Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Mangapul Parlindungan
"Kawasan di sepanjang Jalan Raya Bogor meliputi, Kecamatan Pasar Rebo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sukmajaya yang merupakan wilayah lokasi industri yang bertumbuh dan berkembang secara alami (artinya pada awalnya tidak ada campur tangan pemerintah) yang merupakan limpahan dan ketidaksiapan infrastruktur pada kawasan industri Pulogadung. Tujuan dari penelitian, yaitu: (1) Untuk mengetahui pola keruangan (spasial) persebaran industri sedang; (2) Untuk mengetahui tenaga kerja industri sedang pada masyarakat menetap; Pertanyaan penelitian yang dapat dikedapankan adalah: (1) Di mana terdapat lokasi industri sedang dan bagaimana pola keruangan (spasial) persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor? dan (2) Berapa banyak tenaga lokal terserap pada kegiatan industri sedang? Metode penelitian berupa ex post facto, dan survai lapangan. Metode yang dipergunakan untuk memilih sampel pekerja industri sedang dan tipologi lingkungan industrinya ialah dengan kombinasi purposive sampling dan simple random sampling. Analisisnya berupa overlay peta dan analisis tetangga terdekat. Kesimpulan (1) Lokasi industri skala sedang di wilayah penelitian, terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Tugu, Mekarsari, Cisalak Pasar, Curug, Sukamaju Baru, Jatijajar, Cilangkap, Cisalak, dan Sukamaju dengan pola keruangan/spasial persebaran industrinya di sepanjang Jalan Raya Bogor mengikuti pola penataan ruang yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kodya Jakarta Timur dan Kota Depok. Pola keruangan persebaran industrinya yang mengelompok (cluster pattern) dengan nilai indeks skala T (0 - 0,7), terdapat di wilayah Kelurahan Cisalak Pasar, Cilangkap, dan Cisalak; Pola keruangan persebaran industrinya yang tidak merata/acak (random pattern) dengan nilai indeks skala T (0,7 - 1,4), terdapat di wilayah Kelurahan Tugu, Mekarsari, Sukamaju Baru, dan Jatijajar; Pola keruangan persebaran industrinya yang merata (dispersed pattern/uniform) dengan nilai indeks skala T (1,4 - 2,1491), terdapat di wilayah Kelurahan Susukan, Ciracas, Pekayon, Curug, dan Sukamaju. (2) Tenaga kerja lokal yang terserap pada kegiatan industri berdasarkan pada tingkat pendidikan, adalah sebagai berikut: pada tingkat pendidikan menengah (SLTP/Sederajat dan SMU/Sederajat) 62,04%, kemudian tingkat pendidikan rendah (SD/Sederajat) dan tinggi (D3 dan S1), sedangkan tingkat pendidikan sangat rendah atau tidak sekolah mempunyai jumlah yang relatif sedikit 2,81% dari jumlah total respoden pekerja industri."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, David M.
New York: John Wiley & Sons, 1981
338.604 2 SMI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Smith, David M.
New York: John Wiley & Sons, 1971
338.604 2 SMI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Yani Ilyas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Lestariono H.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Hendriyeti
"PT. Lereng Salak Hijau memproduksi media tanam buatan dengan bahan baku serbuk sabut keiapa dan sekam bakar. Dengan tems meningkatnya permintaan atas produk dan prospek perkembangan media tanam buatan yang sangat baik di masa mendatang, maka PT Lereng Salak Hijau bemiat memperbesar kapasitas produksinya menjadi 70.000 kgibulan (kapasitas sekarang adalah 20.000 kglbulan).
Usaha yang ingin dilakukan PT Lereng Salak Hijau untuk mencapai kapasitas produksi yang diinginkan adalah dengan membangun sebuah pabrik baru. Agar terbentuk suatu aliran produksi dan material yang efektif dalam pabrik baru. tersebut diperlukan suatu perancangan tata letak pabrik sehingga dapat menjamin suatu sistem produksi yang optimal sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan saat ini dan yang dapat membuka kemungkinan untuk perluasan di kemudian hari.
Perancangan tata Ietak pabrik pada PT Lereng Salak Hijau dilakukan melalui proses penentuan kapasitas produksi, perhitungan unit produksi yang dibutuhkan, perencanaan aliran material, perhitungan kebutuhan area produksi dan pelayanan, pemilihan alat pemindah material, dan pengalokasian area hingga pada akhirnya terbentuk suatu tata Ietak pabrik menyeluruh yang memperlihatkan aliran material yang terjadi pada kegiatan produksi.
