Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Naskah ini memuat salinan ketikan tulisan peserta no. 36b dalam lomba tulis dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Tulisan tersebut berjudul Dialect basa Djawi Ngajogjakarta, dikarang oleh Ardjasoewita, Sem Agustinius dan Soedi (nama samaran Tjantrik Triguna), asli dari naskah BA.171 (h.469-581); salinan yang sama ada pada naskah BA.130, h. 1685-1716. Naskah tidak dimikrofilm."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.183-B 19.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Safna Erdila Azzahra
"Penelitian ini membahas pemakaian bahasa Jawa di Keraton Yogyakarta melalui film “Marak” Mresani Panji Sekar. Pemilihan topik penelitian ini dilatarbelakangi hadirnya ketidaksesuaian penggunaan bahasa Bagongan di Keraton Yogyakarta pada sumber data dengan pemaparan Poedjosoedarmo (2014). Ketidaksesuaian tersebut dilihat melalui pemakaian bahasa yang dituturkan oleh tokoh-tokoh dalam film. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk memperlihatkan pemakaian variasi bahasa dan latar belakang penggunaannya di Keraton Yogyakarta pada masa kini melalui sumber data. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik serta tata bahasa struktural. Sumber data yang digunakan adalah film berbahasa Jawa yang dirilis oleh Keraton Yogyakarta pada tahun 2020. Hasil yang ditemukan adalah adanya tiga variasi bahasa yang digunakan, yaitu ngoko, kromo, dan bahasa Bagongan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perubahan penggunaan variasi bahasa yang digunakan di keraton Yogyakarta.

This study discusses the use of the Javanese languages in Keraton Yogyakarta through the film "Marak" Mresani Panji Sekar. The selection of this research topic was motivated by the presence of discrepancies in the use of Bagongan language at Keraton Yogyakarta at the data source with the presentation of Poedjosoedarmo (2014). The discrepancy is seen through the use of languages spoken by the characters in the film. Therefore, this study was conducted to show the use of language variations and the background of their use in Keraton Yogyakarta in the current era through data sources. This research is included in the type of qualitative descriptive research with a sociolinguistic approach as well as structural grammar. The source of the data used is a Javanese-language film released by Keraton Yogyakarta in 2020. The result found was the existence of three language variations used, namely ngoko, kromo, and Bagongan language. The conclusion of this study is that there is a change in the use of language variations used in the Yogyakarta palace."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library