Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amyrna Leandra Saleh
Jakarta: Biro Naskah Fakultas Sastra-UI, 1976
899.22 AMY s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Divani Jasmine
"Wujud ekspresi bahasa pada masyarakat di masa kini, hadir dalam berbagai bentuk, tidak hanya dalam bentuk ungkapan kata, namun dapat pula hadir dalam bentuk visual (gambar). Keduanya itu memberikan gambaran keadaan sehari-hari pada masyarakat. Wujud ekspresi bahasa melalui serangkaian kata-kata dan gambar tersebut direpresentasikan dalam meme. Meme merupakan salah satu bentuk kreativitas dalam menyampaikan kritik sosial dalam masyarakat. Peneliti akan menganalisis makna meme berbahasa Jawa yang banyak diunggah dan dipublikasikan pertama kali melalui jejaring media sosial instagram pada tahun 2019. Data yang digunakan adalah 9 meme berbahasa Jawa yang digambarkan sebagai bentuk percakapan yang disampaikan tokoh pertama pada tokoh kedua, yakni tokoh pertama yang melakukan konsep sindiran yang diikuti dengan tindakan menampar pada tokoh kedua disertai ucapan kata tuman ‘kebiasaan’. Penelitian meme tuman ini dianalisis dengan teori metafora Lakoff dan Johnson (1980) mengungkapkan adanya makna metaforis dan teori fungsi metafora dalam Leech (1977) untuk melihat fungsi dalam meme tersebut. Permasalahan pada penelitian ini yakni bagaimana makna metaforis pada ujaran implisit yang terkandung pada meme tuman dan apa fungsi dari meme tersebut. Tujuan penelitian adalah menjelaskan makna metaforis dan fungsi yang ada pada ujaran meme. Hasil dari analisis penelitian ini yakni menunjukan bahwa makna meme tuman merupakan makna tersirat (implisit) yang disampaikan secara tidak langsung dan secara umum memiliki fungsi ekspresif. Makna pada meme tuman disampaikan secara implisit karena meme tuman berbahasa Jawa yang diunggah dan dipublikasikan di media sosial memiliki peranan penting sebagai sarana komunikasi tidak langsung yang mewakili isi pikiran dan perasaan penutur yang ingin di sampaikan kepada lawan tutur.
......A meme is a phenomenon concept of ideas, behaviours, or lifestyles that spread from one person to another in a form of funny pictures along with wordings that have an implicit meaning. This supports the meme’s meaning in KBBI (2016) which defines memes as visual works that contain images and words. Moreover, a meme is known as a media for peoples to express and represents their feelings, or thoughts in social media (Listyorini, 2017:64). One of well acknowledged memes in Indonesia is tuman meme that occurred for the first time through social media in 2019. Tuman meme in this research focuses on an image of a bald man slapped another bald man then followed by a word tuman. Tuman is a word in Javanese that entails to someone who has particular habits that usually negative and does it repeatedly. As in any other memes, the image in a tuman meme also shows wordings in a form of a proposition that gives a metaphorical meaning. Therefore, this leads to problem of what the metaphors meaning in Javanese tuman memes is. The aims of this research is describing the metaphors meaning in tuman memes. Data of this research is 10 tuman memes that were taken from social media (Instagram) by using hashtag #memetuman. This research used qualitative methods and the metaphorical theory by Lakoff and Johnson (1980) also the theory of metaphorical functions by Leech (1977) in order to find out the metaphorical meanings and their functions The result of this research shows that the tuman meme has an implicit meaning with an indirectly message to the readers and used as a form of human’s expresiveness in general. At present, tuman meme is comprehended by the Javanese community as a mimicked theme (image) that included a catchy proposition that made it instantly memorable as an indirectly communication tools that represented peoples thoughts and feelings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Serat Babad Bedahipun Tanah Djawi ingkang kaserat mawi sastra pegon. Serat punika awudjud sedjarah alit-alitan ingkang karakit dening Abu Dardiri, dene agewngipun wonten25 katja.."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1958
S11319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suseno
"
ABSTRAK
Dalam khasanah kesusastaan Jawa, cerita pendek merupakan genre sastra yang dapat dikatakan masih baru. Istilah yang lazim digunakan untuk cerita pendek berbahasa Jawa adalah crita cekak atau biasa ditulis dengan cerkak. Kelahirannnya didukung penuh oleh majalah yang menjadi wahana tersiarnya jenis sastra ini dalam masyarakat Indonesia, khususnya di antara penutur Bahasa Jawa.
Jenis sastra yang satu ini diperkirakan telah ada sejak tahun 1930 walaupun belum secara eksplisit disebut cerkak. Cerita-cerita yang diangkat dalam cerkak, kebanyakan membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kisah percintaan muda-mudi. Bahkan diketahui dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ratna Indriani, bahwa 50% cerkak yang dihasilkan pada yahun 1988 di Yogyakarta, memiliki ciri-ciri tersebut.
Pala tahun 1995, terbit sebuah antologi cerkak yang berjudul Kumpulan Crita Cerkak Ratu (KCCR) yang dapat dikatakan berbeda dengan cerkak-cerkak lainnya. KCCR, tidak lagi membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan percintaan muda-mudi. Hal ini membuat KCCR memiliki keunikan tersendiri daripada cerkak lainnya. Selain itu juga, cerkak-cerkak yang terdapat dalam KCCR memiliki banyak sindiran yang berupa kritik moral. Untuk itulah analisis terhadap struktur faktual di dalam skripsi ini, dilakukan untuk mengungkapkan keberadaan kritik moral."
