Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyazmi
"Penelitian ini mengenai teknik pemisahan pemisahan ion Hg (II) menggunakan sistem Membram Cair Emulsi (MCE) yang komponen penyusunnya adalah fasa akuatik dalam fasa organik dan surfaktan. Fasa akuatik dalam adalah H2SO4 6N. Fasa organik terdiri dari ekstraktan (asam oleat), peiarut organik (kerosin). Surfaktan yang digunakan terdiri dari span-80 sebagai surfaktan tunggal, span-80 dengan tween (20,80,81,85 ) dan triton X-100 sebagai surfaktan campuran.
Untuk memperoleh suatu membran cair emulsi yang stabil dilakukan beberapa pengamatan yaitu penentukan nilai HLB campuran surfaktan yang tepat berdasarkan kelarutan maksimum fasa air dalam fasa minyak, penentuan nilai tegangan permukaan dan tegangan antarmuka cairan yang digunakan serta pengamatan terhadap kestabilan emulsi emulsi yang dihasilkan dengan variasi jenis dan konsentrasi surfaktan, waktu pengadukan dan konsentrasi ekstraktan.
Sistem Membran Cair Emulsi (MCE) dengan komposisi asam oleat 0,5 M, kerosin, 3% (w) surfaktan campuran span-80 dan tween-20 pada nilai HLB campuran 4,8, dapat menghasilkan suatu emulsi yang stabil selama 4 jam. Emulsi ini dapat mengektraksi ion Hg (H) dari larutan umpan sebanyak 97,3%. dengan menggunakan kecepatan pengadukan 300 rpm, rasio volume membran emulsi dengan fasa umpan sebesar 3:8 dan waktu pengadukan 35 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifa Satria
"ABSTRAK
Senyawa Li4Ti5O12 atau yang biasa disingkat dengan LTO, adalah salah satu jenis senyawa yang sering digunakan untuk komponen anoda dalam baterai. Kelebihan yang dimiliki adalah usia pakai yang panjang akibat sifat zero strain yang dimiliki saat material mengalami insersi dan ekstraksi ion lithium. Namun kapasitas yang dimiliki masih tergolong rendah, yaitu bernilai 175 mAh/g. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan kapasitas anoda LTO dilakukan pembuatan komposit LTO. Doping element yang digunakan adalah nano Si, dimana dengan penggunaan partikel berskala nano diharapkan dapat meningkatkan performa baterai lebih jauh sebagai efek dari luas permukaan partikel yang lebih besar. Dalam penelitian ini LTO disintesis dengan metode hidrothermal-mekanokimia sebelum dilakukan pencampuran dengan nano Si. Variasi persentase massa Si yang digunakan adalah 1 , 5 , dan 10 . Karakterisasi yang digunakan adalah XRD, SEM, serta TEM. Sementara untuk pengujian performa baterai dilakukan pengujian EIS, CV, serta CD. Penelitian ini akan membahas efek dari mixing Si pada performa komposit LTO/Si. Hasil pengujian CV menunjukkan bahwa kapasitas terbesar diperoleh pada sampel LTO/Si-10 dengan kapasitas sebesar 216.15 mAh/g.

ABSTRACT
Li4Ti5O12 or LTO is one of many compounds that could be used as anode in lithium battery. One of the main advantages of using LTO as an anode is its long cycle life which is affected by its zero strain property during insertion and extraction of lithium ions. Despite its advantages, LTO still has problems such as limited capacity on 175 mAh g. Researchers have tried many methods to increasing the capcaity of LTO, such as making a composite from LTO host. In this composite, nano Si is used as doping element because its high theoritical capacity could increase the overall capacity of the LTO composite. In this research, LTO was synthesized by hydrothermal mechanochemical methods before we combine it with nano Si. The mass variation of nano Si was 1 , 5 , and 10 in wt. XRD, SEM, and TEM were used for material characterization. For the battery performance testing we used EIS, CV, and CD. This research will explain the effect of Si on the LTO Si composite performance. From the CV testing, it is known that the highest capacity was obtained from LTO Si 10 sample with 216.15 mAh g."
