Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ida Farida
"Kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi sintaktis yang diduduki klausa subordinatif menjadi kalimat majemuk bertingkat dengan subordinat berfungsi subjek, subordinat berfungsi objek, dan subordinat berfungsi adverbial. Analisis kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab ini dilakukan dengan mengemukakan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para linguis, baik (linguis Arab maupun non Arab). Setelah teori-teori itu diperoleh, maka analisis dilakukan berdasarkan kerangka teori acuan yang dijadikan acuan analisis. Analisis kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab ini bertujuan untuk memerikan kalimat majemuk bertingkat dalam bahasa Arab, serta menganalisis proses pembentukan, pola dan konstituen yang membentuknya."
2000
S13253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Struktur kalimat, ditinjau dari segi kesederhanaan bangun atau bentuk dan kelengkapan dasarnya, terbagi ke dalam dua bagian besar, yaitu kalimat dasar yang memiliki bangun yang sederhana serta jumlah yang terbatas, dan kalimat transformasi (atau kalimat derivasi, kalimat turunan) memiliki jumlah, yang boleh dikatakan tidak terhingga. Skripsi bertujuan untuk menentukan frekuensi pemunculan bentuk-bentuk kalimat dasar dalam salah sebuah cerita, dari kumpulan cerita seribu satu malam. karya Kamil Kailani. Dari wacana tadi, diperoleh jumlah keseluruhan kalimat sebanyak 204 buah kalimat. Dari jumlah kalimat sebanyak itu, yang memenuhi kriteria kalimat dasar hanya berjumlah 74 buah kalimat. Beberapa tahap analisis yang dipergunakan adalah, menentukan pola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, memiLah seluruh kalimat yang berjumlah 204 buah, ke dalam dua bentuk, yaitu kalimat dasar dan bukan kalimat dasar. Selanjutnya, menentukan kelompok-kelompok kata atau Frase bagi masing-masing kalimat dasar, kemudian memolakannya. Proses terakhir adalah mensubtitusikanpola-pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, ke dalam pola-pola kalimat dasar bentukan tadi. Dan rangkaian proses analisis di atas, diperoleh sepuluh buah pola kalimat dasar yang dominan dalam bahasa Arab, masing-masing tiga buah pola dalam kalimat nominal, dan tujuh buah pola dalam kalimat verbal. Perbandingan antara kalimat dasar dan bukan kalimat dasar di dalam wacana atau data, adalah 1 2,8. Bila diambil angka rata-ratanya, pemunculan I (satu) buah kalimat dasar terjadi di antara 3 (tiga) buah kalimat bukan kalimat dasar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
RS. Bronto Laras
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi objektif tentang bentuk-bentuk dan struktur kalimat Ta'ajjub bahasa Arab, serta komponen-komponen penyusun_nya.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari kalimat_-kalimat yang tergolong kalimat Ta'ajjub dalam cerpen-_cerpen karangan Al-Aryan, kemudian mengelompok kannya.
berdasarkan data yang terkumpul, hasilnya menunjuk_kan ada dua kelompok besar kalimat Ta'ajjub. Kelompok pertama adalah kalimat Ta'ajjub yang berpola (TYB] . Kalimat ta'ajjub yang berpola dapat dibedakan secara langsung berdasarkan bentuknya. Yang termasukkelompok ini adalah kalimat Ta'ajjub yang mengikuti pola ta'ajjub Adapun kelompok yang kedua adalah kalimat, Ta'ajjub yang tidak berpola(TYTB) , yang dibedakan berdasarkan konteks. Kalimat Ta'ajjub yang tidak berpola ada empat macam, yaitu : kalimat TYTB dengan kata tanya. partikel /inna/, /ya, dan /wai han/.

