Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumarsih
Abstrak :
ABSTRAK
Rumah sakit berkembang melalui pasien yang puas di mana pasien tidak hanya akan kembali untuk membeli pelayanan tetapi juga dapat menjadi marketer yang dapat membawa keluarga atau teman-teman lainnya. Minat konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat dipengaruhi oleh pengalaman kepuasanya terhadap pelayanan yang telah diperoleh sebelumnya. Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap mutu pelayanan yang diberikan dan diterima oleh pasien, meskipun nilai subjektif ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, pendidikan, keadaan emosional dan lingkungan pasien, kepuasaan pasien tetap akan didasari oleh kebenaran dan kenyataan objektif yang dialami oleh pasien pada saat menerima pelayanan rumah sakit. Pelayanan rawat jalan sangat berpengaruh terhadap pendapatan dan citra rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat variabel karakteristik dan kepuasan pasien yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data primer, pendekatan cross sectional, populasi adalah pasien rawat jalan, sampel dihitung berdasar beda dua proporsi didapatkan 150 sampel pengambilan sampel dengan tekhnik Quota sampling. Di analisis komputer menggunakan regresi multivariat. Hasil tidak ada hubungan antara karakteritik pasien dengan minat kunjungan ulang nilai P value >0,05 : jenis kelamin (p value=0,169), usia (p value= 0,539) pendidikan (p value=0,622), pekerjaan (p value=0,319), pengalaman berkunjung sebelumnya (p value=0,352), ada hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang (p value=0,0001). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan minat kunjungan ulang adalah kepuasan pasien dengan p value=0,0001, OR= 16,626. Artinya pasien yang memiliki kepuasan baik akan mempunyai peluang sebesar 16,626 lebih tinggi melakukan kunjungan ulang dibandingkan pasien yang memiliki kepuasan kurang baik, setelah di kontrol oleh variabel jenis kelamin, variabel umur dan variabel pekerjaan.
2019
T52794
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Nurul Rahmahwati
Abstrak :
ABSTRAK

Latar Belakang: Kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul merupakan sebuah proses transisi yang dipersepsikan oleh pasien dimana proses ini dimulai dari sebelum pasien pulang sampai dengan periode setelah pasien pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 90 pasien pascabedah sendi panggul di dua RS yang berada di Jakarta dan Surakarta yang dipilih dengan teknik consecutive sampling.

Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata kesiapan pulang pasien pacapembedahan panggul adalah 148,38 ± 31,72. Hasil analisis multivariat menunjukkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul adalah edukasi pulang (I=0,318). Kesimpulannya adalah jenis kelamin, status sosial ekonomi, perawatan terencana, pertama kali dirawat, pernah dirawat dengan diagnosis yang sama, lama rawat, kualitas edukasi pulang, dan koordinasi perawatan secara sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap 44,1% kesiapan pulang pasien pascabedah sendi panggul (p=0,0001).


ABSTRACT

 


Background: Discharge readiness of patients post hip surgery is a transition process that is perceived by patients where the process starts from before the patient discharge to the period after the patient discharge. This study aims to identify the factors that influence the discharge readiness of patients post hip surgery. This study used a descriptive correlational design with a cross sectional approach. The sample consisted of 90 patients post hip surgery at Jakarta hospitals and Surakarta  was chosen by consecutive sampling technique.

Results: The results of this study showed that the average discharge readiness of patients post hip surgery was 148.38 ± 31.72. The results of multivariate analysis showed that the most influencing factor for patient readiness post hip surgery was discharge teaching (I = 0.318). The conclusions were gender, socioeconomic status, planned care, first hospitalization, previous hospitalization with same diagnosis, length of stay, quality of discharge teaching, and care coordination equally had a significant influence on 44.1% discharge readiness of patients post hip surgery (p = 0,0001).

 