Kegiatan perancangan yang dilakukan menghasilkan suatu tata letak pabrik pada lahan seluas 6000 m2 yang dapat berproduksi secara efektif sesuai kapasitas yang diinginkan dan memberi kemungkinan perluasan 100% di masa mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Merici Nurwati
"PT. X adalah suatu perusahaan pembungkus kemasan yang menggunakan plastik sebagai bahan baku dasar dalam proses produksinya. Unluk mengantisipasi peningkatan kebutuhan kemasan di masa mendatang, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan cara menambah jumlah Inesin. Penambahan mesin dilakukan dengan menggunakan kapasitas yang lebih besar. Penambahan kapasitas ini perlu ditentukan agar tidak terjadi kelebihan produksi. Untuk itu dilakukan peramalan permintaan pada tahun 2002 dengan menggunakan metode peramalan deret waktu.
Model yang memiliki standar deviasi terkecil dipilih sebagai model peramalan. Penjadwalan pembelian mesin dibuat sedemikian rupa dengan cara menganalisa pada saat kapan perusahaan akan kekurangan produksi. Pemesanan mesiu dilakukan sebelum terjadi kekurangan agar tetap memenuhi kebutuhan pasar yang ada.
Karena dinilai lokasi pabrik kurang cocok untuk daerah industri dan sudah tidak memungkinkan dilakukan perluasan pabrik di lokasi yang lama, make perlu diadakan pemindahan Iokasi ke tempat yang baru. Semua mesin yang ada dipindahkan ke tempat yang baru. Supaya tidak terjadi kekurangan produksi dan dapat mengantisipasi kebutuhan pasar maka pemindahan mesin perlu dijadwalkan dengan tepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Mulyani
"PT. X adalah perusahaan agrobisnis yang berniat untuk mendirikan sebuah pabrik yang memproduksi Rubber Smoked Sheets (RSS). Produk ini merupakan hasil olahan lateks kebun menjadi lembaran karet yang dikeringkan melalui proses pengasapan. Pabrik tersebut diharapkan akan mampu mencapai target produksi sebesar 300 ton/bulan. Untuk dapat mencapai target produksi tersebut maka diperlukan suatu perancangan tata letak pabrik yang dapat menjamin terciptanya suatu sistem produksi yang optimal dengan terciptanya aliran pemindahan bahan yang efektif. Adapun proses perancangan tata letak pabrik Rubber Smoked Sheets (RSS) PT. X ini meliputi perancangan pola aliran bahan, kebutuhan bahan baku, kebutuhan mesin dan peralatan, perhitungan kebutuhan area kegiatan, perancangan keterkaitan kegiatan, pengalokasian wilayah, pemilihan alat pemindah bahan, dan pembentukan tata letak pabrik yang memperlihatkan aliran bahan selama proses produksi berlangsung. Kegiatan perancangan ini menghasilkan suatu tata letak pabrik dengan luas bangunan keseluruhan sebesar 10557,66 m2 yang sudah termasuk luas ekspansi 100% dengan luas area produksi sebesar 2897,6112 m2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
"Lokasi dari sebuah industri industri mempakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh penanam modal apabila ingin membangun ataupun mengembangkan suatu industri. Permasalahan dalam penentuan lokasi ini merupakan masalah yang kompleks, mempunyai dampak yang besar bagi keberhasilan perusahaan di masa datang. Industri dalam menentukan lokasinya akan dipengamhi oleh potensi dari lokasi tersebut, karena setiap lokasi mempunyai perbedaan dalam kualitas ruang sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan produksi_ Pemilihan lokasi industri ditentukan oleh bekerjanya faktor-faktor lokasi industri yaitu kriteria-kriteria pemilihan lokasi. Keberadaan kawasan-kawasan industri yang mempakan pemusatan dari beberapa industri pada lokasi tertentu, merupakan alternatif terbaik sebagai lokasi industri. Dengan berlokasi di kawasan industri diharapkan agar industri tersebut dapat bemperasi secara komplementer dan rnemudahkan dalam usaha memperkecil dampak yang kurang menguntungkan yang ditimbulkan oleh kegiatan industri. Berdasarkan hal tersebut maka diusulkan pcnggunaan metode proses hirarki analitjk untuk membantu penentuan lokasi industri di kawasan industd secara hirarkis. Metode ini merupakan teknik pengambilan kcputusan yang mampu mempertimbangkan kriteria~krileria kuantitatlf dan kualitatif. Sebagai contoh penerapan metode ini dalam Studi kasus PT Metal Diameter, akan dinilai beberapa kawasan industri di DKI Iakana dan Jawa Barat sebagai lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Hasil penilaian terhadap beberapa altematif kawasan industri menunjukkan bahwa Jakarta lndustrial Estate Pulogadung merupakan kawasan industri terbaik berdasarkan atas penilaian dan skala banding berpasangan dengan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>