Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwid Ari Hendarto
Abstrak :
PT. ABC yang merupakan Badan Usaha Milik Negara menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 di Perusahaan Sektor Listrik di Indonesia termasuk hambatan yang dialami pada saat penerapannya. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan tingkat implementasi ISO 9001 berdasarkan tujuh prinsip manajemen mutu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari survei, 84 unit bisnis PT ABC yang bergerak di bidang pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik dan unit pendukung di Indonesia berpartisipasi dalam survei. Kuesioner dalam survei dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan dan standar sistem manajemen mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip Pendekatan Proses, Fokus Pelanggan, Pengambilan Keputusan berdasarkan Bukti, Manajemen Hubungan, Kepemimpinan dan Peningkatan memiliki tingkat konsistensi penerapan mendekati baik, sedangkan prinsip Keterlibatan Orang memiliki tingkat implementasi cukup baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat lima hambatan utama yang dialami dalam penerapan ISO 9001 yaitu dua hambatan perilaku dan budaya, dua hambatan teknis dan satu hambatan organisasi.
ABC Company implements quality management system ISO 9001 to support electricity supply activity to Indonesian society. The purpose of this study is to analyze the implementation level of quality management system ISO 9001 in Electricity Sector Company in Indonesia, including the barriers during the implementation. Quantitative analysis is performed to determine the implementation level of ISO 9001 based on the seven quality management principles. The data in this study were obtained through a survey of 84 ABC Company business units that are engaged in electricity generation, transmission, distribution, or supporting units in Indonesia participated in the survey. The questionnaire in the survey is developed based on previous studies and the quality management system standard. The results show that process approach, customer focus, evidence-based decision making, relationship management, leadership, and improvement principle have near to good implementation level, while engagement of people have a slightly good implementation level. The results also indicate that there are five main barriers in which were experienced during the implementation of ISO 9001, consisting of two behavioral and cultural barriers, two technical barriers, and one organizational barrier.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunoto Tirta Putra
Abstrak :
Peningkatan kualitas proses pembelajaran salah satunya dapat dilakukan melalui implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mempunyai dampak terhadap kualitas proses pembelajaran di SMA dan SMK Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kualitas proses pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivistik. Berdasarkan metode, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan tujuan, penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode gabungan yaitu; survei, wawancara, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar sebelum dan sesudah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Sindang dan SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu. Kualitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari tiga dimensi, yaitu; 1) dimensi strategi pengorganisasian pembelajaran, 2) dimensi strategi penyampaian pembelajaran, dan 3) dimensi strategi pengelolaan pembelajaran. Karena Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMA Negeri 1 Sindang dan SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu memiliki dampak yang kecil terhadap kualitas proses pembelajaran, maka peneliti menyarankan perlu adanya perbaikan dan sosialisasi yang intensif pada Prosedur Operasional Standar Proses Belajar Mengajar (POS PBM) kepada semua guru khususnya pada strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran.
