Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasahatan, Andre Marhuarar
"Investasi selalu dihadapkan pada dua masalah yaitu maksimasi tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dan minimalisasi resiko (risk). Dimana diasumsikan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian yang diharapkan maka resiko yang dihadapi juga menjadi semakin tinggi. Penelitian dalam karya akhir ini akan membahas mengenai proses penyusunan portofolio saham yang berasal dari komponen Indeks LQ-45 dan pengaruh indikator ekonomi seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks LQ-45 (ILQ-45), dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap US Dollar (IDR/USD) dsn dampaknya terhadap pergerakan indeks portofolio yang disusun pada saham sektor barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta selama periode 1997-2001. Penelitian ini mencoba untuk membuat persamaan pengaruh faktor tersebut dengan memperhatikan nilai error/residu persamaan dengan asumsi dimana residu pada persamaan tidak selamanya bersifat konstan sepanjang waktu (homoscedastic) dan pergerakan volatilitas residu dapat menjelaskan pergerakan tingkat resiko masa lalu yang relevan untuk memperkirakan resiko pada masa yang akan datang.
Hasil penelitian pada masa menjelang krisis ekonomi tahun 1997 banyak saham - saham yang menghasilkan nilai return yang negatif dimana faktor penyebab terutama adalah melemahnya kurs secara signifikan. Pada periode 1998 dan periode 1999, saham-saham calon penyusun portofolio lebih banyak yang memberikan nilai return yang positif. Pada tahun 2000, juga saham - saham kembali mengalami tekanan tingkat pengembalian kebanyakan memberikan nilai return yang negatif. Pada periode 2001, saham-saham calon penyusun portofolio masih terlihat pada tahap recovery dimana sebagian masih memberikan return yang negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IHSG dan ILQ-45 memiliki high multicollinearity sehingga kedua indeks tersebut tidak dapat dimasukkan sekaligus dalam persamaan. Pada persamaan juga ditemukan bahwa kebanyakan IDR tidak langsung berpengaruh kepada saham - saham penyusun portofolio dan portofolio tetapi lebih berpengaruh langsung kepada nilai IHSG.
Pengukuran signifikansi faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks harga saham individual calon penyusun portofolio dan portofolio menunjukkan bahwa IHSG pada tahun 1997 berpengaruh terhadap saham ISAT dengan koefisien sebesar 0,53 tetapi tidak berpengaruh kepada pergerakan saham RMBA dimana saham tersebut lebih dipengaruhi oleh pergerakan masa lalu (lag) sedangkan portofolio dipengaruhi oleh IHSG dengan koefisien sebesar 0,2785. Periode penelitian 1998 menunjukkan bahwa sahatp ASGR sedikit dipengaruhi oleh IDR dengan koefisien sebesar --0,0737 dan saham INTP dipengaruhi oleh IHSG dengan koefisien sebesar 0,3949 dan juga oleh lag, sedangkan saham SMGR dipengaruhi oleh IHSG dengan koefisien sebesar 0,8869 dan juga oleh lag. Portofolio periode tersebut dipengaruhi oleh IHSG dengan koefisien sebesar 0,3859. Pada periode 1999, hanya terdapat satu emiten yang masuk kedalam garis efisien sehingga tidak dapat dibentuk portofolionya. Emiten tersebut adalah F ASW dimana pergerakan sahamnya dipengaruhi oleh IHSG dengan koefisien sebesar 0,92325. Pada periode 2001, IHSG mempengaruhi BMTR dengan koefisien sebesar 0,4 781 sedangkan mempengaruhi F ASW dengan koefisien 0,5602 dan mempengaruhi MEDC dengan koefisien sebesar 0,5328. Kemudian IHSG juga mempengaruhi TLKM koefisien sebesar 1,709 dan mempengaruhi TSPC dengan koefisien sebesar 0,8706 dan juga mempengaruhi ULTJ dengan koefisien sebesar 0,3958. Sedangkan pada portofolio periode ini IHSG mempengaruhi pergerakannya dengan koefisien sebesar 0,6707.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah analisa resiko dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian indeks saham individual pada wilayah efisien maupun portofolio relatif berpengaruh terhadap pergerakan indikator IHSG dan nilai tukar kurs. Return indeks portofolio juga banyak dipengaruhi oleh informasi pergerakan di masa lalu (lag). Model GARCH (1,1) dapat digunakan pada portofolio 2000 dan 2001."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Annisamulya
