Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suwaji
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981
419.222 SUW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman Herusantosa
"ABSTRAK
Organisasi-organisasi pemuda yang mengadakan kongres pada tanggal 28 Oktober 1928 tidak hanya berkeinginan untuk mempunyai tanah air yang satu dan berbangsa yang satu, tetapi juga berkeinginan mempunyai bahasa persatuan. Mudah dipahami bahwa keinginan yang tersebut terakhir itu didasarkan pada kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari pelbagai suku bangsa; yang pada umumnya memiliki bahasa daerahnya sendiri. Keinginan para pemuda tersebut kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945, Bab XV, pasal 36, dengan perumusan " Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia" disertai penjelasan. "Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri yang dipelihara oleh rakyatnya baik-baik (misalnya bahasa Jawa, Sunda, Madura dsb.) bahasa-bahasa itu akan dihormati dan dipelihara juga oleh negara. Bahasa-bahasa itu pun merupakan sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup." Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang berkewajiban untuk menyadari betapa panjangnya jalan yang harus ditempuh untuk kelahiran sebuah bahasa negara. Dalam kewajiban tersebut terkandung keharusan untuk menggunakannya secara baik dan benar dan lebih dari itu ialah kewajiban untuk mempertahankan dan mengembangkannya. Hal tersebut antara lain juga disebabkan fungsi bahasa Indonesia sebagai penghubung berbagai bahasa daerah Nusantara dalam membentuk satu masyarakat bahasa (Masinambow, 1985 : Kompas 18 Januari), atau seperti yang dikatakan Einar Haugen (1966:927),"A language is the medium of communication between speakers of different dialects.""
1987
D67
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
499.221 7 GEO (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Sugiarto
"Penelitian ini membahas permasalahan mengenai fungsi partikel fatis yang terdapat dalam bahasa Jawa dialek Banyumas di Purbalingga. Data diperoleh dari ujaran yang dihasilkan oleh informan yang merupakan penduduk tetap di daerah Purbalingga. penelitian ini menggunakan analisis sintaksis (distribusi partikel) dan analisis wacana (konteks). Kerangka pikir dalam penelitian ini dilandasi oleh pendapat Kridalaksana (1990: 111-113) yang menjelaskan mengenai pengertian kategori fatis; Hadumod yang dikutip oleh Pattinasarany dalam Sutami (Ed.) (2004: 130-131) dan Weydt yang dikutip oleh Korah dalam Sutami (Ibid: 148), yang membahas mengenai definisi partikel fatis; dan Jakobson yang dikutip oleh Sutami (Ed.), yang membahas mengenai fungsi partikel fatis. Menurut Jakobson, partikel fatis dimungkinkan untuk memulai, mempertahankan, dan mengakhiri perbincangan (Ibid.: 187). Dengan kerangka pikir di atas, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi partikel fatis yang terdapat dalam ujaran yang dihasilkan oleh informan berbahasa jawa dialek Banyumas di Purbalingga. Selain tujuan tersebut, penelitian ini pun diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru kepada pembaca. Diharapkan setelah membaca penelitian ini, pembaca mengetahui bahwa dalam bahasa Jawa dialek Banyumas juga terdapat partikel fatis yang memiliki fungsi tertentu dalam suatu ujaran, seperti halnya partikel fatis bahasa Jawa baku. Penelitian ini menunjukkan bahwa partikel fatis dalam bahasa Jawa dialek Banyumas di Purbalingga memiliki tiga fungsi, yaitu memulai, mempertahankan, dan mengakhiri komunikasi. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Pratomo
"
ABSTRAK
Hingga kini, jumlah kajian dialek bahasa-bahasa daerah di Indonesia jumlahnya masih dianggap belum seimbang dibandingkan dengan jumlah bahasa daerah berikut dialek-dialek dari bahasa-bahasa yang ada. Oleh sebab itu, kajian dialektologi terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia masih perlu dilakukan. Salah satu bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur, jumlah dialek, dan wilayah sebar terbesar adalah bahasa Jawa.
Kabupaten Magetan yang terletak di Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah sebar bahasa Jawa. Daerah yang belum pernah diteliti dari sudut kebahasaan ini terletak di perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun daerah ini secara administratif berada di Jawa Timur dan akses interaksi sosial penduduknya juga lebih mudah ke Jawa Timur, masyarakatnya mengaku menggunakan dialek Yogya-Solo (Jawa Tengah) yang juga dikenal sebagai bahasa Jawa baku. Melalui penelitian ini, penulis ingin membuktikan kebenaran anggapan masyarakat Magetan selama ini.
Sebelum melakukan penelitian, penulis menetapkan hipotesis bahwa kebenaran anggapan tersebut hanya berlaku bagi kalangan orang tua. Bagi kalangan muda, penulis menduga dialek Yogya-Solo berikut unggah-ungguh-nya yang terkenal rapi sudah mulai ditinggalkan. Selain itu, penulis juga menduga bahwa kalangan muda sudah terpengaruh dialek jawa timuran dan bahasa nasional.