The quality development of instructional process can be seen by one way that is the policy implementation of quality management system ISO 9001:2008. Therefore, the problem in this research is the policy implementation of quality management system ISO 9001:2008 has an impact to the instructional process at SMA dan SMK Indramayu District. The aim of this research is to find out the policy implementation impact of ISO 9001: 2008 quality management system to the instructional process quality. The approach of this research is positivistic. The method of this research is a quantitative descriptive. The collecting data of this research is by using mix method such as survey, interview, and documentation. Sample of this research is all teachers who teach both before and after the ISO 9001:2008 quality management system is implemented. The research results the policy implementation impact of ISO 9001: 2008 quality management system to the instructional process quality at State High School 1 Sindang and State Vocational High School 1 Losarang increased. Some components of instructional process quality are 1) the organization strategy dimension, 2) the instructional delivery strategy, and 3) the instructional management system. Because of the implementation of quality management system ISO 9001:2008 has a litle impact to the instructional process at SMA and SMK Indramayu District, so the researcher suggests the need of fixing and socialization intensively at Instructional Standard Procedure for all of teacher in the organization strategy dimension, the instructional delivery strategy, and the instructional management system specifically.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Sri Bintoro
Abstrak :
Lepasnya Polri dari ABRI membuat Polri selalu mendapat sorotan dari masyarakat terutarna tekat Polri untuk menjadi professional dan mandiri. Hal ini kemudian diaplikasikan oleh Polri dalam berbagai kegiatan yang semuanya ditujuknn demi sebuah character building Polri yang dapat dipercaya dan bermartabat di mata masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali kejadian yang membuat Polri menjadi tidak dipercaya, sebagai wujud dari ketidakprofes!onalan Polri dalam melaksanakan tugasnya. Salah satu upaya dari Polri untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat adalah dengan mewujudkan proses penerimrum personel Polri yang bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Dengan demildan masyarakat dapat memberikan penilaian bahwa Polri dapat menjadi lebih baik, terutama di bidang sumber daya manusianya. Kaitannya dengan hal tersebut, Polri telah menerapkan tata cara penerimaan calon Taruna Akpol, sesuai dengan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 pada tahun 2008 silarn, sebagai aplikasi dari komitmen Polri dalam rangka menerapkan prinsip bersih, transparanak:untabel dan humanis demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Di sisi lain pada pengetahuan awal peneliti, dan berdasarkan infurmasi awal mengenai hal tersebudiperoleh masukan mengenai ketidaksesuaian antara aturan yang ada dengan kenyataan penerapan aturan mengenai proses penerimaan taruna Akpol pada tahun 2009. lnformasl ini tentunya merupakan suatu hal yang merugikan Polri apabila dibiarkan dan tidak diketahui apa penyebabnya. Terlebih ketlka hal ini merupakan suatu program quick wins dengan misi membangun keyakinan dan kepercayaan masyarakat mela!ui pelakaanaan 4 program unggulan yang salah satunya adalah transparansi dan obyektifitas dibidang rekrutmen anggota Polri. Dengan latar belakang tersebut maka dilakakanlah penelitian mengenai implementasi system manajemen mutu iso 9001 : 2000 dalam penerimaan taruna Akpol oleh bagian penyediaan personil Biro Pengendalian personil Polri dengan metode penelitian studi kasus yang dikaji dengan menggunakan pendekatan kualitatif terhadap permasalahan kesesuaian antara penerapan dengan aturan system manajemen mutu ISO 9001 : 2000 pada penerimaan taruna Akpol tahun 2009. Dengan penelitian yang menggunakan teori manajemen, teori perangkap penyimpangan dan teori peningkatan kinerja dan mutu serta konsep-konsep seperti manajemen sumber daya manusia, reformasi birokrasi Polri , prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta konsep manajemen mutu ini maka tujuan yang akan dicapai adalah memahami pola penerimaan meliputi rekrutmen dan seleksi tingkat pusat Taruna akademi Kepolisian yang dilaksanakan oleh bagian penyediaan personil biro pengendalian personil Polri 9001 : 2000 dalam penerimaan Taruna Akademi kepolisian tahun anggaran 2009. ......Making the escape from the Armed Forces Police Police always get the spotlight from the publicespecially embroidery Police to be professional and independent. This was then applied by the Police in various activities all aimed at character-building for the sake of a reliable police and dignified in the public eye. It is inevitable, that a great many events that make the police be trusted. as a form of unprofessional Po1ice in carrying out its duties. One of the efforts of the Police to boost public confidence is to realize the process of police personnel receiving a clean, transparent; accountable and hwnanist.Thus the public can provide assessments that the police could be bettert especially in the field of human resources. Related to this. the Police have implemented procedures for receiving Akpol cadet candidatesaccording to the Quality Management System certification ISO 900 I:2000 in 2008 ago, as the application of the conunitmeot of the Police in order to apply the principles of clean, transparentaccountable and