Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wilzar Fachri
"NADPH Oksidase merupakan enzim yang bekerja dalam mengubah molekul NADPH menjadi NADP+ dengan mentransfer elektron ke oksigen dan mengubahnya menjadi radikal anion superoksida. Enzim ini menjadi aktif pada berbagai kondisi patologis terutama pada keadaan hiperglikemia atau pada kondisi diabetes melitus. Jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan telah lama digunakan dalam pengobatan diabetes.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas ekstrak etanol daun Jamblang dan kulit batang Jamblang terhadap NADPH Oksidase, melalui pengukuran antioksidan dan produk akhir ROS serta rasio NADP+/NADPH. Aktivitas antioksidan dengan metode DPPH terhadap ekstrak etanol dari daun (DJ) dan kulit batang jamblang (KJ) sangat kuat dengan konsentrasi IC50 3,08 ppm untuk DJ dan 3,34 ppm untuk KJ, sebanding dengan kadar total fenol yang cukup tinggi sebesar 34,01% (b/b) untuk DJ dan 29,17% (b/b) untuk KJ.
Pengujian ekstrak DJ secara in vitro dengan sel HUVEC dalam kondisi hiperglikemia menurunkan secara signifikan produksi ROS pada konsentrasi 15 ppm sebesar 90,9%. Ekstrak KJ dan DJ juga menurunkan kadar rasio NADP+/NADPH secara signifikan jika dibandingkan blanko positif pada konsentrasi 10 dan 15 ppm. Tetapi ekstrak KJ dan DJ juga menghambat viabilitas sel pada konsentrasi 15 ppm. Ekstrak etanol KJ dan DJ memiliki kemampuan dalam menghambat NADPH Oksidase dengan cara menghambat produksi ROS dan menurunkan rasio NADP+/NADPH dalam sel HUVEC.

NADPH oxidase is an enzyme that works to transform NADPH into NADP+ by transferring electrons to oxygen and convert it into anion superoxide radicals. This enzyme becomes active in a variety of pathological conditions, especially on the state of hyperglycemia in diabetes mellitus condition. Jamblang known to have antioxidant activity and have long been used in the treatment of diabetes.
This study is aimed to evaluate the activity of the leaves and bark of Jamblang against NADPH oxidase, through the measurement of antioxidants activity, ROS production inhibition and NADP+/NADPH ratio. The antioxidant activity with DPPH assay against ethanol extract of the leaves (DJ), and bark jamblang (KJ) is very strong with IC50 concentrations of 3.08 ppm to 3.34 ppm for the DJ and KJ, comparable to the levels of total phenols were quite high at 34,01% (w/w) for DJ and 29.17% (w/w) for KJ.
DJ extracts in vitro assay with cells HUVEC under conditions of hyperglycemia significantly reduce ROS production at a concentration of 15 ppm at 90.9%. Extract DJ and KJ also lowering the ratio of NADP+/NADPH significantly when compared to the positive blank at concentrations of 10 and 15 ppm. Therefore, KJ and DJ also inhibit cell viability at concentrations of 15 ppm. The ethanol extract KJ and DJ has the ability to inhibit NADPH oxidase by inhibiting the production of ROS and decreased the ratio of NADP+/NADPH in HUVEC cells."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
T46770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Fernando Suhardi
"

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kondisi hiperglikemik dan akumulasi stress oksidatif mikrovaskular. Tanaman daun afrika (Vernonia amygdalina) diketahui memiliki efek antidiabetes dan antioksidan, sehingga berpotensi sebagai terapi alternatif dari diabetes melitus. Penelitian ini menguji aktivitas antioksidan dan antidiabetes ekstrak air dan ekstrak etanol tanaman daun afrika dengan metode inhibisi DPPH dan enzim α-glukosidase serta menginvestigasi metabolit sekunder yang terkandung pada tiap ekstrak. Tanaman daun afrika diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol, air, dan campuran air:etanol (1:1). Tiap ekstrak dilakukan skrining fitokimia, kromatografi lapis tipis, dan LC-MS. Selanjutnya, dilakukan uji inhibisi  ekstrak tanaman daun afrika terhadap radikal bebas DPPH dan enzim α-glukosidase. Aktivitas inhibisi dinyatakan dengan nilai IC50. Perbedaan komposisi air dan etanol mempengaruhi aktivitas antioksidan dan kandungan metabolit sekunder, tetapi tidak mempengaruhi aktivitas antidiabetes dari ekstrak daun afrika. Ekstrak campuran air:etanol (1:1) mempunyai aktivitas antioksidan dan antidiabetes yang lebih tinggi daripada ekstrak air dan ekstrak etanol daun afrika. Skrining fitokimia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, tanin, saponin, dan terpenoid. IC50 dari ekstrak campuran air:etanol (1:1) terhadap DPPH adalah 418,5 µg/mL, sedangkan nilai IC50 terhadap enzim α-glukosidase adalah 585,8 µg/mL. Ekstrak campuran air:etanol (1:1) tanaman daun afrika dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai antioksidan dan antidiabetes.