2017
S66667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksamana Zakiy Ramadhan
"Lititum Titanat Oksida Li4Ti5O12 dipertimbangkan menjadi elektroda anoda pada baterai Litium Ion. LTO adalah kandidat yang menjanjikan untuk menggantikan Grafit. Grafit memiliki kapasitas yang tinggi, namun disamping itu, keamanan dari material ini dipertanyakan, pembentukan struktur dendritik yang dapat menyebabkan hubungan arus pendek atau konslet akhir-akhir ini banyak di diskusikan. Oleh karena itu LTO dengan properti lsquo;zero strain rsquo;, dimana tidak ada perubahan volume selama interkalasi adalah kandidat yang menjajikan. Dibandingkan dengan grafit, LTO memiliki kapasitas yang kecil, oleh karena itu penambahan elemen lain untuk meningkatkan kapasitas dari LTO dibutuhkan. Dalam penelitian ini, penambahan Sn dalam LTO telah dilakukan, penambahan Sn bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan konduktifitas. Menggunakan metode sol-gel untuk mensintesis LTO, dan diikuti oleh metode solid-state, LTO di campur dengan Sn menggunakan HEBM High energy Ball Mill , beberapa penambahan konsentrasi Sn dilakukan, yaitu 10 , 20 , 30. Karakterisasi material telah dilakukan menggunakan SEM-EDS, BET, XRD.
Dari hasil BET, penambahan Sn mengakibatkan berkurangnya surface area. Pada hasil SEM-EDS dari lembaran anoda, memperlihatkan aglomerasi dan distribusi yang buruk dari partikel, dari hasil XRD menunujukan adanya pengotor berupa TiO2 Rutile. Pembuatan baterai sel setengah telah dilakukan, dengan Litium logam sebagai Anoda, LTO dan Sn sebagai Katoda. Diikuti dengan pengujian performa electrokimia, yaitu EIS, CV, CD. EIS dilakukan sebelum dan sesudah tes CV, EIS sebelum tes CV menunjukan LTO dengan 30 kandungan Sn memiliki konduktifitas yang paling tinggi, sementara untuk EIS setelah CV, menunjukkan LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki konduktifitas paling tinggi, Sn yang berlebih akan mengakibatkan penurunan performa karena fenomena Pulverisasi. Hasil CV menunjukan adanya dua peak pada masing-masing elemen, menunjukan reversibilitas dari reaksi. Pada hasil CD, LTO dengan 20 kandungan Sn memiliki kapasitas paling baik, oleh karena itu penambahan Sn yang optimum ialah 20.

Lithium Titanate Oxide Li4Ti5O12 has been considered as anode electrode in Lithium Ion Batteries. LTO is a promising candidate to replace Graphite. Graphite has high capacity, but despite their superiority, safety concern of this material is questioned, formation of dendritic structure which leads to short circuit is commonly discussed. Thus, LTO with zero strain property, where there is no volume change during intercalation is a promising candidate. Compared with graphite, LTO has small capacity, thus addition of other elements to increase its capacity is required. In this experiment, addition of Sn in LTO was done, addition of Sn purposed to increase its capacity and conductivity. Using sol gel method to synthesis LTO, and followed by solid state method, LTO is mixed with Sn using HEBM High energy Ball Mill . Various Sn concentration was added, which are 10 , 20 , 30. Material characterization in this experiment was using SEM EDS, BET, XRD.
From BET result, addition of Sn decrease its surface area, SEM EDS result of layered anode shows agglomeration for Sn element and poor particle distribution in layered anode, XRD result shows impurities which is TiO2 Rutile. Half cell battery fabrication was done using Lithium metal as anode and LTO Sn as cathode. Followed by electrochemical performance test, which are EIS, CV, CD. EIS performed before and after CV test, from EIS before CV results, LTO with 30 of Sn has highest conductivity, for EIS after CV, LTO with 20 of Sn has highest conductivity, excessive Sn concentration leads to performance decrease because of pulverization. From CV result, two anodic and two cathodic peaks are shown, which indicates reversible reaction of LTO and Sn, also from CV test, highest capacity is attribute to LTO with 20 of Sn with 168,9 mAh g. From CD result, LTO with 20 of Sn has the most stable performance, 30 of Sn considered as excessive addition of Sn, thus LTO with 30 of Sn has poor electrochemical performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Marta Irawan
"Latar belakang: Penglepasan ion kalsium oleh material bioaktif dapat berperan penting dalam peningkatan pH yang diperlukan dalam aktivitas antibakteri dan remineralisasi jaringan keras gigi.