humanists in order to enhance public confidence to the police institution. On the other hand on prior knowledge, researchers and based on preliminary information regarding the above, obtained feedback about the discrepancy between the existing rules with the reality of implementing rules on the admission process Akpo!cadets in the year 2009. This information certainly is a harmful thing if the police left and what the cause is unknown. Especially when this is a program of quick wins with a mission to build confidence and trust of society through the implementation of the four flagship program is one of them is transparency and objectivity in the field of recruitment of members of the Police. With this background, we perform research on the implementation of iso 9001:2000 quality management system in recruitment of cadets Akpol by Section Provision of Police Persotme1 The Personnel Control Bureau with the case study method is examined using a qualitative approach to the issue of compatibility between the implementation of the rules of the ISO quality management system 9001 : 2000 in year 2009 revenue Akpol cadets. With studies using management theory, theory and the theory of aberration traps and the quality and performance improvement concepts such as human resource management, national police bureaucracy reform, the principles of clean, transparent, accountable and the humanist and the concepts of quality management was then the main purpose is to understand patterns of quality and selection acceptance include central level youth police academy conducted by the Bureau of personel section provision of police personnel control and to understand the application of IsO 9001:2000 quality management system in the police academy midshipman revenues for budget year 2009.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33524
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febriana Luthan
Abstrak :
Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu persyaratan baru, sekaligus menjadi tujuan penerapan ISO 9001:2000. Persyaratan yang tercantum pada klausul 8.2.1 mewajibkan perusahaan unluk memonitor tingkat kepuasan dan ketldakpuasan pelanggan menggunakan metode tertentu sebagai penilaian terhadap kmerja sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PT. XYZ. PT. XYZ melihat bahwa standar ISO 9000 revisi terbaru Iebih relevan dengan kecenderungan dunia induslri sekarang yang Iebih berorientasi kepada pelanggan. Saat ini PT. XYZ sedang berada pada lahap transisi dari ISO 900271994 menuju ISO 9001I2000. Keputusan-slrategis untuk mengadopsi ISO 9001:2000 akan memberi dampak positlf terhadap posisi perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dalam pasar global dan yang terlebih penting berguna sebagai sarana gpendorélngf unluk mencapai sasaran perusahaan yaitu kepuasan pelanggan. Metode pengujian tingkat kepuasan pelanggan- diawali dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari pelanggan. Untuk memberikan hash yang objeklif, data kualitatif berupa atribut-atribut kebutuhan yang dianggap penting digali dari.pelanggan'melalui wawancara. Sedangkan data kuanlitatif yang berupa tingkat ekspektasi dan persepai pelanggan terhadap kinerja PT. XYZ diperoleh melalui kuesioner. Tingkat Kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh kasenjangan antara tingkat persepsi dengan tingkat ekspektasi pelanggan untuk tiap atribut kebutuhan. Dalam hal ini, PT. XYZ belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan terbukti dari skor kepuasan pelanggansetiap atribut yang memiliki nilai negatif. Atribut yang dinilai paling memuaskan bagi pelanggan adalah keramaharz personil customer service (skor = -0.308), sedangkan atribut yang paling tidak memuaskan adalah ketepatan waklu pengiriman (skor = -2. 154). PT. XYZ belum memfokuskan kinerjanya pda alrlbut-alribut yang dianggap panting oleh pelanggan. Penggunaan Dual importance Grid dapat memberi gambaran secara visual mengenai atribut-atribut kebuluhan yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisa lebih lanjut menggunakan model Kano dapat me-nentukan prioritas atribut-atribut kebutuhan yang perlu difukuskan unluk menghindari ketidakpuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan- Atribut paling kritis dan menempati prioritas perlama untuk ditingkatkan aclalah yang memiliki karakteriatik lhreshold dan skor tlngkat persepsi paling rendah, yailu lzetepatan waktu pengiriman.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqil Athalla Reksoprodjo
Abstrak :
ISO 9001 merupakan standar baku yang ditetapkan Badan Standardisasi Internasional International Organization for Standardization - ISO tentang sistem manajemen mutu. ISO 9001 bertujuan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga serta sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Prinsip-prinsip serta persyaratan dari ISO 9001 ini telah banyak diterapkan di banyak perusahaan termasuk galangan kapal. Walau demikian, cara untuk mengetahui efektifitas dari implementasinya kerap sulit diketahui secara pasti. Penelitian ini terfocus pada kiat untuk membuat suatu metode yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas dari implementasi ISO 9001 terhadap sistem manajemen mutu di galangan kapal. Penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai penyelenggara galangan kapal dilanjutkan dengan analisa data terhadap sistem manajemen mutu pada galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumber acuan bagi industri galangan kapal dalam mengukur efektifitas penerapan ISO 9001 serta pengembangan kualitas dan kinerja manajemen produksinya.