"
1995
S13213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Himawan Karuniadi
"Sa1ah satu fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dalam berkomunikasi kita mengenal dua macam cara penyampaian bahasa yaitu penyampaian bahasa secara lisan dan penyampaian bahasa secara tertulis. Telegram merupakan salah satu contoh dari komunikasi yang dilakukan secara tertulis. Dalam penulisan telegram terdapat tuntutan yang besar akan kalimat yang sesingkat dan seefisien mungkin sehingga kalimat-kalimat telegram cenderung tidak lengkap baik struktur maupun unsur-unsur pembentuk kalimatnya. Dari kenyataan inilah penulis tertarik untuk meneliti struktur ujaran telegram bahasa Perancis. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Teori-teori yang menjadi dasar analisis adalah teori-teori sintaksis yang mencakup satuan-satuan sintaksis, kalimat dan ekspansi, teori struktur kalimat dan jenis kalimat serta nominalisasi. Karena sulitnya mendapatkan telegram yang asli maka data telegram dalam skripsi ini diperoleh dari beberapa buah buku pelajaran bahasa Perancis antara lain: Ecrire a Tout Le Monde, Guide de Correspondence en Francais, Le Francais du Secretariat Commercial, Le Francais Pour La Profession, Negotiations commerciales. Dalam skripsi ini, data keseluruhan berjumlah 40 buah telegram yang terdiri dari 23 buah telegram yang bersifat familial dan 17 buah telegram yang bersifat komersial. Kesimpulan yang diperoleh setelah analisis menunjukkan bahwa dalam kelompok telegram yang bersifat familial, struktur yang paling dominan adalah ujaran tanpa unsur S yang berjumlah 36%. Struktur lainnya adalah ujaran berstruktur lengkap berjumlah 241, ujaran imperatif berjumlah 101, ujaran tanpa unsur P berjumlah 161, Ujaran tanpa presentatif berjumlah 8_% dan ujaran tanpa unsur S P serta ujaran yang berupa sintagma nominal yang masing-masing berjumlah 6%. Sedangkan pada kelompok telegram komersial struktur ujaran terbesar yaitu berjumlah 35% merupakan ujaran yang berstruktur lengkap. Struktur ujaran lainnya adalah ujaran tanpa unsur S berjumlah 27,5%, ujaran yang berupa kalimat imperatif berjumlah 22,5%, Ujaran tanpa unsur S P dan ujaran berupa sintagma nominal masing--masing berjumlah 5% serta ujaran tanpa unsur dan ujaran tanpa presentatif yang masjrig-masing berjumlah 2,5%. Unsur-unsur Bahasa yang secara umum tidak muncul dalam telegram merupakan monem-monem gramatikal seperti: (1) Monem penanda orang pertama baik tunggal maupun jamak. (2) Monem penanda orang ketiga baik tunggal maupun jamak. (3) Monem penanda impersonal. (4) Verba titre dan avoir. (5) Preposisi. (6) Artikel.(7) Adjektiva posesif. (8) Akhir kata, diharapkan analisis ini dapat menjadi masukan bagi yang membutuhkannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth Sutrisno
"ABSTRAK
Kalimat dalam suatu bahasa memiliki struktur tersendiri yang telah ditentukan agar dapat dimengerti oleh masyarakat pemakainya. Kalimat dalam bahasa Belanda telah memiliki aturan tersendiri yang mengatur elemen-elemen di dalamnya. Elemen-elemen tersebut antara lain NP yang berfungsi sebagai subjek, VP yang berfungsi sebagai predikat dan sebagainya. Struktur inilah yang dipakai sebagai acuan yang biasa disebut sebagai kalimat lengkap.
Di lain pihak kalimat judul surat kabar yang harus menyesuaikan diri dengan keterbatasan tempat terkadang harus mengorbankan beberapa elemen yang pada akhirnya akan keluar dari kaidah yang telah digariskan. Berangkat dari sini saya tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kemungkinan-kemungkinan pelesapan yang dapat diterapkan pada pembuatan kalimat judul surat kabar namun kalimat tersebut masih dapat dipahami oleh pembaca dari surat kabar tersebut.
Dalam melakukan penelitian ini, saya mengambil secara acak kalimat judul dari surat kabar Belanda De Yolkskrant, NRC Handelsblad, De Telegraaf dan Train') sebagai korpus. Korpus-korpus yang telah saya kumpulkan ini saya bandingkan dengan struktur kalimat lengkapnya. Berdasarkan perbandingan tersebut maka terlihat elemen-elemen apa saya yang dapat dilesapkan.

