Currently, we reported results of a nested polymerase chain reaction (PCR) assay specific 5` untranslated region (UTR) region of hepatitis C virus (HCV) genome that showed three different patterns of deoxyribonucleic acid (DNA) fragments (single expected specific DNA band, single DNA band higher in size than an expected band, and multiple DNA bands). Three isolates (Isolate A, B, and C), representing all the three DNA bands, were analyzed by using phylogenetic trees. The results showed that the Isolate A, B, and C were classified into HCV genotypes 2, 1, and 3, respectively. The Isolate A and B were very closely related to viral isolates from Madagascar and Brazil, respectively and were not closely related to other Indonesia isolates. In contrast with the Isolate A and B, the Isolate C was very closely related to another Indonesia isolate. Among all there isolates, the Isolate C was very closely related to an Indonesia isolate detected from a cirrhosis patient, indicating that the Isolate C might be more virulence than the Isolate B and C. However, a complete genome-based comprehensive genetic characterization for all the three isolates needs to be conducted in future research to confirm all findings in this study.
2014
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson, Ethel R.
Bandung: Indonesia Publishing House, 1994
615.1 NEL et
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>