Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indita Safira
"ABSTRAK
Untuk orang-orang Korea, dinamika dalam hubungan militer dan konstitusi antara Republik Korea ROK dan Amerika Serikat US dengan sejarah dan ingatan akan perang sipil Korea membawa pendapat positif dan negatif bagi warga Korea mengenai sekutu mereka, Amerika Serikat. Dan di Korea Selatan, dunia hiburan menjadi media paling efekif untuk membawa isu mengenai Amerika Serikat bersama dengan pemakaian media masal. Melalui perspektif nasionalism, penelitian ini akan menggunakan theori ethno-nasionalism milik Connor dan teori perfilman formalis sebagai landasan untuk menganalisa dan menginterpretasi bagaimana TV seri Korea The King 2 Hearts 2012 dapat menggiring penonton hingga memiliki sentimen anti-amerika. Dengan menganalisa plot, dialog, dan karakter-karakter dalam TV seri tersebut, argumen tentang cara TV seri tersebut mengarahkan pemikiran para penonton dari Korea untuk membentuk sentimen anti-amerika dengan menggunakan ingatan akan perang sipil Korea, rasa kebersaudaraan mereka yang mulai bertumbuh antara Korea Selatan dan Utara, dan kebencian mereka terhadap Amerika Serikat akan dibuktikan

ABSTRACT
For the Koreans, the ups and downs in Republic of Korean ROK and United States rsquo US military and constitutional relationship together with the history and memory of Korean civil war bring both the positive and negative opinions about their biggest ally, United States, up to the society. And in South Korea, entertainment becomes the most effective media to bring up the issues about US together with the usage of mass media. Through the nationalism perspective, this study will use Connor rsquo s ethno nationalism as the analytical framework to analyze and interpret how the Korean TV series The King 2 Hearts 2012 can lead the audience into having the anti American sentiment. By examining the plot, dialogues, and characters in the TV series, the argument of the way the TV series leads the Korean audience rsquo s minds into forming the Anti Americanism sentiment using the memories of Korean civil war, the growing sense of brotherhood that remained in the relation between South and North Korea, and the hatred towards United States will be proven. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pak, Chae-gwang, 1964-
Kyonggi-do Paju-si : Kul Hangari, 2009
KOR 951.902 Pak h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chang, Hak-kun
Soul: Plaenit Midio, 2008
KOR 951.902 CHA c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jovian Hansel
"Invansi Jepang ke wilayah Joseon pada tahun 1592-1598 menyebabkan perubahan gejolak sosio- politik yang kuat di kawasan Asia Timur. Invansi Jepang pada masa itu dikenal dalam sejarah Korea sebagai peristiwa Perang Imjin. Perang Imjin dilatarbelakangi dari keinginan Hideyoshi untuk menjadi penguasa di Asia Timur dan menggantikan posisi Tiongkok sebagai pusat tatanan dunia. Dalam Invansi ke wilayah Joseon, Hideyoshi menerjunkan sebesar ±300.000 pasukan prajurit dan Jepang dengan mudah berhasil menembus pertahanan Joseon sehingga berhasil mencapai ke ibu kota dalam jangka waktu 19 hari saja. Walaupun usaha Jepang untuk menyerang Joseon begitu kuat, pada akhirnya Jepang harus menerima kekalahan. Kemenangan Joseon dalam Perang Imjin dalam penulisan sejarah umumnya dikatakan sebagai keberhasilan Joseon dalam menggunakan seni perang. Namun, fakta memperlihatkan dalam Perang Imjin, Joseon mendapat bantuan 133.000 pasukan secaran bertahap dari Dinasti Ming Selain itu dikatakan Joseon mengadopsi seni perang dari Cina yang dikenal sebagai Sun Tzu. Adanya bantuan tersebut menjadi alasan dalam penelitian ini untuk menginterpretasikan kembali faktor yang mendukung kemenangan Joseon dalam Perang Imjin. Dengan menggunakan metode deskriptif analitis dan pendekatan historis, penelitian ini menyimpulkan bahwa kemenangan Joseon dalam Perang Imjin tidak murni disebabkan adanya bantuan dari Cina sehingga hal itu menjadi alasan penting mengapa Perang Imjin menjadi kebanggaan bersejarah bagi Korea. Terkait dengan seni perang Sun Tzu, terbukti bahwa Joseon secara adaptif mengadopsi Seni Perang Sun Tzu karena materi Seni Perang Sun Tzu diujikan dalam ujian kenegaraan bagi calon perwira Joseon. Seni perang menjadi sumbangan untuk membentuk pola pikir militer Joseon yang lebih efektif dalam menentukkan strategi perang.

The Japanese invasion of the Joseon region in 1592-1598 caused strong socio-political turmoil in the East Asia region. The Japanese invasion at that time is known in Korean history as an event of the Imjin War. The Imjin War was motivated by Hideyoshi's desire to become ruler in East Asia and replace China as the center of world order. During the invasion of the Joseon region, Hideyoshi fielded ± 300,000 soldiers and the Japanese easily managed to penetrate the Joseon defenses and reach the capital in just 19 days. Even though the Japanese attempt to attack Joseon was so strong, in the end Japan had to accept defeat. Joseon's victory in the Imjin Wars in writing history is generally said to be the success of Joseon in using the art of war. However, the facts show that in the Imjin War, Joseon received the help of 133,000 troops gradually from the Ming Dynasty. In addition, it is said that Joseon adopted the art of war from China known as Sun Tzu. The existence of this assistance becomes the reason in this study to reinterpret the factors that support the victory of Joseon in the Imjin War. By using descriptive analytical methods and historical approaches, this study concludes that the victory of Joseon in the Imjin War was not purely due to assistance from China so that it is an important reason why the Imjin War became a historical pride for Korea. Regarding Sun Tzu's art of warfare, it is evident that Joseon adaptively adopted Sun Tzu's Art of War because Sun Tzu's Art of War material was tested in state exams for prospective Joseon officers. The art of war has contributed to shaping the mindset of the Joseon military which is more effective in determining war strategies"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library