Tujuan: untuk menganalisis pelepasan ion kalsium dan peningkatan pH dari MTA modifikasi dan Bioceramic pada periode waktu 1,48,168 jam.
Metode: Sampel n=30 dipersiapkan dengan ukuran diameter 3 mm tinggi 3 mm, terdiri dari 15 sampel MTA modifikasi, 15 sampel Bioceramic direndam dalam air deionisasi 1,48,168 jam diukur kadar pelepasan ion kalsium menggunakan AAS dan nilai pH menggunakan pHmeter, Uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney.
Hasil: Terdapat perbedaan yang bermakna diantara semua kelompok dengan nilai signifikansi p le;0,05.
Kesimpulan: Bioceramic terbukti melepaskan ion kalsium dan peningkatan pH lebih besar dibandingkan dengan MTA modifikasi pada waktu pengukuran 1,48,168

Background: Calcium ion release can promote alkalinizing activity and regeneration.
Objective: To analyze calcium ion release and pH changes from modified MTA and Bioceramics as bioactive material.
Methods: 30 samples are prepared with the size of 3 mm in diameter and 3 mm in height. The samples are consist of 15 of modified MTA and 15 of bioceramics. And then immersed in deionized water for an hour which will then be measured in 1, 48, and 168 hours period. And measured atom absorption sphectropometer and pHmeter.
Result: Mann Whitney post hoc rsquo s statistic test result showed a significant discrepancy among all groups, with the significant value of p le 0,05.
Conclusion: Bioceramics was proven to release more calcium ions and more pH elevation compared to modified MTA during the 1 hour, 48 hour, and 168 hours measurements.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordie Masseno Alfredy
"ABSTRACT
Sodium-ion batteries (SIBs) is a strong contender for as a new battery system over lithium-ion batteries (LIBs) for rechargeable large-scale energy storage applications. Cathode materials for SIBs have been well developed. Anode materials, on the other hand, are still under development. Transition metal oxides cumulating Na ions by chemically conversion reactions and intercalation mechanism have made extensive research interest due to its high theoretical capacity. In particular, tin dioxide has been primarily studied as an auspicious anode material for both LIBs and SIBs. However, significant volume changes take place during battery charging and discharging, especially in SIBs. It has been well documented that the electrochemical properties of the material can be enhanced by using several strategies, such as nanostructuring and doping of a second element, such as cobalt (Co). In this study, porous CoSnO3 nanocubes were synthesised, characterised, and tested against SIBs. The material yielded a performance of 306.7 mAhg-1 sodium-ion storage capacity at a current density of 50 mAg-1, which is quite a high number when compared with other anode material such as nickel oxide (300 mAhg-1), tin dioxide (170 mAhg-1), and cobalt oxide (153.8 mAhg-1).

