Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Carrel, Alexis
Paris : Plon, 1937
FRA 128 CAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zurich: Rhein-Verlag, 1949
GER 100 ERA m II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zurich: Rhein-Verlag, 1948
GER 100 ERA m I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Carrel, Alexis
New York : Penguin Books, 1967
128 CAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carrel, Alexis
New York : Penguin Books, 1967
128 CAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Missenard, Andre
New York: Hawthorn Books, 1957
572 MIS at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Steffina Oktavianti
Abstrak :
Sejak dibukanya Terminal Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma sebagai Bandar Udara komersial pada tahun 2014 lalu, banyak dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi yang timbul terkait peningkatan jumlah penumpang pesawat, konsumsi energi listrik pendinginan air conditioner serta biaya pemakaian listrik yang dipengaruhi oleh perpindahan panas heat transfer melalui komponen bangunan dan peningkatan suhu heat gain . Namun demikian, Terminal Bandara Halim hingga kini masih belum dibangun dengan konsep Eco-Airport berbasis passive design. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai jejak ekologis dan keberlanjutan lingkungan energi listrik pasif bandara menggunakan metode dan pendekatan kuantitatif dengan skala ukur rasio. Penelitian ini menghasilkan daya dukung lingkungan bandara sebesar 9.323.631 kWh. Berdasarkan aplikasi komponen passive design, dihasilkan daya tampung lingkungan energi listrik pasif sebesar 9.222.355 kWh dan jejak ekologis dengan selisih nilai sisa ekologis rata-rata sebesar 0,0042. Jejak ekologis berbasis passive design dapat meningkatkan status keberlanjutan Bandara Halim yang semakin menurun setelah tahun 2015.Kata kunci key word : konsumsi energi listrik pendinginan, heat transfer, passive design, jejak ekologis, daya tampung lingkungan energi listrik pasif. ......The opening of Halim Perdanakusuma International Airport commercially on January 2014 has caused many social, environmental, and economic impacts such as the inclination of airplane passengers, terminal cooling load air conditioner consumption, and high electricity price resulted from the heat transfer and heat gain through the building component. Contrary to the facts, Halim Airport Terminal until this day has not been implementing Eco Airport concept concerned to the passive design method. This research is conducted with quantitative method and approach that resulted in ratio scale in order to analyzing the ecological footprint value and the airport sustainability of passive electrical energy used. As a result, airport carrying capacity contributes around 9.323.631 kWh. According to the application of passive design components, airport capacity of passive electrical energy used contributes around 9.222.355 kWh. Furthermore, ecological footprint contributes ecological remainder with average delta value around 0.0042. Application of passive design components on ecological footprint can improve the sustainability level of Halim Perdanakusuma Airport that already declined or was no longer sustainable after the years of 2015.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nitamia Indah Cantika
Abstrak :
Adanya peraturan pemerintah mengenai pembatasan luas lantai rumah paling sedikit sebesar 36 meter persegi marak diperbincangkan. Meskipun akhirnya dihapuskan, hal ini merupakan usaha dari pemerintah agar rumah yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan ruang gerak setiap manusia di dalam rumah sebesar minimum 9 meter persegi, terutama keluarga yang terdiri atas empat orang atau lebih. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sudahkah kebutuhan ruang gerak manusia terpenuhi dalam rumah berluasan 36 meter persegi dengan jumlah anggota keluarga empat orang, serta kebutuhan ruang gerak manusia di dalam rumah berdasarkan kegiatan dan ukuran tubuhnya. Penulis menggunakan studi antropometri terhadap anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut untuk mengetahui kebutuhan ruang geraknya. