Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellis, Keith
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan , 1988
616.849 ELL ht
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Heri Kurniawan
London: Simon & Schuster, 1996,
616.849 8 Alb g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noviani Adeleyna
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk melihat insomnia yang terjadi pada mahasiswa melalui pendekatan pengaruh kecemasan tes. Hal ini menjadi penting bagi mahasiswa karena pada mahasiswa yang memiliki kecemasan tes yang tinggi, maka mahasiswa tersebut dapat mengalami insomnia. Penelitian ini berdasarkan teori yang telah dikemukakan oleh Eysenck yang mengatakan bahwa ketegangan atau kecemasan yang tinggi dapat membuat konsentrasi belajar terhambat, sehingga mahasiswa tersebut dapat menderita insomnia. Pemakaian model pada penelitian ini dikarenakan konstruk kecemasan tes memiliki indikator-indikator yang tidak dapat diukur atau diamati secara langsung, maka dilakukan dengan uji model struktural. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 167 orang. Dari hasil perhitungan dengan LISREL dengan analisis Goodness of Fit (GOF), didapat hasil Chi-Square yang cukup besar 1958.91 (p=0.0). Artinya model yang menggambarkan adanya pengaruh kecemasan tes terhadap insomnia pada mahasiswa yang sedang dalam masa ujian tidak sesuai dengan data.

ABSTRACT
The research has been done to study Insomnia among college students based on effect of test anxiety model. This study becomes important to college student because there is a possibility of insomnia among college student who have test anxiety. This study based on Eysenck?s theory who mentioned that high anxiety may distract the concentration for studying, even can make insomnia for some college students. The construct of test anxiety have indicator which can?t be direct observed, therefore researcher used structural equation modeling. The participants of this research are 167 college students. The analysis with Goodness of Fit (GOF), that have Chi-Square result 1958.91 (p=0.0). This result indicates model who have describe there is influence test anxiety to insomnia at college student does not fit with the data."
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Moynihan, Noel
Basle, Switzerland: Editiones Roche, 1988
616.849 82 MOY i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Albert, Katherine A.
New York: Simon & Schuster , 1996
616.848 8 ALB g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Martauli S
"[ABSTRAK
Peningkatan jumlah lansia di perkotaan setiap tahunnya menimbulkan masalah kesehatan pada lansia, sehingga diperlukannya pelayanan keperawatan masyarakat akan kebutuhan lansia. Masalah yang ditemukan pada lansia yang tinggal di Sasana salah satunya adalah insomnia. Karya ilmiah ini akan membahas terkait Nenek A dengan insomnia. Praktik klinik selama 7 minggu dimana peneliti melakukan terapi non farmakologis dalam mengatasi insomnia di Sasana Tresna Werdha Budi Mulia 1 DKI Jakarta yang bertujuan menganalisis insomnia dengan intervensi back massage dan terapi musik. Pitssburgh Sleep Quality Index bernilai 11 interpretasi kualitas tidur buruk. Intervensi yang diberikan dalam waktu 4 minggu dengan back massage dan musik terapi selama ± 45 menit seminggu 2 kali pertemuan saat memberikan massage dan musik terapi didukung menciptakan suasana yang kondusif dan menjaga privasi, penggunaan baby oil untuk massage, dan tehnik massage yang tidak terlalu kuat serta memperhatikan kondisi kulit lansia, serta handscoons sebagai pelindung diri merupakan hal yang mendukung dalam pelaksanaan. Hasil dari intervensi back massage dan musik terapi yang mampu menginisiasi tidur pada klien dan PSQI menurun bernilai 7. Perawat STW diharapkan kedepannya dapat memberikan intervensi pada lansia yang insomnia sehingga dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan terapi secara non farmakologi.