ABSTRAK
Baterai sodium-ion atau Sodium-Ion Batteries (SIBs) adalah pesaing kuat untuk sebagai sistem baterai baru dibandingkan baterai lithium-ion atau Lithium-Ion Batteries (LIBs) untuk aplikasi penyimpanan energi skala besar yang dapat diisi ulang. Bahan katoda untuk SIB telah dikembangkan dengan baik. Bahan anoda, di sisi lain, masih dalam pengembangan. Oksida logam transisi yang mengakumulasi ion-ion Na dengan reaksi konversi kimia dan mekanisme interkalasi telah menghasilkan minat penelitian yang luas karena kapasitas teoretisnya yang tinggi. Secara khusus, timah dioksida telah dipelajari terutama sebagai bahan anoda yang menguntungkan baik untuk LIB maupun SIB. Namun, perubahan volume yang signifikan terjadi selama pengisian dan pemakaian baterai, terutama pada SIB. Telah didokumentasikan dengan baik bahwa sifat elektrokimia material dapat ditingkatkan dengan menggunakan beberapa strategi, seperti nanostrukturisasi dan doping elemen kedua, seperti kobalt (Co). Dalam penelitian ini, nanocube CoSnO3 berpori disintesis, dikarakterisasi, dan diuji terhadap SIB. Bahan ini menghasilkan kinerja 306,7 mAhg-1 kapasitas penyimpanan sodium-ion pada kepadatan arus 50 mAg-1, yang jumlahnya cukup tinggi jika dibandingkan dengan bahan anoda lainnya seperti oksida nikel (300 mAhg-1), timah dioksida (170 mAhg-1), dan kobal oksida (153,8 mAhg-1)."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Chandra
"Penelitian ini dilakukan karena banyaknya industri yang menghasilkan logam berat sebagai limbah akhirnya dan dibuang ke saluran air, yang berpotensl menimbulkan keracunan bagi manusia yang mengkonsumsi air dari dalam tanah. Berbagai metode penanggulangan limbah yang diketahui untuk mengolah limbah cair diantaranya teknik presipitasi, adsorpsi, pertukaran ion, dan osmosis terbalik. Namun semua metode tersebut menghasilkan limbah sampingan dan biaya mahal, karena itu digunakan karbon aktif yang selain karena murah juga memiliki daya adsorpsi yang tinggi terhadap ion logam. Penelitian ini menggunakan karbon aktif Activa Carbon dengan luas permukaan spesifik 1050-1200 m2/g. Variabel yang digunakan adalah Laju alir (Flow Rate) 3, 6, 15 ml/min untuk Iarutan ion Fe, 3, 6, I2 ml/min untuk larutan ion Cr dan 3 ml/min untuk larutan multi ion Fe-Cr. Daya adsorpsi untuk larutan ion Fe paiing optimum didapat untuk laju alir 6 ml/min dengan eiisiensi adsorpsi sebesar 38,9% sedangkan untuk larutan ion Cr adalah 3 mlfmin dengan efisiensi adsorpsi sebesar 92,3%. Untuk iarutan multi ion didapat ion Cr lebih mudah teradsorp ke dalam pori karbon dibanding ion Fe. Tabung yang digunakan sebagai tempat karbon memiliki diameter 4 cm dan volume 240 ml setinggi 23 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Sulistiyono
"Pemisahan ion magnesium dan lithium merupakan kunci sukses pengembangan ekstrasi lithium dari sumberdaya air asin di Indonesia. Hal ini karena air asin sebagai sumber lithium di Indonesia mempunyai kadar magnesium dan rasio Mg/Li tinggi. Melalui serangkaian kegiatan penelitian yang dituangkan dalam disertasi ini ditawarkan proses pemisahan dengan menggunakan bahan reagen sodium silikat dan paparan gelombang ultrasonic. Tujuan pertama penelitian adalah investigasi anion yang berpengaruh pada proses pemisahan ion magnesium dan lithium pada air asin geothermal dengan pembanding air asin geothermal artificial. Tujuan kedua adalah mempelajari pengaruh konsentrasi dan kontrol rasio Mg/Li sebelum proses pemisahan terhadap proses pemisahan ion magnesium dan lithium pada air asin pekat non-geothermal. Tujuan ketiga adalah mengamati pengaruh konsentrasi terhadap proses pemisahan ion magnesium dan lithium pada air asin dan air asin pekat geothermal. Tujuan keempat adalah menelaah pengaruh paparan gelombang ultrasonik pada proses presipitasi sodium silikat pada air asin geothermal. Pada percobaan pemisahan ion magnesium dan lithium dengan reagen sodium silikat menunjukkan bahwa bahan air asin alam lebih baik dari pada bahan air asin artificial. Hal ini karena pengaruh anion karbonat yang ada pada air asin alam dan tidak ada pada air asin artificial. Pengenceran air pada air asin pekat non geothermal (limbah tambak garam) mampu menurunkan rasio Mg/Li dari 1033 menjadi 374. Kontrol rasio Mg/Li dengan menambahkan lithium karbonat sebelum proses presipitasi mampu menaikkan perolehan lithium dari 21,21 % menjadi 44 % (air asin pekat A) dan 39 % (air asin pekat B). Konsentrasi dari air asin geothermal (mata air panas Gunung Panjang) berpengaruh pada ptroses pemisahan ion magnesium dan lithium yaitu pada konsentrasi air asin pekat geothermal perolehan lithium hanya 21,92 % dan perolehan lithium pada air asin geothermal diperoleh lithium menjadi 78,06 %. Dengan dibantu paparan gelombang ultrasonik pada proses presipitasi, terjadi peningkatan perolehan lithium dari 79,75 % menjadi 98,45 %. Penambahan tahapan pengambilan kembali lithium dari hasil samping padatan, dengan proses pelindian air maka diperoleh peningkatan hasil lithium menjadi 99,84 %.

