Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Kurniawan
Abstrak :
Bahan bakar nabati memiliki potensi yang sangat besar untuk menjawab kebutuhan energi dalam negeri maupun dunia salah satunya renewable diesel. Proses yang digunakan untuk memproduksi renewable diesel yaitu reaksi hidrolisis dan hidrodeoksigenasi dengan menggunakan katalis NiMo/Zeolit. Tujuan dilakukan hidrolisis sebagai pretreatment akan mengubah trigliserida pada minyak jarak pagar menjadi free fatty acid (FFA) untuk kemudian dikonversi menjadi renewable diesel melalui hidrodeoksigenasi. Hidrolisis minyak jarak dilakukan pada kondisi suhu 200C dan tekanan 1 bar selama 7 jam dengan rasio volume air dan minyak sebesar 60:40 mampu menghasilkan %FFA sebanyak 68,197%. Untuk hidrodeoksigenasi, variasi suhu operasi yang digunakan yaitu 350C, 375C, dan 400C. Pretreatment minyak jarak dengan reaksi hidrolisis mampu meningkatkan konversi, selektiftas, yield, dan indeks setana dari produk renewable diesel dimana produk dengan minyak jarak non hidrolisis menghasilkan konversi 74,83%, selektivitas 30,88 %, yield 20,25% dan indeks setana 49,89. Sementara produk dengan minyak jarak dihidrolisis konversi mencapai 86,95%, selektivitas 50,70%, yield 26,43% dan indeks setana 60,43.
Biofuels have great potential to address the energy needs of the country and the world especially renewable diesel. The process used to produce renewable diesel are hydrolysis and hydrodeoxygenation reaction by using NiMo / Zeolite catalyst. The purpose of hydrolysis as pretreatment will change the jatropha oil’s triglycerides into free fatty acid (FFA) and then converted into renewable diesel through hydrodeoxygenation reaction. Hydrolysis of jatropha oil carried out under temperature 200C and pressure of 1 bar for 7 hours with ration of water and oil volume is 60:40 are able to produce as much as 68.197% FFA. For hydrodeoxygenation, variations in operating temperature used is 350C, 375C, and 400C. Pretreatment of jatropha oil with hydrolysis reaction can increase the conversion, selectivity, yield, and the cetane index of renewable diesel product where products with jatropha oil non hydrolysis have 74.83% conversion, 30.88% selectivity, 20.25% yield and cetane index 49,89. While products with hydrolyzed jatropha oil reached 86.95% conversion, 50.70% selectivity, 26.43% yield and 60.43 cetane index.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Diyanto
Abstrak :
Dalam penelitian ini dilakukan sintesa fraksi hidrokarbon C3 dan C4 dari minyak jarak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dari CPO. Kandungan asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ini memudahkan pemutusan ikatan lebih banyak oleh katalis, menghasilkan yield C3 dan C4 yang lebih banyak. Untuk menghasilkan fraksi C3 dan C4 dari minyak jarak digunakan metode perengkahan katalitik menggunakan katalis ZSM-5. Reaksi dilakukan secara tumpak pada fasa cair dan tekanan atmosferik selama 60 menit. Pada reaksi divariasikan suhu reaksi (320°C; 330°C;340°C) dan rasio massa katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan GC sedangkan produk cair menggunakan FTIR Berdasarkan hasil penelitian, pada reaksi dengan suhu 340°C dan rasio katalis/SJO = 1:100 didapatkan hasil maksimum yaitu yield hidrokarbon C4 mencapai 12 %. Produk gas yang diperoleh kebanyakan berupa produk i-C4 dan n-C4 . Sedangkan produk C3 tidak diperoleh secara konsisten.
In this research, synthesis of hydrocarbon fraction C3 and C4 will be held using Jatropha Oil which has more unsaturated fatty acid compared to Crude Palm Oil. This content of unsaturated fatty acid will make it easier for the catalyst to cut the bond, producing more product of C3 and C4. To produce C3 and C4, catalytic cracking method is used with ZSM-5 catalyst. Reaction is performed in batch reactore in liquid phase with atmospheric pressure within 60 minutes. The temperature will be varied within 320°C; 330°C;340°C and the ratio of catalyst/SJO mass of 1:75 and 1:100. The gas product will be analyzed with GC and the liquid product with FTIR. According to the research, the maximum yield is obtained in the 340°C temperature and of catalyst/SJO mass of 1:100, with the result of 12%. The gas product mainly consist of i-C4 and n-C4. Whild the C3 product is not obtained consistently.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Liana
Abstrak :
Butana merupakan komponen penting dalam industri petrokimia. Optimasi sisntesis hidrokarbon fraksi butana dari minyak jarak dilakukan dengan melakukan pergantian katalis untuk membentuk siklus reaksi perengkahan. Reaksi dilakukan pada fasa cair dalam reaktor semi tumpak bertekanan atmosferik, dengan rasio massa katalis/minyak jarak 1:100 dan suhu 320°C. Produk gas butana dianalisis dengan Gas Chromatography. Berdasarkan hasil simulasi data penelitian, diketahui bahwa kondisi optimal reaksi berupa 5 siklus reaksi perengkahan, dengan waktu reaksi total 238 menit dan yield butana rata-rata 34,4%.