ABSTRACT
An increase of geriatric in urban areas will be cause health problems in the geriatric, so the urband areas need public health nursing. Problems were founded in the geriatric who live in Sasana one of which is insomnia . Related scientific papers will discuss about Nenek A with insomnia. Clinical practice for 7 weeks in which researchers performed non pharmacological therapies in treating insomnia in Sasana Tresna Werdha 1 Budi Mulia Jakarta that aims to analyze the intervention of insomnia with a back massage and music therapy. Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) score 11 interpretation poor sleep quality. Intervention is given within 4 weeks with a back massage and music therapy for ± 45 minutes a week 2 meetings while giving massage and music therapy supported creating a conducive atmosphere and maintain privacy, the use of baby oil to massage, and massage techniques that are not too strong and attention elderly skin conditions, as well as personal protective handscoons is supporting the implementation. Results of the intervention back massage and music therapy capable can initiating sleep to client and PSQI after intervention score 7. Nurses STW decline is expected in the future be able to provide intervention in elderly insomnia that can improve the ability of nurses in providing non-pharmacological therapy.;An increase of geriatric in urban areas will be cause health problems in the geriatric so the urband areas need public health nursing Problems were founded in the geriatric who live in Sasana one of which is insomnia Related scientific papers will discuss about Nenek A with insomnia Clinical practice for 7 weeks in which researchers performed non pharmacological therapies in treating insomnia in Sasana Tresna Werdha 1 Budi Mulia Jakarta that aims to analyze the intervention of insomnia with a back massage and music therapy Pitssburgh Sleep Quality Index PSQI score 11 interpretation poor sleep quality Intervention is given within 4 weeks with a back massage and music therapy for 45 minutes a week 2 meetings while giving massage and music therapy supported creating a conducive atmosphere and maintain privacy the use of baby oil to massage and massage techniques that are not too strong and attention elderly skin conditions as well as personal protective handscoons is supporting the implementation Results of the intervention back massage and music therapy capable can initiating sleep to client and PSQI after intervention score 7 Nurses STW decline is expected in the future be able to provide intervention in elderly insomnia that can improve the ability of nurses in providing non pharmacological therapy , An increase of geriatric in urban areas will be cause health problems in the geriatric so the urband areas need public health nursing Problems were founded in the geriatric who live in Sasana one of which is insomnia Related scientific papers will discuss about Nenek A with insomnia Clinical practice for 7 weeks in which researchers performed non pharmacological therapies in treating insomnia in Sasana Tresna Werdha 1 Budi Mulia Jakarta that aims to analyze the intervention of insomnia with a back massage and music therapy Pitssburgh Sleep Quality Index PSQI score 11 interpretation poor sleep quality Intervention is given within 4 weeks with a back massage and music therapy for 45 minutes a week 2 meetings while giving massage and music therapy supported creating a conducive atmosphere and maintain privacy the use of baby oil to massage and massage techniques that are not too strong and attention elderly skin conditions as well as personal protective handscoons is supporting the implementation Results of the intervention back massage and music therapy capable can initiating sleep to client and PSQI after intervention score 7 Nurses STW decline is expected in the future be able to provide intervention in elderly insomnia that can improve the ability of nurses in providing non pharmacological therapy ]"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andre
"ABSTRAK
Latar belakang : Insomnia merupakan gangguan tidur yang sering dialami pascatrauma
kepala, tetapi faktor yang berhubungan dengan insomnia belum banyak diketahui.
Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi insomnia pascatrauma kepala dan faktor
yang berhubungan.
Metode penelitian: Desain penelitian potong lintang deskriptif menggunakan Pittsburgh
Sleep Quality Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia pada pasien pascatrauma kepala di
Poliklinik Neurologi RSUPN Ciptomangunkusumo, RSUD Pasar Rebo dan RSPAD
Gatot Soebroto selama bulan Maret-Mei 2016 dengan onset minimal tiga bulan. Faktor
yang dianalisis adalah derajat keparahan trauma kepala, gambaran CT-Scan kepala,
derajat nyeri kepala, gangguan depresi dan ansietas. Derajat keparahan trauma kepala
dinilai berdasarkan skala koma Glasgow, lamanya pingsan, lamanya amnesia
pascatrauma dan CT-Scan kepala. Insomnia ditetapkan jika skor PSQI >8. Nyeri kepala
dinilai dengan numeric rating scale, gangguan depresi dan ansietas dinilai dengan Mini
Internasional Neuropsychiatric Interview Version ICD-10 (MINI ICD-10).
