Found 3 Document(s) match with the query
Miranty Jati Pangastuti
"
ABSTRAKDana kebajikan merupakan salah satu dana sosial yang wajib dilaporkan oleh bank Islam. Adapun dana kebajikan ini tidak boleh digunakan sebagai keuntungan bank Islam. Di Indonesia, dana kebajikan wajib dilaporkan pada Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan (LSPDK) pada laporan keuangannya. Adapun bagaimana bank Islam melaporkan LSDPK tersebut merupakan hal yang menarik untuk ditinjau lebih jauh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan data yang digunakan yaitu data primer berupa wawancara dengan pihak bank Islam dan regulator terkait serta data sekunder yang merupakan laporan tahunan dari masing-masing bank Islam tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kurangnya peran regulator dalam memantau LSPDK pada bank Islam yang ada membuat penerapan sumber dana kebajikan serta penggunaannya menjadi tidak begitu terstandar. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak regulator, bank Islam, serta masyarakat pada umumnya agar dapat saling bersinergi dalam penerimaan serta penggunaan sumber dana kebajikan
ABSTRACTQardhul Hasan Fund is one of the compulsory social funds reported by Islamic banks. Qardhul Hasan Fund cannot be used as an Islamic bank profitability. In Indonesia, the obligatory Qardhul Hasan Fund reported on Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan (LSPDK) in its financial report. As to how Islamic banks LSPDK report represents an interesting case for further review. This research used descriptive research methods and data used in the form of primary data that is an interview with the Islamic banks and regulators as well as secondary data related to the annual report of each Islamic banks. Results from this study show that the role of regulators in overseeing least LSPDK in Islamic banks are making applications welfare funding sources and be less standardized usage. Thus, this study is expected to be input to the regulator, Islamic banks, as well as the community at large in order to mutually synergistic in the acceptance and use of charitable funding sources."
2016
S63894
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anindita Yasmin Azzahra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh diversifikasi pembiayaan sektoral terhadap stabilitas bank serta peran konsentrasi pasar sebagai variabel moderasi pada bank syariah dan bank konvensional di Indonesia. Dengan mereplikasi model Šeho et al. (2024) pada konteks Indonesia dan menggunakan data panel unbalanced dari 91 bank (78 bank konvensional dan 13 bank syariah) periode 2017–2024, penelitian ini mengestimasi model menggunakan System Generalized Method of Moments (SYS-GMM) untuk mengatasi potensi endogenitas pada data panel dinamis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bank konvensional, diversifikasi pembiayaan sektoral berdampak positif signifikan terhadap stabilitas bank yang diukur dengan skor-z, mengindikasikan bahwa perluasan portofolio ke berbagai sektor secara efektif dapat memperkecil risiko pembiayaan. Hasil ini mendukung teori Modern Portfolio Theory (Markowitz). Sebaliknya, pada bank syariah, diversifikasi pembiayaan sektoral tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas. Selanjutnya, konsentrasi pasar ditemukan memperlemah pengaruh diversifikasi terhadap stabilitas pada bank konvensional, sedangkan pada bank syariah efek moderasi konsentrasi pasar tidak signifikan. Analisis juga menunjukkan bahwa hubungan nonlinier antara diversifikasi dan stabilitas tidak terkonfirmasi secara empiris pada kedua jenis bank. Penelitian ini menunjukkan bahwa bank konvensional perlu memperkuat diversifikasi pembiayaan sektoral secara hati-hati, bank syariah fokus pada tata kelola dan kepatuhan syariah, serta regulator terus meningkatkan pengawasan dan adaptasi regulasi untuk menjaga stabilitas perbankan.
This study aims to evaluate the effect of sectoral financing diversification on bank stability and the role of market concentration as a moderating variable in Islamic banks and conventional banks in Indonesia. By replicating the model of Šeho et al. (2024) in the Indonesian context and using unbalanced panel data from 91 banks (78 conventional banks and 13 Islamic banks) for the period 2017–2024, this study estimates the model using the System Generalized Method of Moments (SYS-GMM) to overcome potential endogeneity in dynamic panel data. The results show that in conventional banks, sectoral financing diversification has a significant positive impact on bank stability as measured by the z-score, indicating that portfolio expansion to various sectors can effectively reduce financing risk. These results support the Modern Portfolio Theory (Markowitz). In contrast, in Islamic banks, sectoral financing diversification does not have a significant effect on stability. Furthermore, market concentration is found to weaken the effect of diversification on stability in conventional banks, while in Islamic banks the moderating effect of market concentration is not significant. The analysis also shows that the nonlinear relationship between diversification and stability is not empirically confirmed in both types of banks. This study suggests that conventional banks need to carefully strengthen sectoral financing diversification, Islamic banks focus on governance and sharia compliance, and regulators continue to improve supervision and regulatory adaptation to maintain banking stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alifio Akbar Frandino
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi dan diversifikasi pembiayaan sektoral terhadap performa perbankan syariah di Indonesia, khususnya dalam hal profitabilitas dan risiko pembiayaan. Kinerja bank diukur menggunakan empat indikator utama, yaitu Return on Average Assets (ROAA), Return on Average Equity (ROAE), Net Operating Margin (NOM), dan Non-Performing Financing (NPF). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model panel dinamis Generalized Method of Moments (GMM) berdasarkan data triwulan dari delapan bank syariah selama periode 2017 hingga 2023. Tingkat konsentrasi diukur dengan Herfindahl-Hirschman Index (HHI) dan tingkat diversifikasi dengan Shannon Entropy (SE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pembiayaan pada sektor tertentu secara signifikan meningkatkan profitabilitas bank syariah, namun berisiko meningkatkan konsentrasi eksposur terhadap guncangan sektoral. Di sisi lain, diversifikasi pembiayaan sektoral cenderung meningkatkan risiko pembiayaan, ditunjukkan oleh kenaikan rasio NPF, akibat tantangan dalam monitoring dan alokasi ke sektor yang kurang dikenal. Temuan ini menekankan pentingnya keseimbangan antara fokus sektor yang menguntungkan dan kapasitas manajemen risiko dalam pengelolaan portofolio pembiayaan. Studi ini memberikan kontribusi empiris terhadap literatur perbankan syariah dan menawarkan rekomendasi strategis bagi regulator dan pelaku industri untuk merancang kebijakan alokasi pembiayaan yang berbasis risiko dan profitabilitas.
This study aims to analyze the impact of sectoral financing concentration and diversification on the performance of Islamic banking in Indonesia, particularly in terms of profitability and credit risk. Bank performance is measured using four key indicators: Return on Average Assets (ROAA), Return on Average Equity (ROAE), Net Operating Margin (NOM), and Non-Performing Financing (NPF). A quantitative approach is employed using a dynamic panel model with the Generalized Method of Moments (GMM), based on quarterly data from eight Islamic banks covering the period from 2017 to 2023. Sectoral concentration is assessed using the Herfindahl-Hirschman Index (HHI), and diversification is measured with Shannon Entropy (SE). The results indicate that sectoral concentration significantly enhances the profitability of Islamic banks, though it poses potential exposure to sector-specific shocks. Conversely, sectoral diversification tends to increase credit risk, as indicated by higher NPF ratios, due to challenges in risk monitoring and allocation to less familiar sectors. These findings highlight the need to strike a balance between sectoral focus for returns and robust risk management capacity. This study contributes empirical insights to Islamic banking literature and offers strategic recommendations for regulators and industry practitioners in designing risk- and return-sensitive financing allocation policies. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library