Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aji Yudistira
Abstrak :
Seni merupakan implementasi kreativitas dari cipta, rasa, dan karya sehingga menciptakan suatu estetika. Di sisi lain, kesenian telah masuk ke dalam klasifikasi jenis kebutuhan integratif, suatu kebutuhan yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan secara universal. Teater sebagai salah satu bentuk kesenian, juga telah menjadi kebutuhan integratif bagi kehidupan manusia. Pada awalnya, teater adalah suatu bentuk upacara tradisional yang bertujuan untuk memuja dewa-dewa. Seiring dengan perkembangan budaya, yang bersifat dinamis, teater pun mengalami perkembangan. Pada awalnya seni teater bersifat religius. Namun bersamaan dengan perkembangan budaya, terjadi pergeseran nilai seni teater dari ritual menjadi sebuah seni pertunjukan. Di Jepang seni pertunjukan teater juga mengalami perubahan, dari yang bersifat retigius menjadi sebuah seni pertunjukan...
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S13487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Dameria
Abstrak :
ABSTRAK
Meneliti kesusastraan Jepang, terutama membaca dan mengkaji karya sastranya merupakan hal yang sangat sulit, tetapi menarik dan menyenangkan. Berdasarkan anjuran pembimbing skripsi, penulis memilih salah satu drama rakyat karya Kinoshita yaitu Yuuzuru
1985
S13718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Husaini
Abstrak :
ABSTRACT
Representasi laki-laki gay di Jepang dalam media masa pertama kali dimulai pada saat terjadi gay boom pada tahun 1990-an. Dua puluh tahun setelah gay boom, representasi laki-laki gay di Jepang tetap ada dalam media massa Jepang, salah satu contohnya drama Gisou no Fuufu yang salah satu tokoh utamanya merupakan seorang laki-laki gay. Menggunakan konsep wacana Foucault dan konsep universalizing view dan minoritizing view Sedgewick, tulisan ini akan membahas wacana homoseksualitas yang merupakan minoritas yang disandingkan dengan wacana heteroseksualitas yang merupakan mayoritas dalam drama tersebut. Wacana homoseksualitas dalam drama tersebut dianggap ldquo;kalah rdquo; jika disandingkan dengan wacana heteroseksualitas
ABSTRACT
Representation of Japanese gay men in the media began when gay boom occurred in the 1990s. Twenty years after the gay boom, the representation of gay men in Japan still persists in Japanese mass media. Japanese television drama Gisou no Fuufu is one of the example because one of the main characters from that drama is a gay man. Using Foucault 39 s concept of discourse and Sedgewick rsquo s universalizing view and minoritizing view, this paper will discuss the discourse of homosexuality coupled with the discourse of heterosexuality in the drama. The discourse of homosexuality in the drama somehow cannot ldquo win rdquo againts the discourse of heterosexuality.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Charles E. Tuttle, 1960
895.62 JAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mishima, Yukio, 1925-1970
Jakarta: Pustaka Jaya, 1979
895.62 MIS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Waley, Arthur
London: George Allen and Unwin, 1950
895.12 WAL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Columbia University Press, 1970
895.620 8 TWE
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Columbia University Press, 1979
895.625 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Megahmiko
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang peran tata penunjang pementasan di dalam drama kabuki "Shiranami Gonin Otoko" babak III, babak IV, dan babak V. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain naratif. Hasil penelitian menyatakan bahwa tata penunjang, yaitu tata gerak, tata suara, tata rupa, tata bunyi, dan tata pentas sangat penting di dalam menunjang manusia (aktor) sebagai media utama di dalam pementasan; tata penunjang tidak bisa tidak ada di dalam pementasan drama kabuki. ......The focus of this study is about the role of supporting elements in kabuki drama "Shiranami Gonin Otoko" act III, act IV, and act V. This research is a qualitative research with narrative design. The result of this research shows that supporting elements which are movement aspect, voice aspect, form aspect, sound aspect, and stage aspect plays an important role in supporting human (actor) as the main media in a play; supporting elements can't be missing in a kabuki drama play.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42061
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Skolastika Indira Cipta Putri
Abstrak :
Tesis ini merupakan penelitian mengenai pergeseran maskulinitas yang direpresentasikan oleh drama Jepang Long Vacation (1996) dan Last Cinderella (2013). Selama dekade 1990-an sampai dekade 2000-an terjadi peristiwa bubble economy dan bursting bubble economy. Kedua peristiwa tersebut membuat pergeseran maskulinitas dalam masyarakat Jepang, khususnya anak muda. Drama Jepang Long Vacation dan Last Cinderella dipilih karena selain drama merupakan produk budaya populer, drama juga digemari masyarakat, khususnya perempuan. Drama Jepang Long Vacation dan Last Cinderella masing-masing berjumlah 11 episode. Episode-episode yang ada akan dianalisis menggunakan semiotika Barthes dan menggunakan model analisis milik Chafetz tentang area maskulinitas. Melalui analisis data baik verbal maupun nonverbal, dari maskulinitas era 1990-an diketahui terdapat standar maskulinitas 3C, fenomena neesan nyobou, dan fenomena lebih dari teman, kurang dari pacar. Sementara era 2010-an standar maskulinitas berubah menjadi empat rendah dan terdapat fenomena herbivore men. Kata Kunci : maskulinitas, representasi, drama Jepang
This thesis examnies masculinity alterationn represented by the Japanese drama Long Vacation (1996) and Last Cinderella (2013). During the 1990s until 2000s there were bubble economy and bursting bubble economy hapenned in Japan. Both of these events made masculinity alteration in Japanese society, especially young people. The Japanese drama Long Vacation and Last Cinderella were chosen because besides drama is a product of popular culture, drama is also popular, especially among women. The Japanese drama Long Vacation and Last Cinderella each amounted to 11 episodes. The episodes analyzed by using Barthes semiotics and using Chafetzs analysis model of the area of masculinity. Through data analysis both verbal and nonverbal. The results are from the 1990s era, there were standard of 3C masculinity, neesan nyobou phenomenon, and the phenomenon of more than friends, less than boyfriends. While in the 2010s era the standard of masculinity changed to four low and there was also herbivore men phenomenon happened. Keywords: masculinity, representation, Japanese TV series
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>