Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ammar Asof
Abstrak :
Baik negara-negara berkembang maupun negara-negara yang sudah maju, daya listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang penting bagi masyarakat dan Negara. Oleh karenanya daya listrik haruslah tersedia secara terus menerus dan ekanomis. Apatagi mengingat pemakaian daya listrik oleh masyarakat umum terus meningkat dari tahun ketahun; maka mutu dan keandalan wajib djaga sebaik-baiknya. Salah satu syarat untuk dapat menyediakan daya listrik yang demikian; seyogyanya penguasaan pengetahuan mengenai operasi teknis dari suatu Power Plant terutama Boiler PLTU haruslah yang optimum. Kebutuhan daya listrik di Jawa-Bali pada saat ini banyak dipasok oleh Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Masalah yang sering muncul didalam pengoperasian Boiler PLTU dengan bahan bakar batu bara adalah timbulnya slagging dan deposit sehingga efektifitas perpindahan kalor dari flame ke pipa Boiler menurun, dan sewaktu-waktu slagging akan dapat menyumbat lubang laluan ash (abu) di daerah slag-bath. Pada penelitian ini akan dilakukan pengkajian mengenai sifat pembentukan slagging batu bara dari Sumatera, dan batu bara dad Kalimantan. Penelitian ini akan dicapai melalui serangkaian kegiatan experimental yang bertujuan: (i) Mengetahui temperatur leleh abu (fusion point of ash) pada berbagai fase, (ii) Mempelajari laju pertumbuhan deposit batu bara di pipa Boiler, (iii) Mengetahui pengaruh/shat kerak terhadap sifat perpindahan kalorpada pipa Boiler. Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan dipergunakan untuk mengetahui kualitas batu bara terhadap laju pertumbuhan deposit serta pengaruhnya pada efektifitas perpindahan kalor yang terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan ilmiah bagi pengoperasian Boiler secara efektif sehingga kinerja Boiler dapat dipertahankan tinggi dengan biaya pemeliharaan yang rendah.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Hardian
Abstrak :
Heat engine thermoacoustic mengkonversi panas menjadi daya akustik tanpa adanya komponen yang bergerak. Alat ini mempunyai beberapa keunggulan daripada mesin-mesin yang sudah ada sebelumnya seperti desain alat yang sederhana, fungsi yang stabil, dan fluida kerja yang ramah lingkungan. Untuk mengembangkan lebih jauh performa dari termoakustik jenis ini, maka diperlukan karakterisasi dari parameter-parameter yang bekerja. Pada pengujian kali ini dilakukan karakterisasi termoakustik berdasarkan posisi stack dan onset temperature dengan tujuan untuk mengetahui posisi stack dan besaran nilai onset temperature yang optimal. Variasi yang dilakukan pada pengujian ini untuk posisi stack yaitu pada posisi 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, dan 100 mm dari ujung tabung tertutup, sedangkan untuk variasi onset temperature yang dilakukan yaitu pada suhu awal termoakustik mulai bekerja atau mengeluarkan bunyi (terendah 410ºC) sampai dengan 500ºC. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan stack yang terbuat dari bahan dasar keramik dan menggunakan pemanas berbentuk nozzle serta panjang resonator 200 mm. Hasil taraf intensitas suara dan daya akustik terbesar yang dapat dihasilkan yaitu pada saat posisi stack 50 mm dari ujung tabung tertutup dan besaran onset temperature 500ºC dengan nilai 118,92 dB dan 9,81x10-4 Watt. ......Heat engine thermoacoustic converts heat into acoustic power with no moving parts. It exhibits several advantages over traditional engines, such as simple design, stable functionality, and environment-friendly working gas. In order to improve the performance of the heat engine termoacoustic, working parameters should be optimized. In this examination, the thermoacoustic is characterized based on stack position and onset temperature in order to acknowledge the optimal value from both parameters. Stack position varieties chosen for this examination are 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 and 100 mm from close-end tube, and onset temperature varieties chosen for this examination start from the lowest temperature that the engine regarded to be working (lowest 410ºC) to 500ºC. This examination uses nozzle shaped heater, ceramic stack, and 200 mm glass resonator. The largest value of sound intensity and acoustic power that be produced where the stack is placed 50 mm from close-end tube and the onset temperature regulated for 500ºC comes with value of 118,92 dB and 9,81x10-4 Watts.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Nurhantoko
Abstrak :
Getaran suatu komponen mesin yang telah melewati standar yang ditentukan dapat menurunkan performa kerja mesin dan menyebabkan kerusakan sehingga dapat terjadi overhaul. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pemantauan kondisi getaran pada komponen mesin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan waktu dimana komponen akan mengalami kerusakan berdasarkan data kondisi terdahulu dan mendiagnosa penyebab getaran yang terjadi sehingga dapat menghasilkan suatu penjadwalan pemeliharaan berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Metode yang digunakan ialah analisa kecenderungan yang disesuaikan dengan ISO 10816 dan analisa spectrum getaran. A Kondisi getaran yang terjadi pada unit High Pressure Boiler Feed Pump 2 yaitu DE Pompa = 7,19 mm/s pada bulan Maret tahun 2019, DE Motor = 4,60 mm/s pada bulan Agustus tahun 2019, NDE Pompa = 4,51 mm/s pada bulan September 2019, dan NDE Motor = 4,53 mm/s pada bulan Juli tahun 2020. Pada analisa spectrum ditemukan bahwa terjadi gejala kerusakan antara lain Blade Pass Frequency, Rotor Bar Pass Frequency, Journal Bearing Looseness, Resonansi, dan Unbalance. ......Vibrations of a machine components that have passed the prescribed standards can decrease the performance of the work of the machine and cause damage that can happen to an overhaul. Therefore it takes a vibration condition monitoring system on the engine components. The purpose of this research is to determine the time in which the components will be damaged based on the previous conditions and diagnose the cause of the vibration that occurs so it can generate a maintenance scheduling based on the time period specified. The method used is the trending analysis that adapted to ISO 10816 and vibration spectrum analysis. Measurement of vibration conditions has been conducted on two units High Pressure Boiler Feed Pump, as measured at four points, namely the Drive End of the pump, the Motor Drive End, Non Drive End of the pump, the Non Drive End Motor on each point made on the axial axis, horizontal and vertical. The conditions of the vibration that occurs at the unit 39 s High Pressure Boiler Feed Pump 2 IE DE Pump 7.19 mm s in March 2019, DE Motors 4.60 mm s in August of 2019, NDE Pump 4.51 mm s in September 2019, and NDE Motor 4.53 mm s in July to know 2020 n. On the analysis of the spectrum found that symptoms of damage among other Blade Pass Frequency, Rotor Bar Pass Frequency, Journal Bearing Looseness, Resonance, and Unbalance.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiranto Arismunandar
Bandung: Institut Teknologi Bandung, 1983
621.4 WIR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Campbell, Ashley S.
New York: John Wiley & Sons, 1979
621.4 CAM t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jones, James Beverly
New York: Wiley , [1960]
621.01 JON e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library