Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 51 Document(s) match with the query
cover
Riselligia Caninsti
"Salah satu penyakit yang terus meningkat persentasenya saat ini dan menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat adalah penyakit ginjal. Kekhawatiran masyarakat muncul karena dalam perjalanan penyakit ginjal, pada tahap awal pasien tidak merasakan keluhan apapun. Walaupun tidak memperlihatkan gejala, penyakit ini akan terns berproses secara bertahap selama bertahun-tahun hingga pada akhimya pasien telah mengalami gagal ginjal pada tahap terminal dan harus menjalani terapi hemodialisa seumur hidup.
Sehubungan dengan penyakitnya, pasien yang menjalani terapi hemodialisa menghadapi masalah-masalah dalam menjalani hidupnya karena membawa beberapa dampak pada individu, diantaranya adalah dampak tisik, dampak sosial dan dampak psikologis. Dampak psikologis yang dirasakan pasien tampaknya kurang menjadi perhatian bagi para dokter ataupun perawat. Pada umumnya, pengobatan di rumah sakit difokuskan pada pemulihan kondisi fisik tanpa memperhatikan kondisi psikologis penderita. Keterbatasan dokter dan perawat dalam menggali kondisi psikologis pasien membuat hal ini terkesan kurang diperhatikan.
Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang sederhana untuk mengetahui kondisi psikologis dalam setting klinis yang nantinya dapat membantu dokter saat berhadapan dengan pasien. Salah satunya adalah menggunakan Alat Ukur Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) yang telah dirancang untuk digunakan dalam setting rumah sakit dan hanya terdiri dari 14 item. HADS terdiri dari dua subskala, yaitu anxiety (kecemasan) dan depression (depresi). Item-item dalam HADS terdiri dan 7 item berhubungan dengan anxiety (kecemasan) dan 7 item lainnya berhubungan dengan depression (depresi).
Dengan menggunakan HADS, diharapkan pasien dapat lebih mudah memberikan respon sesuai dengan kondisi yang ia rasakan. Alat ukur HADS yang semula menggunakan bahasa Inggris akan diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui gambaran kecemasan dan depresi pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat kepada pasien."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mardiana
"Penderita gagal ginjal kronik di perkotaan semakin meningkat yang disebabkan perilaku kurang sehat seperti merokok dan minum minuman berenergi. Proses lanjut dari gagal ginjal kronik yang telah mencapai tahap terminal salah satunya dialisis yang memerlukan biaya yang tidak murah. Penulisan ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dan menganalisis intervensi khusus yang diberikan yaitu edukasi mengenai gagal ginjal kronik dan perawatannya.
Hasil asuhan keperawatan yang diperoleh yaitu terkontrolnya cairan masuk-keluar, perbaikan keseimbangan asam-basa dan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai definisi, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan pencegahan gagal ginjal kronik meningkat. Perlu adanya tindak lanjut yang konsisten dalam pemberian edukasi pada pasien gagal ginjal kronik di ruang Melati Atas, RSUP Persahabatan.

Patients with chronic kidney disease in urban areas is increasing due to unhealthy behaviors such as smoking and drinking energy drinks. Further process of chronic renal failure who had reached the end stage one requiring dialysis which is costs are not cheap. This paper aims to describe the nursing care in patients with chronic kidney disease and analyze the specific interventions that give the education about chronic kidney disease and it’s treatment.
Nursing care results obtained are controlled fluid intake-output, acid-base balance improvement and knowledge of patients and families regarding the definition, causes, signs and symptoms, complications and prevention of chronic kidney disease increases. In providing educatien education about chronic kidney disease in Melati Atas RSUP Persahabatan should be consistent and sustainable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enok Mamah Siti Murtasimah
"Pembatasan pemasukan cairan pada pasien gagal ginjal kronik tahap akhir perlu diperhatikan untuk mencegah komplikasi seperti hipervolemia, dan komplikasi pada sistem kardiovaskuler, namun 50% pasien tidak mematuhi aturan pembatasan cairan. Faktor yang mempengaruhi pasien dalam menjalani terapi pembatasan cairan antara lain usia, jenis kelamin, pengetahuan, demografi, aspek psikososial, support sistem dan kemauan. Tujuan penelitian ini adalah pengaplikasian evidence based nursing pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa.
Metode yang digunakan adalah dengan cara menyingkirkan segala macam jenis minuman yang berada pada meja pasien kecuali sejumlah air mineral yang dibutuhkan pasien. Jika pasien memaksa mengonsumsi minuman dari luar maka kurangi minuman yang tersedia dengan jumlah yang dikonsumsi dari luar. Lakukan edukasi terkait komplikasi dari kelebihan volume cairan jika pasien tidak mampu mengontrol rasa haus dan tidak disiplin untuk melakukan pembatasan cairan. Selanjutnya, basahi bagian bibir dan mulut tanpa harus minum jika pasien mulai merasa haus.