Setelah penelitian dilakukan, penulis mendapati bahwa kalangan tua memang masih mempertahankan kosakata dialek Yogya-Solo atau bahasa Jawa baku. Latar belakang pemertahanan ini diduga disebabkan latar belakang asal-usul para pendiri Magetan yang memang berasal dari Yogya-Solo atau tepatnya keraton Mataram di Ngayogyakarta Hadiningrat dan Surakarta. Selain itu, selama ratusan tahun Magetan menjadi daerah jajahan Mataram dan menjadikan Mataram sebagai pusat pemerintahan, politik, perdagangan, dan tentunya budaya.
Kalangan muda yang diduga sudah terpengaruh dialek Jawa Timur atau bahasa nasional, ternyata juga masih mempertahankan dialek Yogya-Solo. Hanya saja penguasaan mereka terliadap dialek tersebut (bahasa Jawa baku) dan kosakata khas daerah setempat tidak sebaik orang dewasa. Selain itu, mereka tampak lebih banyak memunculkan sejumlah kosakata yang juga dikenal dalam bahasa Indonesia, padahal untuk merujuk pada kata-kata tertentu masih tersimpan kosakata asli atau kosakata khas.
"
1998
S11299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Respati Danardhono
"Skripsi ini adalah hasil penelitian dialektologi di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui wilayah-wilayah bahasa yang ada di lokasi tersebut. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah situasi kebahasaan di lokasi yang sangat menarik yaitu penggunaan dua bahasa secara teratur oleh penutur-penuturnya. Dengan dilandasi teori-teori yang mendukung munculnya kemungkinan-kemungkinan masalah kebahasaan di wilayah seperti itu, penelitian ini pun dilakukan.
Penelitian ini menggunakan metode langsung. Peneliti langsung datang ke objek penelitian, dan melakukan wawancara berdasarkan daftar tanyaan yang telah disiapkan, berupa tanyaan leksikal dan kalimat. Jumlah percontoh sebanyak 42 desa, di seluruh wilayah Kabupaten Cilacap.
Hasil yang didapat adalah telah ditentukannya dua wilayah bahasa di Kabupaten Cilacap. Penelitian ini pun telah mendukung usulan Lauder tentang modifikasi persentase pemilahan bahasa Guiter (1973). Untuk peta leksikal. Hasil lainnya adalah menemukan kekurangsesuaian persentase Guiter (1973) untuk larak fonetis pada kondisi Kabupaten Cilacap. Untuk masalah tersebut, penulis telah mengusulkan untuk memodifikasi kembali persentase Guiter (1973) tentang jarak fonetis, disesuaikan denaan kondisi di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tentang studi dialek Kebumen, merupakan salah satu hasil peserta sayembara dialek-dialek bahasa Jawa yang diadakan oleh Pustaka Jawi. Naskah ini berisi tentang: 1. Paramasastra, berisi tentang siatem vokal dan konsonan dialek Kebumen. 2. Cerita rakyat yang menggunakan bahasa Jawa dialek Kebumen. Di bagian bawah setiap halaman diberi keterangan berupa penjelasan atau sinonim (bahasa Jawa standar) dari kata-kata yang khas Kebumen. Adapun cerita-cerita rakyat tersebut adalah: Dewi Limaran(h.3-5), Sarag (6-13) dan Toteng (14-15). Naskah ini disalin aksara (tulisan tangan) oleh Pigeaud sendiri, pada tahun 1928: lihat FSUI/BA.160 untuk salinan tersebut (kini telah hilang)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.159-B 1.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan turunan tangan Pigeaud sendiri, menyalin dari BA.159 pada tahun 1928. Lihat deskripsi naskah tersebut untuk keterangan selanjutnya. Setelah dibuat deskripsi, naskah ini ketlingsut, sehingga mikrofilm belum sempat dibuat."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.160-B 1.09
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini memuat tulisan peserta no.1 dalam lomba dialek KBG yang diadakan tahun 1912-1913. Penulis adalah M. Suryasudirja dari Padangan, Rembang (memakai nama samaran S.J.S. Derpa), menguraikan tentang dialek Rembang. Dalam lomba tersebut, tulisan ini meraih juara 1 (kelompok I). Untuk keterangan umum lomba dialek KBG, lihat BA.128. untuk salinan ketikan, lihat BA.128, h.15-66."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.161-Bau 101
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan berwarna hitam ini berisi daftar sekitar 425 kata bahasa Jawa dialek Banyuwangi yang dicuplik dari naskah FSUI/BA.213, kemudian diberi keterangan arti atau maknanya dalam bahasa Belanda. Ketikan ini dibuat dengan maksud untuk digunting-gunting, lalu setiap guntingan kata ditempelkan pada kartu untuk dimasukkan dalam indeks alfabetis yang disusun oleh Pigeaud. Oleh karena itu, dalam naskah ini disusun secara acak, tidak alfabetis. Lihat BA.215 untuk petikan kata-kata ini, yang belum didefinisikan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
BA.214-W 70.11
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>