Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asti Ningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sistem honorifik dalam bahasa Korea yang dibatasi pada bentuk penghormatan terhadap subjek (subject honorification), mitra tutur (addressee-related honorific), dan objek (object honorification). Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan pustaka dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil tinjauan ditemukan bahwa honorifik terhadap subjek ditandai dengan partikel subjek -께서[kkésô] dan penanda honorifik 시 [si]; honorifik terhadap mitra tutur ditandai dengan pemakaian akhiran kalimat (ending) yang berbeda-beda sesuai tingkat ragam dan jenis kalimatnya; dan honorifik terhadap objek ditandai dengan partikel objek ?께 [kké] dan verba khusus.
ABSTRACT
The focus of this study is to discuss about the Korean honorific system constrained to the form of subject honorification, addressee-related honorific, and object honorification. This study is using a literature-review method and qualitative approach. In conclusion, it found that subject honorification can be identified by the use of subject particle -께서[kkésô] and honorific marker 시 [si]; while addressee-related honorific can be identified by the use of variant ending according to the speech level and sentence-style; and object honorification can be identified by the use of object particle ?께 [kké] and some special honorific verb.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Presilia Prihastuti
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ragam banmal yang dikenal sebagai ragam nonhonorifik di dalam bahasa Korea. Secara spesifik, skripsi ini membahas tentang penggunaannya di kalangan mahasiswa dengan mengambil studi kasus mahasiswa junior. Penggunaan ragam banmal itu sendiri merupakan penggunaan ragam banmal dari mahasiswa junior kepada mahasiswa senior dan kepada teman satu angkatannya. Penelitian ini adalah penelitian sosiolinguistik yang menghubungkan penggunaan ragam bahasa banmal dengan faktor-faktor nonlinguistik yang terbagi menjadi faktor sosial dan faktor situasional.
ABSTRACT
The focus of this study is about banmal which is known as a non-honorific speech in Korean language. The aim of this study is to explain about the using of banmal among Korean students especially by taking the case study on students in lower grade. The using of banmal itself describe the using from junior students to senior and other students in same year. This is a sociolinguistic study which is relating the using of banmal to non-linguistic aspects which consisted of social aspect and situasional aspect.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1796
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Rizka Azhara
Abstrak :
Studi literatur ini bertujuan untuk menelaah tingkat tutur bahasa Korea yang difokuskan pada bentuk penghormatan terhadap subjek. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah bagaimana tingkat tutur penghormatan terhadap subjek diwujudkan dalam bahasa Korea. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan menggunakan bahan dan koleksi perpustakaan untuk mendapatkan data. Dari hasil studi literatur ini dapat disimpulkan bahwa tingkat tutur penghormatan terhadap subjek memiliki empat elemen (실현 요소) yang dapat digunakan untuk menandakan penghormatan, yaitu praakhiran (선어말어미), penanda subjek (주격 조사), afiks (접사), dan kata khusus (특수 어휘). Selain itu, ada pengecualian untuk penghormatan terhadap subjek yang disebut dengan abjonbeob (압존법). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi acuan bagi pemelajar bahasa Korea sebagai bahasa asing untuk memahami tingkat tutur bahasa Korea lebih dalam. ......This literature study aims to scrutinize speech levels in the Korean language, with a specific focus on the expressions of subject honorification. The research question in this study is how subject honorification is manifested in the Korean language. To address that, this study employs a literature review method, utilizing materials and collections from the library to gather data. From the literature study result, it can be concluded that subject honorification encompasses four elements (실현 요소) that can be utilized to signify respect, namely pre-final ending (선어말어미), subject marker particle (주격 조사), affix (접사), and special vocabulary (특수 어휘). Additionally, there is an exception to subject honorification, referred to as abjonbeob (압존법). This study is expected to serve as a reference for Korean learners as a foreign language, enabling them to gain a deeper understanding of the levels of speech in the Korean language.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuris Alfa Toni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan kalimat honorifik bahasa Korea, menemukan kesalahan yang paling dominan dan memaparkan faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Rumusan pertanyaan penelitian ini bagaimanakah jenis-jenis kesalahan kalimat honorifik yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif, dengan menggunakan instrumen angket tes sebagai teknik pengumpulan data. Angket tes berisi 20 pertanyaan yang terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama untuk memperoleh data penggunaan kalimat honorifik penghormatan terhadap subjek kalimat. Bagian kedua untuk memperoleh data penggunaan bentuk kalimat honorifik pernghormatan terhadap mitra tutur. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia angkatan 2016 dan 2017 dengan sampel sebanyak 76 orang. Data dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan berdasarkan teori Dulay (2013). Hasil penelitian menunjukkan, ditemukan 713 data kesalahan. Kesalahan kalimat honorifik penghormatan terhadap subjek kalimat ditemukan sebanyak 408 (57%) kesalahan dan kesalahan kalimat honorifik penghormatan terhadap mitra tutur sebanyak 305 (43%) kesalahan dari total data kesalahan. Sementara, dari hasil identifkasi dan klasifikasi jenis kesalahan, ditemukan tiga jenis kesalahan dari lima kesalahan berdasarkan teori Dulay. Jenis kesalahan tertinggi yang ditemukan adalah kesalahan `salah bentuk` (misformation), sebanyak 346 (49%), jenis kesalahan tertinggi kedua adalah `pengurangan` (omission) sebanyak 325 (46%), dan jenis kesalahan terendah adalah `penambahan` sebanyak 17 (2%) dari total data kesalahan. Jenis kesalahan `salah urutan` (misodering) dan pemaduan (blends) tidak ditemukan. Kesalahan tersebut bisa terjadi diakibatkan karena kurangnya pemahaman penggunaan unsur pembentuk kalimat honorifik dan faktor-faktor lainnya.
This research aims to identify the types of errors in Korean honorific sentences, find the most dominant errors and explain the factors that cause these errors. This research answers the following question, that is what are the types of honorific sentence mistakes made by Indonesian students. This research uses qualitative and quantitative methods by using a questionnaire in the form of a test to collect the data needed. The test consists of 20 questions which divided into 2 parts. The first part is to focus on the use of honorific sentences in sentences` subject. The second part is to focus on the use of honorific sentences used by speakers. The population in this research is students of Korean Language and Culture major, Universitas Indonesia batch 2016 and 2017 with 76 people as the sample. Data were analyzed and classified according to Dulay`s (2013) the type of error theory. The results show that there are 713 errors in the data, 408 (57% of total data) errors are in the use of subject honorification and 305 (43% of total data) errors in the use of addressee-related honorification . Meanwhile, based on types of error identification and classifications, there are three types of errors out of Dulay`s five types of errors found in the data. The most common type of error is 'misformation' error, which is 346 (49%), the second is `omission` 325 (46%), and the last is `addition` with the number 17 (2%) of the total error data. The type of error `wrong order` (misordering) and blends were not found. The error can occur due to a lack of understanding of using the elements to form the honorific sentence.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library