1998
S11430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnomo Agus Trikoranto
"ABSTRAK
Karya sastra Jawa berlatar pesisiran jarang sekali ditemukan. Ternyata Tamsir AS menghadirkannya dalam Krikil-krikil. Pasisir, di mama watak-watak tokohnya ditampilkan secara bebas (sebagaimana peri1akunya yang ada).
Untuk mendeteksi/mendata watak tidaklah mudah, sebab harus ditentukan lebih dulu watak siapa yang akan diteropong. Ternyata watak tokoh protagonislah yang menjadi tujuan te1aahnya. Selanjutnya , ditelaah latar, yaitu latar tempat yang mampu merubah watak tokoh protagonisnya. Setelah itu barulah ditelaah kaitan antara watak dan latar dalam Kriki1-krikil Pasisir.
Kesimpulannya, yaitu watak seseorang (tokoh protagonis) dapat mengalami penyesuaian, perkembangan, penyusutan maupun tetap/tidak berubah seiring dengan watak yang disandangnya pada latar tempat dan waktu tertentu.

"
1990
S11361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kartika Sari
"Penelitian ini membahas amanat dalam novel Donyane Wong Culika melalui analisis struktural yang dilakukan dengan melihat hubungan antar-unsur di dalam novel tersebut. Unsur-unsur penunjang pemahaman karya sastra berupa alur, latar, tokoh dan tema dideskripsikan serta disirnpulkan lalu dijelaskan bagaimana unsur-unsur itu dapat membentuk amanat secara keseluruhan. Indikasi yang diperoleh dari proses analisis bahwa novel ini merupakan salah satu ragam karya sastra Jawa yang secara utuh membentuk totalitas antara berbagai unsur yang saling berkaitan di dalamnya. Fiksi mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moral. Amanat yang ingin disampaikan novel ini mengenai moral kehidupan manusia, di mana di dalamnya terkandung nilai positif dan negatif yang dimunculkan melalui kebaikan dan kejahatan. DWC mengutarakan tentang problematik sosial dalam pergerakan jaman sebagai sebuah replika kehidupan dengan berbagai permasalahannya, yang diharapkan nantinya akan timbul sebuah pembelajaran dan pengambilan hikmah dari pesan atau nilai kehidupan manusia yang dapat dicerna oleh pembacanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
499.222 5 DIA (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Setyo Yuwana Sudikan
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1991
899.222 SET m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Gama Media, 2002
899.222 ESK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shamilla Riawan
"Isu poligami merupakan masalah rumah tangga yang sangat dihindari bagi para istri. Akan tetapi, ada pula istri yang menerima untuk dipoligami. Penerimaan atas poligami tersebut dilatar belakangi oleh sejumlah alasan. Karya sastra Jawa yang membahas sikap menerima terhadap poligami berjudul Klelep ing Samudra Rasa merupakan karangan Tulus Setiyadi. Dalam etika Jawa, sikap menerima tersebut dikenal dengan sebutan sikap nrima. Sikap menerima yang dimaksud adalah pasrah dan ikhlas. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan bahwa sikap nrima dapat hadir karena adanya kesadaran diri pada manusia akan kesalahan dalam bertingkah laku dan dapat menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan kehidupan, salah satunya adalah poligami. Pembahasan dari penelitian akan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori behavioral B.F Skinner, dan konsep nrima Frans Magniz Suseno. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan memiliki sikap nrima seperti tokoh Bu Septi manusia dapat dengan mudah pasrah dan ikhlas menghadapi permasalahan dalam kehidupannya sebab memiliki kesadaran akan tingkah lakunya sendiri. Dengan hasil penelitian itu, dapat disimpulkan sikap nrima menimbulkan rasa pasrah dan ikhlas saat istri akan dipoligami. Selain itu, kesadaran untuk introspeksi diri juga menjadi alasan istri dapat merasakan pasrah dan ikhlas untuk dipoligami. Oleh karena itu, sikap nrima dapat menjadi solusi dalam meringankan permasalahan kehidupan.
......The issue of polygamy is a household problem that is highly avoided by wives. However, there are also wives who accept to be polygamous. The acceptance of polygamy is motivated by a number of reasons. The Javanese literary work that discusses the acceptance of polygamy is Klelep ing Samudra Rasa by Tulus Setiyadi. In Javanese ethics, the attitude of acceptance is known as nrima. The attitude of acceptance in question is resigned and sincere. The purpose of this research is to prove that the attitude of nrima can be present because of the self-awareness of humans of mistakes in behavior and can be one of the solutions to solving life problems, one of which is polygamy. The discussion of the research will use a qualitative descriptive method with the behavioral theory of B.F Skinner, and the concept of nrima Frans Magniz Suseno. The results reveal that by having an attitude of nrima like the character Bu Septi, humans can easily surrender and sincerely face problems in their lives because they have awareness of their own behavior. With the results of the study, it can be concluded that the attitude of nrima creates a sense of resignation and sincerity when the wife will be polygamous. In addition, the awareness of self-introspection is also the reason why wives can feel resigned and sincere to polygamy. Therefore, the attitude of nrima can be a solution in alleviating life's problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>