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perilaku risk taking terhadap tingkat investment efficiency dengan efektivitas dewan komisaris dan keberadaan komite pemantau risiko sebagai moderasi. Perusahaan yang memiliki tingkat perilaku risk taking yang tinggi akan cenderung melakukan investasi meskipun proyek investasi tersebut memiliki Net Present Value negatif. Efektivitas dewan komisaris dan adanya komite pemantau risiko dalam perusahaan diprediksi dapat mempengaruhi investment efficiency. Penelitian dilakukan menggunakan metode regresi multinomial logistik dengan sampel 307 perusahaan 921 observasi yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi perilaku risk taking akan meningkatkan kemungkinan over-investment. Akan tetapi, semakin rendah perilaku risk taking tidak terbukti meningkatkan kemungkinan under-investment. Efektivitas dewan komisaris terbukti memperlemah pengaruh positif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya over-investment. Akan tetapi, efektivitas dewan komisaris tidak terbukti memperlemah pengaruh negatif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya under-investment. Keberadaan komite pemantau risiko terbukti memperlemah pengaruh negatif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya under-investment. Namun keberadaan komite pemantau risiko tidak terbukti memperlemah pengaruh positif perilaku risk taking terhadap kemungkinan terjadinya over-investment.

The research objective is to examine the effect of risk taking to investment efficiency with board of commissioners'effectiveness and the presence of risk monitoring committee as the moderating variable. Firm with higher level of risk taking tend to invest in a project, even such project probably giving them negative Net Present Value. Board of commissioners' effectiveness and the presence of risk monitoring committee in a firm are also predicted to have impact on investment efficiency. Therefore, the effect of risk taking on investment efficiency through board of commissioners'effectiveness and risk monitoring committee are predicted. In this research, we use multinomial logistic model. This research takes 307 companies 921 observations that are listed in Indonesia's Stock Exchange BEI from 2013 to 2015. The empirical study shows that higher risk taking more likely to increase the probability of being in over investment. However, there are no significant effect on negative relationship between risk taking and the likelihood of being in under investment. Board of commissioners effectiveness weaken the positive effect of risk taking and the likelihood of being in over investment but board of commissioners'effectiveness didn't weaken the negative relationship between risk taking and likelihood of being in under investment. The presence of risk monitoring committee significantly weakens the negative relationship between risk taking and the likelihood of being in under investment but the presence of risk monitoring committee didn't weaken the positive relationship between risk taking and the likelihood of being in over investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utami Ambarwati
"Dengan adanya gejolak ekonomi yang terjadi beberapa tahun belakangan ini membuat kondisi perekonomian Indonesia terpuruk. Tetapi saat ini sudah mulai menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi. Hal ini dapat dilihat perkembangan pasar modal Indonesia menunjukkan suatu perkembangan yang baik dan mulai kembali aktif. Selain itu banyak cara berinvestasi untuk meningkatkan nilai uang yang dimiliki. Banyak para ahli yang menuliskan hasil pemikirannya ke dalam buku-buku untuk mengajarkan bagaimana cara berinvestasi. Ada deposito, saham, obligasi, kurs, bahkan asuransi dan instrumen lainnya yang menawarkan banyak keuntungan.