Hasil menunjukan dengan pengawasan dan pemberian edukasi, pasien mulai patuh dengan terapi pembatasan cairan. Pengaplikasian evidence base memberikan hasil positif. Hal yang perlu diperhatikan yaitu saat melakukan pembatasan cairan perlu diperhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Fluid restriction in End Stage Renal Disease patient needs for attention to prevent complications, such as hipervolemia and cardiovascular complication. However, 50% of patients don’t adhere to the fluid restriction guide. Factors influence patients during fluid restriction therapy are age, gender, knowledge level, demography, psychosocial, support system, and willingness. This report aimed to apply evidence based nursing of fluid restriction in chronic kidney disease with hemodialysis.
The method was applied by eliminating additional drinks on patient desk unless the amount of required water. If patient intended to excess fluid intake, hence the required water should be eliminated as the amount of extra fluid intake. Education was done related to complications of body fluid excess if patient were not able to control thirsty and to be discipline of fluid restriction. Patient lips could be given water without drinking.
Result shown that fluid restriction and education influence patient adherence. Evidence based practice shown the positive impact. In addition, it is also important to pay attention to the clinical signs of dehydration.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Apriliani
"Sindrom nefrotik merupakan salah satu penyakit ginjal yang sering dijumpai pada anak dimana merupakan suatu kumpulan gejala-gejala klinis yang terdiri dari proteinuria masif, hipoalbuminemia, hiperkolesteronemia serta edema. Jumlah anak penderita Sindrom Nefrotik setiap tahunnya bertambah di beberapa negara. Angka kejadian Sindrom Nefrotik di Amerika dan Inggris berkisar antara 2-7 per 100.000 anak berusia di bawah 18 tahun per tahun, sedangkan di Indonesia dilaporkan 6 anak per 100.000 dan diketahui terjadi paling banyak pada anak antara umur 3 - 4 tahun dengan perbandingan anak laki-laki dan perempuan 2 : 1.
Sindrom Nefrotik menyebabkan anak harus menjalani hospitalisasi di rumah sakit. Lamanya masa hospitalisasi di rumah sakit dapat meningkatkan kecemasan pada anak dan keluarga. Ketidaktahuan tentang penyakit serta riwayat keluarga yang sebelumnya belum pernah menderita penyakit yang sama turut mempengaruhi kecepatan kesembuhan anak khususnya pada anak pra sekolah. Pendekatan FCC (Family Center Care) menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi efek hospitalisasi dengan mengedepankan komunikasi teraupetik dalam setiap tindakan keperawatan maupun medis kepada anak.

Nephrotic syndrome is a kidney disease that is often found in children, which is a collection of clinical symptoms that consisting of massive proteinuria, hypoalbuminemia, edema, and hiperkolesteronemia. The number of children with Nephrotic Syndrome annually increasing in some countries. The incidence of Nephrotic Syndrome in the United States and Britain ranges from 2-7 per 100,000 children aged under 18 years per year, while in Indonesia reported 6 children per 100,000 and the most widely known to occur in children between the ages of 3-4 years with a ratio of boys men and women is 2: 1.
Nephrotic syndrome causes children must undergo hospitalization at the hospital. The long duration of hospitalization in the hospital can increase anxiety in children and also the families. Ignorance about the disease and a family history that had not been suffering from the same disease also affects the speed of healing children, particularly in pre-school children. FCC approach (Family Care Center) is one of the way that can be used to reduce the effects of hospitalization with the advanced communication teraupetik in every medical and nursing actions to the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Eka Rosmala Dewi
"Pembatasan cairan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengurangi kelebihan volume cairan akibat penurunan fungsi ginjal. Pembatasan cairan merupakan hal yang terberat yang dialami pasien gagal ginjal kronik selama menjalani hidup dengan hemodialisa. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan evidence based practice dari jurnal ilmiah.
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menerapkan cognitive behavioral therapy terkait intervensi pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Hasil menunjukkan cognitive behavioral therapy efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien dalam melakukan pembatasan cairan. Pasien menunjukkan berat badan yang stabil, balance cairan seimbang, dan menunjukkan minat dan motivasi untuk melakukan pembatasan cairan.

Fluid restriction is one of the means used to reduce excess fluid volume due to decreased renal function.Fluid restriction is the hardest part of patient’s life with during hemodialysis. This papers is to use evidence-based practice of scientific journals.
