Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993
499.22 BAH
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Ta Sen
"Memang harus kita akui bahwa dalam bidang ilmu jang biasanja disebut Indologi itu kita telah mewarisi sedjumlah besar hasil penelitian sardjana2 Barat umumnja dan sardjana2 Belanda chususnja. Hasil2 penelitian itu sudah barang tentu tidak mungkin terlepas daripada sjarat2 dan kondisi2 ekonomis-politis pada djaman jang bersangkutan; tegasnja hasil2 itu merupakan bagian tugas jang takterpisahkan dalam mendjalankan politik pendjadjahan djaman dahulu. Pada kenjataannja hasil2 penelitian para sardjana itupun telah dan mungkin akan terus memberikan pengabdiannja kepada politik dan system djaman jang lampau. Hal ini kadang-kadang diakui pula oleh sebagian sardjana Barat bahwa dengan penelitian itu mereka bermaksud untuk mempertahankan system jang mereka anut itu. Sebagai tjontoh misalnja apa jang dikatakan oleh G.J. Nieuwonhuis (1925, hlm. 12) pada djaman dua puluhan tentang politik bahasa Pemerintah Hindia-Belanda di Indonesia. Kiranja tidak ada bahasa lain jang lebih gambling daripada bahasanja. Dalam buku tersebut dia bermaksud mentjegah dan menghapuskan bahasa Melaju serta mengandjurkan supaja bahasa Belanda didjadikan bahasa pengantar di Indonesia, karena katanja: _Taal en cultuur verbreiding is de meest direete weg voor economische expansie_. (Hieuwenhuis: 1925, hlm. 12) Djustru adanja perbedaan pandangan dan pertentangan kepentingan, maka dalam menerima warisan sardjana2 Belanda itu kita harus ber-hati2 dan sangat kritis_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1965
S11084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmar Farid Setiadi
"Menjelang akhr abad XIX Hindia Belanda mengalami proses perubahan social yang sangat cepat akibat penetrasi kapitalisme. Perkebunan basar, perubahan aturan tenaga kerja, penyewaan tanah dari petani, menjadi cirri umum dari proses ini, yang mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ekonomi komoditi menjadi dominan dan secara bertahap menggeser kegiatan ekonomi rakyat. Menanam modal di tanah jajahan, bagi pemilik modal asing, bukan hanya masalah memindahkan sebagian kekayaan di tanah jajahan. Infrastruktur pendukung gerak modal menjadi elemen yang sangat penting. Mendekati abad XX negara kolonial melakukan pembangunan besar-besaran : jalan raya, pelabuhan, kantordagang dibangun, jaringan kereta api diperluas, bank-bank mulai tumbuh, dan tentunya pendidikan untuk menyiapkan tenaga kerja yang akan menggerakkan semua perlengkapan yang tengah dibangun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library