<>ISO 9001 is a standard issued by the International Organization of Standardization ISO that contains standards for quality management system. The purpose of ISO 9001 is to ensure the quality of the product complies with the standards and regulation which is related to the product. The principles and requirements of ISO 9001 has widely implemented in many organization including shipyards. However, the method to measure the effectiveness of the implementation is still yet debatable. This research focuses on creating a method to measure the effectiveness of ISO 9001 implementation towards the quality management system in shipyards. The research is conducted by interviewing shipyard operators and also by analyzing the shipyards quality management system in Batam, Riau Island. This research is expected to become the benchmark for the shipyard industry in measuring their effectiveness of the implementation of ISO 9001, to improve their product quality and to elevate their productivity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi SNI ISO 9001 :2008 dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan perpustakaan pada perpustakaan UPT Balai Informasi Teknologi LIPI, Bandung dan untuk mengetahui hambatan serta cara menyelesaikan hambatan yang ditemui dalam mencapai sasaran mutu yang telah ditetapkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kasus (case study). Peneliti melakukan serangkaian kegiatan di lapangan, yaitu mulai dari penjajakan ke lokasi penelitian, studi orientasi dan dilanjutkan dengan studi secara terfokus. Dalam penelitian ini data dijaring dengan pendekatan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian diketahui bahwa sampai dengan bulan Agustus 2014 ada beberapa tahapan sasaran mutu belum dapat dicapai, begitu pula ada beberapa PRMP yang belum dibuat secara berkala, hal demikian akan menyebabkan tidak tercapainya sasaran mutu. Penelitian ini merupakan penelitian awal, mengingat sasaran mutu direncanakan akan dicapai dalam satu tahun yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan pada ahir masa sasaran mutu.
020 JUPITER 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani Rachmatullah
Abstrak :
Tujuan utama dari suatu proses desain adalah untuk menghasilkan suatu desain yang bermutu tinggi dan memenuhi persyaratan disisi biaya maupun waktu. Kesuksesan dalam mengimplementasikan suatu proses desain membutuhkan perencanaan, aplikasi dari suatu metode kontrol manajemen, dokumentasi dari persyaratan atau prosedur yang diberlakukan, kontrol terhadap interface yang terjadi dan integrasi inter-disiplin ilmu. Untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, maka perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) atas aktifitas yang dijalankan. Standar manajemen mutu ISO 9000 merupakan jawaban atas kebutuhan suatu sistem mutu yang bisa mengendalikan suatu proses produksi baik barang maupun jasa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan hubungan antara penerapan Sistem Mutu ISO 9001 dengan Kinerja Waktu. Asumsinya adalah, apabila suatu kegiatan desain enjiniring dapat dikendalikan dan diawasi dengan suatu sistim yang tepat, maka kinerja waktunya tentu juga akan semakin baik dan diharapkan kualitas produk yang dihasilkan pun akan semakin baik. Untuk itu maka Kinerja waktu ditetapkan sebagai variabel terikat sedangkan variabel-variabel bebas dipilih dari beberapa elemen-elemen sistim mutu ISO 9001 yang berkaitan dengan proses desain. Dari analisis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 10.0 diperoleh 2 variabel penentu yang keduanya berasal dari elemen pengendalian desain dari sistim mutu ISO 9001, dengan persamaan regresi linier Y = -1.088 + 0.536 Xu+ 0.222 Xs.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Safa
Abstrak :
