Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti Karnadi
Abstrak :
Mak Yong yang diajukan dalam disertasi mi adalah salah satu jenis kesenian yang terdapat di daerah Riau, khususnva di daerah I3intan Timur yang menggabungkan unsur-unsur ritual, cerita, tari, nyanyi, clan musik. Dalam pertunjukannya, Mak Yong mempertemukan pemain dan pcmentasannya dengan penonton dalam ruing waktu dan tempat yang sama. Untuk melakukan kajian Mak Yong terlebih dahulu diperlukan deskripsi yang "lengkap" yang diharapkan dapat menjembatani pemain dan pertunjukannya dengan penonton selaku penikmat dan pendukungnya. Deskripsi pertunjukan semacam ini menghadapi masalah yang kontradiktif. Di sate pihak, sebuah pertunjukan pada dasarnya bersifat "satu kali", tetapi di lain pihak dapat muncul suatu keperluan untuk melihat kenrbali pertunjukan itu yang sudah tidak ada. Deskripsi seakan-akan membekukan peristiwa, waktu, dan prang sebuah pertunjukan dalam bentuk rangkaian kata dan berbagai bentuk rekaman suara dan gambar. Pertunjukan Nlak Yong yang akhirnya dideskripsikan ini memperlihatkan kecairan dan kepekatan kelisanan yang amat menarik. Kecairan mendukung fungsi hiburan dan resistensi rakyat terhadap penguasanya, kepekatan mendukung fungsi pengajaran dan pengukuhan nilai. Selain itu, hal lain yang menarik adalah interaksi antara dunia kelisanan dan keberaksaraan dalam menghasilkan sebuah pertunjukan. Adanya birokrasi yang tidak tampak jelas, peranan panitia yang sangat kuat, kebijakan penguasa mengenai seni, dan sistem latihan dalam sanggar mewarnai perjalanan sebuah tradisi menembus masa kini. Kajian ini adalah ""cerita"" mengenai perjalanan sebuah pertunjukan tradisi Iisan di dalam masyarakatnya yang masih mengandalkan kelisanan dan di luar masyarakatnya yang sudah memasuki dunia keberaksaraan dalam suatu masa kejayaan orde politik tertentu di Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2000
D1804
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlinda Permata Sari
Abstrak :
Hikayat Putri Balkis (HPB) adalah karya sastra klasik yang tergolong dalam cerita pengaruh Islam. Cerita ini bukan cerita asli Minangkabau, akan tetapi berisi muatan lokal yaitu budaya Minangkabau. Hikayat ini cukup popular. Kepopuleran Hikayat Putri Balkis terbukti dengan banyaknya saiinan naskahnya, yaitu sekitar 13 naskah. Di antara 13 naskah HPB, hanya dua naskah bertulisan tangan yang tersimpan di Indonesia yaitu di Perpustakaan Nasional, Jakarta, selebihnya tersimpan di Belanda. Dua naskah tersebut bernomor MI 705 atau W.103, dan MI.488. Naskah W.103 keadaan fisiknya sudah rusak; sedangkan naskah MI.488 keadaan kertasnya masih bagus, tetapi tulisannya sudah pudar dan hampir tidak terbaca. Naskah HPB terselamatkan dengan adanya terbitan yang dilakukan Garth Van Wijk dalam majalah Verhandelingen van het Batavia Genootschaph, th. 1881, Deel XLI, berkas I. Garth Van Wijk menerbitkan edisi teks berdasarkan dua naskah yaitu naskah dari Kota Gadang dan naskah peninggalan Hear van de Wall yang sekarang diberi nomor kode W.103. Terbitan edisi teks yang dilakukan Garth van Wijk ini ditulis dengan tulisan cetak batu/litografi, berhuruf Arab Melayu. Selain itu, ia juga membuat transkripsi naskah itu ke dalam bahasa Belanda, dan anotasi kebahasaan. Teks HPB edisi Gerth van Wijk yang berhuruf Arab Melayu dengan tulisan cetak batu ini akan ditransliterasikan sebagai bahan suntingan, dan telaah isi teks pada skripsi ini. Terpilihnya teks cetak batu tersebut sebagai bahan skripsi karena tulisannya jelas, mudah dibaca, isinya lengkap, dan mempunyai bahasa yang unik yaitu bahasa percampuran antara bahasa Melayu dengan bahasa Minangkabau. Bila dilihat dari isi cerita, teks HPB ini juga unik dan menarik untuk dianalisis karena mempunyai muatan lokal budaya Minangkabau, yaitu konsep Bundo Kanduang. Putri Balkis dalam teks HPB disimbolkan sebagai Bundo Kanduang. Tujuan penelitian adalah untuk menyajikan suntingan teks HPB edisi Garth van Wijk sehingga dapat dibaca oleh masyarakat luas. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dilakukan analisis isi teks, dengan cara menafsirkan/menginterpretasikan unsur-unsur kreativitas penyalin Teks HPB. Untuk menemukan unsur-unsur kreativitas penyalin tersebut, terlebih dahulu dilakukan perbandingan teks HPB dengan cerita Nabi Sulaiman dan Putri Balkis dalam Tafsir AI Quran Surat An-Naml, ayat 20-44, dan teks Raja Sulaiman dan Putri Balkis (RSPB) edisi van Ophuijsen. Hasil analisis isi teks HPB yaitu ditemukan konsep Bundo Kanduang. Kaum wanita yang kedudukannya ditonjolkan dan disimbolkan sebagai Bundo Kanduang adalah tokoh utama HPB yaitu Putri Balkis. Putri Balkis digambarkan sebagai pahlawan yang menyelamatkan rakyat Saba dari kezaliman raja mereka, Raja Syaraki. Putri Balkis yang disimbolkan sebagai Bundo Kanduang tersebut mempunyai tiga keutamaan dari lima keutamaan yang diberikan adat Minangkabau kepada wanita di Minangkabau. Tiga keutamaan itu adalah: Keturunan ditarik dari garis keturunan ibu, Rumah tempat kediaman untuk wanita, Wanita mempunyai hak suara dalam bermusyawarah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10825
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library