Sebagaian masyarakat sadar bahwa dana yang mereka miliki dari waktu ke waktu nilainya akan berkurang apabila tidak dimanfaatkan atau dibiarkan menganggur. Menentukan tingkat harapan atau expected return dari sebuah sekuritas dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yang cukup populer dengan menggunakan CAPM. Penggunaannya dapat membantu dalam menentukan tingkat pengembalian dari suatu saham. Metode ini memperhitungkan aspek tingkat suku bunga bebas risiko (Suku Bunga SBI) yang berlaku, dimana tingkat pengembalian yang diperoleh sesuai dengan tingkat risiko (diwakilkan dengan beta). Return market yang diwakilkan dengan Indeks LQ45.
Sampel yang digunakan adalah diambil secara acak dari 45 saham perusahaan yang sahamnya masuk dalam perhitungan Indeks LQ 45 periode Januari 2000-Desember 2002, dipilih hanya 10 saham sebagai sampel. Penelitian menggunakan SPSS dalam melakukan regresi terhadap data-data itu, untuk melihat pengaruh risk terhadap return pada saham-saham sampel.
Hasil penelitian terhadap I 0 sampel menunjukkan hasil bahwa ada pengaruh positif linear antara risk dengan return, dimana terdapat tanda positif pada tabel correlations. Hampir sebagian saham tingkat signifikan levelnya diatas 5%, hanya dua saham yang memiliki tingkat signiflkan dibawah 5%. Memang berdasarkan hasil pengujian ada beberapa yang memiliki tingkat signifikan diatas 5% yang berati tidak ada pengaruh positif antara risk dengan return, tetapi secara teori hal itu menunjukkan jelas bahwa antara return dengan risk memiliki pengaruh yang positif linear dimana jika return naik maka risk juga akan naik. Walaupun demikian sulit untuk memprediksi nilai return tahun 2003 karena begitu banyak faktor yang mempengaruhi tingkat return suatu saham dan risiko saham. Faktor perekonomian Indonesia yang sulit diprediksi dan banyak kejadian-kejadian yang mempengaruhi perubahan harga saham secara cepat. Metode CAPM sendiri telah diuji bertahun-tahun dengan menggunakan sampel yang cukup banyak oleh para ahli sehingga hasil pengujian itulah yang dapat diterima sampai saat ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Rahmat Hastanto
"Penelitian ini menggunakan metode calendar-time portfolio untuk melihat bagaimana dampak boikot terhadap kinerja saham jangka panjang perusahaan yang produknya menjadi sasaran boikot. Dengan mengumpulkan data harga saham dari perusahaan yang terkena dampak selama satu tahun setelah MUI merilis Fatwa nomor 83 tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina, data kemudian diolah dengan metode calendar-time portfolio untuk menemukan abnormal return. Hasilnya menunjukkan bahwa boikot terhadap produk yang diduga berafiliasi dengan Israel menghasilkan abnormal return harian negatif sebesar -0,26% dan signifikan secara statistik. Orisinalitas penelitian ini adalah untuk mempertimbangkan efek jangka panjang boikot terhadap harga saham.

This study uses the calendar-time portfolio method to see how the impact of the boycott on the long-term stock performance of companies whose products are the targets of the boycott. By collecting stock prices data from affected company for one year after MUI released Fatwa number 83 of 2023 concerning the Law on Support for the Palestinian Struggle, the data then processed with calendar-time portfolio method to find abnormal return. The result shows that the boycott on products that suspected of being affiliated with Israel resulted in a negative daily abnormal return of -0.26% and was statistically significant. The originality of this study is to consider long-term effect of boycott on stock prices."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Multi-asset risk modeling describes, in a single volume, the latest and most advanced risk modeling techniques for equities, debt, fixed income, futures and derivatives, commodities, and foreign exchange, as well as advanced algorithmic and electronic risk management. Beginning with the fundamentals of risk mathematics and quantitative risk analysis, the book moves on to discuss the laws in standard models that contributed to the 2008 financial crisis and talks about current and future banking regulation. Importantly, it also explores algorithmic trading, which currently receives sparse attention in the literature. By giving coherent recommendations about which statistical models to use for which asset class, this book makes a real contribution to the sciences of portfolio management and risk management.
"
San Diego: Academic Press, 2014
e20427369
eBooks  Universitas Indonesia Library