Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Indah Mulyani
"Studi ini merupakan kajian dan penelitian terhadap kedua organisasi wanita Islam terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan segala bentuk perjuangannya dalam menyhadapi masa Pemerintahan Kolonial Belanda, Jepang dan Gerakan 30 S' PKI-1965. Aisyiyah terbentuk pada tahun 1917, yang sebelumnya bernama Sopo Tresno (1914), berdiri di bawah naungan Muhammadiyyah. 'Aisyiyah sebagaimana halnya Muhammadiyyah tidak bergerak dalam bidang politik, melainkan di bidang pendidikan, sosial dan agama. Sedangkan muslimat berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), bergerak dalam bidang politik secara aktif, terutama sejak tahun 1952, di mana di tahun itu NU keluar dari Masyumi dan dengan jelas dan terbuka menyatakan dirinya sebagai partai politik yang berdiri sendiri. Kemudian pada tahun 1964 dan 1965 para anggota Muslimat secara aktif menentang gerakan komunis di Indonesia, dengan membentuk Barisan Sukarela. Meskipun kedua organisasi wanita Islam ini sama-sama berlandaskan agama Islam, namun mereka juga memiliki perbedaan-perbedaan, baik dalam pemikiran/pandangan maupun perjuangan untuk memajukan organisasi. Penulisan ini menggunakan metode penulisan prosesual dengan melihat faktor-faktor terbentuknya kedua organisasi wanita islam ini sesuai latar belakangnya. Pengumpulan data yang dilakukan selain melalui buku-buku atau majalah maupun arsip-arsip, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa tokoh dari kedua belah pihak sebagai bahan pelengkap. Diadakan pula penelitian ke Yogyakarta sebagai wilayah Pusat 'Aisyiyah dan Muhammadiyyah. Persamaan dan perbedaan yang ada pada kedua organisasi wanita Islam ini, menimbulkan beberapa kelemahan dan kelebihan bagi 'Aisyiyah dan muslimat, yang merupakan cermin organi_sasi induk masing-masing. Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa 'Aisyiyah dan Muslimat NU merupakan organisasi wanita Islam yang terbesar dan terkenuka di Indonesia, yang hingga kini masih terorganisir dengan baik dan memiliki penganut atau pengikut serta simpatisan terbanyak di Indonesia."
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mesha Massada
"ABSTRAK
Masalah kemiskinan menjadi sebuah persoalan yang sangat kompleks tetapi bukan berarti tidak dapat ditangani. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah penduduk miskin di Indonesia adalah dengan memberikan bantuan modal usaha. Kondisi tersebut memberikan peluang bagi lembaga keuangan mikro LKM untuk memberikan modal usaha dalam bentuk pembiayaan mikro. Grameen Bank telah terbukti berhasil membangkitkan kegiatan ekonomi perempuan miskin di Bangladesh melalui pembiayaan mikro sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskikan sekaligus memberdayakan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas program pembiayaan mikro di Indonesia yang disediakan oleh lembaga keuangan mikro syariah dalam mengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis crosstab, logit model dan Linear Probability Model LPM dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan mikro yang diberikan kepada nasabah tanggung renteng BPRS Al Salaam Bogor belum dapat membantu mereka keluar dari kelompok miskin serta keikutsertaannya dalam program pemberdayaan membuka peluang untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan didalam rumah tangga.

ABSTRACT
The problem of poverty becomes a very complex issue but it does not mean it can rsquo t be handled. One way that can be done to reduce the number of poor people in Indonesia is to provide seed money. These conditions provide an opportunity for microfinance institutions MFIs to provide seed money in the form of microfinance. Grameen Bank has proven successful in generating economic activity of poor women in Bangladesh through micro finance so as to reduce the poverty level while empowering women. This study aims to examine the effectiveness of microfinance programs in Indonesia provided by Islamic microfinance institutions in alleviating poverty and women 39 s empowerment. The results show that microfinance program given to BPRS Al Salaam Bogor client can not help them out of the poverty and their participation in the empowerment program opens the opportunity to participate in making decisions in the household. "
2017
S68416
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library