Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nildza Kheirizzad
Abstrak :
Logam berat seperti kadmium (Cd), merkuri (Hg), timbal (Pb), dan kromium (Cr) bersifat toksik dan tidak dapat terurai secara hayati. Kemampuan ginjal untuk menyerap dan menumpuk logam divalen membuatnya menjadi organ target utama toksisitas logam berat. Sungai Citarum adalah salah satu tempat pembuangan limbah pabrik tekstil yang mengandung logam berat tersebut, padahal Sungai Citarum masih dimanfaatkan oleh warga sekitar dalam kegiatan sehari-hari. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui kadar logam berat (Cd, Hg, Cr, dan Pb) dalam tubuh masyarakat usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di sekitar DAS Citarum dan hubungannya dengan kejadian gangguan fungsi ginjal.  Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dengan analisis hipotesis menggunakan SPSS for Mac 20.0 dan uji statistik perbedaan dua proporsi (uji mutlak Fisher). Dari tiap 166 sampel, 14 sampel (8.4%) terdeteksi kadmium, 2 sampel (1.2%) terdeteksi kromium, 14 sampel (8.4%) terdeteksi timbal, dan 4 sampel (2.4%) terdeteksi merkuri. 24.3% sampel (n = 25) responden Kelurahan Andir dan 14.3% (n = 9) responden Gajahmekar terdeteksi kadar logam berat (Cd/Cr/Pb/Hg). Untuk sebaran fungsi ginjal, dari 166 responden, 160 memiliki fungsi ginjal yang normal (97.6%). Hanya 2.4% responden (4 orang) yang berada pada kategori probable/gagal ginjal. Gangguan fungsi ginjal (probable/gagal ginjal) terjadi pada responden yang terdeteksi Pb (7.1%) serta pada responden yang tidak terdeteksi Hg, Cd, dan Cr (2.5%, 2.6% dan 2.4%). Secara statistik, hubungan antara kadar kadmium, kromium, timbal, dan merkuri dalam tubuh dengan fungsi ginjal tidak bermakna (p = 1.000). Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda untuk melihat hubungan kausalitas. Pengambilan data primer untuk penelitian lanjutan juga dapat dipertimbangkan. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan parameter lain untuk uji fungsi ginjal, agar penurunan fungsi ginjal tahap awal dapat diamati. ......Heavy metals such as cadmium (Cd), mercury (Hg), lead (Pb), and chromium (Cr) are toxic and not biodegradable. The ability of the kidneys to absorb and accumulate divalent metals makes them a prime target organ for heavy metal toxicity. Citarum River is one of the disposal sites for textile factory waste which contains heavy metals, meanwhile, Citarum River is still used by local residents in their daily activities. This study focuses on determining the levels of heavy metals (Cd, Hg, Cr, and Pb) of productive age (15-64 years) who live around the Citarum watershed and their relationship with the incidence of impaired kidney function. This study used a cross-sectional design with analysis using SPSS for Mac 20.0 and a statistical test of the difference between two proportions (Fisher's exact test). Of each 166 samples, 14 samples (8.4%) were detected with cadmium, 2 samples (1.2%) were detected with chromium, 14 samples (8.4%) were detected with lead, and 4 samples (2.4%) were detected with mercury. 24.3% of the sample (n = 25) of respondents from Andir and 14.3% (n = 9) of Gajahmekar were detected with heavy metal levels (Cd/Cr/Pb/Hg). For the distribution of kidney function, out of 166 respondents, 160 had normal kidney function (97.6%). Only 2.4% of respondents (4 people) were in the probable/kidney failure category. Impaired kidney function (probable/kidney failure) occurred in respondents who were detected with Pb (7.1%) and in respondents who were not detected with Hg, Cd, and Cr (2.5%, 2.6% and 2.4% consecutively). Statistically, the relationship between levels of cadmium, chromium, lead, and mercury in the body and kidney function was not significant (p = 1,000). Further research can be carried out with different research designs to see the causality relationship. Primary data collection for further research can also be considered. In addition, future studies may consider using other parameters for renal function test, so that early kidney function decline can be observed.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Mirani Kenraningrum
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap logam berat Kadmium (Cd) dan Seng (Zn) pada sampel sedimen dan udang peci (Penaeus merguiensis) yang diperoleh dari Tambak Blanakan, Subang, Jawa Barat. Sampel sedimen dan udang peci diambil dari 3 lokasi tambak yang berbeda yaitu tambak yang terletak berdekatan dan berjauhan dengan lingkungan masyarakat. dan dilakukan analisis dengan alat AAS dan ICP. Kandungan logam berat Cd pada sedimen dan udang peci memiliki hasil not detected >atau tidak terdeteksi. Sementara itu, untuk  kandungan logam berat Zn pada sedimen memiliki rata-rata 24,27 ppm dengan kandungan Zn tertinggi terdapat pada Stasiun 1 yaitu 26,39 ppm. Pada sampel udang, kandungan Zn memiliki rata-rata sebesar 14,1 ppm dan memiliki kandungan Zn tertinggi pada sampel udang peci di Stasiun 1. Hasil analisis kandungan logam berat Cd dan Zn pada sampel udang peci masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh BPOM yaitu 0,10 ppm untuk Cd dan 140,48 ppm untuk Zn. Berdasarkan US EPA Guidance Values Contaminated Sediment Standard 2004, kandungan Cd dan Zn pada sedimen juga masih berada di bawah baku mutu yaitu 0,65 ppm untuk Cd dan 140,48 untuk Zn. Rata-rata nilai BCF yang diperoleh untuk udang peci pada ketiga tambak adalah 0,5 dan hasil tersebut menunjukan bahwa udang peci yang dibudidayakan pada ketiga tambak termasuk pada ketegori < 1 atau dekonsentrator. ......In this study, an analysis of the heavy metals Cadmium (Cd) and Zinc (Zn) was carried out in sediment and white shrimp samples (Penaeus merguiensis) obtained from the Blanakan Pond, Subang, West Java. Sediment and white shrimp samples were taken from 3 different pond locations. The selected ponds have locations that are close to and far from the community environment. Heavy metal analysis was performed using AAS and ICP. From the analysis, the heavy metal content of Cd in the sediment and white shrimp was not detected. Meanwhile, the heavy metal content of Zn in the sediment has an average of 24.27 ppm with the highest Zn content found at Station 1, which is 26.39 ppm. In the white shrimp samples, the Zn content had an average of 14.1 ppm and had the highest Zn content in the white shrimp samples at Station 1. The results of the analysis of the heavy metal content of Cd and Zn in the white shrimp samples were still below the quality standard by BPOM (0,10 ppm for Cd and 140,48 ppm for Zn). Based on US EPA Guidance Values Contaminated Sediment Standard 2004, the content of Cd and Zn in the sediment is also still below the quality standard (0.65 ppm for Cd and 140.48 ppm for Zn). The average BCF value obtained for white shrimp in the three ponds is 0.5 and these results indicate that the shrimp cultured in the three ponds are included in the <1 category or deconcentrator.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library