Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Teks ini berisi mengenai undang-undang tata hukum yang berlaku di Surakarta pada masa Susuhunan Paku Buwana IV. Berdasarkan keterangan dalam naskahnya yang tertulis di halaman 4, teks ini ditulis pada hari Kamis tanggal 5 bulan Jumadilawal tahun Ehe 1716 J (+1789).
Selain berisi masalah tata hukum dan undang-undang, naskah ini juga berisi peraturan dan larangan yang berkenaan dengan masalah busana atribut yang harus dipakai oleh pejabat keraton pada masa itu."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
HU.1-KT 27
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks diawali dengan genealogi raja-raja Jawa sejak jaman Nabi Adam hingga runtuhnya kerajaan Demak. Pada h.2, diletakkan di margin kiri dan kanan terdapat kolofon yang menyebutkan bahwa naskah ini disalin pada hari tanggal 10 Rajab, Wawu 1865 atau 20 Oktober 1934. Pigeaud memperoleh naskah ini dari Mertaprawira, Pakualaman, pada tanggal 16 Maret 1941 (h.iii). Pada halaman tersebut selain terdapat judul yang ditulis dengan dua jenis huruf dan dua jenis tinta, yaitu ditulis dengan pensil untuk teks beraksara Latin dan tinta ungu muda untuk teks beraksara Jawa, juga terdapat tanggal lahir lima orang yang diduga sebagai tanggal kelahiran anak pemilik naskah (Mertaprawira?). Daftar pupuh: (1) dhandhanggula; (2) asmarandana; (3) dhandhanggula; (4) kinanthi; (5) dhandhanggula; (6) sinom; (7) dhandhanggula; (8) sinom; (9) sinom; (10) kinanthi; (11) dhandhanggula; (12) sinom; (13) pangkur; (14) dhandhanggula; (15) sinom; (16) dhandhanggula; (17) pangkur; (18) sinom; (19) dhandhanggula; (20) asmarandana."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.178-NR 510
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks silsilah Adipati Danureja I, patih semasa Sultan HB I, di Yogyakarta. Isinya membicarakan silsilah dari pihak ayah dan pihak ibu, jasa-jasnaya, keadaannya, sampai dengan keturunannya. Silsilah dari pihak ayah dimulai dari Raja Brawijaya III, sedangkan dari pihak ibu, ia keturunan Raja Brawijaya V (Raja Majapahit VII) yang kemudian menurunkan penguasa Wirasaba, Banyumas dan seterusnya hingga pengangkatan Yudanagara III, bupati Banyumas menjadi Patih Sultan HB I. Keterangan pada h.37 menyebutkan bahwa naskah ini selesai disusun pada tanggl 31 Agustus 1940 di Yogyakarta, oleh Padmasumitra."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
PW.98-K 14.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Tjahyaningtyas
"buku ini membahas kisah cinta ken arok dan ken dedes yang sedarah dalam zaman terdahulu kala."
Surabaya: Gramatical Publishing, 2015
899.222 TJA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Djafar
"Dalam seluruh periode sejarah Kuna Indonesia banyak sekali kita dapati bagian-bagian yang masih samar-samar dan gelap, bahkan banyak pula kekosongan-kosongan dan bagian-bagian yang masih fragmentaris. Keadaan yang demikian ini menyebabkan tidak dapat diketahuinya gambaran yang menyeluruh dan jelas tentang perjalanan sejarah bangsa Indonesia dengan segala aspek kegiatannya pada masa yang lampau. Di antara kekosongan-kekosongan dan bagian_bagian yang masih gelap itu yang harus mendapat perhatian pula di antaranya ialah yang terdapat pada periode Majapahit Akkir. Selama masalah ini belum terpecahkan maka keadaan sejarah Majapahit Akhir tetap borada dalamkegelapan (Krom, 1931:295; Pitono), 1964:139 cat. 1). Kita telah mengenal kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan besar di Indonesia pada masa Yang lampau."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1974
S11778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Vibrant Anwar
"ABSTRAK
Petrus Kafiar, penduduk asli suku Biak Irian, muncul sebagai penginjil bagi sesamanya. Kemunculan itu menjadi kebetulan sejarah karena mulanya dia hanyalah seorang anak yang diculik oleh suku lainnya yang kemudian memperbudak dan menjualnya ke seorang pendeta Kristen, van Hasselt. Oleh van Hasselt, budak yang telah ditebusnya itu kemudian dijadikan anak piara, dididik pengetahuan membaca, menulis dan agama. Bahkan olehnya juga anak ini dibaptiskan. Perkembangan selanjutnya, Petrus yang telah menjadi kaki tangan pendeta dalam penyiaran agama Kristen, menjalani pendidikan yang lebih tinggi dalam soal keagamaan di Seminari Depok. Sekembalinya dari sana, Petrus melanjutkan khotbahnya di tengah masyarakat asalnya. Tapi dalam prosesnya ternyata tak semulus yang diharapkan kendala tetap saja muncul. Kendati demikian, pranannya dalam proses Kristenisasi di pulau Biak-Supiori patut mendapat tempat dalam sejarah Indonesia."
