Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Caroline Oktarina
"Tidak adekuatnya suplai oksigen menyebabkan hipoksia dan kerusakan jaringan ginjal. Banyak herbal yang memiliki efek antioksidan digunakan sebagai terapi, contohnya adalah akar kucing dan pegagan. Penelitian ini meneliti durasi kombinasi akar kucing dan pegagan yang sesuai untuk menurunkan stres oksidatif ginjal paska hipoksia. Tikus diinduksi hipoksia selama tujuh hari dan diberikan terapi 200 mg/kgBB akar kucing dan 150 mg/kgBB pegagan selama 3, 7 dan 14 hari dengan kontrol positif pirasetam. Parameter yang dinilai adalah karbonil. Kadar karbonil diuji menggunakan One Way ANOVA. Durasi terapi 14 hari (1500±192 nM cm) menghasilkan kadar karbonil lebih rendah dibandingkan durasi 3 hari (6314±1273 nM cm) dan 7 hari (2123±1239 nM cm). Durasi terapi 14 hari (1500±192 nM cm) menghasilkan kadar karbonil lebih rendah dibandingkan durasi 3 hari (6314±1273 nM cm) dan 7 hari (2123±1239 nM cm). Durasi terapi 14 hari juga menunjukkan kadar lebih rendah dari kelompok standar (1654±748 nM cm) dan kontrol negatif (2128±927 nM cm). Akan tetapi terapi dengan durasi 14 hari tidak berbeda bermakna dari 7 hari dan pirasetam (800±272 nM cm). Oleh karena itu, terapi menggunakan kombinasi akar kucing dan pegagan memberikan efek jika digunakan minimal selama 7 hari.

Inadequate of oxygen supply triggers hypoxia and causes tissue damage. Herbals have the potency of antioxidant used as therapy, such as Acalypha indica Linn and Centella asiatica. This research search the appropriate duration for combination of Acalypha indica Linn and Centella asiatica therapy to reduce the oxidative stress of post-hypoxic renal. Guinea pigs were induced by hypoxia for seven days and given the combination of 200 mg/kgBW Acalypha indica Linn and 150 mg/kgBW Centella asiatica for 3, 7 and 14 days with piracetam as positive control. The measured parameter is carbonil. The carbonil concentrate will be input for One Way ANOVA. 14 days therapy (1500±192 nM cm) showed lower carbonil concentration than 3 days therapy (6314±1273 nM cm) and 7 days therapy (2123±1239 nM cm). ). 14 days therapy also shows lower carbonil concentration than standard (1654±748 nM cm) and negative control (2128±927 nM cm). But, this duration shows no significant different than 7 days therapy and piracetam (800±272 nM cm). To be concluded, the combination therapy gives effect if used for at least 7 days.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Frichylya Fatmawati
"Skripsi ini bertujuan menguraikan konsep tubuh ideal yang dimiliki para pekerja seks bar, panti pijat dan freelance melalui pengggunaan jamu dan kosmetik palsu. Tubuh ideal bagi para pekerja seks terdiri dari bentuk tubuh, penampilan wajah dan organ seksual yang menjadi kepercayaan diri dan penunjang profesi mereka di dalam bisnis prostitusi. Jamu dan kosmetik palsu digunakan sebagai upaya terbaik dalam pembentukan tubuh ideal para pekerja seks tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yaitu metode kualitatif dengan wawancara mendalam, pengamatan langsung dan studi pustaka. Pengamatan langsung dilakukan secara menyeluruh mengenai keadaan lapangan penelitian dan tubuh para pekerja seks.
Hasil penelitian skripsi ini melihat bahwa tubuh ideal bagi para pekerja seks bar dan panti pijat dikonsepsikan oleh lingkungan kerja yang terdiri dari klien, pihak manajemen bisnis prostitusi, teman dan senior yang juga berprofesi sebagai pekerja seks. Sementara itu, konsepsi tubuh ideal para pekerja seks freelance dikonsepsikan melalui pandangan masyarakat pada umumnya mengenai tubuh ideal seorang perempuan serta teman sesama pekerja seks. Dengan menggunakan jamu dan kosmetik palsu para pekerja seks bar, panti pijat dan freelance membentuk tubuh ideal secara menyeluruh pada bagian-bagian yang mereka anggap vital bagi terbentuknya tubuh ideal tersebut. Penggunaan jamu dan kosmetik palsu dianggap sebagai upaya yang paling tepat dalam membentuk tubuh ideal karena sesuai dengan keadaan finansial para pekerja seks yang berada pada kalangan mengengah ke bawah, meskipun memberi efek yang buruk terhadap kesehatan.

This undergraduate thesis aims to elucidate the concept of an ideal body of bar sex workers, massage parlors workers and freelance through the consumption of herbal drinks and the usage of fake cosmetics. An ideal body’s aspects, for sex workers, consist of body shape, facial appearance and sexual organ appearance to support their confidence and profession within the prostitution business. Herbal drinks and fake cosmetics are used as best effort in order to shape the sex workers’ ideal bodies. The methodology employed in this research is qualitative method with In-depth Interview, direct observation, and literature research. Direct observation conducted thorough research on the state of the field and the body of sex workers.
This study finds out that an ideal body of bar sex workers and massage parlor workers is conceptualized by their working environment consisting of the clients, the prostitution business management party, the friends and seniors who are also sex workers. Meanwhile, the conception of an ideal body of freelance sex workers is conceptualized from the general view of the society about a female's ideal body and their sex workers friends. Using herbal drinks and fake cosmetics, bar sex workers, massage parlor workers and freelance to shape their bodies to become ideal ones by reshaping body parts that they think are vital parts to get the ideal body. The consumption of herbal drinks and the usage of fake cosmetics are considered as the most appropriate efforts to get an ideal body since these efforts are able to accommodate sex workers’ middle-lower financial condition, although the effect is bad for health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S58693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library