"
1995
S15798
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iis Iskandar
"Elipsis adalah perwujudan penggunaan bahasa secara ekonomis tanpa mengurangi informasi yang hendak disampaikan pembicara atau penulis. Elipsis dapat dikenali dengan melihat adanya pelesapan unsur-unsur kalimat yang memenuhi bentuk gramatika suatu bahasa. Elipsis yang diteliti dalam skripsi ini adalah elipsis bahasa Arab. Penelitian tentang elipsis bahasa Arab telah dilakukan dengan tujuan mengetahui wujud elipsis yang terdapat dalam bahasa Arab. Metode penelitian yang ditempuh adalah dengan menggunakan metode simak. Adapun korpus data yang dijadikan bahan penelitian adalah sebuah artikel berbahasa Arab berjudul A1-Mara':u Wa Kayfa'Amalahal-Islam/'Wanita dan bagaimana sikap Islam Terhadapnya_. Artikel tersebut diambil dari buku A1-' Arabiyyah Lin-Nastyi'in/ jilid VI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 % dari data yang diteliti merupakan kalimat-kalimat tak lengkap (mengandung pelesapan satu atau beberapa unsur-unsur gramatikal). Adapun wujud pelesapan yang didapati, ditinjau berdasarkan fungsi berbentuk pelesapan musnad 'ilaih (subyek) +68%, pelesapan musnad (predikat) +7%, maf'ul bih (obyek) +16% dan al-hal (keterangan) +7%."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13242
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Wiwy K.Hanapie. Abstrak sbb. Sebenarnya saya pernah membuat laporan mengenai partikel penyambung te ini dalam rangka memenuhi tugas tingkat V. Akan tetapi pada waktu itu, wktu yang diberikan sangat mendesak sekali dan buku-buku reference agak kurang, maka hasilnyapun tidaklah dapat dikatakan sebagai suatu hasil riset. Oleh karena itulah timbul keinginan untuk mengadakan penyelidikan dalam bidang yang sama sekali lagi. Sayapun sadar bahwa skripsi ini tidaklah merupakan sesuatu hal yang unggul, akan tetapi bila dibandingkan dengan laporan yang lalu dapatlah dikatakan lebih mendalam. Dengan maksud ingin memperdalam partikel penyambung te tersebut, saya datang ke Jepang. Disini saya mencoba memeriksa bermacam-macam buku reference. Dalam kenyataan, pada buku-buku pelajaran tatabahasa sekolah atau buku-buku pegangan mengenai partikel pada umumnya, hanyalah diuraikan sedikit saja mengenai hal-hal yang penting dalam tatabahasa Jepang pada bidang arti dan bidang penggunaanya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1973
S14036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harini Dhamayanti
"Kalimat kompleks adalah suatu kalimat yang terdiri atas beberapa klausa. Dalam gramatika transformasi generatif kalimat kompleks adalah suatu kalimat yang terdiri atas satu kalimat matriks (matrixsatz) dan satu atau lebih kalimat konstituen (Konstituentensatz). Kalimat kompleks memiliki lebih dari satu konstituen 'K' dalam diagram pohonnya (Lewandowski, 1984 : 554). Dalam upaya penggunaan bahasa secara lebih ekonomis dan efisien, anak kalimat pada kalimat kompleks ditransformasikan ke dalam bentuk frasa tanpa mengurangi makna yang ingin disampaikan oleh penuturnya. Predikat predikat yang dapat disederhanakan ditampilkan dari bentuk verba ke dalam bentuk frasa nominal-adjektival (Lewandowski, 1984 : 721). Proses nominalisasi verba ini antara lain dapat kita lihat pada transformasi bentuk Gliedsatz (anak kalimat, selanjutnya saya sebut Gliedsatz) kedalam bentuk Satzglied (bagian kalimat, selanjutnya saya sebut Satzglied) pada kalimat temporal yang akan dibahas dalam skripsi ini. Contoh: Die Schiller haben viel gelernt, seit der Kurs begann. (Schulz-Griesbach 1982 : 345) Seit dem Begin des Kurses haben die Schiller viel gelernt. (Schulz - Griesbach 1982 : 345) Saya tertarik untuk membahas transformasi Gliedsatz-Satzglied ini karena pada masa kuliah saya mengalami kesulitan dalam.mengerjakan soal-soal latihan mengenai transformasi ini. Tetapi lama kelamaan, setelah banyak berlatih dengan banyak kalimat, saya justru tertarik untuk membahas masalah ini dalam skripsi saya. Saya memilih Gliedsatz temporal sebagai data karena adanya hubungan waktu antara peristiwa/keadaan yang digambarkan dalam Gliedsatz dan Hauptsatz-nya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widiastuti
"Diese Arbeit besteht aus 4 Abschnitten. Der erste Abschnitt ist die Einleitung. Diese Einlei_tung enthalt den Hintergrund des Themas, das Ziel der Analyse und den Ansatz und die Methode, die ich be_nutzte, um die Daten zu analysieren. Im zweiten Abschnitt erklare ich die Theorie der Depen_denz-grammatik von Engel und die Translationstheorie besonders die Translation des zweiten Grades von Tesniere. In diesem Abschnitt erbrte ich auch die Theorie des Erganzungssatzes. Im dritten Abschnitt analysiere ich Erganzungssatze anhand der Dependenz-grammatiktheorie, denn durch diese Theorie kann man wissen, wie viele Erganzungen ein Verb hat and deshalb kann es erklart werden, welche Erganzung der Erganzungssatz ersetzen kann. Nachdem ich die Daten analysiert habe, fasse ich dann alles im vierten Abschnitt zusammen. Das Ergebnis ist u.a: Nach der Theorie kann der Erganzungssatz, and zwar der Ausbausatz, Nominativ-, Akkusativ-, Genitiv- and Prapositionalerganzung ersetzen_ Aber bei der Analyse hat sich herausgestellt, da[3 der Ausbausatz nur die Nominativ--, Akkusativ- and Prapositionalerganzung ersetzt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Himawan
"Prabowo Himawan. Konstruksi sintaktik dengan konjungsi ???_a 'kogda', dalam kalimat kompleks bahasa Rusia. (Di bawah bimbingan M. Nasir Latief dan N. Jenny T. Hard_jatno) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994. Skripsi ini menganalisis perilaku konstruksi sintaktik klausa-klausa bawahan yang mengandung konjungsi ???_a, ketika, saat, bilamana dalam kalimat kompleks bahasa Rusia. Kalimat-kalimat dalam berbagai wacana bahasa Rusia, seperti karya-karya sastra, sejarah maupun karya-karya ilmiah lainnya, kebanyakan merupakan kalimat kompleks (sloznopodcinennoe predlozenie). Kecenderungan menggunakan kalimat kompleks, terutama yang mengandung konstruksi sintaktik dengan konjungsi kogda ini sering mengakibatkan kekaburan makna, sehingga pembaca harus bekerja lebih keras dalam usaha menafsirkan kalimat-kalimat yang memi_liki lebih dari satu klausa tersebut. Analisis dimulai dengan mengidentifikasi kalimat-kalimat kompleks yang ada dalam data. Dalam sumber data ditem_ukan sebanyak 68 kalimat kompleks yang memiliki konstruksi sintaktik dengan konjungsi kogda. Konstruksi yang demikian ini dapat berada dalam kalimat kompleks dengan dua bagian predikasi yang hubungan-hubungan antar klausanya menyatakan makna waktu, pewatas, penjelas dan syarat. Konstruksi sintaktik dengan konjungsi kogda juga dapat berada dalam kalimat kompleks dengan tiga, empat dan lima bagian predikasi. Dalam hal demikian, perilaku sintaktik bagian-_bagian predikasi dari konstruksi tersebut dapat berupa hubungan sejajar ( _ 'odnorodnye') maupun hubungan bertingkat ( _ 'neodnorodnye). Analisis dalam skripsi ini terbatas pada kalimat--kalimat kompleks dengan maksimal lima klausa atau lima bagian predikasi dalam satu kalimat, sesuai dengan yang ditemukan dalam sumber data."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14465
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>