Peningkatan produktivitas merupakan salah satu pokok bahasan yang popular akhir-akhir ini, apalagi mengingat bahwa kita hanya memiliki tenggang waktu sekitar tujuh tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas, dimana produk dan jasa serta investasi dari setiap negara akan bebas berlalu lintas di mana saja tanpa adanya proteksi dan subsidi atau bentuk hambatan tarif dan non tarif lainnya. PT X sebagai salah satu perusahaan kontraktor nasional tidak dapat lepas dari kondisi persaingan yang pasti akan semakin ketat, dengan diperbolehkannya kontraktor asing beroperasi dengan bebas sebagai akibat dari dicapainya kesepakatan AFTA, APEC dan WTO. Oleh karena itu, PT X terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya, melalui usaha-usaha peningkatan produktivitas. Pengukuran produktivitas sebagai salah satu elemen dalam daur produktivitas karenanya menjadi penting, sebab tanpa pengukuran akan sulit untuk mengetahui keberhasilan usaha-usaha peningkatan produktivitas yang dilaksanakan. Pengukuran produktivitas PT. X dalam studi ini dilakukan dengan menggunakan model penilaian komprehensif dengan menggunakan model kinerja penilaian perusahaan dengan mempertimbangkan misi, tujuan dan sasaran Renstra (Rencana Strategi), RECAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dan sasaran kuantitatif ISO 9001 Series yang menjadi target kinerja menyeluruh perusahaan ini. Model pengukuran produktivitas ini dipilih karena kesesuaiannya dengan data yang tersedia, dan karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, antara lain : lengkap serta mudah untuk dianalisis dan dimengerti hasilnya. Melalui pengukuran produktivitas ini diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kondisi produktivitas PT X, serta faktor-faktor apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitasnya, untuk kemudian melakukan setup kriteria produktivitas substitusi sebagai ukuran kinerja proses, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan yang tepat. Dari pengukuran terlihat bahwa produktivitas keseluruhan bidang usaha realti PT X masih relatif rendah, walaupun memiliki kecenderungan meningkat selama pengukuran. Ternyata faktor utama yang paling berpengaruh terhadap produktivitas total adalah persediaan, piutang usaha, biaya pengelolaan properti serta biaya usaha. Dalam studi ini dapat dilihat bahwa masalah produktivitas utama yang dihadapi bidang usaha realti adalah kelemahan dalam sistem informasi, dimana sulit memperoleh data yang dibutuhkan dengan segera. Ini berdampak kurang mendukung bagi pengambilan keputusan serta melemahkan fungsi pemasaran yang berakibat pada kecilnya volume usaha PT X. ...... Improving productivity is an one of the popular topic discussion lately, especially in considering that we have only seven years spare time to make the necessary arrangements to anticipate the era of free competition trading, where is all of products, services and investment from every country will be free trafficked in wherever without protection and subsidy or tariff wall and others non tariff. PT X as one of the national contracting company is not regardless the free competition condition which will be definite more and more into a tough spot by allowed the foreigner contracting company to operate freely according with the AFTA, APEC and NTD agreements. Due to the above, PT X efforts continuously to increase its competitiveness by having an improvement productivity. Productivity measurement is very important as one of element in the cycles of productivity, because without productivity measurement will be difficult to know the performance of the improvement productivity efforts that has be done. In this study productivity measurement of PT X carried out by using the comprehensive assessment model and past performance model of the company analyzes with considering of the mission, objective, strategy target, operating and budgeting plan and also quantitative target of the ISO-9001 Series as the whole past performance of the company. This productivity measurement model has been choiced by reason of in accordance with the available data, beside it has some advantage, among other things : whole with easy to analyze and to understand it's outcome. By having this productivity measurement hoped can be obtained description about the productivity condition of PT X and also regarding the dominant factors toward productivity and furthermore to set up the criterion substitute productivity as a measurement of the past performance process, so that can make the effort to the perfect improvement. It comes from the productivity measurement as shown that the total productivity realty of PT X is still relative low, even though it has trend to increase during the productivity measurement period. In reality the main factors that most dominant to the total productivity are stock, business credit, property management costs and business costs. in this study can be shown that the main productivity problem which be faced of the realty business is weak point in the information system, where is difficult to obtain the needs data promptly and also weak point of marketing function which effected decreases to the volume business of PT X.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imantoko
