"Hyperbillirubin adalah peningkatan kadar serum billirubin dalam darah yang
menimbulkan kuning pada tubuh. Hiperbilirubin dapat disebabkan karena trauma
lahir dan berat badan lahir rendah yang menjadi bagian dari lima kelompok besar
penyebab mortalitas bayi baru lahir diluar anoksia, hipoksia, dan prematur. Terapi
sinar adalah salah satu tindakan untuk mengurangi kadar serum billimbin dalam
darah. Terapi sinar dapat menimbulkan beberapa efek samping atau kompliksi salah
satunya adalah peningkatan suhu tubuh , bila tidak diatasi akan mengakibatkan
komplikasi Iainnya. Penelitian kali ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh bayi hiperbilirubin dengan
terapi sinar yang dirawat di ruang bayi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Desain
penelitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana yang dilakukan pada 14 bayi .
Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisa menggunakan deskriptif modus,
didapatkan hasil bahwa peningkatan suhu tubuh banyak teljadi pada hari kedua
penyinaran sebanyak 71,43 %.Hari kedua penyinaran didapatkan: usia bayi hari l
penyinaran sebanyak 9 bayi (64,3 %), suhu lingkungan diatas 32°C , cairan masuk
lebih dari 100 ml/kg BB dengan , cairan keluar lebih dari 100 ml/kg BB , dan kadar
semm bilirubin dalam darah lebih dari 12,5 gram % sebanyak 14 bayi (100 %). Selain
itu berat badan bayi kurang dari 2500 gram sebanyak 10 bayi (71,48%). Hal ini
menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan suhu tubuh pada .
bayi hiperbilirubin dengan terapi sinar adalah usia bayi hari I penyinaran, suhu
lingkungan, keseimbangan cairan masuk dan keluar, berat badan dan kadar serum
bilirubin.
Harapan peneliti dengan adanya penélitian ini petugas kesehatan dapat
meminimalkan kejadian peningkatan suhu tubuh pada bayi yang mendapatkan terapi
sinar untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul karena peningkatan suhu tubuh
yang dapat menerunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia."