Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ema Yunika
"ABSTRAK: Asia Tenggara merupakan regional beranggotakan negara-negara yang memiliki yang pencapaian ekonomi yang berbeda-beda. Singapura merupakan negara yang merasakan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi namun di sisi lain, negara seperti Kamboja dan Myanmar masih harus berjuang untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Di sisi lain, Singapura juga merasakan aliran investasi asing yang tinggi dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya. Fenomena ini mengungkapkan bahwa suatu negara tidak harus memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah untuk meningkatkan performa ekonomi. Dalam hal ini, faktor yang selama ini diyakini sebagai pertumbuhan ekonomi seperti inovasi, pendidikan, akumulasi kapital bukanlah sumber pertumbuhan ekonomi, namun pertumbuhan itu sendiri.
Penjelasan fundamental untuk performa ekonomi yang berbeda-beda adalah faktor institusi yang merupakan aturan main dalam masyarakat atau secara lebih formal merupakan batasan yang dibuat oleh manusia yang membentuk interaksi antar manusia itu sendiri baik secara politik, ekonomi, dan sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh institusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan investasi asing langsung. Dalam penelitian ini, faktor institusi didefinisikan dalam dua variabel, yaitu hak politik dan tingkat penegakan hukum. Ukuran tingkat penegakan hukum berasal dari indikator yang dipublikasikan secara rutin oleh Bank Dunia sedangkan hak politik berasal dari indeks Gastil. Data yang digunakan adalah sembilan negara Asia Tenggara kecuali Myanmar karena ketidaktersediaan data.
Hasil pengolahan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara hak politik tertutup terhadap pertumbuhan ekonomi dan tingkat penegakan hukum terhadap tingkat investasi asing langsung.

ABSTRACT: South East Asian is a region where countries with various level of economic achievement. While Singapore experience high level of national income per capita, other countries, such as Cambodia and Myanmar still find out the way to enhance their prosperity. Besides, Singapore also appears as the highest capital inflow among countries in South East Asia. This phenomenon reveals the fact that the country does not need to have abundant natural and human resources to excel economic performance. In this case, factors that have been acknowledged as economic growth, such as innovation, education, economies of scale, capital accumulation, and others, are not sources of economic growth, but the growth itself.
Fundamental explanation for differences in economic performances is differences in institutional factor. Institution is defined as rule of games in a society or, more formally, are the humanly devised constraint that shape human interaction. It implies to structure incentives in human exchange, whether political, social, or economic.
This research aims to prove whether institutional factors affect national income per capita and investment level. In this research, institutional factors are defined as two variables which are political rights and rule of law. It employs governance indicator published by World Bank for rule of law variables and Gastil indices for political rights. The data used are South East Asia countries within 2002 to 2011 excluding Myanmar for its unavailability.
The result shows that political rights closed is positively statistically significant in influencing economic growth while foreign direct investment is only influenced by rule of law. The limitation of this paper is time coverage while its only encompass 10 years observation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harwanto
"ABSTRAK
Investasi swasta merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan
ekonomi, akan tetapi terdapat faktor yang dapat menghambat investor untuk
berinvestasi yang salah satunya adalah korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk
meneliti dan menganalisis pengaruh korupsi terhadap investasi swasta dengan
menggunakan dua proxy yang menggambarkan dua jenis korupsi yang berbeda.
Pertama, korupsi berupa pengambilan uang publik (fraud) yang datanya
bersumber pada temuan BPK dan kedua, korupsi suap dan pemerasan yang
bersumber pada data Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dikeluarkan oleh
Transparansi Internasional Indonesia. Penelitian ini menggunakan data di 20
provinsi dengan jangka waktu dari 2007-2011. Dengan menggunakan metode
estimasi Generalised Least Sqare (GLS), penelitian ini menemukan bahwa
korupsi dengan jenis suap dan pemerasan berpengaruh negatif terhadap investasi
swasta sedangkan korupsi jenis fraud tidak berpengaruh terhadap investasi swasta.
Hal ini berarti bahwa korupsi dengan jenis suap dan pemerasan menghambat
aliran masuk investasi sedangkan korupsi dengan jenis fraud tidak mempengaruhi
keputusan investor dalam berinvestasi.