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak setiap anggota keluarga memerlukan ruang gerak minimum 9 meter persegi, kegiatan dan ukuran tubuh berpengaruh besar terhadap kebutuhan ruang gerak di dalam rumah, dan rumah berukuran 36 meter persegi dapat memenuhi kebutuhan ruang gerak empat orang dengan penggunaan ruang bergantian dan fungsi ruang ganda. Selain itu ditemukan bahwa organisasi ruangan di dalam rumah memberi pengaruh besar terhadap kebutuhan ruang sirkulasi. ......Lately, government regulation of the minimum 36 meter square floor area in houses become issues in society. Although it’s already erased but the regulation is an attempt of the government to make sure that house can accomodate the human movement space needs for minimum 9 meter square for every people, especially for family that consist of four or more peoples. This study aims to discover are the human movement space needs have been fulfilled in 36 meter square house by four members family and the human movement space needs in house by virtue activities and body size. Author use anthropometry study to family members who lives in that houses to discover the human movement space needs. As the results of the study, the author finds that’s not every family member needs 9 meter square for movement space, activities and body size have big influent to movement space needs in house, and 36 meter square house can accomodate the movement space needs by switch the room function and use alternate room. Besides that, author finds that room orders in house can influent the human movement space needs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Yusrina Ramadhani
Abstrak :
Krisis lingkungan terjadi karena ulah manusia. Manusia sering kurang memahami alam dan memiliki kesulitan untuk menciptakan sebuah relasi yang baik dengan lingkungan hidup. Skripsi ini membahas relasi antara manusia dan lingkungan hidup dalam novel Partikel karya Dewi Lestari. Penulis menganalisis unsur-unsur struktur naratif pada novel dengan pendekatan ekokritis. Hasil kesimpulan skripsi ini adalah novel Partikel mengandung sebuah gagasan utama bahwa pada hakikatnya manusia dan alam adalah satu. ......Our environmental crisis is caused by human culture. People often lack understanding of nature and have difficulty building a good relationship with their environment. Many narratives seek to change culture by improving such understanding, and this thesis takes the Indonesian contemporary novel Supernova: Partikel, written by Dewi “Dee” Lestari as possible example of such work. In this thesis, the goal of the research is to explain ecocriticism and understand the ecocritical content of this novel. And indeed, evaluating Partikel from an ecocritical perspective we conclude that it helps us to understand nature and explains us how human and nature are one.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prinsylia Thionardy
Abstrak :
CPTED yang awalnya bertujuan untuk mengurangi tindakan kriminal pada akhirnya secara tidak langsung berdampak menghasilkan desain-desain yang bersifat membatasi atau mengontrol perilaku maupun akses dari suatu individu atau kelompok tertentu. Desain-desain tersebut dikenal dengan istilah desain hostile yang memiliki tujuan untuk mendukung keberhasilan dari konsep CPTED. Oleh karena itu, desain-desain yang bersifat hostile pada ruang publik saat ini banyak yang berasal dari konsep CPTED. Desain hostile yang tercipta karena konsep CPTED ini dibutuhkan untuk menghasilkan keteraturan di dalam ruang publik yang pada akhirnya berakibat terhadap individu di dalam ruang publik. Berdasarkan hasil pengamatan pada studi kasus, desain hostile yang terbentuk karena konsep CPTED menyebabkan individu tertentu merasa tidak nyaman dan berusaha untuk merespon desain hostile tersebut sehingga menghasilkan sebuah perilaku. Perilaku yang dibentuk tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pergerakan manusia di ruang publik stasiun. ......CPTED which initially aims to reduce criminal activity, ultimately has an indirectly impact the creation of designs that limit or control the behavior or access of an individual or a particular group. These designs are known as hostile designs which aim to support the success of the CPTED concept. Therefore, many of the hostile designs in public spaces today stem from the CPTED concept. The hostile design that was created because of the CPTED concept is needed to produce order in public spaces which ultimately affects individuals in public spaces. Based on the observations in the case studies, the hostile design formed due to the CPTED concept causes certain individuals to feel uncomfortable and try to respond to the hostile design resulting in a behavior. The behavior that is formed causes a change in human movement in the public station space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>