Abstrak :
ISO 9001 merupakan suatu sistem manajemen mutn; model jaminan mutu dalam desain dan pengembangan, produksi, pemasangan dan pelayanan, industri properti dalam proses produksinya merupakan suatu industri yang melibatkan proses desain dan pengembangan. Perkembangan yang terjadi pada industri properti dengan semakin maraknya produk yang ditawarkan dan semakin meningkatnya persaingan yang terjadi, merupakan suatu topik yang menarik untuk dikaji. Perkembangan yang terjadi pada industri ini tentunya mendorong perusahaan-perusahaan pada industri properti untuk meningkatk:an kinerjanya dalam rangka mendapatkan laba. Salah satu cara untuk melihat peningkatan kinerja perusahaan adalah dengan analisis laporan keuangan yang merupakan cara untuk menggali lebih dalam informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, dimana laporan keuangan itu sendiri merupakan media informasi yang merangkum berbagai aktifitas perusahaan serta memberikan informasi pada pihak manajemen dalam menentukan kebijakan yang harus dilakukan dan juga pada pihak investor dalam menentukan investasi yang akan dilakukan, serta pihak terkait lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Bagairpana kinerja keuangan perusahaan setelah implementasi ISO 9001 merupakan hasil akhir yang ingin diketahui dari penelitian ini. Seiring dengan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengukur kineija PT Lippo Cikarang Tbk sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang telah mengimplementasikan ISO 9001 pada sistem manajemen mutu di perusahaannya. Tools yang digunakan untuk membantu dalam mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan teknik analisis trend untuk melihat kecendrungan perubahan pada kinerja keuangan perusahaan, teknik analisis model DuPont untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada return on investment perusahaan, Altman's Bankruptcy Prediction Model (Z- Score) untuk melihat apakah perusahaan akan mengalami kebangkrutan dimasa yang akan datang, dan analisis rasio untuk melihat hubungan antar pos keuangan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan. Analisis jive forces digunakan untuk melihat kondisi ekstemal yang terjadi pada industri properti di Indonesia, sehingga dapat ditentukan langkah yang harus diambil oleh pihak manajemen untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya sehingga dapat terus bersaing mengikuti tuntutan perkembangan yang terjadi. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketrJmi bahwa tingkat persaingan yang terjadi pada industri properti di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa PT Lippo Cikarang menunjukan trend peningkatan aktiva secara keseluruhan dan arus kas yang dihasilkan perusahaan cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini tidak terlihat terjadi secara signifikan setelah implementasi ISO 9001 pada perusahaan, hal ini tercermin dari penurunan tingkat return on investment perusahaan dan menurunnya aktivitas perusahaan dalam melakukan perputaran inventory (inventory lurnover) menjadi penjualan yang menghasilkan laba bagi perusahaan. Dari analisis z-score juga terlihat bahwa perusahaan akan cenderung mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa PT Lippo Cikarang Tbk mengalami masalah pada peningkatan hutang lain-lain perusahaan dan peningkatan inventory yang tidak diikuti oleh meningkatnya rasio inventory turnover perusahaan. Secara keseluruhan juga dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi ISO 9001 pada PT Lippo Cikarang Tbk tidak memberikan pengatuh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pemsahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu dalam rangka dapat tetap bersaing dalam industri properti yang terus mengalami peningkatan dalam tingkat persaingan, PT Lippo Cikarang Tbk diharapkan mampu melakukan langkah aktif untuk terus menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang bersaing. Langkah perbaikan pada sistem manajemen secara keseluruhan serta efisiensi biaya terutama pada biaya jasa pemeliharaan bersih perusahaan juga harus menjadi perhatian, sehingga diharapkan perusahaan akan terhindar dari kecenderungan kebangkrutan di masa yang akan datang. Peningkatan sistem manajemen mutu pada perusahaan juga perlu dilakukan dengan melakukan perbaikan pada sistem manajemen mutu perusahaan sesuai dengan elemen persyaratan ISO 9001.