ABSTRACT
Investment is one of the primary factors of economic growth. There are many
factors that potentially could hinder investment in a country, such as the presence
of corruption. The objective of this study is to examine and to analyze the impact
of corruption on private investment. In this study, corruption is defined by two
proxies. First, BPK audit report which define corruption as the form of fraud and
second, the corruption perception index published by the Transparency
International Indonesia (TII) which defines corruption as a type of bribery and
extortion. This study utilizes data of 20 provinces with the period from 2007 to
2011. By using Generalized Least Square (GLS) estimation method, this study
found that corruption in term of bribery and extortion has negative correlation
with private investment while fraud type has no effect on private investment.
These mean that bribery and extortion deters investment, while fraud does not
affect investment decision."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Jauhari Santo Rihat
"ABSTRAK: Analisa perkembangan ekonomi dari sisi pengeluaran yaitu dengan mengukur variabel konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan selisih ekspor dengan impor. Ruang lingkup penelitian tesis ini selain untuk membahas perkembangan ekonomi juga untuk fokus pada variabel investasi. Dengan menggunakan data sekunder dari berbagai sumber yang relevan dan legal dari tahun 1980 sampai dengan 2012. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analisis persamaan simultan. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara berbagai variabel dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di provinsi DKI Jakarta dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu konsumsi RT, pembentukan PMTDB, Pengeluaran Pemerintahdan Net Ekspor, Investasi Fasilitas, Investasi non fasilitas dan Investasi pemerintah. Faktor yang mempengaruhi peningkatan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): yaitu Faktor UMP dan Panjang jalan, Dummy variable Pembentukan PTSP dan Dummy variabel Krisis ekonomi. Faktor yang mempengaruhi peningkatan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah yaitu Faktor UMP dan Panjang jalan serta Dummy variabel pembentukan PTSP.
Faktor yang mempengaruhi peningkatan Investasi Non fasilitas adalah Pengaruh UMP dan pertambahan panjang jalan serta Periode krisis ekonomi memberikan pengaruh signifikan terhadap aliran investasi non fasilitas. Faktor yang mempengaruhi peningkatan Investasi Pemerintah yaitu Faktor Penerimaan Pemerintah, PDRB dan Periode krisis ekonomi.

ABSTRACT: Analysis of economic development from expenditure side is by measuring the variables of consumption, investment, government spending and net exports. The scope of thesis research in addition to discuss economic development is also to focus on the variable investment. This research is using secondary data from a variety of relevant sources from 1980 to 2012 and kind a quantitative study with simultaneous quations analysis method. The result of this research is the discovery of significant influence of the various variables in driving economic growth in Jakarta.
The research describe that economic growth in the province of Jakarta influenced by factors; House hold consumption, investment, Government Spending and Net Exports, Facility Investment, non Facility Investment and Government Investment. Factors affecting the increase in Domestic Investment (DI): the provincial minimum wage factor, GDP, length of roads, Dummy variables establishment of PTSP and Dummy variables of economic crisis. Factors affecting the increase in Foreign Direct Investment (FDI) is the provincial minimum wage factor, GDP, length of roads, Dummy variables establishment of PTSP.
Factors affecting the increase in non facility investment is the provincial minimum wage factor, length of roads, GDP and dummy variables economic crisis. Factors affecting the increase in the Government Investment: Government revenues Factor, GDP and dummy variables economic crisis.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Apriana
"ABSTRAK: Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu topik dan indikator penting yang tidak hanya menjadi tolak ukur kemajuan dan perkembangan ekonomi suatu negara, tetapi juga menjadi topik yang masih kerap digali dan dipaparkan oleh para ekonom dalam berbagai studinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat mengidentifikasi efisiensi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali menggunakan data panel tingkat provinsi tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi di provinsi-provinsi di kawasan Jawa-Bali lebih efisien dibandingkan provinsi-provinsi di kawasan Luar Jawa-Bali.

ABSTRACT: Economic growth is one of the important topics and indicators that is not only a measurement tool of economic development of a country, but also topic that is oftenly explored and described by economists in any related studies. This study aims to identify the efficiency of investment to economic growth in Java-Bali and Non Java-Bali using panel data 2008 - 2012. The result of this study indicates that the investment in the provinces in Java - Bali are more efficient than the provinces in Non Java - Bali."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S65834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library