Hasil : Diantara 70 orang subjek pascatrauma kepala, didapatkan prevalensi insomnia
sebesar 33%. Subjek cedera kepala berat (31%) memiliki risiko 3,4 kali mengalami
insomnia dibandingkan cedera kepala ringan (42%) (IK 95% 1,072-10,806). Subjek
dengan nyeri kepala sedang sampai berat (26%) memiliki risiko 5,78 kali mengalami
insomnia dibandingkan subjek tanpa nyeri sampai nyeri kepala ringan (74%) (IK 95%
1,730-19,315). Tidak didapatkan hubungan antara gangguan depresi (9%), ansietas (3%)
dengan insomnia.
Kesimpulan : Insomnia banyak dijumpai pascatrauma kepala. Keluhan nyeri kepala
sedang sampai berat, dan cedera kepala berat merupakan faktor yang berhubungan
dengan insomnia

ABSTRACT
Background : Insomnia is very common following traumatic brain injury (TBI), but the
related factors with insomnia is less known. This study was aimed to determine the
prevalence of insomnia after TBI and related factors.
Methods : Cross-sectional descriptive study using Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Indonesian version on patients with history of TBI, with a minimum of three months since
onset, in Neurology clinic of Cipto Mangunkusumo general hospital, Pasar Rebo general
hospital and Gatot Soebroto Army hospital during March-May 2016. The analyzed
factors consisted of: severity of TBI, head CT-Scan findings, severity of headache,
depression, and anxiety disorders. Severity of TBI was assessed on Glasgow coma scale,
duration of loss of consciousness, duration of post traumatic amnesia and head CT-Scan
findings. Insomnia was determined if PSQI score > 8. Severity of headache was measured
by numeric rating scale, depression and anxiety disorders were assessed based on Mini
Internasional Neuropsychiatric Interview Version ICD-10 (MINI ICD-10).
Results : Prevalence of insomnia among 70 subjects after TBI was 33%. Severe TBI
subjects (31%) had 3.4 times the chance of developing insomnia compared to mild cases
(42%) (CI 95% 1.072-10.806). Moderate-severe headache subjects (26%) had 5.78 times
the risk of having insomnia compared to no headache-mild headache cases (74%) (CI
95% 1.730-19.315). No significant relation could be established between depression
(9%), anxiety disorders (3%) with insomnia.
Conclusion : Insomnia is common after TBI. Moderate-severe headache and severe TBI
are the related factors of insomnia."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annafsul Muthmainnah
"Penyakit COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Coronavirus Disease 19 disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang menyerang saluran pernapasan. Banyak pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gangguan tidur yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pemberian terapi murottal Al Qur’an menjadi salah satu intervensi keperawatan yang dapat membantu mengatasi gangguan pola tidur. Laporan kasus ini mengamati seorang pasien COVID-19 yang dirawat di ruang high care unit karena mengalami desaturasi dan membutuhkan alat aliran oksigen yang lebih tinggi, mengeluh kesulitan tidur di malam hari selama di ruangan karena adanya kecemasan ingin segera pulang, rasa nyeri, kedinginan, dan terganggu dengan kebisingan. Intervensi selama 3 hari dengan mendengarkan murottal Al Qur’an pada malam hari dilakukan sebagai alternatif intervensi selain dari terapi farmakologis. Terapi murottal mampu mengatasi gangguan tidur yang dialami pasien dimana keluhan sulit tidur berkurang dan kualitas tidur meningkat. Terapi murottal perlu diterapkan di ruang rawat rumah sakit maupun fasilitas lainnya guna meningkatkan kualitas tidur pasien.