1996
S12433
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi teks ringkasan tiap pupuh dari naskah induk yang belum diketahui keberadaannya. Ringkasan disertai dengan daftar pupuh dengan format: nomor pupuh, cuplikan gatra, nama pupuh, jumlah pada. Menurut keterangan pada h. 1, naskah ini diterima Pigeaud (?) pada Desember 1931."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.191-L 6.17
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi ringkasan naskah PNRI/CS 32, naskah asli terdiri dari 3 bagian, yaitu: Serat Dasanama (h.1-20), Serat Candrasengkala (h.20-31), dan fragmen teks Babad Surakarta yang menceritakan keadaan bangunan kraton Surakarta (h.32-tamat). Hanya teks babad tersebut yang diuraikan dalam ringkasan."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
SJ.238-L 6.20
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks yang berjudul Angger-angger Sultan Agungan, atau juga Angger-angger Tatakrama ini, menguraikan berbagai aturan atau tatakrama yang bersifat protokoler, terutama dalam sikap dan tindak-tanduk, serta dalam penggunaan bahasa (basa bagongari) dalam pergaulan di lingkungan Kraton Surakarta. Di dalam tatakrama berbahasa dicakup berbagai istilah bahasa yang dipergunakan oleh abdidalem atau pejabat-pejabat di lingkungan kraton dalam berdialog, atau bila sedang menghadap raja sesuai dengan jabatan, kedudukan, dan kepangkatan masing-masing. Di samping itu diuraikan juga mengenai fungsi, peranan, dan kedudukan para pejabat pemerintah berkenaan dengan hak dan kewajiban yang dimilikinnya. Dibandingkan dengan MSB/H.l 1 yang berjudul Angger-angger Tatakrama, teks naskah ini kurang lengkap. Bahkan dapat dikatakan merupakan bagian kecil dari isi yang tercakup di dalam naskah MSB/H.l 1 tersebut, yang merupakan kumpulan dari undang-undang tatakrama yang berlaku di lingkungan Kraton Surakarta. Adapun rincian isi teks naskah ini sebagai berikut: 1. Serat Pranatan Wawaton Angger-angger Tatakrama (h.1-26), menguraikan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kraton dalam hal berkomunikasi antara abdidalem dengan para pejabat lingkungan kraton, maupun antara pejabat dengan rajanya sendiri. Aturan-aturan itu meliputi aturan berbahasa, bersikap, dan bertingkah laku; 2. Serat Wadu Aji (28-36), menguraikan nama-nama jabatan ketentaraan (wadya bala) dalam fungsi dan peranannya, yang diambil dari Serat Raja Kapa-kapa; 3. Pasebutan Namaning Priyagung (37-39), menguraikan istilah nama-nama pejabat kraton dari tingkat ratu sampai ke jajar dengan penjelasan makna yang terkandung dalam istilah-istilah itu; 4. Ukaraning Tembung Para Abdidalem (40-44), menguraikan aturan-aturan yang berlaku bagi para abdidalem dalam hal bertutur kata dengan atasannya; 5. Serat Paramengsesa (h.46-59), menguraikan aturan-aturan basa kadhaton, terutama bahasa yang dipergunakan dalam percakapan antara patih dengan rajanya; 6. Tembung Sumiwi (60-67), menguraikan ungkapan atau pepindhan yang berlaku dalam bahasa kedhatonan tersebut. Pigeaud membeli naskah ini dari R. Tanaya di Surakarta pada bulan Juni 1934. Surat penawaran Tanaya kepada Pigeaud tersisip di dalam naskahnya. Mandrasastra telah membuat ringkasan isi naskah (terlampir) pada tahun berikutnya."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], [Date of publication not identified]
HU.9-NR 265
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Babad Surakarta ini jug asering disebut dengan Babad Giyanti. Adapun isi ceritanya adalah menceritakan kumpeni Belanda, Keraton Surakarta, Ngayogyakarta beserta Mangkunegaran. Diambil dari babon asli karangan R. Ng. Yasadipua. Buku ini bersambung jilid ke-4."
Surakarta: Budi Utama, 1917
BKL.0167-SJ 11
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>