Butane is an important component in the petrochemical industry. Optimization of butane synthesis from jatropha oil done by doing regeneration catalyst to form cracking reaction cycle. Reaction carried out in liquid phase in the semi batch reactor at atmospheric pressure, the mass ratio catalyst / jatropha oil 1:100 and temperature range 320°C. Butane gas products were analyzed by Gas Chromatography. Based on the results of simulation research data, it is known that the optimum conditions of catalytic cracking reaction are 5 cycle of cracking reaction, with a total reaction time of 238 minutes and butane yield an average of 34,4%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52240
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dianita Wangsamulia
Abstrak :
Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan oleh pemerintah telah menaikkan permintaan masyarakat akan LPG. LPG merupakan hasil pencairan hidrokarbon fraksi C3 dan C4 yang berasal dari minyak dan gas bumi yang merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui. Untuk memenuhi kebutuhan akan LPG tersebut mulai dikembangkan sumber energi alternatif seperti minyak nabati yang mengandung trigliserida yang mirip dengan komponen penyusun minyak bumi. Penelitian sebelumnya telah berhasil merengkah minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan katalis alumina dengan yield fraksi C3 dan C4 sebesar 2,12% dan 11,53%. Pada penelitian ini, CPO diganti dengan minyak jarak pagar semi mulus (Straight jatropha oil-SJO). SJO merupakan minyak yang non-edible karena sifatnya beracun sehingga pemanfaatannya sebagai sumber bahan bakar alternatif tidak akan bertentangan dengan kebutuhan pangan manusia seperti pada pemanfaatan minyak nabati lain. Di samping itu, SJO memiliki jumlah ikatan tak jenuh yang lebih banyak sehingga akan lebih mudah direngkah jika dibandingkan dengan CPO. Perengkahan SJO dengan menggunakan katalis alumina (Al2O3) dilakukan pada fasa cair dan tekanan atmosferik secara tumpak dengan variasi suhu (320°C, 330°C, dan 340°C) dan rasio katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan gas chromatography, sedangkan produk cair yang diperoleh melalui proses distilasi untuk kemudian dilakukan uji densitas dan analisis FTIR. Penelitian yang dilakukan berhasil merengkah SJO yang ditunjukkan dari analisa FTIR di mana jumlah ikatan C=C bertambah sementara jumlah alkil (-CH3 dan =CH2), gugus ester (O - C=O), serta ikatan - (CH2)n - berkurang jika dibandingkan dengan kondisi awalnya. Perengkahan yang terjadi juga menaikkan densitas dari SJO sisa reaksi akibat adanya reaksi propagasi. Pada awalnya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hidrokarbon fraksi C3 dan C4 dari SJO, namun dari hasil analisa GC diperoleh produk gas yang mayoritas berupa C4 dengan yield dan konversi yang tinggi. Hal ini terkait dengan mekanisme perengkahan SJO itu sendiri sekaligus menunjukkan bahwa reaksi perengkahan yang dilakukan selektif terhadap pembentukan C4. Hasil optimum diperoleh pada suhu reaksi 320°C dengan massa katalis/SJO = 1:100 setelah reaksi berlangsung selama 20 menit dengan yield C4 mencapai 70% dan konversi sebesar 64,1%.
Government's conversion program from kerosene to LPG makes the demand of LPG increase. LPG is product from natural gas and petroleum processing which are un-renewable energy and the amount is limited. It makes people starts to search alternative energy for substitute oil and natural gas such as natural oil whose has triglycerides that similar with component of oil and natural gas. Previously research success to synthesizing hydrocarbon of C3 ' C4 from crude palm oil (CPO) by catalytic cracking reaction using alumina with maximum result is 2,12% C3 and 11,53% C4. In this research, CPO is replaced by straight jatropha oil (SJO). SJO is non-edible so the usage for alternative energy won't compete for resources needed to grow food. Cracking of SJO already done both thermal or catalytic. The numbers of saturated bond in SJO is more than in CPO and it makes SJO easier to crack than CPO. Catalytic cracking reaction of SJO using alumina run in liquid phase, atmospheric pressure, and batch. The reaction was varied by cracking temperature (320°C; 330°C; 340°C) and catalyst/SJO mass ratio (1:75 ; 1:100). The gas product was analyzed using GC and the liquid product was gathered by distillation process for being tested of it's density, IBP, and analyzed by FTIR. In this research, SJO cracking was proven by the increasing of C=C bond and decreasing of ('CH3 and =CH2) alkyl and '(CH2)n' bond , and increasing of ('CH3) alkyl in liquid product based on the FTIR analysis. SJO cracking also increase the density of liquid because of propagation reaction. The optimum research obtained by yield C4 = 70% and conversion C4 = 64,1% when reaction run at 320°C with ratio mass catalyst and SJO after the reaction run for 20 minutes.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52270
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library