Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lamuddin Finoza
Abstrak :
Dalam bagian terdahulu dari karangan ini telah dikemukakan beberapa masalah tentang adverbia. Dari pokok-pokok permasalahan yang dibahas dapatlah disimpulkan sebagai berikut. Pembicaraan mengenai adverbia selama ini lebih mementingkan arti dari pada bentuk. Di antara 9 orang penulis yang diringkaskan pendapatnya, hanya tiga orang (Zainuddin, Slametmuljana, dan C.A. Mees) yang membicarakan adverbia dari segi bentuk. Penulis yang lain membicarakan adverbia hanya dari segi arti. Dengan menyadari betapa pentingnya segi bentuk di samping arti, karangan ini menampilkan pambicaraan dari segi bentuk; karena bentuk kata dapat menentukan perubahan jenis kata. Kata tertentu yang mandapat afiks, diulang pengucapannya atau digabungkan dengan partikel, dapat merubah makna. Oleh sebab itulah dalam karangan ini selain segi arti segi bentukpun diuraikan pula. Di samping masalah arti. (semantis) dan bentuk (morfologis), segi sintaktis dalam adverbia harus pula diteliti. Adverbia yang unsurnya lebih dari satu kata pada dasarnya adalah satuan sintaktis sebab hubungan antar unsur, dan bentuk gabungan (frase adverbial) barulah jelas kedudukannya bila diuraikan dari segi sintaktis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S11003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
N. Lita S. Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK Dalam skripsi ini saya membahas fungsi dan peran dalam Bahasa Indonesia, kemudian saya mengamati apakah ada hubungan timbal balik antara fungsi dan peran tersebut. Setelah memperhatikan teori atau pendapat mengenai fungsi dan peran dalam linguistik umum, maka saya papar_kan teori tentang fungsi dan peran yang disusun oleh Tim Fakultas Sastra Universitas Indonesia (kemudian disingkat Tim FSUI, 1986), Tatabahasa Deskriptif Bahasa Indonesia Sintaksis , bab Semantik dalam Tatabahasa (13 - 18) dan Klausa (228).Dalam skripsi ini data yang dipakai diambil dari naskah yang disusun oleh Zaidan Hendi, koran dan buku Legenda Suku Mentawai. Dari data ini akan dipastikan ada_kah hubungan timbal balik antara fungsi dan peran, serta dari data itu juga akan dipastikan jumlah fungsi dan peran yang ada dalam Bahasa Indonesia. Peran yang diperkenalkan oleh Tim FSUI ialah bahwa dalam Bahasa Indonesia terdapat sembilan belas macam peran. Dalam penelitian yang telah dilakukan terhadap teks narasi dan eksposisi serta naskah, ternyata hanya enam belas macam peran yang selalu muncul, baik pada fungsi subyek, obyek, pelengkap maupun keterangan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S10974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Kusdiantini
Abstrak :
Masalah dalam skripsi ini bukanlah masalah yang baru. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa buku tata bahasa yang telah membicarakannya dari tahun 1955 (Poejawijatne dan Zoetmulder) hingga sekarang. Setelah penulis mengadakan tinjauan pustaka, ternyata ada dua kelompok pendapat mengenai obyek ganda, yaitu: (1) Tidak setuju adanya obyek ganda , pendapat ini antara lain dikemukakan oleh Samsuri, Sudaryanto. (2) Setuju adanya obyek ganda, pendapat ini antara lain dikemukakan oleh Poedjawijatne dan Zoetmulder, Abdulhayi, Soenjono Dardjowidjojo, S. Wojowasito, dam Harimurti Kridalaksana. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan verba bitransitif dari Kamus Umum Bahasa Indonesia untuk kemudian dicari contoh klausanya. Klausa-klausa tersebut penulis temui pada buku--buku dan artikel yang membahas tata bahasa dam ada pula yang penulis buat sendiri dengan terlebih dahulu diuji kelazimannya pads informan. Landasan teori yang penulis pakai dalam penelitian ini antara lain, pendapat Harimurti Kridalaksana, pendapat Sudaryanto dan pendapat Lourens de Vries. Penulis menandakan analisis morfosintaktis dan analisis peran terhadap data yang telah terkumpul. Setelah penulis mengadakan analisis ternyata ada temuan yang tidak sesuai dengan pendapat ahli bahasa yang mengatakan bahwa hanya OTL saja yang dapat menjadi subyek bila klausa diubah menjadi pasif. Pada data dengan bentuk verba me-R-kan ternyata kedua obyek baik OL mau pun OTL dapat menjadi subyek bila klausa diubah menjadi pasif.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Lestari
Abstrak :
Setelah mengadakan penelitian kepustakaan mengenai teori kontras leksikal maka dapat diambil kesimpulan bahwa kontras leksikal sebagai istilah untuk perbedaan makna antar-kata secara semantis, terdiri atas beberapa jenis dan sub-jenis dengan sifat dan cirinya masing-masing. Kontras leksikal dibagi atas oposisi leksikal dan ketanlarasan. Oposisi leksikal ialah kontras leksikal yang biner dan dikotomis. Oposisi leksikal itu dibagi lagi atas antonimi yaitu oposisi yang memiliki gradasi dan bersifat relatif; oposisi komplementer yaitu oposisi yang tidak memiliki gradasi dan bersifat mutlak; kosok bali yaitu oposisi yang memiliki relasi secara timbal balik; oposisi berarah yaitu oposisi dengan implikasi gerak arah yang berlawanan; oposisi menyiku dan melintang yaitu oposisi yang dilihat dalam ruang tertentu secara menyiku dan melintang.Ketanlarasan yaitu kontras leksikal yang non-biner dan tidak dikotomis. la tidak mengalami pembagian seperti oposisi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1983