This papers is aim to apply cognitive behavioral therapy interventions related to fluid restriction in patients with CKD stage 5 undergoing hemodialysis.
The results showed cognitive behavioral therapy is effective in improving patient compliance in conducting fluid restriction. Patients showed a stable weight, balance fluid balance, and show an interest and motivation to perform fluid restriction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sebayang, Agnes Natalia
"Jumlah klien gagal ginjal kronis terus meningkat setiap tahunnya dan banyak dialami oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan yang yang diberikan pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisis. Masalah dalam studi kasus ini meliputi kelebihan volume cairan, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ketidakefektifan pola napas, ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan dan intoleransi aktifitas. Setelah dilakukan asuhan keperawatan, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua masalah keperawatan yang dialami oleh pasien GGK yang mengalami hemodialisis terselesaikan sepenuhnya. Karya tulis ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian asuhan keperawatan kepada klien dengan gagal ginjal kronis.

The number of chronic kidney disease have been increase every year, especially in urban area. The aims of this paper is to describe the nursing care that given to patients with chronic kidney kidney disease undergoing the hemodialysis. Various nursing problem common in Chronic kidney disease on hemodialysis, such us fluid volume excess, altered nutrition: less than body requirements, ineffective self care, and intolerancy activity. The result of this paper shows that not all of the nursing problem in chronic kidney disease patient who undergoing the hemodialysis is fully resolved. This paper could be as a recommendation for the other to give nursing care in chronic kidney disease pastient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meilani Kumala
"Insiden dan prevelansi penyakit ginjal kronik (PGK) meningkat dari tahun ke tahun baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Malnutrisi energi protein (MEP) sering dijumpai pada penderita PGK dengan dialisis (PGK-D) ataupun sebelum mendapat terapi dialisis (PGK-ND). Malnutrisi energi protein pada PGK-ND dapat menurunkan kualitas hidup, meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta merupakan prediktor yang kuat terhadap survival penderita PGK-D di kemudian hari. Tujuan penelitian untuk memperoleh parameter komposisi tubuh dan fungsi otot yang dapat mendeteksi kecenderungan terjadinya MEP pada penderita PGK-ND.
Metode. Penelitian dilakukan di Bagian Penyakit Dalam RS Sumber Waras, RS PGI. Cikini, RS Islam Jakarta dan Universitas Tarumanegara dengan rancangan cross sectional. Subyek penelitian: 45 penderita PGK-ND (30 laki=laki, 15 perempuan) dan 45 subyek kontrol yang disepadankan jenis kelamin, usia (PGK-ND 48,2 ≠7,3 tahun, kontrol 47,7 + 6,2 tahun) tinggi badan (PGK-ND 159,4 ≠ 7,5 cm, kontrol 160,6 ≠ 7,6 cm) dan indeks massa tubuh (IMT) (PGK-ND 22,4 ≠ 3,4 kg/m2, kontrol 22,5 ≠ 3,1 kg/m2). Status nutrisi dikelompokkan dalam status nutrisi kurang, normal dan lebih berdasarkan IMT, WHO, 1995. Pada penderita dan subyek kontrol dilakukan penilaian asupan nutrisi (tanya ulang 2 X 24 jam dan pncatatan asupan makanan), pemeriksaan biokimiawi (darah dan urin), pengukuran komposisi tubuh (antropimetri dan bioelectric impedance analysis, BIA). dan fungsi otot (kekuatan genggam tangan).