The separation of magnesium and lithium ions is the key to the successful development of lithium extraction from brine water resources in Indonesia. This is because brine water as a source of lithium in Indonesia has high levels of magnesium and a high Mg/Li ratio. Through a series of research activities outlined in this dissertation, a separation process is offered using sodium silicate reagents and ultrasonic wave irradiation. The first aim of this research is to investigate anions that affect the process of separating magnesium and lithium ions in geothermal brine water in comparison to artificial geothermal brine water. The second objective is to study the effect of concentration and control of the Mg/Li ratio before the separation process on the separation of magnesium and lithium ions in non-geothermal bittern. The third objective was to observe the effect of concentration on the separation process of magnesium and lithium ions in geothermal brine water and bittern. The fourth objective is to examine the effect of ultrasonic wave irradiation on the sodium silicate precipitation process in geothermal brine water. The experiment of separating magnesium and lithium ions with sodium silicate reagent showed that natural brine water is better than artificial brine water. This is due to the influence of carbonate anions in natural brine water and not in artificial brine water. Diluting water in non-geothermal bittern (salt pond waste) was able to reduce the Mg/Li ratio from 1033 to 374. Controlling the Mg/Li ratio by adding lithium carbonate before the precipitation process was able to increase lithium recovery from 21.21% to 44% (bittern A) and 39% (bittern B). The concentration of geothermal brine water (Gunung Panjang hot springs) affects the process of separating magnesium and lithium ions. In concentrated geothermal brine water, lithium recovery is only 21.92% and lithium recovery in geothermal brine water obtains lithium at 78.06%. With the assistance of ultrasonic wave irradiation in the precipitation process, there was an increase in lithium recovery from 79.75% to 98.45%. The addition of the lithium recovery stage from the solid by-products, with the water leaching process resulted in an increase in the lithium yield to 99.84%."
Depok: 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ling, Gilbert N., 1919-
New York : Blaisdell, 1962
571.4 LIN p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Stroke menyebabkan kondisi hipoksia-iskemia yang menimbulkan berbagai kerusakan. Perubahan neurokimia otak pada stroke menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi kolesterol yaitu 7-ketokolesterol diketahui mengubah komposisi lipid raft, sifat protein membran dan meningkatkan eksositosis neurotransmitter. Kanal Kv berperan pada terminasi eksositosis dan mempertahankan keseimbangan ionik sel saraf. Pemberian 7-ketolesterol pada
sel PC-12 bertujuan melihat respon kanal Kv. Perekaman patch clamp dilakukan dengan tehnik whole-cell secara voltage clamp. Hasil eksperimen terekam kenaikan arus listrik (p<0.05) pada potensial membran negatif, penurunan reversal potensial (p>0.05) dan peningkatan konduktansi maksimal ion kalium (p<0.05). Hasil eksperimen berupa perubahan konduktansi maksimal menunjukkan pengaruh 7-ketokolesterol pada kinetika dan fungsi kanal Kv yang diperkirakan sebagai akibat perubahan interaksi lipid-protein pada lipid raft. Pada konteks stroke respon kanal Kv turut berkontribusi pada proses neurotoksisitas yang berujung pada kematian sel."
610 JKY 20:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Koryta, Jiri
Chichester: John Wiley & Sons, 1991
541.372 KOR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>