 


Diabetes mellitus is a disease characterized by hyperglycemic conditions that can cause various complications through the accumulation of microvascular oxidative stress. Bitter leaf plants (Vernonia amygdalina) are known to have antidiabetic and antioxidant effects, so they have the potential as an alternative therapy for diabetes mellitus. This research is conducted to analyze the antioxidant and antidiabetic activity of water and ethanolic extract of Vernonia amygdalina measured by using DPPH and α-glucosidase inhibition and investigated its secondary metabolites contained. The extraction of Vernonia amygdalina was conducted using ethanol, water, and a mixture of water:ethanolic (1:1). Each extract was analyzed by phytochemical screening, and LC-MS. The extract of Vernonia amygdalina were then tested for its inhibition acitivity toward DPPH  and α-glucosidase enzyme. The inhibition activity of each tests was calculated in IC50 value. The composition of water and ethanol solvents affects the antioxidant activity and its secondary metabolites, but not the antidiabetic acitivity in Vernonia amygdalina extract. The mixed water extract:ethanolic (1:1) had higher antioxidant and antidiabetic activity than the water extract and the ethanol extract of Vernonia amygdalina leaves. Phytochemical screening showed the presence of alkaloids, tannins, saponins, and terpenoids. The IC50 value of the water:ethanol (1:1) mixture extract against DPPH was 418.5 µg/mL and the IC50 value for α-glukosidase enzyme was 585.8 µg/mL. The mixture of water:ethanolic (1:1) extract of Vernonia amygdalina could be observed and improved further as an antioxidant and antidiabetec agents.

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wibawanti
"Latar belakang: Pilot dapat mengalami obes yang berkaitan dengan jam terbang total atau faktor risiko lainnya. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi kaitan jam terbang total dan faktor lainnya terhadap risiko obes pada pilot sipil di Indonesia.
Metode: Studi ini memakai metode potong lintang dengan sampel purposif pada pilot yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di Balai Kesehatan Penerbangan tanggal 14-24 Mei 2013. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik demografi, pekerjaan, kebiasaan makan dan olahraga, tinggi dan berat badan serta lingkar pinggang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisis menggunakan regresi Cox dengan waktu yang konstan. Subjek dikategorikan menjadi obes (indeks massa tubuh (IMT) 25 atau lebih untuk ras Asia, dan 30 atau lebih untuk ras Kaukasia), dan normal (IMT 18.5-22.9)
Hasil: Di antara 612 pilot yang berusia 18-61 tahun, diperoleh 133 subjek obes dan 41 subjek normal. Faktor-faktor dominan yang berkaitan dengan obes adalah jam terbang total dan lingkar pinggang. Faktor kebiasaan makan makanan berlemak dan cepat saji tidak terbukti mempertinggi risiko obes. Dibandingkan subjek dengan lingkar pinggang normal, subjek dengan lingkar pinggang besar memiliki kemungkinan 77% lebih tinggi untuk obes [risiko relatif suaian (RRa) = 1,77; 95% interval kepercayaan (CI) =1,41-2,14]. Dibandingkan subjek dengan jam terbang kurang dari sama dengan 1000 jam, subjek dengan jam terbang total lebih dari 1000 jam memiliki risiko obes 33% lebih tinggi (RRa = 1,77; 95% CI = 1,11-1,59)
Kesimpulan: Jam terbang total 1001-29831 dan lingkar pinggang besar mempertinggi risiko obes di antara pilot sipil di Indonesia.
......Background: Pilot may obese which is related to total flight hours and other risk factors. This study aimed to identify the relationship between total flight hours and other factors related to obese in civil pilots in Indonesia.
Methods: A cross-sectional study with purposive sampling among pilot undergoing periodic medical check up in 14-24 Mei at Aviation Medical Center (Balai Kesehatan Penerbangan). Data collected were demographic and work characteristics, eating habit, exercise habit, height, weight and waist circumference, high fat diet and fast food consumption were not found to increase the risk of obese. Subject were classified into obese (Body Mass Index = BMI) was 25 or more for Asians and 30 or more for Caucasian) and normal (BMI 18.5-22.9).
Results: A number of 612 pilots, aged 18-61 years old, 133 available for this study which consisted of 133 obese pilots and 41 normal body weight. Subjects with large waist circumference than normal waist circumference had 77% increased risk of obese [relative risk adjusted (RRa) = 1.77; 95% confidence interval (CI) = 1.41-2.14]. Total flight hours 1001 or more, than less 1000 hours had 33% increased risk to be obese (RRa = 1.33; 95% CI =1.11-1.59).
Conclusions: Total flight hours of 1001-29831 hours and large waist circumference increased the risk of obese in civil pilots in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library