Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Retno Purwendah
"Penelitian mengenai perang Jepang-Cina dilakukan dengan menggunakan data yang diperoleh dari buku dan tulisan yang berkaitan erat dengan masalah yang ditulis oleh penulis yang dilakukan pada bulan Juli 1994 - Agustus 1994. Tujuannya untuk mengetahui latar belakang dan akibat-akibat perang Jepang-Cina tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui data-data yang ada dalam buku War and Diplomacy in Eastern Asia yang dilanjutkan dengan penelitian kepustakaan. Hasil penelitian skripsi ini bukan merupakan gambaran menyeluruh yang mencakup hal-hal pada kedua belah pihak yang bertikai.
Akan tetapi dari penelitian yang dilakukan telah dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Perang Jepang-Cina adalah merupakan tindak lanjut dari pendudukan Jepang atas Manchuria dimana Jepang berambisi untuk memperluas wilayah jajahannya guna mendapatkan lebih banyak lagi hasil alam yang dapat mendukung sektor industri dalam negeri serta memperoleh wilayah bagi pemasaran hasil industrinya.
Selain itu Perang Jepang-Cina erat kaitannya dengan Perang Asia Timur Raya yang berarti tidak dapat dipisahkan dengan adanya Perang Dunia Kedua dan Perang Pasifik. Perang ini diawali dengan adanya Insiden Jembatan Marcopolo dan diakhiri dengan penyerahan Jepang terhadap Sekutu setelah Perang Pasifik. Kronologinya adalah sebagai berikut : 7 Juli 1937: Insiden Jembatan Marco polo 1937-1945 : Perang Jepang-Cina; 8 Desember 1941-15 Agustus 1945 : Perang Pasifik; 15 Agustus 1945 : Penyerahan Jepang pada Amerika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13782
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Saragih, Djaharry D.
"Perang Jepang-Cina 1894-1895 merupakan satu perang yang direncanakan. Hal ini dapat kita lihat dari masalah Seikanron yang timbul dalam pemerintahan Hanbatsu Jepang. Ekor dari peristiwa ini membawa akibat yang kurang baik dalam negeri Jepang. mereka yang tidak setuju dengan keputusan Iwakara dan teman-temannya menginginkan suatu eks_pansi ke Korea. Mereka menentung pernbaharuan dalam.Pada tahun 1875 sebuah tim survey diberangkatkan ke Korea. Namun tim ini mendapat serangan sehingga terjadi konflik di antara kedua negara dan berakhir dengan ditetapkannya Perjanjian Kanghwa yang isinya memberi kelonggaran bagi Jepang untuk suatu ekspansi, dengon tidak melihat hubungan yang ada antara Cina dan Korea, yaitu negara pemberi upeti terhadap Cina. Pada tahun 1882 terjadi peristiwa Jinggo tahun 1882 dan disusul dengan peristiwa Koshin tahun 1884. Kedua pe_ristiwa ini mendorong Jepang untuk melakukan ekspansi ke Korea yang masih berada di bawah naungan Cina. Mengingat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13541
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library