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shufi Ramadiani Swari
Abstrak :
[ABSTRAK
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Terdapat beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keberlangsungan UKM, yaitu sumber daya manusia, finansial, kepuasan konsumen, proses produksi dan infrastruktur UKM. Namun lebih dari 70% usaha kecil dan menengah “mati” dalam waktu lima tahun sejak usaha tersebut didirikan akibatnya kurangnya penerapan sistem manajemen mutu pada UKM. Sistem manajemen mutu yang populer digunakan adalah ISO 9001. Saat ini akan segera hadir edisi terbaru ISO 9001:2015 yang menekankan pentingnya penerapan manajemen risiko pada bisnis. Sehingga penerapan sistem manajemen mutu untuk UKM berdasarkan ISO 9001:2015 dengan fokus pada manajemen risiko terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi keberlangsungan UKM perlu dilakukan untuk mempermudah para pemilik UKM menjaga keberlangsungan bisnisnya. Langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan 20 faktor dari kelima aspek yang ada, setelah itu dilakukan validasi faktor sehingga diperoleh 14 faktor yang dianggap memiliki risiko penting terhadap keberlangsungan UKM untuk selanjutnya dibobotkan menggunakan metode multi criteria decision making (AHP) dengan bantuan software Expert Choice. Tahap selanjutnya adalah identifikasi dan analisa risiko dari keempat belas faktor yang dianggap memiliki risiko penting terhadap keberlangsungan UKM, dari hasil analisa diperoleh 6 faktor (keahlian dan keterampilan pegawai, kinerja pegawai, tanggung jawab pegawai, harga yang kompetitif, mutu pelayanan, mutu produk) yang berada pada kategori level risiko tinggi dan tidak dapat diterima.
ABSTRACT
Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME. A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk .;Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME. A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk ., Small and medium enterprises (SME) has a role in a strategicway to national economic development, its role in economic growth, creating job and also participate in distribution of development. There are several aspects that might affect the sustainability of small and medium business like human resources, financial, customer satisfaction, production process and infrastructure of SME. However, more that 70% of SME are “death” within five years since its established as a result a lack of the implementation quality management system (QMS) for SME. A popular QMS used to implementing in business is ISO 9001. Soon, there will be ISO 9001:2015 as the newest edition of ISO 9001 that emphasizes the importance of risk management iplementation for business. Therefore the implementation of QMS for SME based on ISO 9001:2015 with the focus on risk management againts the aspect that affect sustainability of SME is necessary to be done to ease the owners of SME in maintaining the sustaianability of their business. The first step is determinating of 20 factors from the fifthh aspects, and then validating the factors so obtained 14 factors considered to have an important risk for the sustainability of SME to be weighting using a multi criteria decision making method (AHP) by Expert Choice Software. The next step is identificating and analyzing the risk of 14 factors that affecting sustainability of SME, the results is there are 6 factors (skill of employee, performance of employee, responsibility of employee, competitive price, quality of product and quality of service) that affecting sustainability of SME most and unacceptable because it located on a high level of risk .]
2015
T43303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>