S11173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitang, Paulus Josef
Abstrak :
Awalan se- termasuk salah satu bentuk terikat, yang tak dapat berperan sebagai inti ('nucleus'), dan secara fonologis ia bergabung dengan inti Adapun penamaannya sebagai awalan oleh para penulis tatabahasa hingga kini, sebenarnya menyangkut hanya masalah posisinya belaka didalam sebuah konstruksi. Dari segi hubungan strukturilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya, awalan - dapat dibedakan atas dua tips, yakni se-1 dan se-2. Awalan berperan sebagai suatu formatif dalam kon-struksi, dimana hubungan strukttrilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya, secara fonologis maupun morfologis, tak terpisahkan oleh sesuatu unsur lain yang disisipkan diantaranya; dengan demikian bentuk kompleks 'se-1 _ bentuk lain disampingnya' tersebut berperan sebagai satu unit saja didalam kelorapok kata. Awalan ;se-2 berperan sebagai suatu klitika dalam konstruksi, dimana hubungan strukturilnya dengan bentuk-bentuk lain disampingnya secara fonologis terikat, tetapi secara morfo-logis ia dapat dipisahkan dari bentuk yang digabunginya itu de_ngan jalan menyisipkan sesuatu unsur lain diantaranya; dengan demikian se-2 dan bentuk yang digabunginya tersebut masing-masingnya berperan sebagai unit sendiri-sendiri didalam kelompok-kata. Klitika se-2 dapat disebut sebagai kata yang tidak mempunyai te_kanan kata sendiri dan berdiri didepan kata yang mendapat tekanan serta membentuk satu kesatuan tekanan dengannya; karena se-2 itu menduduki posisi awal dalam konstruksi ' se-2 + kata disamnin nya' itu, maka ia disebut proklitika. Perilaku sintaktik awalan belum digarap dengan semestinya oleh para penulis tatabahasa hingga kini. Adapun yang lazim dikemukakan penulis-penulis tersebut hanyalah segi-segi historis dan struktur semantisnya saja. Dari segi struktur formilnya_
Depok: Universitas Indonesia, 1968
S10995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana Ridoean
Abstrak :
ABSTRAK
Sepintas lalu pemakaian beberapa partikel dalam bahasa Indonesia tidak menimbulkan masalah dalam hal tugas dan posisinya. Tetapi jika kita amati dengan cermat, partikel dalam kalimat mempunyai tugas tertentu. Dalam kalimat-kalimat : Sawah atau ladangkah yang digarapnya ?, Bacalah dengan nyaring !, Mereka pun berjanji, partikel lah., kah, dan pun ternyata mempunyai tugas, yaitu sebagai penegas penghilangan partikel-partikel lah, kah, dan pun tidak mengubah struktur kalimat secara ke_seluruhan, namun dari segi informasi terasa ada perubahan.misalnya : Bacalah dengan nyaring Baca dengan nyaring Mereka pun berjalan Mereka berjalan Dalam kalimat--kalimat tersebut lah, kah, dan pun di_samping bertugas sebagai penegas, juga bertugas sebagai penghalus. Misalnya dalam kalimat (2), kehadiran lah memperhalus kalimat perintah : _
1985
S11166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Joko Setiadi
Abstrak :
Skripsi ini berisi tentang usaha penerapan konsep context-dependent dalam melihat perilaku dan fungsi yang ke dalam bahasa Indonesia dengan membandingkan antara konsep ini dengan konsep lain yang banyak dipakai ahli bahasa, yaitu context-free. Tentu jika ditemukan kelebihan pada context-dependent, tidak berarti context-free ditinggalkan begitu saja. Jadi, tujuan skripsi ini menekankan pada kemungkinan memadukan kedua konsep ini untuk mendapatkan penjelasan yang lebih memuaskan dalam melihat perilaku dan fungsi yang. Selain itu, meskipun penulisan ini tidak terlalu menekankan fungsi context-dependent di dalam cerpen yang menjadi data skripsi ini, ingin dilihat pula kemungkinan fungsi lain yang muncul dengan pendekatan konsep ini. Ternyata, perilaku dan fungsi yang di dalam cerpen Dua Orang Sahabat, terutama dalam mengkhususkan dan menerangkan nomina yang diikutinya, semakin menguatkan penceritaan. Penguatan ini karena nomina yang diikutinya mewakili penokohan dan latar. Oleh karena itu, penguatan nomina oleh yang, secara tidak langsung, juga menguatkan penokohan dan latar yang pada gilirannya menguatkan penceritaan. Terlepas dari semua itu, tentu saja, penulisan skripsi ini masih memiliki banyak aspek bahasa atau sastra yang terlupakan. Oleh karena itu, tidak tertutup kemungkinan dilakukaiuiya kajian yang lebih luas agar pendekatan context-dependent ini, terutama dalam melihat perilaku dan fungsi yang, dapat lebih komprehensif lagi. Untuk itu, atas segala kekurangan di dalam skripsi ini, saya minta maaf dan mendorong kepada siapa saja yang tertarik dengan topik ini untuk melakukan pengkajian pada aspek bahasa dan sastra yang terlupakan. Semoga semakin memperkaya khasanah bahasa dan sastra Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S11091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Julie Yunita
Abstrak :
Pertindihan kelas antara preposisi dan konjungsi ini membahas masalah preposisi dan konjungsi dalam bahasa Indonesia Adapun tujuan penulisan ini ialah untuk mengetahui dan melihat kaitan preposisi dan konjungsi Data penulisan diambil dari tajuk rencana Kompas, minggu pertama bulan Oktober 1995 hingga minggu kedua bulan November.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
Jakarta: UKI- Atma Jaya , 2002
418.007 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Samsuri
Malang:: IKIP Malang, 1970.
499.26 SAM t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>