The COVID-19 disease has spread throughout the world, including Indonesia. Coronavirus Disease 19 is caused by severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), which attacks the respiratory tract. Many hospitalized COVID-19 patients experience sleep disturbances caused by various factors. The murottal Al-Qur'an therapy is one of the nursing interventions that can help overcome sleep pattern disorders. This case report observes a COVID-19 patient treated in a high care unit because she was desaturated and needed a higher oxygen flow device. She complained of difficulty sleeping at night while in the room due to anxiety about wanting to go home, pain, cold, and being disturbed by noise. Intervention for three days by listening to murottal Al Qur'an at night was carried out as an alternative intervention apart from pharmacological therapy. Murottal therapy is able to overcome sleep disorders experienced by patients where complaints of difficulty sleeping are reduced and sleep quality is increased. Murottal therapy needs to be applied in hospital wards and other facilities to improve patient sleep quality."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aska Fairuz Maharani
"Konsep diri merupakan komponen kognitif yang mencerminkan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada mahasiswa Universitas Indonesia yang mengalami insomnia. Penelitian ini bersifat analitik dan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Indonesia sejumlah 30.866 dengan sampel 439 orang yang diukur menggunakan proportional sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multidimentional Body-Self Relation Questionnaire-Appearance Scale, Rosenberg Self Esteem, dan Personal Self Concept Questionnaire. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan cross-tab dengan tingkat kepercayaan a=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Indonesia yang mengalami insomnia sebagian besar memiliki konsep diri yang rendah. Mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki rutinitas tidur demi mencegah insomnia dan meningkatkan persepsi terhadap diri sendiri demi meningkatkan konsep diri.

Self-concept is a cognitive component that reflects a person's perception of himself. This study aims to determine the description of self-concept in University of Indonesia students who experience insomnia. This research is analytic and uses a cross-sectional research design. The population of this study were 30,866 University of Indonesia students with a sample of 439 people measured using proportional sampling. The instruments used were Multidimentional Body-Self Relation Questionnaire-Appearance Scale, Rosenberg Self Esteem, and Personal Self Concept Questionnaire. The data obtained were analyzed using cross-tabs with a confidence level of a=0.05. The results showed that University of Indonesia students who experience insomnia mostly have a low self-concept. Students are expected to improve their sleep routine to prevent insomnia and improve their perception of themselves to improve their self-concept."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aska Fairuz Maharani
"Konsep diri merupakan komponen kognitif yang mencerminkan persepsi seseorang tentang dirinya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran konsep diri pada mahasiswa Universitas Indonesia yang mengalami insomnia. Penelitian ini bersifat analitik dan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Indonesia sejumlah 30.866 dengan sampel 439 orang yang diukur menggunakan proportional sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Multidimentional Body-Self Relation Questionnaire-Appearance Scale, Rosenberg Self Esteem, dan Personal Self Concept Questionnaire. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan cross-tab dengan tingkat kepercayaan a=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas Indonesia yang mengalami insomnia sebagian besar memiliki konsep diri yang rendah. Mahasiswa diharapkan dapat memperbaiki rutinitas tidur demi mencegah insomnia dan meningkatkan persepsi terhadap diri sendiri demi meningkatkan konsep diri.

Self-concept is a cognitive component that reflects a person's perception of himself. This study aims to determine the description of self-concept in University of Indonesia students who experience insomnia. This research is analytic and uses a cross-sectional research design. The population of this study were 30,866 University of Indonesia students with a sample of 439 people measured using proportional sampling. The instruments used were Multidimentional Body-Self Relation Questionnaire-Appearance Scale, Rosenberg Self Esteem, and Personal Self Concept Questionnaire. The data obtained were analyzed using cross-tabs with a confidence level of a=0.05. The results showed that University of Indonesia students who experience insomnia mostly have a low self-concept. Students are expected to improve their sleep routine to prevent insomnia and improve their perception of themselves to improve their self-concept."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>