Raden Mas Christian Briliyandi Pramaditra
Abstrak :
Dalam budaya Jawa wayang purwa dibagi menjadi beberapa zaman, yaitu mitos mengenai dewa-dewa, Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana, dan Mahabharata. Lakon Kembang Dewa Retna digubah dari kisah yang bersumber dari masa Ramayana. Pertarungan keutamaan dan keangkaramurkaan dalam kisah dibangun melalui lakon-lakon yang ditampilkan oleh dalang.Lakon Kembang Dewa Retna menggambarkan pertarungan antara kekuasaan, keutamaaan dan keangkaramurkaan.Kekuasaan Rama sebagian didukung oleh kekuatan kera, yang disimbolkan dengan pusaka Kembang Dewa Retna.Unsur magi dalam Kembang Dewa Retna diproduksi melalui tutur kata, sikap, dan perilaku tokoh di dalamnya.Penelitian ini membahas relasi antara simbol, kekuasaan, dan magi dalam lakon tersebut.Penelitian ini difokuskan pada pusaka Kembang Dewa Retna itu sendiri yang merupakan simbol kekuasaan kera. Penelitian ini bertujuan menjelaskan Kembang Dewa Retna sebagai representasi sebagian dari kekuasaan Rama dalam peperangan melawan Rahwana. Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif, metode deskriptif kualitatif, dan kerangka konseptual teoritis etika Jawa dari Franz Magnis Suseno. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kembang Dewa Retna merupakan symbol kekuasaan kera yang memiliki kekuataan magi dan berjuang memerangi keangkaramurkaan. Kekuasaan Kembang Dewa Retna dianugrahkan dewata untuk menegakkan keutamaan, kebenaran, dan keadilan yang digambarkan pada tokoh Rama.
...... In the Javanese culture puppet Purwa is divided into several eras, namely myths about gods, Lokapala, Arjunasasrabahu, Ramayana, and Mahabharata. This is a story based on the Ramayana era. The Battle of Virtue and elegance in the story is constructed through the plays performed by the puppeteer. It depicts the fight between power, finance and the Awrath of God. Rama's power is partly supported by the power of the ape, symbolised by the heirloom of the gods of Retna. The Magi in the fireworks of Retna is produced through the words, attitudes, and behavior of the character in it. This study discusses the relationship between symbols, Powers, and Magi in the plays. This research is focused on the inheritance of the God's own flower, which is a symbol of ape power. This study aims to explain the flower of the Lord Retna as a representation of Rama's power in the battle against Rahwana. The study used an objective approach, qualitative descriptive methods, and a theoretical conceptual framework of Javanese ethics from Franz Magnis Suseno. The results of this research show that KembangDewa Retna is a symbol of the ape power that has the strength of the Magi and fights the Battle of Awrath. The power of the deity Retna was awarded the deity to uphold the virtue, truth, and Justice depicted on the character of Rama.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library