Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Winda Clarissa Hanyouri
"Dalam konteks pemasaran media sosial, istilah pemasaran influencer menjadi semakin populer. Influencer yang lahir dari media sosial, memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pembelian orang lain dengan mengunggah beberapa bentuk konten bersponsor di media sosial mereka. Teori keseimbangan sebagai landasan kemudian diintegrasikan dengan teori disonansi kognitif dan teori kesesuaian untuk merinci prediksi, dalam konteks kampanye pemasaran influencer, tentang bagaimana mekanisme psikologis kesesuaian dapat berkontribusi pada keberhasilan bentuk komunikasi persuasif yang baru. Penelitian ini membahas kesesuaian dalam tiga kontributor yang terkait dengan kampanye pemasaran influencer yaitu influencer, konsumen (pengikut), dan merek bersponsor. Penelitian melibatkan 207 pengikut influencer bernama Rachel Vennya di Instagram. Untuk memastikan keakraban dengan influencer, partisipan diharuskan menjawab beberapa pertanyaan terkait influencer. Untuk manipulasi acak, penelitian juga menghadirkan foto influencer dengan dua pakaian yang berbeda dimana partisipan diharuskan memilih pakaian yang sangat kongruen dengan influencer tersebut. Dengan menggunakan uji Mann-Whitney dan model persamaan struktural berbasis kovarians (CB-SEM), hasil menunjukkan bahwa ketika konsumen dan influencer memiliki kongruensi yang kuat, kongruensi antara produk dengan influencer yang tinggi (rendah) mendorong kongruensi yang tinggi (rendah) pula antara produk dengan konsumen. Dengan demikian, keselarasan antara produk dengan konsumen menghasilkan sikap produk yang mengarah pada intensi untuk membeli dan merekomendasikan produk kepada orang lain.
In the context of social media marketing, term influencer marketing has become increasingly popular. Influencers that are somehow born on social media, have credibility and power to affect purchase decision of others by uploading some form of sponsored content in their social media platforms. Balance Theory as foundation then integrated with Cognitive Dissonance and Congruity Theory to detail the predictions, in the context of influencer marketing campaigns, about how congruence psychological mechanism can contribute to the success of novel form of persuasive communication. This research addresses congruence within three contributors related to influencer marketing campaign namely influencer, consumer (follower), and sponsored product. The research involves 207 followers of an influencer named Rachel Vennya on Instagram. To confirm familiarity with influencer, participants are required to answer several questions related to the influencer. For randomized manipulation, this research presents pictures of an influencer with two different outfits where participants are required to choose a highly congruent outfit with influencer. By utilizing Mann-Whitney test and covariance-based structural equation model (CB-SEM), results show that when consumer and influencer have a strong congruence, high (low) influencer–product congruence encourages high (low) consumer–product congruence. Thus, consumer–product congruence produces favorable product attitudes which lead intention to purchase and recommend product to others. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mike Oktavia Pintauli
"Tujuan utama dari skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan dengan jenis native advertising terhadap consumer attitude dan purchasing behavior. Native Advertising yang dimaksud merupakan iklan yang ditampilkan melalui media sosial YouTube. Data dari penelitian ini dikumpulkan dari kuesioner yang disebarkan kepada responden yang menggnakan aplikasi YouTube selama 6 bulan terakhir dan diolah dengan software IBM SPSS 24 Statistics untuk pretest, serta LISREL 8.51 untuk main test. Penemuan dari penelitian ini adalah bahwa Attitude Toward Native Advertising (ATSA) berpengaruh terhadap Purchasing Intention.
The main objective of this paper is to determine the influence of Native Advertising towards Consumer Behavior and Purchasing Behavior. Native advertising is a commercial that placed in social media, YouTube. Data from this study was collected from a questionnaire distributed to YouTube users for the past 6 months and processed with IBM SPSS 24 Statistics software for the pretest, and LISREL 8.51 for main test. The finding of this study indicates that Attitude Toward Native Advertising are influenced Purchasing Intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Siska Anugrah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh influencer marketing terhadap sikap konsumen (brand attitude), loyalitas merek, kesadaran merek, dan electronic Word of Mouth (eWOM) dalam memengaruhi niat beli pada industri fashion di Indonesia. Dengan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari 299 responden melalui survei online dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil menunjukkan bahwa kredibilitas, daya tarik influencer, keterlibatan influencer, dan kesesuaian influencer-merek tidak signifikan memengaruhi sikap merek. Namun, ulasan pelanggan dan kesesuaian brand-konsumen meningkatkan loyalitas, kesadaran merek, dan niat beli. Studi ini memberikan wawasan bagi pemasar fashion dalam memilih influencer yang tepat dan mengelola ulasan pelanggan.
This study aims to analyze the influence of influencer marketing on consumer attitudes (brand attitude), brand loyalty, brand awareness, and electronic Word of Mouth (eWOM) in driving purchase intentions in Indonesia’s fashion industry. Using a quantitative approach, data were collected from 300 respondents via online surveys and analyzed through Structural Equation Modeling (SEM). The findings reveal that influencer credibility, attractiveness, involvement, and influencer-brand congruence do not significantly affect brand attitude. However, online reviews and brand-consumer congruence enhance loyalty, brand awareness, and purchase intention. This study offers insights for fashion marketers in selecting suitable influencers and managing customer reviews effectively."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library