Hasil. Penderita dan subyek kontrol didapatkan 7 (15,6%) status nutrisi kurang, 28 (62,2%) normal dan 10 (22,2%) lebih. Rerata laju filtrasi glomerulus penderita PGK-ND sebesar 19,3 + 1,7 mL/men/1,73m2, 13 (28,9%) penderita stadium 3, 17 (37,8%) stadium 4 dan 15 (33,3%) stadium 5. Konsentrasi albumin, prealbumin dan insulin like growth factor-1 (IGF-1) penderita PGK-ND tidak berbeda bermakna berdasarkan status nutrisi dan stadium PGK. Konsentrasi transferin didapatkan lebih tinggi bermakna pada penderita PGK-ND status nutrisi lebih dibandingkan dengan status nutrisi kurang dan normal. Konsentrasi C reactive protein (CRP) lebih tinggi bermakna pada penderita PGK-ND status nutrisi kurang dibandingkan dengan status nutrisi baik. Derajat asidosis metabolik (konsentrasi HCO3) penderita PGK-ND tidak berbeda berdasarkan status nutrisi dan stadium PGK. Secara antropometri massa bebas lemak (MBL), indeks-MBL (I-MBL), massa lemak (ML) dan persen (ML penderita PGK-ND tidak berbada bermakna dengan subyek kontrol. Berdasarkan BIA didapatkan MBL, dan I-MBL, persen ML penderita PGK-ND lebih tinggi bermakna dibandingkan subyek kontrol (p < 0,05). Massa bebas lemak (MBL), I-MBL dan ML mempunyai linearitas dengan klasifikasi status nutrisi berdasarkan uji trend analysis. Massa bebas lemak dan I-MBL berkolerasi dengan IMT. Massa bebas lemak, I-MBL, ML dan PGK-ND tidak berbeda dengan subyek kontrol dan berdasarkan status nutrisi serta stadium PGK. Status (KGT) penderita lebih rendah bermakna dibandingkan dengan kontrol, dan KGT penderita dengan status nutrisi kurang lebih rendah bermakna dibandingkan dengan status nutrisi baik. Kekuatan genggam tangan mempunyai korelasi dengan I-MBL dan IMT. Terdapat kesesuaian yang baik antara I-MBL dan KGT dengan IMT untuk penilaian status nutrisi penderita PGK-ND. Dengan uji Receiver Operating Curve didapatkan titik potong I-MBL sebesar 14,23 kg/m2 dan titik potong KGT sebesar 9,7 kg untuk membedakan status nutrisi kurang dan baik.
Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan protein viseral (albumin, prealbumin, transferin dan insulin like growth factor-1) merupakan parameter status nutrisi yang lemah untuk penderita PGK-ND. Indeks massa tubuh mempunyai kolerasi positif dengan I-MBL dan KGT. Indeks-MBL dan KGT dapat membedakan derajat status nutrisi penderita (PGK-ND stadium 3,4 dan 5, dan dapat digunakan sebagai prediktor untuk skrining status nutrisi pada penderita PGK-ND."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
D638
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Retta C.
"ABSTRAK
Pemilihan obat antidiabetik oral (OAD) pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dengan penyakit ginjal kronik (PGK) sangatlah penting karena sebagian besar OAD diekskresikan melalui ginjal sehingga diperlukan penyesuaian dosis. Di Indonesia, sulfonilurea (SU) kerja pendek umum dipakai untuk pengelolaan DMT2 dengan PGK. Tinjauan pustaka ini membahas perbandingan efektivitas dan keamanan beberapa jenis SU dengan OAD lainnya pada pasien DMT2 dengan PGK. Golongan obat yang dievaluasi adalah SU, tiazolidindion (TZD), penghambat DPP-IV, dan penghambat SGLT-2. Sulfonilurea kerja pendek (gliklazid dan glipizid) dan penghambat SGLT-2 (empaglifozin dan canaglifozin) dapat menghambat progresi PGK pada DMT2. Pioglitazon dan sitagliptin dikaitkan dengan progresi PGK yang lebih tinggi, sementara linagliptin berefek netral terhadap perburukan PGK. Namun, sitagliptin dan linagliptin memiliki risiko lebih rendah dalam menyebabkan hipoglikemia dibandingkan SU kerja pendek. Dengan demikian, dapat disimpulkan OAD golongan SU kerja pendek, seperti gliklazid dan glipizid masih dapat menjadi pilihan utama untuk pengelolaan glukosa darah pada pasien DMT2 dengan PGK di Indonesia."
Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
610 JPDI 5:3 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ikbal Zendi Alim
"Tesis ini membahas uji validitas dan reliabilitas instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) versi Bahasa Indonesia untuk mengukur kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan fenomena yang berhubungan dengan kesehatan fisik dan psikologis. Penelitian dilakukan pada populasi Penyakit Ginjal Kronis dan populasi sehat. Penelitian ini menghasilkan uji konsistensi internal Cronbach's Alpha = 0.79, validitas isi 0.89, validitas konstruksi menunjukkan korelasi komponen dengan skor global PSQI yang baik, known group validity bermakna (p <0.001), nilai sensitivitas adalah satu, spesifisitas 0.81, titik potong 5. Instrumen PSQI terbukti kesahihan dan keandalannya.

This thesis discusses the validity and reliability on the instrument Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Indonesia version to measure sleep quality. Sleep quality is a phenomenon which is related to the physical and psychological health. This study use population of chronic kidney disease and healthy population. This study resulted Chronbach's alpha score 0.79, content validity score 0.89, and construct validity showed correlation between component and global PSQI score, and known group validity was significant (p<0.001), sensitivity is one and specificity is 0.81, with cut off 5. This instrument proved the validity and reliability.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6   >>