2019
T53278
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Elawati
Abstrak :
Pendahuluan: Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan non racikan dan racikan di Instalasi Farmasi RS Mitra Husada belum mencapai standar nasional yaitu ≤30 menit untuk obat non racikan dan ≤60 menit obat racikan sehingga masih menjadi keluhan bagi RS. Penelitian ini bertujuan menganalisis waktu tunggu pelayanan obat dengan menggunakan konsep Lean Hospital di Instalasi Farmasi RS Mitra Husada. Metode: Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan action research, pengambilan data dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2022 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan. Sampel yang diambil berjumlah 98 resep obat non racikan dan 100 obat racikan. Pengamatan langsung menggunakan lembar observasi VSM dan lembar waste, wawancara dengan informan menggunakan lembar wawancara. Analisis kuantitatif menggunakan SPSS dan kualitatif dengan mengolah data primer, sekunder dan wawancara. Hasil: Pada kondisi current statewaktu yang dibutuhkan untuk pelayanan setiap 1 resep (lead time) untuk resep non racikan adalah 63,54 menit dari standar nasional ≤ 30 menit dengan waste 87,5% nya, sedangkan lead time untuk resep racikan adalah 106,5 menit dari standar nasional ≤ 60 menit dengan waste 81,82%. Pada analisa kegiatan non value added terdapat 22 kegiatan yang termasuk dalam waste, tertinggi ada pada kategori waste waiting dantransportation. Root cause analysis dengan metode 5 why’smenyimpulan bahwa akar masalah utama pada penelitian ini pada man. Kesimpulan: Dengan metode lean hospital dapat mengetahui capaian waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan, waste dan akar penyebab masalah hingga desain rancangan perubahan sebagai upaya perbaikan berupa desain perbaikan jangka pendek yaitu menggunakan lean kaizen, PDCA, 5S, Visual management dan heijunka, jangka menengah dan panjang. ......Introduction: The waiting time for non compounding and compounding outpatient services at the Pharmacy Installation of Mitra Husada Hospital has not yet reached the national standard, namely 30 minutes for non compounding drugs and 60 minutes for compounding drugs so it is still a complaint for hospitals. This study aims to analyze the waiting time for drug services using the Lean Hospital concept at the Pharmacy Installation of Mitra Husada Hospital. Methods: This research is descriptive qualitative with action research, data collection was carried out in May and June 2022 at the Outpatient Pharmacy Installation. The samples taken amounted to 98 non compounding drug prescriptions and 100 compounding drugs. Direct observations using VSM observation sheets and waste sheets, interviews with informants using interview sheets. Quantitative analysis using SPSS and qualitative by processing primary, secondary and interview data. Results: In the current state, the time required for service for every 1 recipe (Lead Time) for non-compounding recipes is 63.54 minutes from the national standard 30 minutes with 87.5% waste, while the Lead Time for compounding recipes is 106, 5 minutes from the national standard 60 minutes with 81.82% waste. In the analysis of non-value added activities there are 22 activities that are included in the waste, the highest is in the category of waste waiting and transportation. Root cause analysis with the 5 why's method concludes that the main root cause of this research is man. Conclusion: With the lean hospital method, we can find out the waiting time for outpatient drug services, waste and the root causes of the problem to the design of the change design as an improvement effort in the form of short,with lean kaizen, PDCA, 5S, Visual management and heijunka tools and medium and long term improvement designs.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman
Abstrak :
Pelayanan pasien rawat jalan di RSUD Provinsi NTB memiliki waktu yang melebihi Standar Pelayanan Minimal Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008. Klinik Penyakit Dalam diambil sebagai subjek penelitian karena memiliki kunjungan terbanyak. Penelitian ini bertujuan mengurangi waktu tunggu pelayanan dengan menggunakan manajemen Lean. Peta Aliran Nilai disusun melalui data dari proses observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen untuk memberikan potensi solusi perbaikan dan mengurangi waste/pemborosan. Waste waiting terjadi di seluruh tahapan pelayanan.  Root Caused Analysis menunjukkan faktor Man dan Methode yang berperan besar sebagai penyebab inefisiensi pelayanan.  Usulan perbaikan berupa penerapan 5S, visual management, spaghetti diagram, pendaftaran berbasis sms/what`s app/aplikasi, integrasilisasi SIM RS, dan menjalin komitmen dengan dokter spesialis. Perbaikan secara cepat dengan melakukan simulasi implementasi pendaftaran berbasis sms/aplikasi dan pengaturan interval kedatangan pasien 30 menit sebelum dokter spesialis memulai pemeriksaan mampu meningkatkan waktu pelayanan dari 276,3 menit menjadi 47,9 menit dengan peningkatan kegiatan value added 5,3% menjadi 30,9 %. ......Outpatient services at RSUD Provinsi NTB have a time that exceeds the Minimum Service Standards of Kepmenkes No.129/Menkes/SK/II/2008. The Internal Medicine Clinic was taken as the research subject because it had the most visits. This study aims to reduce patient waiting time by using Lean management. Value Stream Map was developed through data from the process of observation, in-depth interviews, and document review to provide potential solutions and eliminate waste. Waste waiting occurs at all stages of service. Root Caused Analysis shows the Man and Method factors as a major factor caused of service inefficiency. Proposed improvements in the form of 5S implementation, visual management, spaghetti diagrams, sms-based registration /what`s app/application, integration of RS SIM, and commitment with doctors. A quick increase by conducting a short message or application-based registration simulation and setting the patient`s arrival interval 30 30 minutes before the Internist started the examination was able to increase the service time from 276.3 minutes to 47.9 minutes with an increase value added activity 5.3% to 30, 9%.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library